Anda di halaman 1dari 56

ARSITEKTUR EKLEKTIK

DAN NEOKLASIK
KELOMPOK 1
ILMADDINI 21 2014 149
INDAH MUTIARA 21 2014 209
MARSELLA PERMATA 21 2014 212
RADEN ANDINA 21 2014 213
DEFINISI ARSITEKTUR EKLEKTIK

 Eklektik : memilih yang baik dari yang sudah ada


sebelumnya.
 Eclectismus : suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari
semua unsur saja yang kebetulan disukai,
tanpa refleksi, tanpa prinsip, selera liar.
 Arsitektur Eklektik : aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya
dalam bentuk tersendiri.
SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
EKLEKTIK
Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX, dengan ketidakpastian
langgam. Pencampuran bentuk menghasilkan langgam tersendiri,
memperlihatkan adanya pola pikir akademis, tetapi dalam bentuk yang masih
konservatif. Fungsi bangunan disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan yang lebih
banyak dibandingkan dengan masa sebelumnya, seperti adanya balai kota; opera;
pavilliun; museum; dan lain-lainnya. Arsitektur Eklektikisme pada awal abad XIX
mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan langgam masa lampau.
Mengulang keindahan unsur-unsur klasik dan dipadukan atau diterapkan secara
utuh. Pengulangan kembali secara utuh terkadang dapat dikatakan Neo-Klasik.
FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA
EKLEKTIKISME
1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan
imperialisme kaum lapisan tengah, yang disebut sebagai kaum borjuis.
2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila
mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme antara statika bahkan
kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari
alam dan teknologi.
3. Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan
gerakan gaya yang disebut art noveau.
4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-
karya arsitektur menjadi tidak berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain
tidak monoton.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK

1. Pengulangan bentuk-bentuk lama.


2. Memadukan unsur-unsur dalam bentuk sendiri, dan dikembangkan menjadi
bentuk baru.
EKLEKTIKISME DI INGGRIS
1. British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan koleksi benda-benda kuno dan
perpustakaan. Pada bagian depan atau pintu masuk terdapat portico
mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic
octastyle, menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.
2. Albert Memorial (1863-1872); London; Sir George Gilbert Scott
Albert Memorial monument dibuat untuk memperingati Pangeran Albert yang
merupakan suami dari Ratu Victoria.
Monumen ini didominasi konsep gotik. Bagian utama monument ini adalah
patung duduk Pangeran Albert diatas sebuah ketinggian pedestal (landasan
berbentuk segi empat terbuat dari granit dan marmer, penuh dengan relief
yang biasanya digunakan untuk menaruh patung dan pajangan sejak zaman
romawi dan yunani kuno); berada dibawah sebuah ciborium (cungkup dengan
empat buah kolom bentuk Romawi). Atap cungkup meruncing keatas penuh
dengan ornament seperti banyak terdapat pada gereja-gereja Gotik.
3. House of Parliament London; Sir Charles Barry (1795-1860)
Beberapa hal penting dalam pembuatan House Of Parliement sehingga
dikatakan sebagai arsitektur eklektik adalah:
 Detail otentik dari Pugin dapat memancarkan karakter kuno dari
kembalinya Gotic pada masa itu.
 Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks
gedung ini tidak sepenuhnya simetris.
 Kesan formal dipadukan dengan kesan informal terutama apabila
dipandang dari arah seberang sungai dengan adanya menara-menara
menjulang ke atas pada bagian-bagian dalam kompleks yang letaknya
beraturan.
4. Fitzwilliam Museum (1837-1847); Cambridge; George Basev
Bercorak Korinthian, dengan kolom-kolom langsing berkepala
penuh ukiran, menyangga pediment penuh ukiran pula,
diadaptasikan dalam bentuk portico “raksasa” jauh lebih besar
dari aslinya. Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan dengan
kolom-kolom pada sudutnya mem-bentuk pandangan depan simetris,
dalam hal ini ciri Barok lebih dominan.
EKLEKTISME DI PERANCIS

