Anda di halaman 1dari 5

Arsitektur Medieval

Latar Belakang
Abad pertengahan yang terjadi di benua Eropa di mulai saat jatuhnyaRromawi barat
oleh bangsa Jerman yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlegmane dari
Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstatinopel di Romawi timur di abad
ke-14 M. setelah Charlegmane berhasil menyatukan kembali bekas daerah kekuasaan
romawi barat, terjadilah simbiosis aneh antara penguasa dengan tahta suci Roma. Pada
masa itu, tidak ada yang bisa menjadi kaisar kecuali di nobatkan Paulus di Roma
(Romawi Barat). Pada abad pertengahan ini, pengaruh agama Kristen di Benua Eropa
sangat dominan dan menancapkan kukuhnya disemua sektor kehidupan, termasuk
pemerintahan. Tidak heran bila ilmu pengetahuan yang telah berkembang pada abad
klasik digantikan oleh dogma-dogma gereja yang justru mengekang pengetahuan.
Bahkan, sains dianggap sebagai ilmu sihir yang menjauhkan manusia pada uhan. Tidak
heran bila masa abad pertengahan bisa dikatakan sebagai masa kegelapan bagi bangsa
Eropa atau Benua Eropa. Kebejatan moral diperlihatkan oleh para pemimpin Roma
beserta rakyatnya. Beralihnya sumber
pengetahuan Yunani Kuno kepada para
cendikiawan muslim ditenggarai sebagai
penyebab mundurnya peradapan Bangsa
Benua Eropa pada masa itu.

Pada masa Romawi, tentara tinggal di


benteng militer yang disebut kastra, dari
kata inilah kemudian muncul kata
"kastil." Setelah Romawi runtuh di Eropa, ada banyak masalah akubat perompak,
bandit, dan penyerbu, akibatnya orang kaya mulai membangun rumah mereka seperti
benteng, atau berpindah ke benteng Romawi. Bangunan-bangunan inilah yang disebut
kastil. Awalnya kastil hanya memiliki satu menara utama, yang
disebut keep. Keep biasanya memiliki dua atau tiga lantai, dengan satu ruangan besar di
tiap lantai. Ada satu cerobong asap besar di satu sisi, jadi tiap ruangan memiliki
perapian besar. Kastil para raja Prancis di Vincennes adalah salah satu contoh kastil
jenis ini, contoh lainnya adalah Menara London dan Conciergerie di Paris. Untuk
pertahanan, kastil memiliki jendela kecil untuk menembakkan panah serta tembok yang
tebal. Di sekitar keep seringkali terdapat parit yang dalam dan penuh air sehingga jalan
masuk ke dalam kastil harus melalui jembatan tarik. Parit semacam ini terdapat dalam
kastil William Sang Penkaluk di Caen. Ketika para raja semakin kuat dan keadaan
negara menjadi lebih aman dan terkendali, kaum kaya mulai berfokus pada
kenyamanan alih-alih keamanan. Mereka menambahkan ruangan-ruangan di
sekitar keep, jendela besar dengan kaca, serta jembatan batu alih-alih jembatan tarik di
atas parit. Carcassonne dan Menara London memiliki fitur seperti ini. Pada 1400-an M,
orang Eropa mulai mampu membuat meriam yang mampu meruntuhkan tembok tebal
kastil, akibatnya pada akhir Abad Pertengahan, kastil mulai ditinggalkan.

Arsitektur Gereja
Arsitektur Gereja adalah seni bangunan gereja. Arsitektur berasal dari
bahasa Yunani: αρχή (arke) yang berarti permulaan dan τεχνή (tekne) yang berarti
seni pertukangan. Secara harafiah, arsitektur adalah seni pertukangan yang mula atau
dasar. Arsitektur dianggap holistik, yaitu menyangkut hal-hal yang sakral dan profan.
Jadi, arsitektur gereja adalah seni pertukangan dari bangunan gedung gereja, sehingga
pertimbangan pertama ditinjau dari tujuan dibangunnya gedung itu, yaitu untuk ibadah.
Karena gereja adalah perwujudan sejarah dari hidup Kristus, maka nilai-nilai di
dalamnya juga harus memiliki kesatuan dengan hati Yesus.
Pentingnya sebuah rancangan yang matang agar gereja benar-benar memperhitungkan
aspek-aspeknya; teologis, filosofis dan fisiknya. Semangat membangun dan mencipta
mendapat dukungan sehingga para arsitek dan seniman bertumbuh dan berkembang.
Kota-kota baru bermunculan dan bangunan-bangunan berkembang diikuti pula dengan
pembangunan gereja.
Basilika
Dalam Bahasa Latin, basilika (berasal dari Bahasa Yunani, Basiliké Stoà, yang
berarti Stoa Kerajaan), pada mulanya digunakan untuk menggambarkan sebuah
bangunan publik Romawi (seperti juga di Yunani, umumnya sebuah tempat
pertemuan), biasanya terletak di pusat sebuah kota Romawi (forum). Di
kota-kota Yunani kuno, basilika umum mulai muncul pada abad ke-2 sebelum masehi.
Setelah Kekaisaran Romawi resmi menjadi negara Kristiani, kata tersebut berkembang
untuk merujuk pada sebuah gereja yang besar dan penting yang telah diberikan ritus
upacara khusus oleh Sri Paus. Oleh karena itu, basilika hari ini memiliki dua pengertian:
satu dari segi arsitektur dan satu lagi dari segi kegerejaan.

Dalam kelas basilika utama, hanya empat gereja Katolik Roma yang termasuk di
dalamnya. Salah satu perbedaan utama mereka dari gereja-gereja lainnya adalah
masing-masing bangunan ini memiliki sebuah "Gerbang Suci". Melewati
gerbang-gerbang suci ini adalah salah satu syarat dalam perayaan
Tahun Yubileum Gereja Katolik Roma. Paus Benediktus XVI mengganti gelar mereka
dari Basilika Pelindung (patriarchal) menjadi Basilika Sri Paus (papal).
Basilika-basilika utama ini membentuk sebuah kelas sendiri yang lebih tinggi statusnya
daripada semua gereja-gereja lain sebelumnya, bahkan gereja-gereja Sri Paus lainnya.
Namun, basilika-basilika lainnya yang seringkali disebut sebagai "basilika kecil" tidak
membentuk sebuah kelas tersendiri. Mereka masuk ke kelas-kelas yang berbeda, di
mana kebanyakan dari kelas-kelas ini juga meliputi
bangunan-bangunan non-basilika yang sama tingkat
statusnya. Misalnya, dalam tiap keuskupan,
Katedral Uskup diutamakan terlebih dahulu sebelum
basilika-basilika lainnya. Karenanya, setelah
basilika-basilika utama disusul oleh katedral utama,
katedral wilayah, katedral keuskupan, gereja-gereja
biasa dan seterusnya.
Seni Pada Abad Pertengahan
Seni rupa abad pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang muncul
sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania di
bawah Raja Charlemagne hingga dimulainya masa renaisans.
Karya seni rupa pada zaman ini memiliki cirri khas, yaitu keterikatan atas otoritas
gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sisial masyarakat. Ketaatan
kepada gereja adalah mutlak. Bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam
menentukan isi karya yang akan dibuat. Pada zaman ini membuat lukisan atau patung
harus bertemakan tentang yesus, mendirika bangunan harus mengutamakan gereja atau
basilica dengan sifat vertikalisme sebagai lambang kekuasaan segalanya. Kemudian
dalam seni musik pun yang dikembangkan hanya musik-musik gereja yang disebut
Liturgi.
Secara visual, karya seni rupa abad pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan
warna-warna primer dan pose yang
agak kaku. Konsep perspektif pada
masa ini sangat jarang ditemukan, atau
kalau pun ada, hanya berupa
pengolahan sederhana dengan banyak
distorsi. Selain itu, tidak sulit
menemukan material cat emas, emas,
batuan berharga, dan gading sebagai
bahan utama karya.
Ukuran seni rupa pada masa ini
kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti
masa klasik romawi, ukuran yang
besar tidak dimasukkan untuk hal
monumental, tetapi lebih sebagai
pengisi ruang arsitektur yang pada
masa itu cenderung tinggi dan luas
sebagai wujud kebesaran tuhan.
Seni rupa pada abad pertengahan bisa diklasifikasikan atas dua masa, yaitu zaman
Romanesque dan Gothic. Namun walaupun sedikit terpisah, kadang bahasan seni rupa
Kristen awal dan seni rupa bizantium juga sering disatukan dengan topic ini. Seni rupa
abad pertengahan menyebar ke hamper seluruh wilayah Eropa. Terutama adalah
Jerman, Italia, Perancis, Russia, Inggris, Normadia, Ottonia, dan Bizantium.
Masing-masing kesenian dari daerah ini menyatu dan saling memberi pengaruh
sehingga membentuk satu kesatuan seni rupa.

Anda mungkin juga menyukai