Anda di halaman 1dari 28

Rainnesance, Baroque, Rococo

Brahamantya B.Y 2016420092


Faza Rusdhawan 2016420045
Shavira Retna 2017420133
Rainnesance
RAINNESANCE
Arsitektur Renaisans adalah arsitektur pada periode antara awal
abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika
terjadi kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani
kuno dan budaya Romawi kuno. yang disebut Renaisans. Kata
Renaissance sendiri berasal dari bahasa Prancis, yang berarti
kelahiran kembali.
Gaya ini pertama kali dikembangkan di Florence, dengan
Filippo Brunelleschi sebagai salah satu inovatornya. Gaya
Renaisans dengan cepat menyebar ke kota di Italia lainnya dan
lalu ke Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan tempat lainnya.

Masa Renaissance sering disebut juga masa pencerahan, karena


menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan
banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi. Selain
itu ilmu pengetahuan, ketatanegaraan, kesenian, dan keagamaan
berkembang dengan baik. Di masa ini arsitekturnya ikut berusaha
menghidupkan kembali kebudayaan klasik jaman Yunani dan
Romawi dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak
menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi.
KEPERCAYAAN
Pada masa ini pandangan lebih cenderung pada segi
humanisme, dimana pemenuhan di dunia lebih berat dari
pada persiapan untuk surga kelak. Paham ini mempunyai
segi rohani juga, tetapi tetap mencrminkan suatu masyarakat
yang lebih menaruh perhatiannya pada masalah duniawi,
masyarakat praktis, sadar diri serta berambisi. Pada masa ini
pula, setiap kegiatan intektual memperjelas perbedaannya
satu sama lain dan tiap - tiap cabang dibenarkan berdasarkan
caranya dan bukan berdasarkan tujuannya.

Selain itu, pada masa ini, dunia keagamaan


berkembang dengan pesat, terutama agama Kristen,
sehingga pengaruh otorita seorang pemimpin gereja
sangat kuat. Bersamaan dengan itu adalah tumbuhnya
dan berseminya benih-benih ambisius dari ilmu untuk
men-jajarkan diri dengan agama, yang pada saatnya
nanti, akan menggantikan agama dalam perannya
sebagai “penguasa semesta dan penguasa manusia”.
SISTEM POLITIK
Pemerintahan dengan sistem kerajaan mulai digunakan, sehingga
tercermin dalam bangunan-bangunan istana dan benteng dengan
bentuk klasik. Perhatikan, di sini kerajaan dipimpin oleh dua
kekuasaan yakni pertama adalah kekuasaan raja dan yang kedua
adalah kekuasaan pemimin agama. Konflik dan perebutan kekuasaan
antara raja dan agama yang mewarnai berjalannya jaman ini,
kemudian diperramai lagi dengan munculnya kekuasaan baru yakni
ilmu dan pengetahaun. Dengan demikian, di jaman ini da-pat kita
saksikan sosok perorangan yang ilmuwan, seniman dan sekaligus
orang yang religius seperti Leonardo da Vinci; namun di sisi lain
dapat pula disaksikan martir dalam keyakinan terhadap ilmu dan
pengetahuannya, seperti Galileo Galilei.
KARAKTERISTIK
(1) Masih banyak dipengaruhi arsitektur yunani dan romawi

Ciri utama gaya arsitektur ini adalah pengaruh gaya arsitektur Yunani dan
Romawi kuno, dengan penyesuaian tertentu, namun beberapa pakem klasik
(classical antiquity) tetap dipertahankan. Elemen arsitektur berupa kolom,
pilar, pediment, entablatures, lengkungan, dan kubah merupakan bentuk yang
sering ditemui. Bentuk yang simetris dan sejajar tetap dominan, namun
dengan skala yang lebih proporsional terhadap skala manusia (golden
section). Perhitungan matematika seperti perbandingan dan pengulangan juga
dapat dilihat dari penyusunan fasade bangunan. Harmoni antara manusia dan
ciptaannya.
KARAKTERISTIK
(2) Mengedepankan unsur-unsur simetris