1. La fontaine saint michael paris (1856-1860); Perancis;Gabriel


Davioun
Monumen berbentuk air mancur, sebagai pengakhiran sebuah deretan
apartemen. Hasil kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil
bentuk pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen diItali .
Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur arsitektural lainya.
Bagian utama monumen berupa patung terletak dibawah pelengkung,
sebagai simbol kemenangan Santo Michael. Diatas terdapat pediman
berbentuk kombinasi antara segi empat dan pelengkung-pelengkung.
2. Opera de Paris (1861-1874); Jean
Louise Charles Garnier
Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts,
khususnya dalam pengambilan unsur-unsur
Reinaisans dan Barok. Terlihat pada ornament dari
bentuk dekorasi yang bermodel klasil Barok hamper
memenuhi semua bagian bangunan, juga pada
denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-
sumbu apabila ditarik garis diantara ruang-
ruangnya.
3. Arc de Triomphe de L'etoile Paris
(1806-1836); Jean Franqois Therese
Chalgrin
Monumen yang pada dinding dindingnya penuh
dengan relief dan patung. Pada keempat kakinya
terdapat tangga untu naik ke lantai yang berada dia
tas pelengkung, saat ini digunakan untuk museum.
Menggambarkan kemenangan dari kejadian penting
dalam masa pemerintahan Napoleon.
4. Gereja Katolik Madelaine (1807-1842);
Paris; Pierre Vignon
Merupakan contoh representative dari arsitektur
Eklektik. Mengambil gaya kuil untuk Romawi berciri
Korinthian, octastyle, dan peripteral sebagaimana
terlihat pada kolom-kolom, kepala tiang, dan pedimen
penuh dnegan hiasan dan patung.
EKLEKTISME DIJERMAN

1. Mausoleum untuk Queen


Louise (1810); Schloss
Charlottenburg;Karl Friedrich
Schinkel
Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil
Yunani dari order Dorik, dalam hal ini
terdapat pediment (konstruksi segi tiga
disangga oleh kolom-kolom) ganda yang satu
di atas lainnya.
2. Schauspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl
Friedrich Schinkel
Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk
geometric, segitiga, balok, segi-4, dan pada denahnya.
Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak
Yunani-ionic hexastyle ( berkolom 6). Identik dengan
mauseloum untuk Ratu Louise di atas pediment dari portico
terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan
dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang
antara kolom dengan pediment menerus sekeliling bagian
atas dinding-dinding luar. Unsur renaisans terdapat pada
bagian bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan
simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan garis-
garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.
3. Altes Museum, Berlin (1823-1830); Karl
Friedrich Schinkel
Unsur Yunani terutama kolom ionic, denah yang sederhana
simetris dengan sisi-sisi segi empat tanpa penonjolan.
Bangunan tengan berbentuk rotunda dnegan kolom seperti
partenon
EKLEKTISME DIITALIA
Monument victor Emmanuel (1885-1911)
Terdiri dari platform/panggung teras dari trap naik.
Bangunan sangat simetris pada titik sentral terdapat
patung Emmanuel. Latar belakang dinding melengkung.
Unit pelengkung terdiri dari deretan kolom Corinthian
dari Yunani Hellenic. Kolom mendukung sebuah attic
penuh ornament. Pada deretan kolom sebagai akhiran
terdapat pavilion/unit yang menonjol pada sisi kir
kanan juga penuh dengan patung dan relief.
EKLEKTISME DIBELANDA
Rijksmuseum Amsterdam
EKLEKTISME DIAMERIKA
Jefferson Memorial (1934-1943),
Amerika Serikat, John Russel Pope
Identik dengan Pantheon Roma dengan
portico berkolom Dorik 8 buah menyangga
sebuah pediment. Portico ini menempel pada
sebuah rotunda (ruangan berdenah lingkaran)
dikelilingi oleh dolom Dorik. Ditengah rotunda
terdapat patung Thomas Jefferson
menghadap keTidal Basin. Kemegahan
memorial ini selain dibentuk oleh
arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas dan
terbuka juga oleh ketinggian letaknya dengan
tangga selebar portico
Gedung Capital Washington (1792-1827);
Amerika Serikat; William Thornton,
Eitinne Hallet, Goerge Hadfield,
Benyamin Latrobe & Charles Bulfinch
Terdiri dari bangunan tunggal besar, simetris.
Sumbu utama didominasi oleh kubah yang
merupakan salah satu terbesar di sunia. Puncak
kubah terdapat patung kemerdekaan setinggi 6
m di atas pattern dengan kolom penyangga
silindris. Kubah bergaya Bizantine berada di atas
dinding tambour. Dengan jari-jari yang
berumpak. Dibawah tambour terdapat rotunda.
Dari rotunda terdapat ruang persegi yang maju
portico dengan kolom ionic.
EKLEKTISME DIINDONESIA
Gereja Katedral (1891-1901); Jakarta; Dijkmans
Seorang Pastor Arsitek & Dilanjutkan Oleh Mj
Hulswit Dari Biroarsitek Fernon Belanda
Bentuk sepenuhnya mengambil gothic dengan denah berbentuk
salib simetris dengan nave atau ruang umat ditengah & nave
arcade pada kiri kanannya. Pintu bergaya Inggris dengan
pelengkung majemuk, runcing di atas dan kolom silindris. Dia tas
pintu terdapat rose window dengan elemen radial gothic.
Gereja Protestan Blenduk Semarang
(1778-1814) W.Westmaans dan HPA de
Welde
Lantai dasar tiga trap dengan landasan cukup tinggi.
Unit utama berbentuk rotunda tetapi segi delapan
suatu bentuk yang jarang pada gereja. Pintu masuk
ke empat arah mata angina. Setiap pintu masuk
mempunyai porch atau konstruksi menempel
bangunan utama untuk peralihan luar dalam. Ruang
masuk utama dan selatan lebih besar berupa portico.
Lebih banyak pengaruh Renanaisance. Kolom-kolom
campuran Doric dan Corinthian.
ARSITEKTUR NEOKLASIK

