Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH SENI RUPA BARAT


PADA ZAMAN BAROK RACOCO

Disusun oleh:

LALU AHMAD PURQAN


12018008
BAIQ ISNAINI
12018003

FAKULTAS ILMU SENI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan bimbingan-
Nya, kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berisi pemahaman materi sebagai sarana
belajar agar lebih aktif dan kreatif.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami banyak kesulitan berkat kurangnya
ilmu pengetahuan dan sumber-sumber yang kurang memadai. Hal itu juga terbukti dengan
sumber yang kami kutip hanya dari artikel pada situs-situs internet saja, dikarenakan sulitnya
mencari buku referensi terkait materi kami. Namun berkat bantuan dari beberapa pihak ahirnya
makalah ini terselesaikan. Kami menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya
belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai
bahan pembelajaran di kemudian hari. Amiin.

Mataram, November 2019


a.n. Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang sudah ada sejak zaman
prasejarah. Pada zaman itu, seni rupa dibuat dengan teknik sederhana dan dengan
memanfaatkan media berupa dinding gua dan bebatuan. Seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, seni rupa juga terus berkembang dari masa ke masa. Setiap periode
memiliki ciri khasnya masin-masing dalam pembuatan karya seni rupa dan ciri tersebut
pada umumnya menggambarkan perkembangan peradaban serta teknologi pada masa itu.
Perkembangan seni rupa didasarkan pada sejarah peradaban manusia khususnya
di daratan Eropa serta negara-negara di sekitar Mesir, Arab, India, dan Cina yang menjadi
sumber perkembangan seni rupa. Sama seperti perkembangan yang terus meningkat,
perkembangan seni rupa juga mengalami peningkatan signifikan dari masa ke masa.
Dalam salah satu artikel di internet, Wikipedia, tertulis bahwa perkembangan seni
rupa pada zaman Barok dan Racoco merupakan salah satu dari beberapa periode pada
sejarah perkembangan seni rupa. Mulai pertengahan abad ke-16, seni rupa Eropa
berkembang menjadi lebih realistic dan naturalistic. Pada masa itu dikenal dua istilah
terkait seni rupa yaitu Barok dan Racoco. Pada zaman inilah para seniman mulai
meninggalkan formalism dalam lukisan.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sejarah Seni Rupa Barat. Dan untuk memperluas pengetauan tentang
perkembangan seni rupa, khususnya pada zaman Barok dan Racoco. Untuk mengetahui
tentang ciri khas karya seni rupa pada zaman Barok dan Racoco, dan perbedaan antara
Barok dengan Racoco.

C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan latar belakang zaman Barok dan Racoco?
2. Bagaimanakah karakteristik karya seni rupa bada zaman Barok dan Racoco?
3. Bagaimanakah perbedaan antara Barok dengan Rakoko?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG


1. Barok

Salah satu contoh karya seni pada zaman Barok, lukisan karya Peter Paul Rubens.
a. Pengertian
Dalam seni, Barok adalah istilah untuk suatu periode seni dan gaya seni
yang mendominasinya. Gaya Barok menggunakan gerak yang dilebih-lebihkan
dan detail yang jelas dan mudah ditafsirkan untuk menghasilkan drama,
ketegangan, semangat yang hidup dan keagungan dalam seni patung, lukisan,
sastra, dan musik. Gayanya dimulai sekitar 1600 di Roma, Italia dan menyebar ke
sebagian besar wilayah Eropa. Dalam musik, gaya Barok dikenalkan pada periode
akhir dari dominasi kontrapung yang imitatif.
Nama Barok diadaptasi dari kata sifat dalam bahasa Perancis yang diambil
dari kata benda bahasa portugis "barroco" yang bermakna bandul kalung dari abad
Pertengahan yang bentuknya berlekuk-lekuk atau juga mutiara dengan bentuk
tidak biasa.
b. Latar Belakang
Pada masa munculnya Barok di Eropa terjadi perpecahan dalam agama
Kristen. Walau telah terjadi pergerakan reformasi yng membawa pembaharuan
pada Gereja Katolik, muncul ketidakpuasan yang melahirkan protestanisme.
Pergolakan politik juga terjadi, diantaranya karena Bangsa Eropa saling berebut
wilayah colonial Asia, Afrika hingga Amerika.
Ilmu pengetahuan dan pemikiran yang dipicu oleh perkembangan
Renaissance terus berlanjut dan menghasilkan teori-teori baru dalam ilmu
pengetahuan, medis dan filsafat, misalnya: teori Gravitasi Newton, teori Galileo.
Walaupun demikian teori-teori tersebut terkadang masih mendapat tantangan
pihak Gereja.
Gaya Barok masih dikaitkan dengan menguatnya kekuasaan kepausan
sebagai pimpinan tertinggi agama Katolik di dunia, dalam hal agama, politik, dan
kesenian.
Bila pada masa Renaissance gereja memegang peranan penting sebagai
patron (pelindung) seni, maka pada masa Barok, hal ini masih berlanjut. Guna
mengantisipasi perkembangan kaum Protestan, Paus berusaha menjadikan Roma
sebagai kota yang paling indah di dunia dengan semboyan: ‘The Age of
Expansion’ – masa Ekspansi.
Selain didukung oleh kalangan Gereja, gaya ini juga didukung oleh raja-
raja dan kaum aristocrat Eropa.

