Ciri utama gaya arsitektur ini adalah pengaruh gaya arsitektur Yunani dan
Romawi kuno, dengan penyesuaian tertentu, namun beberapa pakem klasik
(classical antiquity) tetap dipertahankan. Elemen arsitektur berupa kolom,
pilar, pediment, entablatures, lengkungan, dan kubah merupakan bentuk yang
sering ditemui. Bentuk yang simetris dan sejajar tetap dominan, namun
dengan skala yang lebih proporsional terhadap skala manusia (golden
section). Perhitungan matematika seperti perbandingan dan pengulangan juga
dapat dilihat dari penyusunan fasade bangunan. Harmoni antara manusia dan
ciptaannya.
KARAKTERISTIK
(2) Mengedepankan unsur-unsur simetris
KARAKTERISTIK Bukaan pada masa ini biasanya datar, atau menggunakan arch
semi-sirkuler, terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi
hampir tidak pernah ada yang menggunakan arch berbentuk
(4) Adanya kubah di bagian atap bangunan lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang mengandalkan
Sebagian besar bangunan pada masa ini memiliki kubah. efek dari jendela dan juga bangunan yang mengandalkan efek
Ukurannya yang besar serta bentuknya yang setengah dari ornament seperti cornice, pilaster, dan kolom-kolom
lingkaran namun sedikit cembung menjadi tipikal kubah di sebagai fasade.
masa Renaisans.
Bangunan pada masa ini cenderung kaya akan dekoratif baik pada
interior maupun eksterior bangunan. Elemen dekoratif tersebut
umumnya berupa ukiran/sculpture, relief serta lukisan-lukisan.
Tema elemen dekoratif tersebut umumya melambangkan karakter-
karakter atau penginterpretasian alam dan sosok manusia, flora,
fauna serta pemandangan alam. Pada ruang dalam, bagian dinding
dan langit-langit umumnya dilapisi ukiran (stucco) yang obyeknya
seputar flora, sosok dan perilaku dari fauna dan manusia, topeng-
topeng, perahu maupun perisai. Penggunaan patung yang
dipadukan dengan detail arsitektural, baik pada interior maupun
eksterior. Pada façade bangunan terdapat deretan kolom-kolom
dengan kepala dihiasi elemen dekoratif bermotif flora, susunan
order dapat berupa Doric, Ionic, maupun Corinthian.
BANGUNAN RENAISSANCE
● Penggunaan kubah
● Penggunaan pilar berulir
● Bangunan melebar ke samping dan
mementingkan dekor interior
TATA RUANG
Tata ruang arsitektur baroque biasanya dibuat
melengkung- melengkung. Kompleksitas yang geometris
dalam menyambungkan bujur berbentuk oval dan
lingkaran menciptakan keluasan
CONTOH BANGUNAN
St. Peter Basillica St. Peter Square San Carlo alle Quattro St. Peter Square
Rococo
Sejarah Rokoko
Rococo adalah gaya artistik yang berasal dari abad ke-18 di
Prancis. Sering disebut hanya sebagai Late Baroque, Rococo
berkembang dari gerakan artistik Baroque. Rococo, gaya dalam
desain interior, seni dekoratif, lukisan, arsitektur, dan patung
yang berasal dari Paris pada awal abad ke-18 tetapi segera
diadopsi di seluruh Prancis dan kemudian di negara-negara lain,
terutama Jerman dan Austria. Hal ini ditandai dengan cahaya,
keanggunan, dan penggunaan bentuk alami melengkung dalam
ornamen. Kata Rococo berasal dari kata Perancis rocaille, yang
melambangkan karya cangkang yang tertutup yang digunakan
untuk menghias gua buatan. Arsitektur Rococo abad ke-8
adalah versi arsitektur Barok yang lebih ringan, lebih elegan,
tetapi lebih rumit.
Kepercayaan
Barok lebih serius, menekankan agama, dan sering
ditandai dengan tema-tema Kristen; Rococo lebih
sekuler dan berhati ringan
Karakteristik
Seni dan arsitektur Rococo adalah feminin,
anggun, kemerahan dan hiasan. Warna krem
dan seperti pastel digunakan untuk lukisan,
tidak seperti warna gelap dalam seni Baroque.
tema Timur Jauh menjadi populer di Rococo,
terutama Chinoiserie
Karakteristik
Dengan berkarakteristik banyaknya lukisan-
lukisan di bagian plafon- plafon bangunan dan
patung- patung di area- area yang dapat dilihat
oleh tamu yang mengesankan
Basillica of 14 holy helpers Sanssouci amalienburg
Contoh bangunan