Anda di halaman 1dari 70

Sejarah Arsitektur

Eklektik dan Neo Klasik


Lafenia Meidianti (190406089)
Tasya Nabila Capah(190406092)
Rio Vinsenzo (190406098)
Ismi Mufita Kaloko (190406110)
Athira Maisarah (190406133)
Pengertian Singkat

Eklektik merupakan gaya desain dan


arsitektur yang mulai berkembang
pada abad-16 di Eropa. Gaya ini
mengombinasikan unsur historis
sebagai elemen dasar untuk
menciptakan sesuatu yang otentik,
baru dan belum pernah ada
sebelumnya dengan mengutamakan
kebebasan ekspresi.
C. Ciri - Ciri Arsitektur Eklektik:
• Pengulangan bentuk-bentuk lama
• Memadukan unsur-unsur dalam bentuk
sendiri, dan dikembangkan menjadi bentuk
baru.
Pengertian Singkat

Arsitektur neo klasik adalah gaya


arsitektur yang dihasilkan oleh
gerakan neo klasik yang dimulai
pada pertengahan abad ke 18.
Gaya ini mengadopsi gaya dari
arsitektur klasik kuno, prinsip-
prinsip Vitruvian, dan karya arsitek
Italia Andrea Palladio. Di Eropa
tengah dan timur, gaya ini biasanya
disebut sebagai Klasisisme (dalam
Bahasa Jerman Klassizismus). Ciri-ciri arsitektur Neoklasik antara lain :
•Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang
rapi (uncluttered)
•Simetris
•Kolom-kolom yang berdiri bebas
Perkembangan Arsitektur
Eklektik dan Neo Klasik
di Eropa Barat
1. Mausoleum untuk Queen Louise (1810)

Bangunan ini berdiri bebas eksternal


sebagai monumen yang melampirkan
ruang pemakaman yang dirancang
oleh Heinrich Gentz setelah
kematiannya pada tahun 1810 dan
kemudian diperluas oleh Karl Friedrich
Schinkel
Eksterior
Berlanggam arsitektur yang berbentuk
Cornice
kuil Yunani dari order Dorik, dalam hal
ini terdapat pedimen (konstruksi segi Frieze
tiga disangga oleh kolom-kolom)
ganda yang satu diatas lainnya. Architrave

Pedimen

Entablatur

Kolom

Langgam Dorik
Interior
Berlanggam arsitektur Romanesqu
terlihat pada pelengkung jendela, pintu
dan ornament.
2. Schauspielhaus

Schauspielhaus adalah gedung konser


yang terletak di Gendarmenmarkt dipusat
Mitte distrik Berlin perumahan orkestra
Jerman. Bangunan ini dibangun sebagai
teater dari tahun 1818 hingga 1821 oleh
seorang Arsitek Bernama Karl Friedrich
Schinkel. Penggunaan gedung teater ini
menjadi gedung konser setelah Perang
Dunia II dan namanya diubah menjadi The
Konzerthaus Berlin pada tahun 1994.
Eksterior
Partico atau bagian depan untuk pintu
masuk bercorak Yunani-Ionik hexastyle

Volute

Kolom Ionik

Unsur renaisance terdapat pada bagian Bawah


dari sayap kiri dan kanan pada bangunan
simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh
dengan garis-garis horizontal dan deretan
jendela yang monoton
Interior
Interiornya masih baru namun tetap
mengadaptasi gaya Neo klasik yang
memenuhi kondisi penggunaan yang
diubah. Aula besar dilengkapi dengan
organ 74 tuts dan 5811 pipa yang
didistribusikan dengan 4 manual dan
pedal.

organ

chandelier
38 patung komposer terkenal terlihat Banyak elemen desain dipinjam dari
dari dinding di Aula Besar, termasuk klasisisme. Dekorator rekonstruksi
Johann Sebastian Bach, Georg menggunakan bentuk dan metode kerja
Friedrich Handel, Béla Bartók dan periode Schinkel - ini terutama berlaku
Dmitri Shostakovich. untuk langit-langit yang didekorasi dengan
indah dengan lukisan, plesteran, dan
dekorasi emas.
3. Altes Museum
Altes museum berlokasi di Berlin
dibangun dibangun dengan gaya neo-
klasik untuk Rumah Kerajaan Prusia
dan sampai pada tahun 1845.
Bangunan ini disebut Konigliches
Museum (Royal Museum)
Denah