Arsitektur Neoklasik lahir antara lain karena ditemukannya kembali peninggalan arsitektur
Yunani dan Romawi, serta adanya perubahan politik antara lain revolusi Perancis (1789) dan
Amerika(1776) menciptakan republik, dengan anggapan mengambil seni yang diasosiasikan
dengan seni Yunani (demokrasi) dan Romawi (republik). Pada abad ke-18 banyak orang
(terutama yang senang benda antik dan arsitek) yang tertarik untuk mengadakan perjalanan
dan penggalian situs-situs lama, terutama Yunani. Orang-orang yang tertarik itu di antaranya:
 Orang Inggris: James Stuart dan Nicholas Revett yang menghabiskan masa 3 tahun di
Yunani, membuat gambar-gambar akurat dari peninggalan gedung lama Yunani (a.l.
mempresentasikan order Doric di Phartenon dengan rinci – 1762)
 Orang Jerman: Johann Winckelmann yang menemukan kembali kota Pompeii.
Banyaknya penemuan tersebut membuat arsitektur Neoklasik dapat menciptakan karya yang
lebih mendekati/mirip arsitektur klasik (Yunani dan Romawi) daripada arsitektur Renaissans.
Kecenderungan pada gaya Yunani atau gaya Romawi atau bisa disebut juga Battle of the
Styles.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR NEOKLASIK

1. Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered)


2. Simetris
3. Kolom-kolom yang berdiri bebas
GAYA BANGUNAN

1. Gaya Georgia (Inggris Raya)


Gaya Georgia berkembang di Inggris, 1715 – 1820 dan dipengaruhi oleh gaya
arsitektur Palladia. Gaya ini banyak terlihat pada penataan kota/kawasan.
2. Gaya Federal (Republik Amerika Serikat).
Gaya Federal berkembang di Amerika Serikat (1780 – 1820). Dengan fitur
tipikal interior yang berbentuk oval, tangga melingkar yang berdiri bebas,
portico yang di’bingkai’ oleh kolom-kolom, profil kayu yang kecil, dan proposi
yang ‘langsing’ (slender).
 Prototipe yang umumnya dicontoh
adalah arsitektur kuil. Hal ini
dikarenakan arsitektur kuil dianggap
sebagai bentuk paling murni dari
arsitektur klasik. Kolom pada kuil
benar-benar berfungsi untuk
menopang bangunan (bukan
dekorasi).
 Jadi dapat disimpulkan pada
Arsitektur Neoklasik, fungsi dari
kolom benar-benar menopang,
bukan hanya dekorasi atau kolom
yang berdiri bebas dan menopang
entablatur.
 Garis atap umumnya datar dan horisontal, jarang ada menara dengan fasade yang
cenderung panjang dan datar akibat dari efek dari kolom yang berjajar. Proporsi
klasik pada eksterior sangat penting dimana pintu dan jendela tidak mengurangi
kesempurnaan nilai-nilai arsitektur klasik meskipun diletakkan di belakang kolom-
kolom depan. Pintu dan jendela tidak menjadi elemen skluptural.
 Di Perancis dan Italia tradisi taman formal berdasar pada pola-pola geometris
dipertahankan, sedangkan di Inggris taman lebih luwes atau lebih meniru alam
(membuat alam dengan skala lebih kecil).
A. Arsitektur Prancis

- Budaya : borjuis, renaisans


- Nilai : manerisme (mengatasi arsitektur barok dan arsitektur rokoko), proto-
kapitalisme
- Preseden : arsitektur klasik
 Prancis adalah kerajaan vasal yang banyak mengadaptasi peradaban Andalusia.
Kerajaan inilah yang kemudian melahirkan era renaisans di Eropa. Dengan adanya
reanisans muncul pulalah proto-kapitalisme dan sebagai tandingannya munculah
kaum borjuis yang membawa proto-sosialisme ditandai dengan adanya arsitektur
barok dan arsitektur rokoko.
 Prancis mulai mulai mengalami dilema ketika proto-sosialsime lahir karena masih
banyak pula borjuis lain yang lebih menyukai proto-kapitalisme. Masalah ideologi
dan selera desain menjadi isu hangat dan ketika arsitektur barok dan arsitektur
rokoko membumi maka munculah arsitektur neo-klasik khas Prancis yang masih
menginginkan idealisme renaisans-klasik.
 Arsitektur neo-klasik kali ini memang lahir untuk menandingi arsitektur barok dan
rokoko, lebih layaknya masa renaisans yang lahir untuk menandingi arsitektur
gotik.
Classical revival style
Arsitektur neo-klasik dalam kategori classical revival style, memeperlihatkan bahwa
arsitektur ini mengembangkan arsitektur klasik, dapat dilihat dari elemen bangunan
yang mirip meski berbeda cara penyajian gubahan massa hingga ornamen namun
tetap sangat mirip dengan arsitektur klasik.

Gambar Jacques-Germain Soufflot - Gambar Claude Nicolas Ledoux -


Paris Pantheon, Prancis Royal Saltworks at Arc-et-Senans,
Prancis
Geometrical style
Geometrical style memeperlihatkan bahwa arsitektur ini mengembangkan arsitektur klasik namun dengan
cara yang berbeda, ada yang menggunakan elemen arsitektur klasik namun menghilangkannya sebagian
(seperti menghilangkan kosa kata post linthel, dll.) atau menambahkanya dengan kosa kata arsitektur
baru, atau bahkan tidak menggunakan elemen arsitektur sama sekali namun masih menggunakan golden
section arsitektur klasik dalam pengukuran desain geometris karya arsitektur tersebut.

Gambar Claude Nicholas Ledoux - Gambar Claude Nicholas Ledoux -


Rotonde de la Villette, Prancis Château de Louveciennes, Prancis 
 Berikut sketsa karya arsitektural dengan langgam arsitektur neo-klasik geometrical
style yang sudah hancur atau hanya angan-angan arsitek yang belum terbangun:

Claude Nicolas Ledoux - Chaux - Maison Étienne-Louis Boullée - Opera Au


de Surveillants (desain ideal) Carrousel (desain ideal)

Claude Nicolas Ledoux - Pavillon de Mme Claude Nicolas Ledoux - Rotonde de


du Barry, Prancis (sudah hancur) Chartres, Prancis (sudah hancur)
Neo-palladian style
Perkembangan dari gaya palladian di era klasik karya Andrea Palladio yakni bentuk bangunan
mengikuti arsitektur klasik yang melebar bahkan memiliki 'sayap' dengan kepala bangunan di
tengah tidak seperti bangunan klasik pada umumnya yang memanjang dengan kepala bangunan
di depan dan arsitektur neo-klasik ini memakai bentuk palladian namun dibumbui dengan
kosakata arsitektur baru sehingga menjadi langgam baru (neo-palladian)

Château de Bénouville, Prancis desain Andrea Palladio mengenai


palladian style

Andrea Palladio - Villa Godi, merupakan arsitektur murni palladian style


yang banyak mempengaruhi neo-palladian style berikutnya
 Berikut sketsa karya arsitektural dengan langgam arsitektur neo-klasik geometrical
style yang sudah hancur:

Claude Nicolas Ledoux - Château de Claude Nicolas Ledoux - Besançon


Mauperthuis, Prancis (sudah hancur) Théâtre, Prancis (sudah hancur)

Claude Nicolas Ledoux - Hôtel


Thélusson, Prancis (sudah hancur)
B. Arsitektur Inggris

- Budaya : borjuis, neo-vernakuar 


- Nilai : manerisme, kapitalisme 
- Preseden: arsitektur klasik 

 Inggris adalah kerajaan tetangga dari Prancis. Di era yang sama ketika Prancis memulai
peradaban renaisans, Inggris pun berada di puncak dengan cara imperlialisme
(penjajahan). Inggris  banyak menjajah hingga hampir dari ¾ permukaan bumi. Dengan
penjajahan Inggris memperkenalkan budaya barat (Eropa) khususnya budaya Inggris itu
sendiri.
 Inggris memang sibuk dengan penjelajahannya dan tidak mengalami revolusi renaisans
separah Prancis, namun bias itu tetap ada. Dalam segi arsitektur Inggris mulai
mengembangkan arsitektur neo-klasik seperti Prancis namun tidak berlandaskan ideologi
atau selera desain, dengan berkembangnya arsitektur neo-klasik Inggris justru memadukan
dengan arsitektur vernakularnya untuk memenuhi hasrat desain ideal yang
mengintrepetasikan nilai lokal. 
 Arsitektur Inggris dalam perkembangannya lebih tentram hingga memiliki idealitas
tersendiri. Dalam perkembangannya ke dunia seni, lingkungan binaan disekitar karya
arsitektur mulai ditata semenarik mungkin sehingga ideal untuk seni lukis (bangunan
sebagai elemen dari objek lukisan). Seni lukis dan seni arsitektur ini dikenal dengan istilah
english landscape garden. 
Elizabethian style
Elizabethian style adalah gaya arsitektur neo-klasik yang berkembang di Inggris saat pemerintahan Ratu
Elizabeth I, saat masa renaisans.
Ciri-ciri arsitektur elizabethian style adalah:- menggunakan geometri arsitektur klasik  
- bentuk bangunan persegi dan simetri 
- wana bangunan warna tanah (kuning dan merah) 
- bangunan dan lingkungan (taman) saling terintegrasi untuk menciptakan english landscape garden 
- menggunakan beberapa kosa kata arsitektur gotik (jendela dan dekorasi)

Robert Smythson - Longleat House 

Robert Smythson - Hardwick Hall, Inggris

Robert Adams and John Thorpe -


Audley End House, Inggris
Jacobean style
Jacobean style adalah gaya arsitektur neo-klasik yang berkembang di Inggris saat pemerintahan Raja
James I Inggris/James VI Skotlandia, setelah pemerintahan Ratu Elizabeth I. Gaya arsitektur ini masih
merupakan pengembangan dari gaya arsitektur elizabethian hanya saja lebih kaya akan ornamen. Ciri-
ciri arsitektur jacobean style adalah:
- adanya menara di kedua ujung bangunan
- adanya kubah kecil dan segitiga yang dibentuk kurva sebagai ornamen
 

Robert Smythson - Wollaton Hall, Inggris John Thrope - Charlton House,


Inggris
Robert Lyminge - Blickling Hall, Inggris George Webster - Bank Hall
Daffodils, Inggris

William Arnold - Montacute House, William Browne - Lilford Hall, Inggris


Inggris
Georgian stye
Georgian stye adalah gaya arsitektur neo-klasik yang berkembang di Inggris saat pemerintahan Raja George I
hingga Raja George IV, setelah Raja James. Gaya arsitektur ini berbeda dengan arsitektur jacobean style,
gaya arsitektur ini lebih menyederhanakan ornamen masih dengan gubahan masa yang sama (persegi). Gaya
arsitektur ini akan berkembang menjadi colonial style di Amerika nantinya.
Ciri-ciri arsitektur georgian style adalah: 
- material bangunan menggunakan bata merah
- atap bangunan menggunakan sirap kayu dan berbentuk miring
- terdapat jendela para ruang atap
 

Georgian House, Inggris John Leverett and Benjamin Wadsworth -


Massachusetts Hall, Harvard University, Amerika
Serikrat
Victorian style adalah gaya arsitektur neo-klasik yang berkembang di Inggris saat pemerintahan
Ratu Victoria. Sangat kontras dengan gaya arsitektur inggris sebelumnya, gaya arsitektur ini
langsung mengacu pada arsitektur klasik yang akan menjadi murni arsitektur neo-klasik (seperti
di Prancis) namun ada juga yang mengaju pada arsitektur gotik yang nantinya akan menjadi
arsitektur neo-gotik

Captain Francis Fowke and Major General Henry Y.


D. - Royal Albert Hall, Inggris, mengelaborasi
arsitektur neo-klasik prancis dengan dekorasi khas
Inggris

Archibald_Simpson - North of Scotland Bank,


Inggris, menggunakan elemen kolom korintian
dari arsitektur klasik
Aston Webb and Ingress Bell - Aston Victorian School of Art and Science,
Webb Building, University of Inggris, mengelaborasi order arsitektur
Birmingham, Inggris, menggunakan klasik dengan elemen arsitektur
order arsitektur klasik dengan dekorasi romanesk ditambah dekorasi khas
khas Inggris Inggris
Aston Webb and Ingress Bell -
Basil Champneys - John Rylands Library, Inggris Birmingham Law Courts, Inggris,
mengelaborasi order arsitektur klasik
dengan elemen arsitektur gotik
ditambah dekorasi khas Inggris

Charles Barry and A. W. N. Pugin - Palace of Westminster, Inggris, merupakan


arsitektur neo-gotik, perkembangan dari arsitektur gotik ditambah dekorasi khas
Inggris, bukan arsitektur neo-klasik
C. Arsitektur Amerika

- Budaya : republik, neo-imperium


- Nilai : manerisme, kapitalisme
- Preseden : arsitektur klasik

 Amerika Serikat dalam pembentukan negaranya memiliki cita-cita yang sangat


besar dan menentukan sikap negaranya hingga kini. Negara yang memakai sistem
republik (bukan kerajaan) ini menjadikan negaranya sebagai poros dunia baru,
negara adikuasa baru, bahkan imperium baru (neo-imperium) seperti Kekaisaran
Romawi berabad-abad yang lalu.
 Arsitektur neo-klasik menjadi aroma yang segar ketika negara ini baru berdiri.
Sesuai dengan cita-cita negara dengan neo-imperium Romawi, arsitektur neo-
klasikpun merupakan perkembangan dari arsitektur klasik (Romawi), sehingga
arsitektur neo-klasik mulai banyak digunakan dalam pembangunan negara.
 Salah satu presiden awal Amerika Serikat, Thomas Jafferson  yang berkeprofesian
awal arsitek banyak membangun karya neo-klasik dalam bangunan-bangunan
negara dengan caranya sendiri. Cara neo-klasik ala Amerika Serikat inilah yang
kemudian dikenal dengan arsitektur amerika.
Jeffersonian style adalah arsitektur neo-klasik awal di Amerika yang digagas oleh Presiden
Amerika Serikat ke-2, Thomas Jefferson saat ia masih menjadi seorang arsitek. Karyanya sangat
kental dengan mengadopsi arsitektur neo-klasik classical revival namun menjadi gaya arsitektur
sendiri dengan ciri khasnya dan kelak akan banyak mempengaruhi gaya yang berkembang
selanjutnya yakni federal style.

Benjamin Henry Latrobe, James Hoban, and Thomas Jefferson - Monticello, Amerika Serikat
Thomas Jefferson - White House, Amerika Serikat
Thomas Jefferson - Poplar Forest, Thomas Jefferson - University of Virginia
Amerika Serikat Rotunda, Amerika Serikat

Eggers, Higgins, and John Russell Pope - Jefferson


Memorial, Amerika Serikat
Federal style layaknya arsitektur neo-klasik classical revival di Prancis karena banyak
menggunakan order arsitektur klasik, namun order arsitektur klasik ini sebatas digunakan di
fasad saja, fungsi dan gubahan ruang disesuaikan untuk bangunan federal (kenegaraan), kantor,
bahkan bank yang lebih bersifat formal.