2. Racoco

Salah satu contoh karya seni patung pada zaman Racoco, oleh Franz Anton BL.
a. Pengertian
Kata Rokoko berasal dari kombinasai kata Prancis rocaille, yang artinya
batu, dan coquilles, yang artinya kerang, karena keterikatan dengan benda-benda
asal motif dekorasinya. Istilah Rokoko juga bisa diartikan sebagai kombinasi kata
"barocco" (bentuk teratur dari mutiara, kemungkinan berasal dari kata "baroque")
dan kata Prancis "rocaille" (bentuk populer dari oornamen taman
dan interior menggunakan kerang dan kerikil hias), dan juga bisa dipakai untuk
menjelaskan gaya yang halus dan indah yang menjadi mode di Eropa selama abad
ke-18. Karena gaya Rokoko suka dan fokus pada seni dekoratif, beberapa kritikus
menggunakan istilah ini untuk merendahkan secara tidak langsung bahwa gaya itu
sembrono atau sekadar modis saja. Ketika istilah ini mulai digunakan
di Inggris pada sekitar tahun 1836, ini menjadi ucapan sehari-hari yang artinya
"ketinggalan zaman". Faktanya, gaya ini menerima kritik keras, dan bagi sebagian
orang sebagi sesuatu yang dangkal dan berselera rendah, dan sejak pertengahan
abad 19, istilah ini diterima oleh para ahli sejarah seni. Meskipun demikian masih
ada debat masalah pengaruh sejarah dari seni ini secara umum, Rokoko kini
dikenal luas sebagai periode besar dalam perkembangan seni Eropa.
b. Latar Belakang
Pada 1648 Louis XVI mendirikan Royal Academy of Painting and
Sculpture untuk pembinaan kesenian Perancis. Pada 1715 Raja Louis XIV
meninggal dunia dan menyebabkan menurunnya kekuasaan kalangan aristokra.
Pusat perkembangan seni bergeser dari kastil dan istana ke ‘hotel’. Yang pada
waktu itu bermakna town house. Bangsawan juga banyak pindah dari kastil ke
hotel.
Dalam dunia seni, patron yang semula didominasi kaum raja dan
bangsawan bergeser ke kaum menengah atas dan kaum borjuis.
B. KARAKTERISTIK KARYA SENI RUPA BAROK RACOCO
1. Barok
Gaya barok pada dasarnya melanjutkan perkembangan gaya sebelumnya, yaitu
Renaissance yang telah mengalami puncak kejayaan, kemudian dilanjutkan oleh
Mannerisme.
Seniman-seniman muda yang kurang puas dengan stilasi gaya Mannerisme
berusaha menciptakan suatu gaya seni yang berbeda. Gaya barok berkembang di
seluruh Italia dan Perancis, Spanyol, Eropa Utara (Belgia, Jerman) dan Inggris
dengan patron kalangan kerajaan. Di belanda perkembangan sen cenderung secular
(non religious).
Karakteristik yang paling mendominasi pada gaya barok yaitu sebagai berikut:
- Kecenderungan inspirasi religious masih berlanjut, terutama dengan patron dari
kalangan gereja. Tema lain adalah lukisan potret, landscape dan still life.
- Tampilan gaya Barok cenderung penuh emosi dan gerak yang energik. Aspek
gerak dan ruang menjadi perhatian utama.
- Masih mengejar kesempurnaan bentuk yang naturalistic, namun digambarkan
dengan cara lebih dramatis, penuh emosi dengan beragam ekspresi.
- Dalam karya sering kali muncul suatu narasi visual.
- Komposisi biasanya asimetris dan teknik perspektif tidak terlalu mengikat.
Komposisi biasanya bersifat diagonal, berbeda dengan komposisi Renaissance
yang bersifat vertical dan horizontal.
- Melanjutkan eksplorasi chiaroscuro (teknik gradasi dan pencahayaan)
Renaissance Puncak, pada gaya Barok pncahayaan yang dramatis banyak
digunakan. Untuk menghasilkan suasana dramatis, digunakan pencahayaan dan
warna-warna kontras, serta permukaan yang kaya tekstur.
- Aspek ekpresi psiokologis menjadi perhatian lebih dalam penggambaran suatu
karakter. Hal ini juga diikuti oleh perkembangan seni patung yang mengutamakan
pengolahan aspek ekspresi, pergerakan dan lipatan-lipatan kain yang sangat
detail.
- Arsitektur dan interior tampil sangat megah, berat yang melanjutkan masa klasik
namun lebih kaya ornament. Ornamenya diterapkan secara penuh dan diinspirai
dari masa klasik yang banyak mengolah sulur-suluran, bunga-bunga, tetumbuan
dan lekukan-lekukan yang diterapkan secara agak berlebih dan seolah bergerak
dinamis.

Untuk mendukung pemahaman mengenai karakteristik gaya seni Barok, disajikan


beberapa karya seni gaya Barok yang dikutip dari slideplayer.info yang diterbitkan
oleh Galih Prakoso – Binus University, sebagai berikut:

a. Seni lukis
- Italia, Caravaggio

Judith Slaying Holofernes, 1598.

The Calling of St.Matthew, 1599-1600.


- Belgia, Peter Paul Rubens

The Rising of The Cross, 1610-11.


- Belanda, Rembrandt van Rijn

The Night Watch, 1642.

The Anatomy Lesson of Dr. Nicoles Tulp, 1632.


- Belanda, Jan Vermeer

The Art of Painting, 1670.


- Perancis, Nicholas Poussin

The Rape of The Sabine Woman, 1636-37.


- Pelukis Spanyol, Diego de Velazquez

Las Meninas, 1656.


b. Seniman patung Italia, Gianlorenzo Bernini

David, 1632. The Ectasy of St. Teresa, 1645-62.


c. Arsitektur dan interior
- Italia, Gianlorenzo Bernini, St. Peter’s Colonnade, Bassilllica, 1632-1656.
- Inggris, Sir Christopher Wren, St. Paul’s Cathedral, 1675-1710.

- Perancis, Hardouis Mansart

Le Brun, Halls of Mirrors, Versailles, 1678. Louis le Vau,Versailles Palace, 1685.


d. Inspirasi ornament

Teknik Marquetry Ukiran motif kain Monogram identitas

2. Racoco
- Tema lukisan biasanya para bangsawan yang sedang berkumpul di taman (fete
galente – adegan hiburan yang elegan), atau dewa-dewa masa klasik yang sedang
bertemu. Tema-tema ini dikemas dalam pemaknaan yang ringan, indah, suasana
damai, penuh fantasi, dan keanggunan yang penuh gerak.
- Teknik lukis masih menggunakan pendekatan naturalistic. Berbeda dengan Barok
yang menggemari pewarnaan kontras yang cenderung gelap untuk dramatisasi,
maka Racoco banyak mnerapkan warna-warna pastel untk penggambaran suasana
yang lembut.
- Arsitektur masih melanjutkan kemegahan arsitektur Barok yang berat dan penuh
ornament, dengan kecenderungan kembali pada seni klasik. Namun ornamen
arsitektur Racoco cenderung melebihi Baroque, kaya akan lekuk-lekuk sulur yang
seolah bergerak sangat dinamis.
- Terdapat sentuhan eksotis dari belahan dunia lain, seperti China. Karya yang
mendapat pengaruh seni budaya China disebut ‘Chinoiserie’. Ini muncul, baik
pada arsitektur, desain taman, karya lukisan, fashion, furniture, kerajinan maupun
ornament. Kegemaran akan Chinoiserie berkembang di Perancis dan Inggris
sekitar 1720.

Untuk mendukung pemahaman mengenai karakteristik gaya seni Racoco,


disajikan beberapa karya seni gaya Barok yang dikutip dari slideplayer.info yang
diterbitkan oleh Galih Prakoso – Binus University, sebagai berikut:

a. Seni lukis

Francois Boucher, Auntum, 1749. Jean Honore F, Happy of The Swing, 1767.
b. Arsitektur dan interior
- Jerman, Dominikus Zimmermann, Wieskirche Bavaria, 1745-54.

- Rusia, Catherine Palace, Tsarkoye Selo.

c. Inspirasi ornament

Asimetris Lengkungan CS Stilasi daun Achantus

Ukiran yang sangat detail Rocaille Bentuk organic berlekuk-lekuk


C. PERBEDAAN BAROK RACOCO
Baroque (Barok) dan Racoco adalah salah satu dari era seni di Eropa. Namun
masih banyak yang sulit membedakan antara keduanya, karena keduanya berlangsung di
Eropa dalam waktu yang berdekatan.
Dalam sebuah artikel yang disajikan oleh situs Art Energic dipaparkan beberapa
perbedaan dari Barok dan Racoco dilihat dari beberapa segi, yaitu sebagai berikut:
1. Segi arsitektur
Arsitektur pada zaman Barok lebih berwarna cerah, bermotif rumit, serta berkesan
keagungan dan kemuliaan. Sedangkan pada zaman Racoco pewarnaan pada hasil
arsitekturnya cenderung berwarna gelap, bermotif lebih sederhana, serta berkesan
lebih ringan.

2. Segi lukisan
- Barok, menampilkan drama yang hebat, kebanyakan bertema keagamaan,
berwarna dalam, dengan intensitas cahaya serta bayangan gelap yang diatur
sedemikan rupa.
- Racoco, bernuansa hangat, lebih menampilkan pose ceria yang terkadang dengan
sedikit pose “nakal” dan berlatarkan bangsawan yang sedang tamasya,bukan
keagamaan seperti barok.

3. Segi patung
- Barok, banyak menampilkan pose yang memutarkan badannya, juga selain itu
pose patung tidak terlalu dibuat seimbang/bebas, dan patung kebanyakan dibuat
dengan marmer.
- Racoco, hamper sama dengan barok mengenai pose hanya saja di patung racocoa
banyak sekali memasukkan unsure alam, serta kebanyakan patung dibuat di
porselein/keramik.

4. Segi dekorasi
- Barok, menggunakan bentuk simetris dan tidak dirancang seimbang, motifnya
memakai bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran.
- Racoco, menggunakan bentuk asimetris serta disusun secara tidak seimbang,
biasanya ada unsur bentuk gelombang atau “s”.

5. Segi perabotan
- Barok, terkesan berat karena bentuknya yang besar. Terkadang ada kursi yang
ditempel ke dinding sehingga sulit dipindahkan.
- Racoco, bentuknya lebih kecil sehingga terkesan ringan, serta dapat dipindahkan.

6. Segi music
- Barok, ornamentik music diserahkan secara spontan kepada pemain untuk
improvisasi.
- Racoco, semua ornamentik (hiasan) music dicatat.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Barok (Barroque) berasal dari bahasa Italia ‘barocco’ dan Portugis ‘barrocco’
yang bermakna bermakna bandul kalung dari abad pertengahan yang berlekuk-lekuk dan
mutiara dengan bentuk tidak biasa. Muncul di Roma, Italia dan berkembang sekitar tahun
1580-1710. Gaya Barok memiliki karakteristik yang mewah, penuh emosi, dan
menggunakan warna-warna kontras.
Racoco berasal dari bahasa Perancis ‘rocaille’dan ‘coquille’ yang bermakna batu
dan kerang yang digunakan untuk mengias bagian dalam gua pad ataman bergaya barok.
Muncul di Perancis dan berkembang sekitar 1700 – 1800. Gaya Racoco memiliki
karakteristik yang cenderung elegan, ringan, indah, bersuasana damai, penuh fantasi, dan
menggunakan warna yang cenderung gelap.
Perbedaan antara gaya Barok dan Racoco dapat dilihat dari segi arsitektur, karya
lukisan, patung, dekorasi, perabotan dan music.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.wikipedia.co.id/barok

http://www.wikipedia.co.id/racoco

http://www.slideplayer.info.com/galihprakoso/senibarok&racocopertemuan1

http://www.artenergic.blogspot.com/perbedaanzamanbarokdanracoco

Anda mungkin juga menyukai