6 1. Tangga
6 2. Portico
3. Tangga Kembar
5 4 5 4. Rotunda
5. Sayap kiri dan kanan
6. Halaman dalam
3

2
1
Struktur dan konstruksi

Struktur atap yang datar


mengikuti gaya arsitektur Yunani

Struktur lengkung yang


mengadopsi gaya dari
Arsitektur Romawi

Jenis kolom yang digunakan


adalah kolom ionik yang
diadopsi dari gaya Arsitektur
Yunani
Memiliki lantai yang lebih tinggi
Kubah
Struktur Pantheon terdiri dari
beberapa bangunan utama yakni,
Portico (serambi depan), Rotunda
(bangunan bulat) serta kubah
Ceiling Exterior

Restorasi langit-langitnya berpanel


rotunda. Rotunda dimaksudkan
untuk mengingat Pantheon, kuil
Romawi kuno.
Koleksi Museum
Altes

koleksi permanen Museum


Altes, yang dikenal sebagai
Antikensammlung , meliputi Kepala marmer Romawi
Yunani, Etruscan dan
barang antik Romawi, Sarkofagus Medea
termasuk patung-patung,
mosaik, sarkofagus, vas,
dan perhiasan.

Patung Romawi "Boy


Mosaik "Centaur" dari with Thorn in Foot"
Hadrian's Villa
3. Monumen Victor Emmanuel II

Monumen Victor Emmanuel juga dikenal sebagai The


Altare della Patria sebagai monumen untuk
memperingati Victor Emmanuel, raja pertama yang
mempersatukan Italia. Bangunan ini dirancang oleh
Guiseppe Sacconi pada tahun 1885 dan diresmikan
pada tahun 1911 di Roma, Italia.
Patung
Altar Tanah Air, pusat simbolis Vittoriano,
dengan Makam Prajurit Tidak Dikenal. Di
atas patung dewi Roma adalah patung
berkuda Victor Emmanuel II dari Savoy,
raja pertama dari Italia yang bersatu
Eksterior
Bangunan sangat simetris pada titik
sentral terdapat patung Emmanuel

patung ini adalah monumen untuk


Raja Vittorio Emanuele II. Yang asli
berada setinggi 40 kaki di depan
Monumen V ittoriano di Roma.
Kolom

Pada fasad bangunan berdiri


deretan kolom Coronthian dari
Yunani Hellenic. Kolom mendukung
sebuah attic penuh ornamen.

Kata Corinthian menggambarkan gaya


kolom berukir yang dikembangkan di Yunani
kuno dan diklasifikasikan sebagai salah satu
dari Arsitektur Arsitektur Klasik. Gaya
Corinthian lebih kompleks dan rumit
daripada Doric dan Ionic Orders
sebelumnya.
Di sisi pintu masuk monumen
terdapat dua patung perunggu
karya Giuseppe Mazzini,
"Pemikiran" ke kiri dan "Aksi"ke
kanan, simbolis ditempatkan di
sini sebagai dua tindakan yang
dianggap mendasar dalam
proses penyatuan Italia.

"Pemikiran" (kiri)

"Aksi"(kanan)
Air Mancur
Di dasar Vittoriano ada dua "air
mancur dari dua laut" , yang
mewakili dua laut yang berbatasan
dengan Italia, Laut Adriatik , di
sebelah kiri, dan Laut Tyrrhenian , di
sebelah kanan.

