Anda di halaman 1dari 2

Nama: I Wayan Eka Setyawan

NIM :1519251058

Metafora Pada Taipei 101

Gambar 1 Taipei 101

Taipei 101 merupakan bangunan pencakar langit yang terletak di Taipei, Taiwan. Bangunan ini
sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 2004-2009. Taipei 101 didesain oleh
arsitek C. Y. Lee dan selesai dibangun pada 31 Desember 2004, bangunan ini memiliki ketinggian
449 m. Taipei 101 memiliki gaya arsitektur Post modern dan menerapkan metafora pada
desainnya.
Menurut Charles jenks dalam The language of Post modern architecture Metafora sebagai kode
yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek denganmengandalkan obyek
lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan.
Pengertian Metafora dalam Arsitektur adalah kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam
bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau
memakai karyanya.
Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip Metafora
1. Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek lain.
2. Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang lain.
3. Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau penyelidikan lainnya
"dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan
subjek yang sedang dipikirkan dengan cara baru.
Metafora yang digunakan pada bangunan ini adalah tangible metafora, metafora ini berangkat
dari hal-hal visual serta spesifikasi atau karakter tertentu dari sebuah benda. Pada Taipei 101
benda yang menjadi rujukan dalam proses metafora adalah bambu. Atribut yang terdapat pada
bambu yang juga diterapkan pada bangunan Taipei 101 diantaranya:

Bentuk, Taipei 101 memiliki bentuk lurus tinggi dan memiliki 8 bagian berbentuk
trapesium terbalik, secara kasa mata bagian-bagian tersebut berbentuk seperti buku-
buku yang terdapat pada batang bambu.
Warna, Kaca pada jendela Taipei 101 memiliki warna kehijauan yang juga menyerupai
warna batang bambu muda.
Sifat, Bambu memiliki sifat kuat tetapi lentur hal ini juga diterapkan di bangunan Taipei
101. Taipei 101 memiliki 380 buah fondasi pil dengan kedalaman 80m hal ini memperkuat
bangunan ini terhadap guncangan gempa bumi. Taipei 101 juga memiliki Pendulum baja
yang membuat bangunan fleksibel terhadap dorongan angin yang mungkin terjadi jika
adanya topan.
Bangunan Taipei 101 menggunakan metafora mendalam karena metafora dari bangunan ini
tidak hanya merujuk pada bambu tetapi pada objek lainnya seperti pagoda. Bentuk trapesium
terbalik pada bangunan ini juga dapat dikaitkan dengan tumpukan keranjang belanja hal ini
juga berkaitan dengan fungsi dan lokasi bangunan ini yang berada pada pusat bisnis teipei.

Gambar 2 Bambu

Anda mungkin juga menyukai