Anda di halaman 1dari 10

Arsitektur baraque dan raqoqo

Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata ‘barok’, namun diperkirakan berasal
dari  bahasa Spanyol “barrueco”  dan bahasa portugis “barocco” yang berarti
permata dengan bentuk tak beraturan. Barok merupakan istilah untuk
mengkategorikan perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah
era yang terjadi di Eropa. Karya-karya seni yang tercipta pada zaman barok juga
merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus
yang tentunya berbeda dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Corak
seni barok mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu
yang elegan, dan sense of movement.

Arsitektur Barok mulai berkembang pada abad ke-17 awal di Italia yang muncul
akibat perkembangan Gereja Katolik yang membuat gerakan untuk melawan
perkembangan Protestanisme dan lebih menyebarluaskan Gereja Katolik. Yang juga
diaplikasikan pada bentuk seni pada Gereja. Arsitektur, patung, lukisan dan music
digabungkan dengan cara baru yang teaterikal untuk menekankan ajaran Katolik
sehingga membuat penyampaian pesan lebih atraktif dan menarik. Selain di Gereja,
gaya arsitektur barok juga kerap diaplikasikan pada bangunan-bangunan istana.

Ciri Arsitektur Barok

 Denah lantai dasar biasanya juga oval, yang merupakan bentuk geometris
paling ‘bergerak’ (fluid) dan yang menciptakan rasa pergerakan. Ruang
tengah yang lebih luas, terkadang berbentuk sirkuler dan terdapat kapel-kapel
di bagian samping sepanjang dinding.
 Pada bangunan gereja, sumber pencahayaan sedikit, umumnya dari kubah,
baik kubah pusat ataupun kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Namum
memiliki jumlah yang tepat dan menyinari bagian yang tepat juga. 
Penggunaan cahaya yang dramatis, dengan penggunaan cahaya yang kuat
dan bayangan yang kontras (chiaroscuro effects) atau pencahayaan seragam
dengan menggunakan beberapa jendela.
 Penggunaan ornament yang mewah. Bentuk oval diterapkan pada bingkai
pahatan dinding (frame wall carving). Altar kaya dengan dekorasi dan
baldachin (Baldachin adalah semacam kanopi, umumnya  berbentuk kubah,
yang disangga oleh empat kolom yang juga kaya dengan dekorasi ukiran).
Dekorasi dinding menggunakan stucco (bahan yang fleksibel, sehingga
membantu menciptakan garis-garis lengkung).
 Langit-langit dengan lukisan yang besar. Efek Ilusi seperti trompe l'oeil yang
menyatu dengan lukisan dan arsitektur.
 Interior seringkali terdapat shell untuk lukisan dan patung