"Adriatik" (kiri)

"Tyrrhenian" (kanan)
Patung

Pada kedua sisi serambi


monumen terdapat patung Dewi
Victoria. Kedua patung tersebut
terbuat dari perunggu.
Interior
Aula interior ringan dihiasi dengan
kolom bergalur dan batu hiasan.
Kolom korintus yang paling rumit
hiasannya, dicirikan dengan
kolom yang bergalur dan kapital
rumit yang dihiasi pola gulungan
daun akantus.
Langit-langit

Kubah barel, yang juga disebut


kubah terowongan atau kubah
langit-langitnya berkubah barel dan
gerobak, adalah sebuah unsur
banyak patung.
arsitektural yang dibentuk oleh
ekstrusi kurva tunggal (atau
sepasang kurva, dalam kasus
kubah barel berpucuk) bersama
dengan jarak yang diberikan.
Perkembangan Arsitektur
Eklektik dan Neo Klasik
di Amerika
1. CAPITOL BUILDING
The United States Capitol atau Capitol
Building merupakan Gedung pertemuan
Kongres Amerika Serikat yang terdiri dari
senat dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Bangunan ini dibangun pada abad
ke -19.

Bangunan ini tediri dari tiga bagian. Bagian


tengah bangunan diapit oleh dua sayap
bangunan. Sayap bangian utara sebagai
Gedung untuk Senat dan bagian selatan
Gedung untuk dewan perwakilan rakyat.
Rotunda pada Capitol Building menunjukkan ciri
arsitektur pada era neoklasik, ter inspirasi dari
Pantheon, kuil romawi yang ada di kota Roma.
Rotunda merupakan ruang interior pada pantheon
berbentuk bulat berdiameter 44 m. Diatasnya
terdapat kubah besar yang disebut juga kubah
langit.
Capitol Building dibangun dengan gaya Arsitektur neoklasik, desain
bangunan terlihat seperti kuil pada zaman Romawi dan Yunani kuno.
Penggunaan gaya ini terlihat dengan adanya unsur-unsur arsitektur
yang secara prinsip berasal dari arsitektur Romawi dan Yunani Kuno.
Stylobate

Dalam Arsitektur Yunani klasik, styloblate adalah jajaran anak tangga


teratas dari krepidoma yang mengarah masuk ke kuil. Pada Capitol
Building, prinsip ini juga digunakan pada tangga besar yang mengarah ke
pintu masuk utama bangunan.
Portico

Merupakan serambi yang mengarah ke pintu masuk


bangunan. Biasanya di dukung oleh kolom atau dinding
Kolom Doric dan Corinthian Kolom Doric pada Crypt / ruang bawah
tanah Capitol Building.

Dorik merupakan salah arsitektur Yunani


Kuno. Kolom ini Kolom ini menunjukkan
kesan maskulinitas dan kekuatan. Ordo
Doric merupakan ordo pertama dari tiga
ordo klasik yang ada pada Arsitektur
Yunani dan Romawi Kuno.
Kolom Corinthian

Corinthian merupakan Ordo terakhir


dari tiga ordo klasik Arsitektur
Yunani dan Romawi Kuno. Kolom
model ini dapat dikenali dengan
modelnya yang dekoratif. Dekorasi
berupa volute dan daun acanthus.
Pedimen
Pedimen pada fasad Capitol Building

Elemen arsitektur yang ditemukan


pada arsitektur klasik, neo klasik dan
barok. Biasanya terdiri dari atap pelana
berbentuk segitiga. Ditempatkan diatas
struktur horizontal atau entablature.
Dome
Dirancang oleh Thomas U. Walter kubah
ini dipengaruhi oleh gaya kubah klasik
Eropa seperti St.Paul’s di London, St.
Isaac’s di St.Petersburg dan Pantheon di
Paris. Terbuat dari besi dengan tinggi 88m
dan diameter 29m.

•Statue of Freedom
Pada puncak kubah, terdapat ‘Statue of
Freedom’ yakni patung perunggu
berupa seorang wanita yang pada
tangan kananya memegang pedang
berselubung sementara pada tangan
kiri terdapat bunga laurel dan perisai
amerika serikat. Statue of freedom juga
berfungsi sebagai penangkal petir bagi
Capitol Hill
• Tholos
Pada bagian puncak kubah
terdapat struktur yang terlihat
seperti kuil romawi. Pada bagian
dalamnya terdapat lampu yang
bersinar hanya saat kongres
sedang berlangsung.