Bentuk-bentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang


sistematik, yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan
teknik konstruksi yang bersahaja. Di satu pihak, ketaatan pada
dalil-dalil ini mencerminkan perlakuan yang diberlakukan
pada arsitektur yakni, arsitektur ditangani dengan
menggunakan daya nalar atau pikiran yang rasional.
Perlakuan yang menggunakan daya nalar ini sekaligus
menjadi titik penting perjalanan arsitektur Barat mengingat
sebelumnya arsitektur sepenuhnya diperlakukan hanya dengan
menggunakan daya rasa seni bangunan. Dengan kesetiaan
pada dalil itu pula sebaiknya kehadiran detil dan perampungan
yang ornamental maupun dekoratif diposisikan.
KARAKTERISTIK
(3) Terdapat barisan kolom-kolom

Jenis-jenis kolom yang ada di jaman Romawi kuno yakni


Doric, Tuscan, and Ionic dan kemudian digunakan kembali
pada arsitektur abad Renaisans ini. Perbedaanya terletak pada
fungsi dari kolom ini sendiri.

Jika pada jaman Romawi kuno struktur kolom ini digunakan


untuk kepentingan yang fungsional sekaligus estetika, pada
arsitektur abad Renaisans, kolom ini hanya ditujukan untuk
tujuan fungsional saja. Kolom ini kemudian diintegrasikan
dengan pilar-pilar untuk meningkatkan ketahanan dan
kekokohan bangunan.

baris san kolom-kolom ini lebih banyak digunakan oleh


arsitektur italy.
(5) Bukaan-bukaan

KARAKTERISTIK Bukaan pada masa ini biasanya datar, atau menggunakan arch
semi-sirkuler, terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi
hampir tidak pernah ada yang menggunakan arch berbentuk
(4) Adanya kubah di bagian atap bangunan lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang mengandalkan
Sebagian besar bangunan pada masa ini memiliki kubah. efek dari jendela dan juga bangunan yang mengandalkan efek
Ukurannya yang besar serta bentuknya yang setengah dari ornament seperti cornice, pilaster, dan kolom-kolom
lingkaran namun sedikit cembung menjadi tipikal kubah di sebagai fasade.
masa Renaisans.

Pada masa ini, kubah sering digunakan sebagai fitur


ornamentasi pada bagian eksterior, dan juga sebagai atap bagi
ruangan lebih kecil. Pediment sebagai adopsi dari arsiektur
Yunani juga dapat ditemui. Barisan kolom juga kembali
digunakan sebagai hiasan dan sebagai penopang struktur (atau
hanya sebagai hiasan saja)
KARAKTERISTIK
(6) Bangunan kaya akan elemen dekoratif

Bangunan pada masa ini cenderung kaya akan dekoratif baik pada
interior maupun eksterior bangunan. Elemen dekoratif tersebut
umumnya berupa ukiran/sculpture, relief serta lukisan-lukisan.
Tema elemen dekoratif tersebut umumya melambangkan karakter-
karakter atau penginterpretasian alam dan sosok manusia, flora,
fauna serta pemandangan alam. Pada ruang dalam, bagian dinding
dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran (stucco) yang obyeknya
seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia, topeng-
topeng, perahu maupun perisai. Penggunaan patung yang
dipadukan dengan detail arsitektural, baik pada interior maupun
eksterior. Pada façade bangunan terdapat deretan kolom-kolom
dengan kepala dihiasi elemen dekoratif bermotif flora, susunan
order dapat berupa Doric, Ionic, maupun Corinthian.
BANGUNAN RENAISSANCE