Charles Bulfinch - Old State House, Amerika  Samuel McIntire - Hamilton Hall, Amerika Serikat
Serikat
Colonial revival pun merupakan perkembangan dari arsitektur inggris (karena memang Amerika
Serikat bekas jajahan Inggris) ditandai dengan digunakannya kosakata arsitektur neo-klasik
seperti di Inggris namun banyak menggunakan kayu sebagai material utama (langgam ini
berkembang setelah adanya Chicago Expo).
Queen Ann style  layaknya arsitektur neo-klasik gothic revival di Inggris karena banyak
mengadopsi ornament-ornamen bahkan menara arsitektur gotik (biasanya didesain untuk rumah
tinggal).
D. Arsitektur Jerman
Reichstag Building di Jerman
Raja Jerman Wilhelm I, negarawan Otto Von Bismarck dan
anggota parlemen sepakat mengadakan sayembara untuk
membangun gedung parlemen baru di Berlin pada 1882. Dari
200 arsitek, arsitek Frankfurt Paul Wallot menang dan
mendesain gedung ini bergaya neo-baroque. Patung, ornamen
dan relief untuk dekorasi dikerjakan seniman patung Otto
Lessing. Peletakan batu pertama dilakukan Raja Wilhem I tahun
1884.
Sempat mengalami kebakaran tahun 1933, gedung ini
direnovasi. Yang paling mutakhir, setelah reunifikasi Jerman,
atap kaca berbentuk kubah dibangun arsitek Gottfried Bohm
tahun 1993.
Di dalam kubah kaca itu terdapat tangga spiral 5 tingkat yang
bisa dinaiki warga. Pemandangan Kota Berlin pun bisa terlihat
360 derajat. Di bawah atap itu ada kerucut kaca terbalik yang
bisa memantulkan cahaya matahari saat siang hari sehingga bisa
menghemat energi. Dari tangga kubah spiral ini, juga bisa
dilihat anggota parlemen yang berdebat di dalam gedung.
E. Arsitektur Indonesia

 Arsitektur pada era Neo-Klasik tersebar di berbagai benua dengan ciri khas dari masing masing
negara induk (bangsa Eropa yang sedang berdaulat). Di Indonesia, arsitektur gaya ini dibawa oleh
pemerintah Hindia-Belanda yang ketika itu berkuasa.
 Bangsa Belanda pun merasa berkepentingan untuk membuat bangunan-bangunan sebagai fasilitas
penunjang kegiatan mereka selama di Indonesia. Jadi arsitektur klasik maupun neo-klasik yang
diterapkan pada bangunan tersebut adalah masih mengikuti gaya arsitektur atau langgam yang
sedang berlaku di Negara asal mereka.
 Gaya arsitektur ini biasanya banyak diterapkan pada bangunan yang bersifat pemerintahan hal ini
dikarenakan pada masa mereka mulai menguasai dan memonopoli perdagangan di Indonesia tentu
mereka juga ingin memiliki kekuasaan atas kewilayahan Indonesia untuk itu mereka merasa perlu
untuk membuat suatu pemerintahan sebagai landasan yang kuat untuk menguasai suatu wilayah.
Namun seiring dengan proses adaptasi dari interaksi dengan masyarakat pribumi, maka makin
beragam bangunan yang dibuat dengan fungsi yang berbeda-beda pula.

Ciri-ciri gaya arsitektur klasik yang dominan di indonesia biasanya bergaya Yunani hingga
Romawi dengan ciri-ciri antara lain :
- bagian depan bangunan memiliki pilar-pilar silindris yang berukuran cukup besar
- secara umum memiliki atap tidak terlalu curam
- jendela berukuran besar
- biasanya bangunan berwarna putih untuk memberi kesan megah pada bangunan
Lawang Sewu (Semarang)
Bangunan Belanda paling terkenal senatero Indonesia. Bangunan ini disebut
Lawang Sewu oleh penduduk lokal lantaran banyaknya pintu yang ada di gedung
ini. Lawang Sewu didirikan pada 27 Februari 1904 sebagai kantor perusahaan
perkeretaapian Belanda, yaitu NIS. Arsiteknya adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer
(TH Delft) dan B.J. Ouendag yang berdomisili di Amsterdam. Gedung tua ini
menjadi saksi pertempuran hebat antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta
Api) dengan Kempetai dan Kidobutai, Jepang pada Pertempuran Lima Hari di
Semarang (14 Oktober – 19 Oktober 1945). Selain kedua menaranya, bangunan ini
juga terkenal karena hiasan kaca patrinya yang begitu indah.

Bangunan sekitarnya (pos indonesia dan gereja)


Stadhuis (Jakarta)
Dikenal sebagai Museum Fatahillah,
dulunya adalah Balai Kota (Stadhuis)
Batavia atau Jakarta. Bangunan ini
dibangun antara kurun waktu 1707-
1710 atas perintah Gubernur Jenderal
Johan van Hoorn dan sengaja dibangun
menyerupai Istana Dam di Amsterdam.
Pada bangunan ini juga terdapat
patung Hermes dan meriam Si Jagur
yang terkenal.

Gedung Bank Indonesia Solo


Oleh Hulswitt dan Cuipers dengan gaya neo-klasik.
Bangunan ini juga menjadi saksi sejarah ketika
sekelompok pemuda menggunakannya untuk menculik
PM Sutan Syahrir pada masa revolusi.
Gedung Bank Indonesia (Yogyakarta)

Disebut de Javasche Bank pada zaman penjajahan,


diresmikan pada 1 April 1879 sebagai kantor cabang
ke-8 di Nusantara. Gedung ini dirancang oleh arsitek
Hulswitt dan Cuypers dengan bergaya arsitektural
Eropa dengan dua menaranya yang kini dicat emas.
Bangunan ini terletak tak jauh dari Istana
Kepresidenan RI.
Gedung Bank Indonesia (Cirebon)
Tak banyak yang tahu tentang bangunan bersejarah ini, padahal
gedung ini pernah muncul di mata uang 500 rupiah.
Bangunan ini merupakan kantor cabang ke-5 De Javasche Bank
yang dibuka pada 1 Juli 1866 (lebih dulu dari gedung BI di
Yogyakarta). Arsiteknya sama dengan arsitek Gedung BI
Yogyakarta, yaitu F.D. Cuypers & Hulswit. Bangunan ini
sekarang beralamat di Jalan Yos Sudarso no. 5 Cirebon. Ada dua
keunikan gedung ini dibandingkan gedung kolonial lain.
Pertama, ini adalah satu-satunya gedung BI yang memiliki satu
menara. Kedua, di bagian depan bangunan utama gedung ini,
terdapat sepasang gapura bergaya Majapahit dari batu bata
merah.
Gedung London Sumatra (Medan)
Gedung London Sumatra ini dibangun pada tahun 1906 sebagai kantor perusahaan
perkebunan milik Harrisons & Crossfield Plc. yang berpusat di London. Desain
arsitekturnya menampakkan gaya transisi yang mirip dengan rumah-rumah di
London. Gedung ini terletak di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat.
Istana Buitenzorg (Bogor)
 Istana Bogor adalah istana terindah dari enam Istana Kepresidenan RI. Keunikannya tentu saja
adalah keindahan danau dan Kebun Raya Bogor yang melingkupinya serta rusa-rusa jinak yang
sengaja didatangkan dari Nepal. Istana Bogor dahulu disebut “Buitenzorg” yang artinya “tanpa
kekhawatiran”. Pada 1744, Gubernur Jenderal van Imhoff terkesima dengan kedamaian sebuah desa
kecil di Bogor dan berencana membangun istana di sini. Istana Bogor awalnya dibuat 3 tingkat dan
dibuat menyerupai Blehheim Palace di Oxford, Inggris.
 Pada 10 Oktober 1834, Gunung Salak meletus dan menyebabkan istana ini roboh akibat gempa
vulkanik. Pada tahun 1850, istana ini dibangun kembali, namun hanya satu lantai karena kondisi
Indonesia yang sering dilanda gempa. Sejak tahun 1870-1942, istana ini telah menjadi tempat
kediaman resmi dari 38 gubernur jenderal Hindia Belanda dan satu gubernur jenderal Inggris, siapa
lagi kalau bukan Raffles. Bak Gedung Putih, istana ini juga menyimpan ratusan karya seni seperti
lukisan karya Basuki Abdullah, patung Hercules, dan patung Pegasus.
Gedung Balaikota (Medan)

Dibangun pada tahun 1900 oleh biro arsitek


Hullswit dan bergaya arsitektur Eropa yang
indah. Pada keempat sisi kubah terdapat jam
dinding kuno yang dulu dapat berdentang.
Gedung ini kini menjadi bagian hotel Aston
Medan dan difungsikan sebagai restoran.

Asta Tinggi Sumenep (Madura)


Makam-makam raja Madura dan kerabatnya. Dibangun
pada tahun 1750, bangunan utama dari kompleks makam
ini adalah bangunan berkubah (cungkup) tempat raja-raja
Madura dimakamkan. Konon, jika kita berdoa di dalam
cungkup ini, niscaya doa kita akan dikabulkan. Oleh sebab
itu, kawasan makam ini masih rajin dikunjungi warga
Madura untuk berziarah. Kompleks makam ini memang
unik, sebab terdapat gerbang bergaya Portugis.

Anda mungkin juga menyukai