• Pedestal
Merupakan alas besi yang di
cor dan juga dilapisi cat
perunggu. Pada pedestal
terdapat semboyan yang
melingkarinya bertuliskan “E
Pluribus Unum” merupakan
semboyan atau motto Amerika
Serikat, diambil dari bahasa
Yunani yang berarti “Dari
Banyak, Menjadi Satu”
Pada lukisan tersebut, Washington menggunakan jubah berwarna ungu
yang biasa digunakan oleh para jendral Romawi Kuno. Tepat di
seberangnya, terdapat lukisan beberapa orang memegang banner
bertuliskan E Pluribus Unum, semboyan Amerika Serikat.
Disekeliling bagian bawah, terdapat lukisan yang menggambarkan enam
adegan yang masing-masing mewakili konsep nasional Amerika Serikat
yang digambarkan dengan tokoh dari mitologi klasik

War/Peperangan Science/Ilmu Pengetahuan Maritime/Kelautan

Commerce/Perdagangan Mechanics/Keteknikan Agriculture/Pertanian


• The Rotunda Frieze
Merupakan relief batu ber ukir yang menggambarkan
sejarah Amerika dari mulai dari pendaratan Colombus
hingga lahirnya penerbangan pertama di Amerika
Serikat. Total terdapat 19 adegan sejarah yang
digambarkan dalam ukiran pada rotunda. Ukiran ini juga
dirancang dan dilukis oleh Constantino Brumidi.
2. LINCOLN MEMORIAL
Kolom
Bangunan ini dikelilingi oleh 36 kolom
Doric setinggi 13 m dengan diameter
2,3 m. Jumlah kolom melambangkan
36 negara bagian Amerika Serikat
pada saat itu.
Bangunan ini menggunakan teknik penyempurnaan
optik, dimana posisi kolom dicondongkan sedikit ke
arah dalam, dengan tujuan agar patung Abraham
Lincoln dapat menjadi ‘point of interest’.
Entablature (Frieze dan Cornice)

Freize pada Lincoln Memorial terdapat


pada bagian atas tiang (diatas architrave)
yang menuliskan 36 negara bagian pada
saat kematian Lincoln. Masing-masing
nama negara dipisahkan oleh medali Cornice terdiri dari ukiran
karangan bunga (double wreath medallions) menggulung dengan kepala singa.
Bagian tengahnya dihiasi dengan
palmetto.
Diatasnya tertulis 48 nama negara yang hadir pada saat
penahbisan. Dan di bagian paling atas, terdapat ukiran
karangan bunga yang disatukan oleh pita dan daun palm.
Layout Kolom
Bagian interior pada Lincoln Memorial Bagian pada ruang dipisahkan oleh 4
terbagi atas tiga. Utara, selatan dan tengah. buah kolom ionic setinggi 15 meter.
Bagian tengah merupakan tempat dimana Kolom ionic merupakan ciri karya
Patung Abraham Lincoln berada. arsitektur Yunani dan Romawi kuno.
Ceiling
▪ Ceiling atau langit-langit pada bagian interior
dibingkai oleh balok perunggu yang berhias
daun salam dan daun ek.

▪ Terdapat panel marmer yang memberikan efek


tembus cahaya ke dalam ruangan. Adanya
elemen-eleman ini menciptakan suasana
mengagumkan di dalam ruangan.
Mural

▪ Pada bagian atas prasasti


terdapat mural sebesar
18x4 m yang dilukis oleh
Jules Guerin. Mural ini
menggambarkan prinsip
pemerintahan pada masa
Abraham Lincoln. Terdapat
pada dua sisi, selatan dan
utara.

Selatan: Berjudul emansipasi, mewakili kebebasan.


Menggambarkan seorang malaikat yang sedang
melepaskan budak dari belenggu perbudakan

Utara: Berjudul Unity/Persatuan, menggambarkan


malaikat kebenaran menggabungkan tangan dua
sosok yang mewakili utara dan selatan.
Patung Lincoln

Menggambarkan Abraham Lincoln sedang duduk


dalam kontemplasi. Dipahat oleh Picirilli
bersaudara dibawah pengawasan Daniel Chester
French
3. Massachusetts State House

