Anda di halaman 1dari 15

ABAD PERTENGAHAN ISLAM

MAKALAH

SEJARAH SENI RUPA

Disusun oleh :

Nabilah Nur Raihanah (22120003)

Sekar Lutfina Ramadhani (22120019)

PROGRAM STUDI DII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

POLI TEKNIK HARAPAN BERSAMA


Kata perngantar

Segala puji hanya milik allah yang telah mencurahkan segala nikmat kepada
hamba-nya, memberi ilmu dan memudahkan amal agar hidup menjadi berkah.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada nabi muhammad saw, dan para sahabat,
keluarga dan seluruh keluarga dan seluruh pengikutnya yang setia hingga akhir.

Atas limpahan rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah


berjudul “abad pertengahan islam” sesuai dengan rencana. Dengan adanya
pembuatan makalah ini sebagai salah satu tugas sejarah dan seni rupa

Dengan penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang menyelesaikan makalah ini. Kami jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
menjadi pembelajaran bagi penulis dan pembaca.

Tegal, 24 oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar

BAB I

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Abad Pertenghan &Karakteristik

2.2 Sejarah Arsitektur dan Periode

2.3Macam-macam Seni Rupa Abad Pertengahan

BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSAKA
BAB I

1. Latar Belakang Masalah

Seni Rupa Abad Pertengahan

Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang
muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa
Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans.

Karakteristik

Karya seni rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas otoritas
gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sosialmasyarakat. Ketaatan
kepada gereja adalah mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam
menentukan isi karya yang akan dibuat.

Secara visual, karya seni rupa Abad Pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan
warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada masa ini
sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan sederhana
dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material cat emas, emas,
batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.

Ukuran karya seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti pada
masa klasik Romawi, ukuran yang besar tidak dimaksudkan untuk hal
monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu
cenderung tinggi dan luas dan sebagai wujud kebesaran Tuhan.
2. RUMUSAN MASALAH

Seni rupa Abad Pertengahan menyebar ke hampir seluruh wilayah Eropa.


Terutama adalah Jerman, Italia, Prancis, Russia, Inggris, Normandia, Ottonia, dan
Bizantium.

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian abad pertengahan dan karakteristik
2. Untuk mengetahui macam-macam seni rupa abad pertengahan
3. Untuk mengetahui hukum seni abad pertengahan

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN ABAD PERTENGAHAN &KARAKTERISTIK SENI


RUPA ABAD PERTENGAHAN
1. Abad pertengahan

Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang
muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa
Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans.

2. Karakteristik

Karya seni rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas otoritas
gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sosialmasyarakat. Ketaatan
kepada gereja adalah mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam
menentukan isi karya yang akan dibuat.

Secara visual, karya seni rupa Abad Pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan
warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada masa ini
sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan sederhana
dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material cat emas, emas,
batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.

Ukuran karya seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti pada
masa klasik Romawi, ukuran yang besar tidak dimaksudkan untuk hal
monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu
cenderung tinggi dan luas dan sebagai wujud kebesaran Tuhan.

2.2 Sejarah Arsitektur dan Periode

Arsitekturdari 313 sampai dengan 1000

Sejarah arsitektur gereja abad pertengahan dimulai pada tahun 313 saat ketika
agama Kristen dinyatakan sebagai agama yang legal.

Setelah Terbebas dari penyiksaan, umat Kristen mulai membangun basilika.


Basilika paling bagus dan besar adalah Gereja St. Sophia di Konstantinopel, yang
memiliki gaya khas Byzantium. Gaya Byzantium tersebut dalam perkembangan
selanjutnya berpengaruh ke daerah-daerah dunia Muslim. Arsitektur Masjid sangat
dipengaruhi oleh gaya Byzantium itu. Salah satunya adalah masjid Umar di
Yarusalem. Para arsitek di luar Konstantinopel juga mencoba memodifikasikan
gaya Byzantium. Salah satu contoh adalah Gereja San Vitale, di Ravena, Italia
Utara. Kapel ini semula dimaksudkan untuk mausoleum Karel Agung

Periode Abad Gelap

Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang.
Mundurnya peradaban Romawi berakibat pada melemahnya upaya pengembangan
gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar, baik Jerman, Slav, maupun Finno-Ugria,
paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur Romawi Barat yang
tengah merosot itu.

Periode Romanesque

Istilah ini mengacu pada seni yang berkembang di Eropa barat dari sekitar tahun
1000 hingga 1200. Gereja-gereja yang dibangun dengan gaya baru di segala
penjuru Eropa barat mengingatkan kembali pada basilika-basilika yang dibangun
di Roma pada abad IV, V, dan VI. Itulah sebabnya maka gaya baru ini disebut
Romansque.  Salah satu gereja gaya Romanesque yang terkenal adalah katedral
Pisa, yang selesai dibangun pada 1093. Contoh lain dari bangunan gaya
Romanesque yang perlu dicatat adalah gereja biara Cluny. Gereja ini diresmikan
pada 1131. Gereja Cluny merupakan gereja yanh sangat besar dan megah.

Arsitektur Gothik
Istilah gothik mengacu pada seni –arsitektur, lukis, dan pahat – tiga abad terakhir
zaman pertengahan. Istilah ini berasal dari para penulis akhir Abad Pertengahan
yang lebih menaruh perhatian pada kebudayaan Yunani-Romawi daripada
kebudayaan abad pertengahan sendiri. Arsitektur gothik adalah kreasi para genius
abad pertengahan. Sebagai gaya dalam seni, gaya Gothik ini adalah lebih baik jika
diperbandingkan dengan gaya-gaya lainnya. Pengaruh arsitektur Gothik lebih luas
daripada gaya Romanesque. Perbedaan utama antara gaya ini adalah bahwa gaya
Gothik serba lancip, sedangkan Romanesque serba bundar.  Arsitektur Gothik
pertama-tama berkembang di Prancis tengah, terutama di daerah sekitar Paris.
Abad XIII merupakan puncak perkembangan arsitektur Gothik . selama masa
pemerintahan Raja Louis IX (1226-1270) bermunculanlah karya-karya besar
seperti katedral-katedral di Reims, Amiens, Paris, Beauvais, dan yang terbagus
adalah katedral Sainte Chapelle, yang berhadapan dengan Notre Dame di Paris.
Meskipun arsitektur Gothik pada mulanya muncul di sekitar Paris, ini tidak berarti
bahwa gaya ini semata-mata milik Prancis. Arsitektur ini tetap dianggap sebagai
hasil dari semangat Kristianitas, karena kristen merupakan agama yang merambah
seluruh kawasan Eropa barat.

Dekorasi Gothik
Ide-ide Gothik bukan hanya tampak pada gaya arsitektur, tetapi juga pada dekorasi
seni patung, lukis, hiasan, serta pada setiap bentuk seni kerajinan, termasuk
kerajinan yang terbuat dari besi. Motif atau corak dekorasi yang mengandung
pesan ajaran kristen. Telah lama gereja menampakkan imaji-imaji tentang Allah
Bapa, Kristus, Perawan Maria, para tokoh suci serta malaikat. Penampakan imaji-
imaji itu dimaksudkan untuk mendorong semangat keagamaan umat Kristen.

2.3 Macam-Macam Seni Abad Pertengahan Islam

1. Seni Pahat: Romanesque dan Gothik

Pahatan menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Kristus serta para


santo banyak dijumpai di gereja-gereja. Selama masa Romanesque penggambaran
peristiwa-peristiwa tersebut kurang tampak hidup. Hasilnya, seni pahat
Romanesque tidak tampak naturalistik. Lain halnya dengan para pemahat Gothik.
Sebelum memahat, mereka pahat secara cermat dan naturalistik. Mereka amati
kedetilan lekuk-lekuk anatominya. Barulah mereka mulai memahat. Satu hal yang
khas dalam seni pahat Gothik adalah penampilannya yang kaku.