ARSITEKTUR BAROQUE
Istilah Barock berarti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak
simetri.
Pada masa akhir Aliran Renaissance, gaya–gaya yang ada telah berkembang
menjadi berlebihan (Manneris) terutama pada bidang seni lukis. Barock berkembang
antara tahun 1600 – 1760.
Masyarakat seni pada awal masa ini telah jenuh terhadap kenyataan-kenyataan
yang ada, yang semuanya mengacu pada realistis yang sempurna. Mulailah dengan
eksperimen baru dengan melebih-lebihkan pada lukisannya, sehingga tercipta
bentuk yang tidak realistis dan terlalu berlebihan baik pada warna ataupun efek-efek
yang terjadi.
Ekspresi semula yang pasrah dan simetri, berubah menjadi mencekam, gelisah,
dengan pengunaan warna-warna yang kontras. Semua bidang seni terpengaruh
demikian pula dengan arsitekturnya.
Pada akhir masa Renaissance, desain Barock ditandai dengan lengkungan lurus,
ornamen berlebihan, ukuran yang besar dan mewah.
Keadaan sosial masyarakat
Pada masa tersebut, kesalehan diabaikan, sebaliknya uang menentukan segalanya.
Dunia materi makin mantap, sedangkan spiritual makin tidak karuan. Sementara
percetakan makin menyebarluaskan informasi, humanisme berkembang pesat.
Louis XIV, penguasa Perancis masa itu, mengundang seniman besar Barock
Italia, Gianlorenzo Bernini untuk datang ke Perancis (tahun 1665). Adapun
keperluannya adalah untuk memugar istana Louvre. Meski pada akhirnya kerjasama
ini gagal dan kembali ke Italia, Bernini sempat membuat Patung dada Louis XIV.
Penolakan Louis ini merupakan tanda beralihnya keunggulan seni Eropa dari Roma
ke Paris atau dari gaya Barock ke gaya Klasik.
Seni, Teknologi dan Arsitektur
Barock lahir dari Renissance dan Manneris. Bentuk dasar yang ada, mendorong
pada suatu keselarasan yang baru, merupakan perpaduan antara beberapa aliran,
mengakibatkan elemen strukturnya menjadi tersembunyi serta fungsinya menghilang
dibalik keriangan.
Batas-batas antara seni menjadi kabur, arsitektur menjadi seni pahat, sedangkan
seni pahat menjadi arsitektur. Adapun seni lukis mampu memberikan sumbangan
bagi seluruh nilai-nilai persfektif yang begitu kaya sehingga tidak hanya berlaku
sebagai dekorasi interior 2 dimensi saja.
Analisis Perbandingan
Jika dibandingkan dengan aliran sebelumnya (Renaissance), maka aliran Barock ini
cenderung lebih dinamis sifatnya.
· Denah bagian sudut didelesaikan dengan bentuk lengkung atau melingkar.
· Pilar-pilar dibentuk berpilin / memutar.
· Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga mencuat keluar.
· Banyak terdapat hiasan pahatan untuk menunjang eksterior dan interior.
· Pengunaan warna-warna cerah.

Sejarah.
Gaya arsitektur dan seni Baroque pertama kali muncul di Roma pada akhir abad ke
16. Baroque sendiri muncul akibat perkembangan gerakan Protestanisme. Pada
saat itu, gereja Katolik ingin membuat arsitektur gereja yang dapat menjadi media
pembawa pesan yang ingin disampaikan oleh gereja dengan cara yang lebih
dramatis. Maka dari itu, seni yang dibuat pada era ini harus berkaitan dengan tema-
tema yang religius dan penuh emosi.
Para arsitek era Baroque merancang bangunan keagamaan yang monumental dan
kaya akan detail. Arsitekturnya identik dengan desain yang berlebihan, dramatis,
dan lepas dari aturan. Bangunan Baroque menunjukkan kemegahan dan
kekuasaan, agar masyarakat pada saat itu tunduk dan patuh pada monarki dan
gereja. Arsitekturnya yang rumit juga dimaksudkan untuk membayar upeti kepada
lembaga dan keyakinan iman Katolik.

Bangunan yang dibangun pada era Baroque memiliki penekanan atau aksen yang
kuat pada bagian pilar yang berbentuk memutar, kubah, pencahayaan dramatis
yang langsung menyorot karya-karya seni di dalam gereja agar terlihat teatrikal,
lukisan dinding atau fresco pada langit-langit bangunan, serta efek tiga dimensi dari
banyaknya pahatan yang rumit di permukaan bangunannya. Karakteristik yang
paling terlihat dari arsitektur ini adalah bentuk dinding-dinding yang cekung dan
cembung yang mampu menciptakan motion atau pergerakan pada bangunan.
Era Baroque terbagi menjadi tiga bagian, yaitu early Baroque, high Baroque,
dan late Baroque. Baroque mulai berkembang di Roma, Italia sejak early Baroque
hingga high Baroque, dan berakhir di Prancis mulai dari late Baroque hingga
akhirnya digantikan dengan kemunculan gaya Rococo.
CIRI KHAS ARSITEKTUR BAROQUE
1. Seni ukir,patung dan lukisan melebur menjadi satu dalam gaya arsitektur
2. Gereja baroque dibuat lebih luas ketimbang gereja gotik dan seringkali
berbentuk oval
3. Baik interior dan eksteriornya banyak menggunakanbentuk lengkung
4. Pencahayaannya alami dan di atur agar sedramatis mungkin mungkin.
5. Pengguna warna dan ornament dekorasi yang lebioh mewah. Ornamennya
juga banyak yang bersifat 3d sehingga tampak mencuat keluar
6. Langit langit diberi lukisan yang disebut fresco
7. Penggunaan efek ilusi seperti “trompe I’oelil’ yaitu lukisan dua dimensi yang
dibuat seolah olah tiga dimensi
8. Penggunaan patung patung angel (malaikat) dan putri (anak kecil yang
chubby, kadang kadang digambarkan sebagai malaikat)
9. Penggunaan kubah, pada katedral superga
10. Penggunaan pilar beulir( memutar/memilin)
11. Bangunan baraque umumnya bergaya melebar ke samping dan
mementingkan dekor interior.