Gaya neoklasik-federalnya Selesai pada tahun 1798,


terinspirasi oleh kuil-kuil dengan tambahan pada tahun
Yunani dan Romawi yang 1831 dan 1914-1917.
megah di Eropa.
Gedung serbaguna ini
menampung kantor gubernur,
Bangunan Bangunan kantor perwakilan negara,
baru lama ruang pertemuan dan dengar
pendapat, serta ruang acara.
State House adalah tujuan
wisata utama di
Massachusetts dan berisi
banyak harta seni serta artefak
sejarah dan budaya.
Arsitektur pada denah bangunan ini mengambil gaya
dan karakter dari bangunan kolonial yang simetris.
Kubah Bergaya Byzantine

Kubah atasnya memiliki kerucut


pinus kayu berlapis emas,
melambangkan pentingnya
industri kayu Boston selama
masa kolonial awal.

Ini berisi ikon dari 13 koloni asli


Amerika Serikat, dengan ikon
Massachusetts di tengahnya.
Kolom di depan yang kolom gaya yunani Doric Salah satu ruangan di dalam
bergaya yunani corinthian yang dapat ditemukan pada geung dengan kolom yunani
pintu masuk pengunjung ke ionic bercampur tuscan ditutupi
lantai dua, marmer Italia
Jendela bergaya reinasans berupa kaca mozaik
berupa lukisan berdasarkan 13 ikon amerika
serikat
4. Jefferson Memorial

Jefferson Memorial (1934 – 1943), John Russell Pope


dibangun untuk memperingati
Thomas Jefferson (1743-1826).
Arsitekturnya identic dengan
Pathenon Roma .
Denah bulat dengan rotunda ini,
memberikan rasa kedamaian
secara klasikal. Bangunan Jefferson
Memorial adalah struktur melingkar,
udara terbuka yang menampilkan
kubah dangkal yang didukung oleh
barisan melingkar.

Terdiri dari 26 kolom ionic.


Tambahan 12 kolom mendukung
serambi utara, dan 4 kolom berdiri di
masing-masing bukaan.
Kepala kolom klasik Ionic dan badan
tuscan
Perkembangan Arsitektur
Eklektik dan Neo Klasik
di Indonesia
1) GEREJA BLENDUK
SEMARANG
Lokasi : Jl. Letjen Suprapto No.32, Tj. Mas,
Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa
Tengah

Dibangun oleh bangsa Portugis, tahun 1753


Dibangun ulang oleh Belanda , sekitar tahun
1894-1895
Orientasi Bangunan Bentuk Denah
• Denah Simetris berbentuk segi 8
• Facad depan menghadap Selatan
dengan pusat di tengah (pengaruh
arsitektur Renaissance)
• 2 buah Menara kiri-kanan, mengapit
hall dan pintu masuk utama
• Bentuk massa bangunan : berupa
salib Yunani

Denah Lt. 1 Denah Lt Mezanin


Bentuk Denah
(Pengaruh arsitektur Renaissance)

Denah Fungsi Ruang Lt. 1

Denah Fungsi Ruang Lt. Mezanin


Bangunan Gereja

• 4 sisi bangunan -> ruang


transept, atap pelana

• 2 buah Menara kiri-


kanan, mengapit hall dan
pintu masuk utama
(Selatan)

• Sisi selatan : ada 4 portico


bergaya dorik romawi
dengan atap pelana

• Bentuk kubah gereja


(arsitektur Byzanthium)
dengan dimensi yang
sangat besar

Denah Lt. 1
Bangunan Gereja
Menara lonceng dengan hiasan kemuncak berupa jam
dinding.

Gevel pediment pada


teras dan ornament
bentuk kaca mosaic gaya
Gothic.

Kolom Yunani dengan bagian


atas kolom Tuscan (The Greek
Doric), terdiri dari Cymatium,
Corona, Abacus, Necking.

