a. Kubah yang sangat besar pada bagian tengah bangunan.
Gambar : bentuk kubah
Sumber gambar : mengakubackpacker.blogspot co.id.
Penggunaan sistem kubah untuk konstruksi atap bertolak belakang dengan
gaya Kristiani kuno berupa penopang-penopang kayu dan juga gaya lengkung batu Romawi. Cita-cita arsitektur Byzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap simbol dari kekuasaan yang Maha Esa.
Gambar : Penggunaan Atap Kubah Sebagai Symbol Yang Maha Esa
Sumber : Scribd
Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah
yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantine yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi. Karena dominan bentuk dari seluruh bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan lengkung dengan bentang lebih lebar.
Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan
jendela kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagai screen of picture “tirai”.
Gambar : Struktur Pendentive
Sumber : Scribd
Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan
bentuk interiornya b. Berbentuk sirkular atau sentral, berbeda dengan bentuk gereja pada umumnya yang memanjang. Kadang bentuknya polygonal (bersisi banyak), misalnya hexagonal (bersisi enam) atau octogonal (bersisi delapan).
Gambar : bentuk sirkular pada bangunan
Sumber gambar : mengakubackpacker.blogspot co.id.
c. Terdapat “semidome” berbentuk separuh kubah yang mengelilingi kubah utama
di pusat.
Gambar : bentuk semidome pada banguanan
Sumber gambar : mengakubackpacker.blogspot co.id.
d. Pilar-pilar berukuran sangat besar untuk menopang berat bangunan.
e. Dinding tebal dan terbuat dari batu bata. f. Bagian interior sangat luas.
Gambar : interior bangunan Haghia Sopia
Sumber : mengakubackpacker.blogspot.co.id
g. Jendela berukuran kecil dan berfungsi untuk pencahayaan.
Gambar : jendela bangunan
Sumber : mengakubackpacker.blogspot.co.id
h. Menonjolkan struktur kolom
Kolom merupakan salah satu aspek yang diperhitungkan dalam arsitektur Byzantium. Baik dari segi jumlah, ukuran, warna dan material yang digunakannya.