Anda di halaman 1dari 53

TUGAS 1

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

ART GALLERY
S.T Imam Sumarwoto S. T., M. Ars.
OUR TEAM

Diana Nova Dina Marito Septia nings ih Krispinus


Setyanis a Pulungan Purbayanti Basilus Effi
201945500300 2 0 1 9 4 5 5 0 0 2 87 2 0 1 9 4 5 5 0 0 24 4 2019455295

2
AGENDA
✓ Art Gallery

✓ Studi Preseden :
1. Galeri Nasional
2. Salihara Art Center
3. Shuyang Art Gallery

✓ Utopia – Futuristik

✓ Latar Belakang

✓ Mapping

Tugas 1 – STUPA 3 3
PENGERTIAN ‘ART GALLERY’ Menurut Ahli :

• Galeri berasal dari Bahasa latin (Galeria) yaitu ruang beratap dengan
satu sisi terbuka. Di Indonesia Galeri sering diartikan sebagai ruang atau
bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni,
(Ensiklopedia Nasional Indonesia). Galeri diartikan sebagai Menurut Oxford
ruang/bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya Advanced Learner’s
seni. Dictionary, A.S Hornby,
Great Britain: Oxford
• Dalam KBBI “galeri” berartikan ruangan atau gedung tempat University Press, (1995) :
memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya. Dan seni
merupakan kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai “Gallery: A room or building for
tinggi atau orang yang berkesanggupan luar biasa. showing works of art”.
• Dalam Wikipedia Museum seni, museum kesenian, atau galeri
seni adalah sebuah bangunan atau ruang kosong yang ditujukan untuk
pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa.
Museum seni dapat berupa publik atau privat, yang membedakan adalah
kepemilikan benda koleksinya.

Tugas 1 – Stupa 3 4
GALERI SENI – MUSEUM SENI
• Menurut Amri Yahya Galeri seni merupakan "suatu wadah (bangunan tertutup maupun terbuka atau keduanya) yang
dipergunakan sebagai ajang komunikasi visual antara seniman dan masyarakat melalui hasil karya seni rupa dimana seniman
memamerkan sedang pengunjung menanggapi.
• Menurut Djulianto Susantio seorang Arkeolog, esensi sebuah galeri berbeda dengan museum. Galeri adalah tempat
menjual benda seni, sedangkan museum tidak boleh melakukan transaksi.

Galeri Seni Museum Seni

Karya seni yang ditampilkan dapat dibeli oleh pengunjung. Tidak menjual karya seni yang di tampilkan dan tidak
memiliki target untuk menghasilkan laba.
Memiliki tempat tetap dan kerap mengadakan pameran di luar untuk menarik
pembeli. Beberapa galeri bahkan sama sekali tak memiliki tempat pameran Cenderung memamerkan karya dengan meneta
tetap. di suatu tempat
Menampilkan karya dengan kesamaan aliran seni atau kesamaan gaya dan latar Memamerkan karya dengan misi khusus (bersejarah).
belakang para seniman yang mengisinya. Pada umumnya galeri seni juga
memiliki bengkel yang dapat digunakan para seniman untuk berkarya.

5
Tugas 1 – Stupa 3
STUDI PRESEDEN :
1. Galeri Nasional – Jakarta (Indonesia)
2. Salihara Art Center – Jakarta (Indonesia)
3. Shuyang Art Gallery – Suqian (China)
01.

GALERI NASIONAL INDONESIA

Jakarta (1999)

Tugas 1 – Stupa 3 7
Galeri Nasional (Jakarta-Indonesia)

Galeri Nasional adalah galeri milik


pemerintah yang merupakan
bangunan cagar budaya. Berdirinya
Galeri Nasional merupakan salah satu
wujud upaya pembangunan Wisma
Seni Nasional/Pusat Pembangunan
Kebudayaan Nasional yang dirintis
sejak 1960-an. Pertama kali dalam
bentuk Gedung Pameran Seni Rupa
Depdikbud (1987). Setelah
diperjuangkan sejak 1995, akhirnya
operasional Galeri Nasional
diresmikan pada 8 Mei 1999.

Bangunan berdesain kolonial ini


dulunya adalah bagian dari Gedung
Pendidikan yang digunakan untuk Lokasi : Jalan Medan Merdeka Timur
asrama khusus wanita. Saat ini Galeri No. 14, Jakarta Pusat. “ Rumah
Nasional merupakan tempat dari Peresmian : 8 Mei 1999 Karya Seni
berbagai bentuk karya seni yang Jenis Bangunan : Bangunan Kolonial
ditampilkan secara bergilir. Luas Lahan : 16.271 m² Rupa
Luas Bangunan : 6.346 m² Terbaik
Indonesia. “
Galeri Nasional (Jakarta-Indonesia)

Desain Arsitektural
Desain Galeri Nasional
Karya tidak memiliki spesifik
Memiliki lebih dari 1.800 karya desain maupun tema
seni rupa Modern dan khusus yang diusung
kontemporer dalam ragam karena masih
Ekspresi, Bentuk, Media, Teknik menggunakan bangunan
dari Seniman dengan berbagai herritage yang dimiliki
latar belakang mulai dari : oleh pemerintah, tetapi
- Lukisan ada banyak ruang di
- Sketsa beberapa tempat untuk
- Grafis modernisasi dengan
- Patung mengikuti perkembangan
- Keramik zaman. Beberapa ruang
- Seni Kriya pameran dibentuk agar
- Seni Instalasi mendukung ambiance
- Fotografi display yang ingin
- Media Baru ditampilkan. Material
yang digunakan dalam
bangunan ini adalah
material yang diambil dari
bekas Kasteel Batavia.
Galeri Nasional (Jakarta-Indonesia)

Denah

Terdiri dari 12 Gedung dengan


fungsi yang berbeda beda. Untuk
Gedung pameran nya sendiri
terdapat 3 Gedung pameran
dengan konsep pemakaian yang
berbeda beda.

1. Pameran Tetap ( Gedung B )


2. Pameran Temporer ( Gedung
A, B & C )
Galeri Nasional (Jakarta-Indonesia)

Pameran tetap ( Gedung B) Pameran temporer ( Gedung A) Pameran temporer ( Gedung C)


Luas 1.400m² Luas 1350 m² - kapasitas 150 karya Luas 840 m² - kapasitas 100 karya

Aktifitas Ruang dan Fasilitas lainya


• melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling) •Ruang pameran atap •Laboratorium
• melaksanakan preservasi (konservasi, restorasi) •Ruang pameran temporer •Area parkir
• akuisisi dan dokumentasi •Ruang seminar •Toilet
• seminar, diskusi, workshop •Perpustakaan
• performance art •Wisata edukasi
• pemutaran film / video ( screening) •Mushola
• festival, lomba, dan lain-lain
Galeri Nasional (Jakarta-Indonesia)

Entrance View
Entrance pada Galeri Nasional Indonesia diakses secara View pada Galeri Nasional Indonesia ke arah gedung-gedung Galeri Nasional
langsung, namun mempunyai penghubung pada Indonesia sendiri, karena Galeri Nasional memiliki beberapa gedung di dalam
ketinggian lantainya. Agar memudahkan pengunjung satu area, dengan sistem penghawaannya menggunakan AC sentral demi
untuk naik ke elevasi tanah ke elevasi lantai bangunan. terciptanya kesejukan udara yang lebih merata.

Sirkulasi
Sirkulasi pada bangunan Galeri Nasional Indonesia baik dan terarah serta sesuai
dengan syarat sirkulasi galeri secara umum.

Pencahayaan
Pencahayaan yang digunakan di
dalam Galeri Nasional Indonesia
berupa pencahayaan rekaan dengan
menggunakan lampu LED sorot
untuk pajangannya. Dilakukannya
hal tersebut untuk mengurangi
intesitas pencahaya terhadap karya
seni yang ada di dalam galeri
02.

SALIHARA ART CENTER

Jakarta (2008)

Diana Nova S. Tugas 1 – Stupa 3 13


PENGERTIAN ‘ART GALLERY’ Menurut Ahli :

• Galeri berasal dari Bahasa latin (Galeria) yaitu ruang beratap dengan
satu sisi terbuka. Di Indonesia Galeri sering diartikan sebagai ruang atau
bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni,
(Ensiklopedia Nasional Indonesia). Galeri diartikan sebagai Menurut Oxford
ruang/bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya Advanced Learner’s
seni. Dictionary, A.S Hornby,
Great Britain: Oxford
• Dalam KBBI “galeri” berartikan ruangan atau gedung tempat University Press, (1995) :
memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya. Dan seni
merupakan kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai “Gallery: A room or building for
tinggi atau orang yang berkesanggupan luar biasa. showing works of art”.
• Dalam Wikipedia Museum seni, museum kesenian, atau galeri
seni adalah sebuah bangunan atau ruang kosong yang ditujukan untuk
pameran karya seni, yang pada umumnya merupakan karya seni rupa.
Museum seni dapat berupa publik atau privat, yang membedakan adalah
kepemilikan benda koleksinya.

Tugas 1 – Stupa 3 14
Salihara Art Center (Jakarta-Indonesia)

Salihara Arts Center merupakan pusat seni kontemporer multi-


desainer dan pusat seni multidisiplin swasta pertama di Indonesia.

Menampilkan beragam kesenian terkini dari Indonesia dan dunia,


baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan
kreatif dan sejuk di tengah keramaian Jakarta.

“ The Best Art Space” oleh Majalah Time Out Jakarta (2010)

“1 dari 10 tempat terunik di Jakarta.” oleh MetroTV (2010)

“Karya Arsitektur yang menerapkan aspek Ramah Lingkungan.” oleh


Green Design Award (2009)

Lokasi : Jl. Salihara 16, Pasar Minggu,


Jakarta Selatan.
Peresmian : 8 Agustus 2008
Konsep Bangunan : Urban Modern
Luas Lahan : 3.200 m²
Salihara Art Center (Indonesia)

Arsitek
Pusat seni Kontemporer ini dirancang oleh 5 Arsitek
yang berkolaborasi dalam satu kompleks 1. Marco Kusumawijaya (Galeri Salihara)
perancangan Komunitas Salihara. Setiap Arsitek 2. Andra Matin (Kantor Salihara)
diberi tugas untuk merancang bangunan yang
berbeda – beda sesuai dengan ciri dan gayanya
3. Adi Purnomo (Teater Salihara)
masing-masing. Hasil rancanganya pun sanbgta 4. Danny Wicaksono (Anjung Salihara)
berbeda antara satu arsitek dengan arsitek yang 5. Andro Kaliandi (Kedai Salihara)
lain. Hal ini disebabkan oleh idelisme dan era yang
berbeda pula.

Kompleksitas bentuk, skala gaya dan detail


konstruksi pada setiap bangunan memperlihatkan
kesan menyatu (unity) dan harmonis dengan
bangunan lainya sehingga terkesan seolah
dirancang oleh 1 Arsitek.

Hal tersebut disebabkan oleh penggunaan material


beton pada keseluruhan kulit bangunan sebagai
pemersatu tone warna pada kompleks komunitas
salihara.
Salihara Art Center (Indonesia)

Program Utama Salihara

1. 2. 3.
Salihara International Literature and Ideas Festival Seni Pertunjukan
Performing-arts Festival (SIPFest) (LIFEs)
Festival seni pertunjukan internasional dua Festival sastra dan gagasan skala
Festival Teater dan Festival Tari
tahunan yang menampilkan seniman/kelompok internasional dua tahunan yang mengajak
yang menampilkan karya dan
seni penting yang sedang hangat dibicarakan dan kalian berinteraksi dengan penulis-penulis
grup dalam negri
telah beroleh pengakuan di dunia Indonesia dan dunia

4. 5. 6.
Edukasi Salihara Jazz Buzz Seni Rupa
Pelatihan seni (kelas atau workshop) antara lain Konser jazz yang menyuguhkan warna Pameran seni rupa kontemporer dari
menulis, akting, menari, filsafat dan lain sebagainya baru yang eksploratif, cerdas dan segar dalam dan luar negeri yang terbuka
untuk generasi muda dengan pengajar yang dari musisi senior maupun muda. pada kolaborasi lintas disiplin, arsip
kompeten di bidang masing-masing. dan kesejarahan seni dan budaya.
Salihara Art Center (Indonesia)

Teater Salihara ( Salihara Black Box)


Arsitek : Adi Purnomo • Terletak pada lantai basement.

Teater model “black box” pertama di Indonesia. Susunan artistik batu bata teater ini
dirancang agar dapat menyerap bunyi sehingga memiliki kekedapan suara yang baik. Teater
Salihara menampung 252 penonton, dilengkapi dengan ruang rias, segala peralatan tata
panggung, tata suara dan cahaya yang modern.

Menawarkan fleksibelitas dalam pengaturan panggung fdan tempat duduk.


Salihara Art Center (Indonesia)

Gallery Salihara
Arsitek : Marco Kusumajaya

• Terletak pada
lantai 2

berbentuk oval dan dapat


memberikan ruang optimal
untuk memamerkan karya
seni, dari sisi pencahayaan
dan pengudaraan yang
merata. Dari luar, bentuk
oval ini membuat ruang-
ruang di sekitarnya lebih
terasa lega dan leluasa.
Salihara Art Center (Indonesia)

Gedung Perkantoran
Arsitek : Andramatin

• Terletak pada keseluruhan lantai 4

Terdiri dari empat lantai diberi kesan melayang dan lepas. Bagian depan dibiarkan
tertutup untuk menyerap suara dari jalan raya dan menghindari cahaya matahari
barat. Bagian terbuka adalah sisi utara dan selatan yang bertujuan untuk menghemat
penggunaan AC dan lampu jika bekerja pada siang hari.

Co-working yang nyaman dalam lingkungan kerja yang kreatif dan sejuk.

Selain ruang kerja perorangan, juga terdapat ruang meeting yang dapat digunakan.
Salihara Art Center (Indonesia)

Anjung Salihara
Arsitek : Danny Wicaksono
bangunan multi-fungsi tiga lantai yang menyediakan fasilitas studio musik, studio tari,
ruang serbaguna, perpustakaan dan wisma. Bangunan ini dirancang untuk cuaca tropis
di atas luas tanah yang menyerupai bidang segitiga. Bangunan ini juga didesain dengan
sudut tumpul (non-kubus) di seluruh ruangan, menyesuaikan lingkungan Salihara. Kita
juga bisa melihat kaki langit kota Jakarta dari Teater Anjung yang berada di lantai paling
atas.
03.

SHUYANG ART GALLERY

Suqian-China (2013)

Tugas 1 – Stupa 3 22
Shuyang Art Gallery (Suqian - China)

galeri seni kaligrafi untuk menampilkan dan mewarisi gaya kaligrafi


Shuyang.

Konsep arsitektur abstrak tiga warna paling mendasar, hitam, putih dan
merah kaligrafi Cina dari kertas nasi, kuas, segel dan menciptakan
pengalaman ruang murni dengan warna murni.

Kepentingan estetik kaligrafi dalam tata letak arsitektural yang mengacu


pada gaya kaligrafi Zheng Banqiao adalah untuk merespon kerja
ideologis dan praktis, ringan dan berat, serta buka tutup kaligrafi
melalui pengendalian ukuran bangunan, ruang, kontras bahan dan
sebagainya.

Lokasi : kampung halaman kaligrafi tradisional,


Shuyang, provinsi Jiangsu
Peresmian : 2013
Konsep Bangunan : Abstrak & Fundamental
Luas Lahan : 10.475 m²
Shuyang Art Gallery (Suqian - China)

• Bird View

Desain
Aula pameran terbesar di sepanjang jalan memiliki dinding eksterior bata Volume dan sudut tinta dipotong dan dicat dengan cat
merah, seperti segel kental yang dicetak pada gulungan tinta dan sapuan fluorokarbon abu-abu tua, dan dindingnya menghadirkan
yang elegan. Cara memotong sudut melalui permukaan busur memperkuat perubahan warna yang halus di langit biru, seperti batu
karakter ikonik bangunan di sepanjang jalan, membentuk daya tarik abadi raksasa, seperti balok tinta, dengan tekstur yang sederhana
yang unik. Bata merah adalah bata tanah liat Yixing, mengadopsi tiga jenis dan mendalam. Di bagian bawah bodi, sudut membulat
lapisan sesuai dengan lokasi yang berbeda. Kepala bata yang lebih rendah diproses untuk menunjukkan kesan gravitasi dalam kaligrafi.
menonjol dari dinding, dan bagian atas menembus dinding, dan bagian
yang dipotong dilapisi dengan rata, membentuk tekstur yang berbeda.
Shuyang Art Gallery (Suqian - China)

Jalan beraspal dan


pelataran beratap
terinspirasi dari pola
abstrak sebaran tinta.
Melalui perubahan skala
abu-abu yang berbeda
dari granit di bidang
beraspal, sebuah lukisan
tinta terbentuk.

Ada ruang abu-abu


dengan cara volume
Air yang tenang di pintu masuk diatur untuk tubuh digali secara
mencegah kebisingan dunia luar, dan tertutup, dan ruang luar
pengunjung dibawa ke galeri melalui dapat diperluas ke area
jembatan di permukaan air. Peralihan ruang istirahat dalam ruangan.
yang terus menerus membuat para Para wisatawan dapat
pengunjung segera menenangkan pikiran menikmati pengalaman
sebelum memasuki ruang pameran. luar angkasa yang
menarik selama
kunjungan.
Shuyang Art Gallery (Suqian - China)

Ruang pameran
Semua ruang pameran merupakan ruang terbuka tanpa kolom, yang dapat diatur secara bebas sesuai dengan kebutuhan pameran.
Koridor kaca menghubungkan ruang pameran, untuk memfasilitasi pameran yang berkelanjutan. Di tengah aula pameran berbata
merah, terdapat sumur cahaya melalui 3 lantai, yang menciptakan ruang dalam ruangan yang cerah dan transparan
Shuyang Art Gallery (Suqian - China)

Denah Tampak
UTOPIA
&
FUTURISTIK
Konsep - Tema - Preseden
KONSEP
Utopia adalah bagian dari era futuristic, melalui konsep ini diterapkan suatu angan-angan desain terbesar dari
ARSITEKTUR perancang. karakternya cenderung menerapkan sifat fluiditas, geometris dan bentuk bangunan yang ekspresif.

UTOPIA
Arsitektur Utopian merupakan sebuah karya idealis dan ekstrim yang dirancang dengan cara yang tidak
konvensional. Wujud arsitekturnya pun unik, menakutkan, futuristik, dan terkadang tidak Iogis.

Konsep Utopia terwujud berdasarkan khayalan/imajinasi & Idealis yang merupakan cita-cita
tertinggi perancang yang tak akan mungkin bisa tergapai. Utopia merupakan bayangan
tentang suatu keadaan dimana segalanya dianggap paling ideal dan sempurna yang secara
logika membentuk sebuah imajinasi yang sangat sulit terjadi.

Meski demikian Utopia memberikan dorongan semangat,gairah dan harapan dalam mewujudkan
sebuah konsep.

Hal ini menyangkut tentang konsep-konsep kesempurnaan,seperti membayangkan


bentuk yang bulat dalam konsep-konsep platonik dan bentuk-bentuk
geometri,sehingga dalam alam nyata kita tidak akan dapat menjumpai bentuk yang
benar-benar bulat, persegi atau segitiga.
KONSEP ARSITEKTUR FUTURISTIC

Futuristik adalah gaya yang • memanfaatkan kemajuan di • konsep desain tidak


mengutamakan penggunaan era teknologi dengan bergantung pada aturan
bentuk, warna, dan teknologi yang menggunakan bahan-bahan tertentu dan cenderung
dianggap modern dan inovatif, baru seperti baja, kaca, dan bebas mengambil bentuk
serta diharapkan akan muncul di alumunium apapun selagi masih dalam
masa depan. konsep masa depan.
• Sederhana, simple dan fokus
pertama kali hadir pada abad ke- pada perancangan ruang. • Bentuk yang dihasilkan
20 diItalia, biasanya menerapkan cenderung mengejutkan,
desain minimalis yang berkelas. • Jenis bahan material yang tidak biasa, dan bahkan
digunakan diekspos secara sering dianggap aneh.
• Prinsip minimalis yang diusung polos dan ditampilkan apa
berhasil menampilkan desain adanya.
yang simpel dan modern, serta
penggunaan furniture dan
dekorasi yang esensial.

30
CONTOH BANGUNAN
UTOPIAN – FUTURISTIC

20XX PRESENTATION TITLE 31


01.
GARDENS BY THE BAY - SINGAPORE
Grant Associates (2012)

Dibangun pada tahun 2012,


Gardens by the Bay menjadi gedung
dengan desain futuristik yang kedua.
Gardens by the Bay yang terpilih
sebagai “Best Building of the Year”
dalam World Architecture Festival,
dengan bentuk menyerupai dua buah
kubah yang menarik dan unik.
Hingga saat ini, Gardens by the Bay
menjadi destinasi wisata untuk
tempat berfoto bagi para turis di
Singapura.

32
ALL ABOUT

TEMA
DESAIN STRUKTUR
(Gre en design)

SITUS VISI Mengambil inspirasi memiliki Atap kaca tanpa


dari bentuk anggrek, infrastruktur penyangga, tanpa
lingkungan yang tiang ataupun pilar.
101 hektar dengan “Kota dalam perpaduan yang
kaya antara cerdas,
3 taman ( Bay Taman” Singapura, memungkinkan
Soiuth, Bay east yang dirancang pengelolaan alam,
teknologi, dan tanaman yang
dan Bay Center ). untuk meningkatkan terancam punah,
Terletak di tepi profil kota secara lingkungan.
Dirancang dengan yang biasanya tidak
perairan Mariana global sambil dapat tumbuh di
bay Singapore. menampilkan seni pertimbangan
kelestarian Singapura untuk
hortikultura dan tumbuh subur,
taman terbaik. lingkungan.

33
Flower Dome & Could Forest

Flower Dome meniru iklim yang sejuk-kering


dari daerah seperti California dan Afrika
Selatan, dan menawarkan lebih dari 32.000
tanaman yang mencakup sekitar 160 spesies,
kultivar dan varietas.

Cloud Forest Dome yang sejuk dan berkabut,


dengan 'Cloud Mountain' setinggi 35 meter,
yang dipenuhi anggrek, pakis, dan bromelia,
serta memiliki air terjun di dalam ruangan
setinggi 30 meter.

34
SUPERTREES

taman vertikal setinggi 25 hingga 50


meter ini menampung air hujan,
menghasilkan tenaga matahari, dan
beroperasi sebagai saluran ventilasi untuk
konservatori taman tersebut.

Jembatan gantung sepanjang 128 meter


yang terbentang di antara dua Supertree.
menawarkan pemandangan spektakuler
Marina Bay dari ketinggian 50 meter dari
atas tanah.

20XX PRESENTATION TITLE 35


02.

CHINA CENTRAL TELEVISION HEADQUARTERS


OMA (2012)

Proyek CCTV dipimpin


oleh OMA / Rem Koolhaas, Ole
Scheeren. Tim desain terdiri dari
arsitek proyek Anu Leinonen, Charles
Berman dan Adrianne Fisher
bersama-sama dengan tim lebih
dari 100 arsitek dari OMA.
Arup bertindak sebagai perekayasa
teknis dari rancangan struktur
bangunan yang rumit ini.

PRESENTATION TITLE 36
ALL ABOUT

SITUS TUJUAN DESAIN

Berada pada lahan Bangunan utama


seluas 473.000 m². Menjadi kantor bukanlah seperti
bangunan pencakar pusat China Central gedung menara TEMA
STRUKTUR
langit dengan tinggi Television (CCTV). biasanya, tetapi ( Industrial )
234 meter, bagian dari taman merupakan putaran
berjumlah 44 lantai media yang dari enam bagian
horisontal dan Bangunan Atap kaca tanpa
dan luasnya diharapkan menjadi pencakar langit penyangga, tanpa
mencapai 4 sarana hiburan vertical.
Menghasilkan dengan dinding tiang ataupun pilar.
kilometer persegi. publik, area Kaca yang dibentuk
CCTV berada di pembuatan film luar tampilan yang tidak terdiri dari tiga
umum dari menara tidak beraturan, bagian bangunan
Distrik Pusat Bisnis ruang, dan studio dengan bentuk
Beijing (CBD) produksi sebagai bangunan dengan yang disatukan
lubang di tengah. dasar belah ketupat. menjadi satu
perluasan jalur hijau
Distrik Pusat Bisnis setengah bangunan.
(CBD).
38
Fasad

terlihat di fasadnya: jaringan


diagonal yang menjadi rapat
di area dengan tekanan lebih
besar, lebih longgar dan lebih
terbuka di area yang
membutuhkan lebih sedikit
dukungan. Fasad sendiri
menjadi manifestasi visual
dari struktur bangunan.
LATAR BELAKANG
RANGK A BERPIKI R

40
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Galeri adalah sebuah ruangan atau gedung Galeri seni rupa, bagi banyak dari kita mungkin adalah sebuah tempat yang
bersifat publik yang dipergunakan untuk memajang karya seni yang kaku membosankan. Sehingga Galeri Seni Rupa
menyajikan dan memamerkan karya seni. menjadi pilihan terakhir untuk didatangi dibandingkan tempat lain nya.

MAKSUD DAN TUJUAN


Merencanakan dan merancang sebuah Galeri Seni Rupa dimana
PEMBENTUKAN POTENSI
masyarakat dapat mempelajari, mempertunjukan, mempertahankan
MASSA TAPAK dan mengembangkan seni seiring dengan kemajuan zaman.

KEBUTUHAN DAN
V
BESARAN RUANG STRUKTUR DAN MATERIAL

PEMILIHANVSTRUKTUR KONSEP MASSA DESAIN


DAN MATERIAL

BENTUK
MAPPING
SITE – DATA - ANALISIS

42
01.

SITE 1

Diana Nova S. Tugas 1 – Stupa 3 43


MAPPING SITE

LOK ASI TRANSPORTA S I AKSESBILITAS IKLIM

Jl. Letjen M.T. Haryono, Angkutan kota


Stasiun Cawang Suhu : 30%
RT.1/RW.14, Kb. Baru, Kec. Commuter line
Tebet, Kota Jakarta Halte Cikoko Kelembapan : 76%
Selatan, Daerah Khusus Busway
Visibilitas : 8 km
Ibukota Jakarta 12830 Jacklingo
Tekanan : 1.0 hPa
Indeks UV : sangat tinggi

44
ANALISIS SITE

Survey lokasi site, di Jl O kavling kampung


dalam 5 kecamatan Tebet, Jakarta Selatan no
55

45
BATAS TAPAK

Utara : Permukiman warga


Selatan : Tol dalam kota
Timur : Wisma IKPT
Barat : Stasiun Cawang
02.

SITE 2 (ALTERNATIF)

Diana Nova S. Tugas 1 – Stupa 3 47


20XX PRESENTATION TITLE 48
20XX PRESENTATION TITLE 49
03.

SITE 3 (ALTERNATIF)

Tugas 1 – Stupa 3 50
20XX PRESENTATION TITLE 51
20XX PRESENTATION TITLE 52
THANK YOU

53

Anda mungkin juga menyukai