Jendela krepyak dengan


bagian atas bentuk
Typanum.
Bukaan pada Gereja
Tampilan unsur lengkung banyak dijumpai pada
bukaan pintu maupun jendela dengan variasi
ornamen Gothic, Byzanthium, dan lengkungan
Romawi

Detail ornamen pintu masuk GPIB Imanuel


Semarang

Variasi Jendela gothic Pintu masuk samping


& lengkung romawi

a) Jendela di area jemaat GPIB Imanuel Semarang


(b) Detail ornamen jendela di area jemaat,
(c) Berbagai ornamen padazaman Kristus awal
Ragam bentuk geometrik pada pintu di GPIB Imanuel Semarang
Interior Bangunan
Plafon pada teras dan bilik gereja mempunyai kesamaan
motif garis dan geometris yang merupakan ciri kolonial
Belanda. Selain itu, plafon mempunyai bentuk yang datar,
sederhana, dan simetris, serta terdapat ukiran berupa stilasi
bunga yang merupakan motif tradisional Jawa, sehingga
terlihat adanya pencampuran budaya Barat dengan budaya
Jawa dengan cara menggunakan elemen tradisional ke
dalam desain gaya kolonial.

Pola Plafon pada teras dan bilik, serta


ragam hiasnya

Pola plafon berbentuk kubah, dan Detail


ragam hias di area jemaat GPIB Imanuel
Semarang
2) MASJID PUSDAI BANDUNG

Lokasi : Jl. Diponegoro No.63,


Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying
Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat

Tahun : 1998
Tata Massa dan Tata
Ruang
Denah Masjid PUSDAI berbentuk persegi panjang disertai dengan jajaran
kolom dan elemen lengkung (hypostyle), sama seperti tata ruang arsitektur
Masjid Kardoba Spanyol, Timur tengah.

Percampuran gaya ditunjukkan dengan mengadopsi elemen iwan gerbang


sebagai penanda area masuk yang merupakan pengaruh dari arsitektur India
serta adanya hierarki yang terasa pada bagian tengah ruang shalat seperti
pada masjid-masjid di Jawa.

Tata Ruang pada


Masjid PUSDAI di
Bandung

Denah Lantai Masjid Tata Ruang pada Masjid Denah Masjid


Agung Kordoba Jami Srinagar di India Agung Demak
Elemen Pelingkup Atap Masjid
PUSDAI

Pelingkup atap mengadopsi gaya


Arsitektur India dengan wujud atap
tumpang

Atap Tumpang bertingkat tiga


Atap Tumpang Masjid Jami
Diadaptasi kembali dalam konteks Lokal Srinagar, India Atap Tumpang Masjid Agung Demak,
(Iklim tropis di Jawa Barat) Jawa Tengah
Puncak atap tumpak berbentuk lebih
landai

Dimodifikasi menggunakan teknik


konstruksi dan bahan yang lebih
canggih
(konstruksi bentang lebar dan
gubahan atap yang dirotasi di tiap
tumpuknya. )

Atap Tumpang pada Masjid


PUSDAI
Elemen Pelingkup Tengah Masjid
PUSDAI

Mengambil bentuk lengkung


pada arsitektur Masjid Kardoba
Spanyol, Timur tengah. (Dibuat
lebih lebar dengan teknologi
konstruksi modern)

Horseshoe Arc, elemen


lengkung Masjid Agung
Kordoba
Elemen Lengkung Masjid
PUSDAI
Pada dinding mihrab Masjid PUSDAI digunakan kombinasi
Elemen Ornamen material yang memberi tampilan serupa dengan Masjid
Agung Kordoba. Ornamen lebih banyak menggunakan
Ornamen dengan corak geometris paling ukiran kayu sebagai perwujudan tradisi lokal yang serupa
dominan digunakan dalam Masjid PUSDAI. dengan ukiran kayu pada ornamen masjid di Jawa
Ornamen ini menyerupai ornamen dinding
arsitektur masjid-masjid di Timur Tengah.
Pola geometris yang terlihat berupa pengulangan
pola octagon, pola rosette, serta pola eight
pointed star yang terlihat pada railing tangga dan
dinding mihrab.

Material Batu Bata pada Material Batu Bata pada Dinding


Dinding Masjid PUSDAI Masjid Agung Kordoba

Corak Eight Pointed Corak Eight Pointed Pola Eight Pointed


Star pada Masjid Star pada Masjid Star Masjid
Kutubbiya, Timur Jami Srinagar, India PUSDAI,
Tengah Bandung

Dinding Mihrab pada Masjid


Dinding Mihrab pada Agung Kordoba, Spanyol
Masjid PUSDAI Bandung
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai