ARSITEKTUR
RENAISSANCE
Ars-614844 Seni Dalam Arsitektur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
untuk lebih mengetahui tentang Arsitektur Renaissance.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK IV
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15
sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi ketertarikan terhadap budaya
klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno yang disebut
Renaissance. Penggalian terhadap Arsitektur Yunani dan Romawi-lah yang kemudian
menjadi dasar-dasar tipologi dan morfologi Arsitektur Renaissance, antara lain terdapat
ciri-ciri: simetri, hubungan proposional antara satu elemen dengan elemen lain dan
adaptasi dengan berbahao pengetahuan baru tentang arsitektur. Gaya ini pertama kali
berkembang di kota Florence, Italia. Renaissance sendiri mempunyai arti kelahiran
kembali yaitu dimana pada masa ini menghidupkan kembali kebudayaan masa lalu,
budaya-budaya klasik pengaruh zaman Romawi dan Yunani. Masa Renaissance sering
disebut juga masa pencerahan, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik,hal
ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi.
Pada masa ini, dunia keagamaan berkembang dengan pesat, terutama agama
Kristen, sehingga pengaruh otoritas seorang pemimpin gereja sangat kuat. Bersamaan
dengan itu adalah tumbuhnya dan berseminya benih-benih ambisius dari ilmu untuk men-
jajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya nanti, akan menggantikan agama dalam
perannya sebagai “penguasa semesta dan penguasa manusia”. Tak hanya kehidupan
sosial masyarakat dan religi yang sangat kuat, namun juga memiliki arsitektur yang
berbeda
Di masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali (reinterpretation)
dengan menggunakan nalar dengan tetap mempertahankan rupa pokok Yunani
(pedimen dan pilar/kolom yang menandai konstruksi balok dipikul tiang) serta Romawi
(bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi hadirnya lubangan pada konstruksi
dinding pemikul).
Dimana tiang-tiang beserta balok murni masuk ke dalam arsitektur Yunani. Gaya
ini disebut Gaya Dorik dan lebih murni dibandingkan gaya ionik. Tiang gaya ionik dari
Bait Olympicon terkesan lebih muda. Lebih elegan dan lebih langsing.
Italia abad ke-15, dan kota Florence pada khususnya, adalah rumah bagi
Renaissance. Hal ini di Florence bahwa gaya arsitektur baru yang memiliki awal, tidak
perlahan-lahan berkembang dalam cara yang Gothic tumbuh dari Romawi, tetapi sadar
dibawa untuk menjadi oleh arsitek tertentu yang berusaha untuk menghidupkan kembali
urutan masa lalu "Golden Age Pendekatan ilmiah untuk arsitektur kuno bertepatan
dengan kebangkitan umum belajar. Sejumlah faktor yang berpengaruh dalam membawa
ini tentang:
a. Arsitektur
Arsitek Italia selalu disukai bentuk yang jelas dan anggota struktural yang
menyatakan tujuan mereka. Banyak bangunan Romawi Tuscan menunjukkan
karakteristik ini, seperti yangterlihat dalam Bapistery Florence dan Pisa Cathedral.
Italia tidak pernah sepenuhnya mengadopsi gaya arsitektur Gothic. Terlepas dari
Katedral Milan. Sebagian besar karya pembangun Jerman, Italia beberapa gereja
menunjukkan penekanan pada vertikal, poros berkerumun, pola perhiasan hiasan dan
kompleks bergaris kubah yang menjadi ciri Gothic di bagian lain Eropa.
Pada abad ke-15, Florence, Venice dan Napoli diperpanjang kekuasaan mereka
melalui banyak area yang mengelilingi mereka, membuat pergerakan seniman mungkin.
Hal ini memungkinkan Florence memiliki pengaruh signifikan dalam seni Milan, dan
melalui Milan, Perancis.
c. Komersial
d. Religious Agama
Kembalinya Paus dari Avignon pada 1377 dan penekanan baru dihasilkan di
Roma sebagai pusat spiritualitas Kristen, membawa ledakan di gedung gereja di Roma
seperti tidak terjadi selama hampir seribu tahun. Hal ini dimulai pada pertengahan abad
ke 15 dan mendapatkan momentum pada abad ke-16, mencapai puncaknya pada
periode Baroque. Pembangunan Kapel Sistina dengan dekorasi unik yang penting dan
pembangunan kembali seluruh Santo Petrus, salah satu yang paling signifikan gereja-
gereja Kristen adalah bagian dari proses ini.
Empat Humanis filsuf di bawah perlindungan dari Medici: Marsilio Ficino, Cristoforo
Landino, Angelo Poliziano dan Demetrius Chalcondyles. Fresco by Domenico
Ghirlandaio. Fresco oleh Ghirlandaio Domenico.
e. Filosofis
f. Sipil
Cosimo de Medici the Elder, kepala Bank Medici, bangunan sipil program yang
disponsori. Posthumous portrait by Pontormo. Anumerta potret oleh Pontormo.
Melalui Humanisme, kebanggaan sipil dan mempromosikan perdamaian dan
ketertiban sipil dipandang sebagai tanda kewarganegaraan. Hal ini menyebabkan
pembangunan struktur seperti Brunelleschis Rumah Sakit dari Innocents dengan barisan
tiang yang elegan membentuk hubungan antara bangunan amal dan kuadrat publik, dan
Perpustakaan Laurentian mana koleksi buku yang didirikan oleh keluarga Medici bisa
diajak berkonsultasi oleh para sarjana.
Beberapa karya bangunan utama gereja juga ditugaskan, bukan oleh gereja,
tetapi oleh serikat mewakili kekayaan dan kekuasaan kota. Teman kubah Brunelleschi di
Florence Cathedral, lebih dari bangunan lain milik orang-orang kota karena
pembangunan masing-masing delapan segmen dicapai oleh sektor yang berbeda kota.
g. Perlindungan
Seperti pada akademi Plato dari Athena, itu dilihat oleh orang-orang Humanis
pemahaman bahwa orang-orang yang memiliki manfaat kekayaan dan pendidikan harus
meningkatkan pengejaran belajar dan penciptaan yang sangat indah. Untuk tujuan ini,
keluarga kaya the Medici dari Florence, yang Gonzaga dari Mantua, yang Farnese di
Roma, Sforzas di Milan-orang berkumpul di sekitar mereka belajar dan bakat,
meningkatkan keterampilan dan menciptakan lapangan kerja bagi para seniman yang
paling berbakat dan arsitek mereka sehari.
Dengan demikian lukisan yang dihasilkan lebih mendekati obyektifitas dan lebih realistis.
Selanjutnya “azas perspektif mekanis” ditemukan oleh arsitek Brunelleschi, yang
menemukan prinsip-prinsipnya pada waktu ia menelaah proporsi bangunan Romawi
kuno. Penemuan prinsip ini sangat menggairahkan seniman sezamannya, sehingga
pada aliran Renaissance ini hampir semua hasil karya seni memakai prinsip teknik
perspektif. Azas-azas perspektif, suatu telah yang mempesonakan seniman
Renaissance memperlihatkan bagaimana perspektif mengungkapkan kesan kedalaman
suatu permukaan yang datar, semua garis bertemu pada satu “titik lenyap” sehingga
pedoman ini dipakai dalam sketsa sebelum mulai melukis. Teknik “Sfumato” sebagai
pengembangan dari teknik Chiaroscuro, yakni pengaburan atau peremangan garis
bentuk suatu benda sehingga menyatu dengan keadaan sekelilingnya, sehingga
memperkuat kesan obyek, semakin dikenal.
Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari
semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya
memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus
memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk
mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini
menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk
kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest
expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia
ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan
“Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk
memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama.
Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum
bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara
gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah
pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Pada masa Renaissance, terdapat tiga penemuan penting. Yang pertama adalah
bubuk mesiu, penemuan ini menyebabkan perkembangan dalam hal militer. Kedua,
penemuan kompas. Dengan ditemukannya kompas, memungkinkan untuk melakukan
pelayaran ke daratan baru seperti Amerika, dan kepulauan Hindia Barat. Akibatnya
adalah berkembangnya koloni-koloni bangsa Eropa pada tempat tersebut. Penemuan
ketiga adalah percetakan. Dengan adanya percetakan, minat terhadap literatur
berkembang pesat. Buku-buku tentang Latin dan Romawi ditulis, dan akhirnya
mempengaruhi cara pandang orang pada masa itu.
1. Denah
3. Bukaan
Pada masa ini, barrel vault kembali digunakan. Tidak seperti arsitektur gothic yang
memiliki denah persegi panjang, pada masa renaissance denah yang digunakan
berbentuk persegi atau semi sirkuler.
Pada masa ini juga, kubah sering digunakan sebagai fitur struktural
pada bagian eksterior, dan juga sebagai atap bagi ruangan lebih
kecil yang hanya dapat dilihat di dalam bangunan. Kubah sering
digunakan, baik sebagai fitur struktural yang sangat besar yang
terlihat dari luar, dan juga sebagai sarana ruang atap yang lebih
kecil di mana mereka hanya dapat dilihat secara internal. Pada
abad pertengahan kubah jarang digunakan, namun setelah
digunakan dalam desain milik Brunelleschi dalam desain Basilica
Gambar 10 Kubah St.
Peter’s Basilica di Santa Maria del Fiore dan juga pada desain Brahmante untuk
St. Peter’s Basilica, kubah menjadi bagian yang penting dalam arsitektur gereja dan
bahkan kemudian menjadi penting bagi bangunan sekuler, seperti Villa Rotonda milik
Palladio. Dilengkapi dengan atap langit-langit datar atau coffered. Mereka tidak dibiarkan
terbuka seperti dalam arsitektur abad pertengahan. Mereka sering dicat atau dihias.
Pola tata ruang (di luar benteng) (extra-muros >< intra muros)
Bentuk dan pandangan dari luar cenderung mendatar.
garis-garis horisontal dari dekorasi, bertolak belakang dengn Gotik
Bangunan melebar, datar, dan tipis (lebar banding panjang berbedanya besar)
Garis-garis lantai di bawah dan di atas diekspos menjadi garis horisontal, terkesan
yang satu menumpuk di atas lainnya.
Bangunan-bangunan umum penting (istana, gereja, balaikota dll) diletakkan dalam
ujung sumbu jalan atau taman luas terbuka
Analisa Perbandingan
Gambar 14
perpaduan warna
ydalam interior
ruangan
Bagian tangga pun dieksplorasi dengan desain yang sangat
berkelas dan belum tentu sama pada setiap bangunan.
Seniman-seniman pada saat itu bebas untuk mengolah desain
tangga sebagai salah satu elemen interior (seperti “balas
dendam” atas ekspresi yang dibatasi pada periode
sebelumnya).
Pembangunan gereja Basilika ini mulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja
yang sudah berumur 1200 tahun, yang berdiri diatas makam St. Petrus (Zaman Kristen
Awal).
Setelah para arsitek bersaing untuk mengajukan rancangannya, pemenangnya adalah
Donate Bramante. Kemudian para arsitek lainnya seperti Raffaelo dan Michaelangelo
berulangkali melakukan perubahan besar. Ketika Kathedral itu selesai dibangun pada
tahun 1623, hanya kubah besarnya saja rancangan Michaelangelo yang menyerupai
rencana asli.
Diatas deretan pilar, berdiri patung-patung besar (orang-orang yang dihormati dalam
agama Kristen) menghadap halaman dalam bentuk oval. Patung tersebut bergaya barok
yang dirancang oleh Bernini puluhan tahun kemudian.
El Escorial, Spain
Gambar 18 El Escorial