berikut adalah beberapa contoh bangunan bergaya Baroque yang paling terkenal di
dunia.
1. St. Peter’s Square

Bangunan ini diklaim sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun dan merupakan
salah satu tempat tersuci bagi agama Katolik. Tempat ini dibuat
dengan halaman depan yang sangat luas dengan tujuan agar seluruh orang dari
berbagai penjuru dunia dapat berkumpul dan melihat Paus. Selain itu, sebanyak 284
kolom dirancang dengan sentuhan Baroque yang dramatis.
2. San Carlo Alle Quattro Fontane
Bangunan ini merupakan sebuah gereja Katolik yang disebut juga sebagai The
Church of Saint Charles at the Four Fountains. Gereja ini merupakan salah satu
contoh ikonik dari gaya Baroque karena memiliki desain yang rumit. Sentuhan seni
dari arsitekturnya dianggap dapat mewakili megahnya kesucian gereja.
3. Trevi Fountain

Trevi Fountain merupakan air mancur bergaya Baroque terbesar di Roma dan
merupakan salah satu air mancur paling terkenal di dunia. Air mancur ini menjadi
salah satu objek wisata paling populer di Italia dan sering menjadi lokasi syuting film.
Air mancur yang didesain oleh Nicola Salvi ini diselesaikan oleh Giuseppe Pannini
pada tahun 1751 setelah Salvi meninggal dunia. Trevi Fountain dihiasi dengan
banyak patung yang menggambarkan sebuah cerita kiasan bertema “Taming of the
Waters”, atau menjinakkan air.
4. St. Peter’s Basilica

St. Peter’s Basilica merupakan basilika terbesar di dunia. Gereja ini didesain oleh
arsitek-arsitek hebat pada masa itu yaitu Michelangelo, Donatelo Bramante, Carlo
Maderno, dan Gian Lorenzo Bernini. Pembangunannya sendiri memakan waktu 120
tahun. Di dalam gereja ini tepatnya di bawah altar utama, terdapat kuburan dari
Santo Petrus yang dipercaya sebagai salah satu rasul Yesus dan dianggap sebagai
Paus pertama. Beberapa Paus lain juga dikuburkan di dalam dan di bawah basilika
ini.
Seniman dan arsitek Barok adalah ahli cahaya.
The Baroque Age adalah salah satu seniman pertama kali memperhatikan cahaya.
Hasil akhir dipilih berdasarkan bagaimana cahaya akan dipantulkan. Selain itu,
mereka menggabungkan area terang dan gelap yang intens untuk menunjukkan
kontras dan menciptakan drama. Anda bisa melihat efek ini di area bangunan yang
sengaja dibiarkan gelap serta di lukisan. Efek ini dikenal di dunia seni sebagai
Chiaroscuro.
Orang yang terkenal’
Dua nama yang paling terkenal dalam arsitektur Baroque adalah Bernini dan
Borromini. Salah satu yang paling terkenal adalah San Carlo Alle Quattro
Fontane karya Francesco Borromini yang terletak di Roma, Italia. San Carlo Alle
Quattro Fontane yang dibangun pada tahun 1638 merupakan sebuah gereja
Katolik yang disebut juga sebagai The Church of Saint Charles at the Four
Fountains. Gereja ini menjadi salah satu contoh ikonik dari gaya arsitektur
Baroque karena memiliki desain yang sangat rumit
Sejarah Arsitektur Rococo
ARSITEKTUR ROCOCO
Arsitektur Rokoko merupakan langgam arsitektur terutama yang menekankan pada
bagian interior dan seni dekoratif. Berlaku pada interior dan ornamentasi. Umumnya
interior sangat ciamik, sementara eksterior cenderung biasa saja. Desain Rococo
yang berkembang saat itu banyak dijumpai pada ornamen-ornemen pada ruang
dalam atau ruang luarnya. Sedangkan polanya berupa hiasan daun bunga, pita serta
karangan bunga.
Rokoko lebih kepada suatu bagian dari arsitektur barok akhir, ketimbang suatu
langgam yang berdiri sendiri. Berkembang di Prancis sekitar 1700 hingga 1780,
ekspresi yang ditonjolkan oleh Rokoko adalah langgam formal gedung pemerintahan
masa transisional periode pencerahan. Arsitektur Rokoko memperhalus langgam
abad 17 sebelumnya yang keras dan gagah menjadi langgam yang lebih elegan,
khas selera abad 18.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana
bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah pada
kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain
adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan
1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di
sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Bentukan yang terjadi
masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan lengkung
yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo yang
dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun
pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang
bersahaja, dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang
tercampur dengan gaya khas Barok.
Kata Rokoko kemungkinan berasal dari kata Bahasa Prancis, rocaille dan coquille
(karang dan kerang), bentuk alami yang populer di Italia masa barok, khususnya
pada dekorasi interior maupun taman. Dari cakupan yang kecil tersebut, kata rokoko
perlahan mulai banyak dikenal di seluruh Eropa. Ciri-ciri yang diusung bangunannya:
Warna-warna terang dan kuat digantikan oleh warna-warna pastel. Permainan
cahaya difus melingkupi interior bangunan. Permukaan yang kasar digantikan oleh
yang lebih halus dengan penekanan hanya pada titik-titik tertentu. Struktur dari
bangunan diringankan, untuk memberi kesempatan interior lebih berbicara.
Memainkan imajinasi pengguna bangunan melalui detail-detail yang halus namun
rumit. Masuknya unsur-unsur detail dari dunia timur, khususnya Cina dan Arab. Ciri
lengkung, kurva, asimetri. Patung dekoratif serta lukisan yang menyatu dengan
struktur.
Arsitek rokoko pada umumnya melakukan pendekatan desain untuk membuat ruang
menjadi lebih menyatu. Menekankan pada penyelesaian struktur dan membuat
skema-skema bagi dekorasi bangunan. Juga menarik untuk dilihat bahwa arsitek
umumnya menaikkan tinggi plafon dari bagian bangunan yang tadinya dianggap
kalah hierarki, seperti lorong (aisle) dan menyamakannya dengan ketinggian plafon
bangunan inti (nave) untuk menciptakan kesatuan ruang dari dinding ke dinding.
Kolom-kolom struktur dengan teknologi yang ada direduksi hingga ukuran seminimal
mungkin, agar tidak mengganggu kesan bangunan.
Tokoh
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan Artari
sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara kali-lakinya Franchini bekerja di
Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko ini biasa
ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang paris terutama
Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman Jerman ( Cuvilliés,
Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya rokoko. Beberapa tempat
berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg dekat Munich, dan perbentengan
Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl, Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan
Schönbrunn.

Rococo dikenal sebagai Barok Akhir (Late Baroque) atau Rocaille. Era rococo
memang bertepatan dengan periode terakhir dari arsitektur barok. Arsitektur rococo
adalah gaya arsitektur hias yang muncul pada ke-18 dengan ciri khas detailnya yang
rumit dan berlapis.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Rococo berasal dari Paris pada tahun
1730-an sebagai tanggapan terhadap Gaya Louis XIV. Estetika geometris yang
dipopulerkan oleh Louis XIV yang menggemakan banyak pengaruh klasik.Ketika itu,
seni rococo diwujudkan dalam bentuk benda hias dan penuh dengan emas, seperti
kursi, meja, dan peti yang menjadi simbol kemewahan.  Arsitektur rococo dimulai
dengan gaya yang lebih sekuler di rumah-rumah, di mana hiasan yang terinspirasi
dari rococo digunakan untuk mendekorasi salon elit tempat berkumpulnya para
sosialita, bangsawan, dan kaum burjoius di masa itu.Arsitektur rococo kemudian
meluas ke bagian lain di Eropa, seperti Bavaria, Austria, dan kota-kota metropolitan
termasuk Roma, Italia; Saint Petersburg, Rusia; dan Munich, Jerman.Tak hanya
sebagai desain salon kelas atas, ornamen Rococo kemudian meluas ke lebih
banyak ke bangunan. Gaya ini sangat mempengaruhi gereja-gereja yang dibangun
selama periode ini di Portugal dan Amerika Selatan. 

Karakteristik Arsitektur Rococo

Curves
Rococo memiliki gaya berenda yang penuh dengan lekukan berkelok-kelok, spiral,
dan bergelombang. Kurva ini merupakan ‘pemberontakan’ dari garis lurus klasikisme
yang terkenal di Prancis.

Gaya yang Penuh Kejutan


Pada penerapannya, gaya rococo cenderung penuh kejutan tetapi menyenangkan.
Bukan hal yang aneh jika Pins menemukan sebuah tangga besar yang menjadi
pusat dari sebuah ruangan. Kemudian di dalamnya terdapat lukisan indah di langit-
langitnya.

Material Semen
Semen adalah bahan umum yang digunakan dalam gaya Rococo. Plesteran dapat
dibentuk menjadi bentuk dan desain untuk memukau penonton.

Warna-warna Pastel 
Kecerahan warna pastel adalah elemen kunci lain dari desain Rococo. Palet ini akan
terdiri dari beberapa warna seperti krem, abu-abu mutiara, kuning muda, lilac, dan
biru pucat.

Hiasan Asimetri
Arsitektur rococo akan menampilkan hiasan asimetris pada segala hal, seperti di
bagian furnitur dan cermin.  
Unsur Alam
Pins akan menemukan unsur alam di dalam gaya arsitektur rokoko. Satwa liar, flora
dan fauna, sering terlihat di seluruh lukisan dan karya Rococo. Burung, bunga, dan
buah sering ditampilkan dalam desain Rococo.

Contoh Arsitektur Rococo yang Terkenal di Dunia


1. Amalienborg Palace, Munich, Jerman

erman merupakan negara yang memiliki cukup banyak bangunan bergaya rococo.
Arsitek Jerman menafsirkan gaya rococo dengan cara mereka sendiri dan lebih suka
menggunakannya dengan cara yang lebih asimetris dan lebih dekoratif. Contoh
arsitektur gaya rococo pertama yang penting  di Jerman adalah Amalienborg Palace
di Munich.

2. Branicki Palace, Polandia

Istana ini dibangun sebagai tempat tinggal Jan Klemens Branicki, yang merupakan
tokoh kaya dan berkuasa di paruh pertama abad ke-18. Bangunan ini begitu menarik
perhatian dengan arsitekturnya yang luar biasa.Branicki Palace terkenal dibangun
sebagai salinan persis arsitektur Prancis dengan taman, kolam, dan pahatannya
yang indah. Brenicki, yang bermimpi menjadi Raja Polandia, tetapi alih-alih berhasil,
ia mengelola istananya untuk disebut “Versailles Polandia”.  

3. Linderhof Palace, Jerman

Istana Linderhof adalah salah satu istana terindah yang dibangun oleh Raja Bavaria
II Ludwig selama 20 tahun pemerintahannya. Ia membuat bangunan ini sebagai
replika  kecil Istana Versailles.Istana ini dibangun oleh arsitek Georg Dollmann
antara tahun 1863 dan 1886 dengan gaya Rococo.

Anda mungkin juga menyukai