2. Seni Lukis

Tembok yang rata biasnya dihiasi dengan fresco – gambar yang dilukis dengan air
kapur berwarna yang dipakai pada gips yang basah, sesuai dengan sketsa karbon
yang telah dirancang.  Bentuk lukisan terbaik sebelum tahun 1300 adalah karya
para miniaturis. Para miniaturis Irlandia terkenal sebagai ilustator yang piawai,
yang membuat hiasan-hiasan yang begitu indah dan kompleks pada buku-buku
para biarawan. Karya-karya mereka mencapai puncak perkembangannya selama
periode Gothik.

3. Seni Lukis Italia


Karena gaya Gothik merupakan produk Eropa utara, pengaruhnya tidak begitu kuat
di Italia. Para seniman Italia cenderung tetap mempertahankan metode-metode dan
konsepsi-konsepsi lama, yang disebut Greek (Yunani) atau Byzantine
(Byzantium). Sama seperti para penganut naturalisme Gothik, para seniman Italia
pada mulanya juga lebih senang menciptakan lukisan-lukisan tentang alam, seperti
binatang, tumbuhan, bunga, dan sebagainya. Oleh karena itu ketika mereka harus
membuat lukisan tentang manusia, hasilnya tampak kaku, dan tidak riil. Dengan
kata lain, mereka bersikap tradisional. Para seniman Italia yang pertama-tama
menunjukkan perubahan sikap terhadap komposisi warna, anatomo, pencahayaan,
bayangan, dan animasi adalah Cimabue (1302) dan muridnya, Giotto (1336)
mereka adalah seniman Florence (Firenze). Karya terbesar Giotto dapat kita lihat
di Arena Chapel katedral Padua dan Bardi Chapel Gereja Santa Croce di Florence.
Para pelukis sesudah Giotto cenderung sebagai epigon-epigonnya. Mereka hanya
bisa mengikuti model-model yang telah dirintis Giotto, tetapi tak mampu
menandinginya.
4. Seni Pahat Italia

Seni pahat, seperti halnya seni lukis, mengalami serangkaian perubahanyang


sangat berarti dalam abad XIV. Sebelum tahun 1300, pahatan-pahatan yang
menggambarkan manusia tampak kaku. Karya-karya itu sebagian besar adalah
hasil kerja para seniman penganut model Yunani.  Ayah dan anaknya yang
bernama Niccola dan Giovanni Pisano menghasilkan pahatan-pahatan pada
mimbar besar di katedral-katedral di Pisa, Siena, dan Pistoia. Karya-karya ini
sudah menunjukkan semangat Gothik. Giotto, selain pelukis, adalah juga pemahat.
Pengaruhnya dalam dunia seni pahat tidak kalah besarnya dengan pengaruhnya
dalam dunia seni rupa. Ketenarandnya antara lain karena karya-karya pahatannya
pada panel-panel rendah, yang ia rancang untuk menghiasi menara lonceng Gereja
Santa Maria dan Katedral Florence. Panel-panel karya Giotto tersebut tampak
sederhana. Tetapi justru karena itu, karya-karya tersebut mengundang banyak
perhatian. Dan sejak saat itulah para pemahat meninggalkan metode penggambaran
yang serba semarak.

5. Seni Lukis Flanders

Di Eropa Utara, perintis inovasi dalam dynia seni Lukis adalah para seniman
Flanders.  Hubert dan Jan van Eyck bersaudara menunjukkan inovasi itu pada
karya-karya miniatur mereka yang menjadi ilustrasi pada buku-buku agama.
Inovasi lainnya yang dipelopori Van Eyck bersaudara ini adalah penggunaan cat
minyak dalam melukis. Kapan tepatnya perintisan inovasi ini dimulai sebenarnya
masih kabur. Setelah Van Eyck bersaudara, pelukis lainnya yang perlu dicatat
adlah Rogier van der Weyden (1464). Ia memiliki kemampuan yang luar biasa
dalam menggambarkan insiden-insiden dramatis, dan mampu membangkitkan
emosi yang pedih. Seniman lukis Flanders lainnya lagi yang perlu dicatat adalah
Hans Memling (1494. Ia berasal dari Bruges. Ciri khas dari karyanya adlah
sentuhan yang halus dan sentimentil.

6. Seni Pahat Flanders

Seni pahat Flanders, seperti halnya seni lukisnya, mencapai puncak


perkembangannya pada awal abad XV. Ciri khas yang menonjol yang dapat kita
amati dalam karya-karya besar yang ada adalah mencuatnya gagasan-gagasan
naturalisme, idealisme religius, dan corak penderitaan yang pedih. Seniman pahat
Flanders yang terkemuka adalah Claus Sluter, yang berkerja pada istana Duke
Philipe di Burgundia. Sluter ditugasi untuk mendekorasi biara Carthuisan di
Champmol, dekat Dijon, yang dipersembahkan sebagai mausoleum para pangeran
Burgandia.

7. Seni Musik Abad Pertengahan

Seperti halnya dengan seni lukis, pahat, dan arsitektur, seni musik abad
pertengahan diabadikan untuk gereja. Lagu-lagu dan tari-tarian rakyat sudah
barang tentu tetap ada. Namun, karena sebagian besar bukti karya-karya populer
itu sudah lenyap, maka kita tidak dapat merekontruksikannya dengan baik. Bahkan
musik Yunani dam Romawi telah dilupakan orang. Kreasi seni seorang seniman
musik cenderung dilupakan begitu sang seniman tiada. Apalagi seni musik kuno,
entah Yahudi, dan Romawi, yidak tertulis, sehingga cepat hilang. Demikian
jugalah seni musik populer atau seni musik rakyat abad pertengahan. Meskipun
begitu kita tidak boleh berasumsi bahwa abad pertengahan tidak mengenal musik
rakyat semacam itu, hanya kaarenaa bukti-bukti historis yang kita dapatkan
semata-mata berkaitan dengan musik gereja.  Liturgi atau kebangkitan gereja
banyak menggunakan musik. Pada mulanya para pemimpin gereja tidak suka
menggunakan musik dalam kebangkitan keagamaan. Alasan utamanya adalah
karena musik telah menjadi bagian dalam ritus-ritus kaum kafir, pertunjukan-
pertunjukan gladiator, maupun hiburan-hiburan tak bermorak dalam masyarakat
kafir.  Namun, meski betapa kerasnya sikap para pemimpin gereja, secara
perlahan-lahan musik menyelinap masuk ke dalam gereja. Inovasi dalam seni
musik banyak bermunculan saat puncak abad pertengahan tiba. Guido d’Arezzo
(1050) melengkapi sistem notasi yang telah dikembangkan pada masa itu. Ia
menggunakan lima garis paralel yang di atasnya terdapat not-not balok untuk
menandai pola titinada. Organ adalah alat musik yang paling penting dalam abad
pertengahan. Alat musik ini telah diketemukan jauh sebelumnya. Selain alat musik
tiup, alat musik bersenar juga digunakan. Oarang Yunani kuno telah mengenal alat
musik bersenar yang disebut cithara. Alat ini dimainkan dengan jari.
Begitu banyak aspek kehidupan akhir abad pertengahan yang menjadi sumber
inspirasinya para seniman Gothik. Dan begitu eratnya kaitan antara kreasi-kreasi
kesenimanan mereka dengan apa yang menjadi puncak-puncak peradaban Abad
pertengahan, sehingga periode ini kemudian lazim disebut  Zaman Gothik.

BAB III

KESIMPULAN

Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang
muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa
Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisans.

DAFTAR PUSTAKA;

2.1Pengertian Abad Pertenghan &Karakteristik

https://imgv2-1-f.scribdassets.com/img/document/360190394/325x421/
ebfafee260/1666584006?v=1

2.2Sejarah Arsitektur dan Periode

https://imgv2-1-f.scribdassets.com/img/document/360190394/325x421/
ebfafee260/1666584006?v=1

2.3Macam-macam Seni Rupa Abad Pertengahan

https://imgv2-1-f.scribdassets.com/img/document/360190394/325x421/
ebfafee260/1666584006?v=1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai