Arches (lengkung) yang digunakan adalah tipe semicircular, baik pada jendela, pintu,
maupun arcade.Bentuk bukaan pada arsitektur romanesk didominasi
oleh arch (lengkungan), ada arch menempel pada fasad, arch menjadi curtain
wall (dinding bagian depan), arch menempel pada massa bangunan
tambahan, arch berupa susunan kolom, dan arch hiasan pada bukaan persegi
Pada perkembangan Romanesque, ros window dan wheel shaped window banyak
diterapkan pada bangunan. Arcade, deretan busur lengkung dengan kolom sebagai
penopang struktur. Muncul baik di interior maupun eksterior. Gambar di bawah:
Cathedral of St. Peter, Jerman. Selesai dibangun pada tahun 1181 dengan gaya
Romanesque. Arches, Arcade, Wheel shaped window dapat dilihat di sini.
Pier, berfungsi sebagai penyokong busur lengkung yang dapat dilihat pada interior
(ruang dalam). Dibuat dari bata dengan bentuk sebagian besar adalah persegi.
Colonnettes, kolom yang berfungsi sebagai struktural dan dekoratif. Kolom sebagai
penyalur beban memiliki berbagai macam bentuk yakni, salvaged coloumn yang
berbentuk persegi, drum coloumn yang berbentuk lingkaran, dan hollow
coloumn yang besar namun tidak massive.
Kepala kolompun memiliki berbagai macam desain tidak lagi mengikuti greek
order/roman order, detail datar dengan dekorasi bentuk, detail dengan mencoak
bentuk, detail pahatan wajah manusia, detail pahatan dekoratif, detail pahatan
manusia, dan detail pahatan binatang.
Capital, berlandaskan pada corinthian order. Pada prinsipnya shaft bulat dengan
bagian atas persegi dan figur capital ukiran dedaunan. Bentuk Capital berkembang
dengan bentuk figur gambar kisah Al-kitab, atau figur monster atau binatang, atau
figur orang suci.
Barrel Vault, bentuk kubah paling sederhana. Dinding satu menciptakan plafon
lengkung dengan dinding lainnya. Salah satu contoh: Saint Savin sur Gartempe,
Perancis yang dibangun abad ke-12. Barrel vault yang hanya berupa arch singular.
Groin Vault, pada dasarnya merupakan barrel vault yang berpotongan dan memilki
titik sumbu di tengah. Contoh: Basilica of St. Mary Magdalene yang dibangun di abad
12 M. groin vault yang berupa arch diagonal untuk mengatasi masalah beban di
antara arch singular.
Ribbed Vault, merupakan perkembangan dari Groin Vault namun baru dikembangkan
kemudian pada periode Gothic. ribbed vault yang berupa gabungan
antara arch singular dan arch diagonal.
Arsitektur romanesk yang populer dan menjadi arsitektur yang khas pada abad
pertengahan di Eropapun memberi banyak pengaruh pada tipologi bangunan lain yang
non-religi (gereja) seperti rumah, balai kota, benteng, bahkan kastil
(dengan triforium yang didatarkan dan disembunyikan) hingga ke era Perang Salib di
Timur Tengah. Pada saat itu, profesi arsitek meredup. Proses pembangunan dilakukan
secara bersama (guilda) dan dipimpin oleh archpriest (pendeta & arsitek pemimpin
gereja), ksatria, atau raja, oleh karena itu banyak arsitektur romanesk yang tidak
diketahui siapa arsiteknya. Arsitektur romanesk memperlihatkan betapa disiplin,
simetri, dan kapitalisnya sebuah nilai budaya.