Gereja Basilika St. Petrus di Roma (Vatikan) Doges Palace, Venice


Duomo Florence, Italy Papal Palace, Avignon, France
Baroque
BAROQUE
Arsitektur Barok adalah gaya bangunan
dalam era Barok, dimulai di Italia pada
akhir abad ke-16, yang mengambil
perbendaharaan arsitektur Renaisans dari
Romawi dan menggunakannya dalam
suatu cara teatrikal dan retorik yang baru,
seringkali untuk mengungkapkan kejayaan
Gereja Katolik dan keadaannya yang
absolut. Arsitektur ini dicirikan dengan
eksplorasi baru pada intensitas yang Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata ‘baroque’, namun diperkirakan berasal
dramatis, pencahayaan dan bayangan, serta dari bahasa Spanyol ‘barrueco’ yang berarti permata dengan bentuk tak beraturan.
bentuk. Arsitektur Baroque mulai berkembang pada abad ke-16, dan umumnya timbul karena
perkembangan yang terjadi pada Gereja Katolik. Pada pertengahan abad ke-16 Gereja
Katolik membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme dan gerakan
untuk lebih menyebarluaskan propaganda tentang Gereja Katolik. Salah satu cara untuk
itu adalah dengan menekankan pentingnya bentukan seni pada Gereja. Di dalam Gereja,
arsitektur dan patung, lukisan dan musik digabungkan dengan cara baru yang teatrikal
untuk menekankan kepentingan ajaran Katolik sehingga dapat membuat pesan-pesannya
lebih atraktif/menarik.
KEPERCAYAAN
Pada pertengahan abad ke-16 Gereja
Katolik membuat gerakan untuk melawan
perkembangan Protestanisme dan gerakan
untuk lebih menyebarluaskan propaganda
tentang Gereja Katolik. Salah satu cara
untuk itu adalah dengan menekankan
pentingnya bentukan seni pada Gereja
Karakteristik
● Seni lukis, patung dan lukias melebur menjadi satu
dalam gaya arsitektur
● Gereja baroque dibuat lebih luas ketimbang gereja
gotik dan seringkali berbentuk oval
● Baik interior dan eksteriornya banyak menggunakan
bentuk lengkung
● Pencahayaannya alami dan diatur agar sedramatis
KARAKTERISTIK
● Penggunakan warna dan oenamen dekorasi yang lebih mewah
● Langit - langit diberi lukisan yang disebut fresco
● Penggunaan efek ilusi, yaitu lukisan dua dimensi yang dibuat
seolah - olah tiga dimensi
● Penggunaan patung - patung angel ( malaikat ) dan putti ( anak
kecil yang cubby, kadang2 di gambarkan sebagai malaikat )
KARAKTERISTIK

● Penggunaan kubah
● Penggunaan pilar berulir
● Bangunan melebar ke samping dan
mementingkan dekor interior
TATA RUANG
Tata ruang arsitektur baroque biasanya dibuat
melengkung- melengkung. Kompleksitas yang geometris
dalam menyambungkan bujur berbentuk oval dan
lingkaran menciptakan keluasan
CONTOH BANGUNAN

St. Peter Basillica St. Peter Square San Carlo alle Quattro St. Peter Square
Rococo
Sejarah Rokoko
Rococo adalah gaya artistik yang berasal dari abad ke-18 di
Prancis. Sering disebut hanya sebagai Late Baroque, Rococo
berkembang dari gerakan artistik Baroque. Rococo, gaya dalam
desain interior, seni dekoratif, lukisan, arsitektur, dan patung
yang berasal dari Paris pada awal abad ke-18 tetapi segera
diadopsi di seluruh Prancis dan kemudian di negara-negara lain,
terutama Jerman dan Austria. Hal ini ditandai dengan cahaya,
keanggunan, dan penggunaan bentuk alami melengkung dalam
ornamen. Kata Rococo berasal dari kata Perancis rocaille, yang
melambangkan karya cangkang yang tertutup yang digunakan
untuk menghias gua buatan. Arsitektur Rococo abad ke-8
adalah versi arsitektur Barok yang lebih ringan, lebih elegan,
tetapi lebih rumit.
Kepercayaan
Barok lebih serius, menekankan agama, dan sering
ditandai dengan tema-tema Kristen; Rococo lebih
sekuler dan berhati ringan
Karakteristik
Seni dan arsitektur Rococo adalah feminin,
anggun, kemerahan dan hiasan. Warna krem
dan seperti pastel digunakan untuk lukisan,
tidak seperti warna gelap dalam seni Baroque.
tema Timur Jauh menjadi populer di Rococo,
terutama Chinoiserie
Karakteristik
Dengan berkarakteristik banyaknya lukisan-
lukisan di bagian plafon- plafon bangunan dan
patung- patung di area- area yang dapat dilihat
oleh tamu yang mengesankan
Basillica of 14 holy helpers Sanssouci amalienburg

Contoh bangunan

Pilgrimage Church of Wies


Palace of the marques de dos
aguas
Baroque :
● Tidak menekankan asimetri bentuk
● Baroque lebih serius menekankan agama dan sering ditandai tema kristen

Analisis Perbedaan Barok - Rococo


Rococo :
● Menekankan asimetri bentuk
● Adaptasi dari baroque yang lebih sekuler yang dicirikan oleh tema- tema yang
lebih ringan dan menyenangkan
● Banyak kurva dan dekorasi dan menggunakan warna pucat
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai