Anda di halaman 1dari 15

A.

PENGERTIAN FRAGMEN
Fragmen adalah drama pendek atau cuplikan yang diambll dari
ataupun lakon yang berisi pendidikan, moral, dan agama. Pertunjukan
dalam fragmen (drama pendek) bersifat singkat dan berbeda dengan
jenis pertunjukan drama yang lainnya. Fragmen biasa dipentaskan
dalam acara pendidikan, keagamaan, dan hari-hari besar nasional.

B. KONSEP DASAR SENI PERAN


Konsep dasar seni peran meliputi karakter peran dalam cerita,
meliputi gaya tubuh, ekspresi wajah, dan pendalaman jiwa pemain atau
yang sering disebut Olah rasa. Menurut Richard Boleslavsky, berikut
adalah beberapa konsep seni peran.

1. Konsentrasi atau Pemusatan Pikiran


Konsentrasi adalah suatu kesanggupan yang memungkinkan kita
mengerahkan semua kekuatan rohani dan pikiran ke arah suatu
sasaran yang jelas dan melanjutkannya secara terus menerus sesuai
dengan yang dikehendaki. Dasar dari pengajaran konsentrasi, yaitu
menguasai diri sendiri.
Apabila ingin mencapai sebuah konsentrasi, seorang aktor harus
menguasai dirinya sendiri. Maksud dari pernyataan tersebut, yaitu
seorang aktor harus mengenal dengan benar siapa dirinya sendiri,
bagaimana ia (aktor) berperilaku. Jika aktor sudah mengenal dirinya,
maka ia dapat dengan mudah masuk ke dalam sebuah tokoh yang
telah ditentukan. Salah satu cara aktor mencapai hal tersebut, yaitu
dengan melakukan konsentrasi atau pemusatan pikiran.

2. Ingatan Emosi
Seorang aktor pasti pernah melihat, mendengar, dan merasakan
sendiri fenomena-fenomena yang terjadi di dalam kehidupannya.
Memori tersebut sewaktu-waktu menjadi penunjang seorang aktor
dalam ikut memasuki roh dari tokoh yang akan dimainkannya dengan
cara mengulang kembali ingatan yang pernah dilihat, didengar atau
dialami sendiri.
Seorang pemeran harus mengingat-ingat segala emosi yang
terekam dalam sejarah hidupnya, baik itu berupa pengalaman
pribadi maupun pengalaman orang lain. Dengan ingatan emosi akan
mudah memanggil kembali jika di perlukan ketika sedang

memainkan peran tertentu. (Santosa dkk,


Observasi dan pengamatan
3.
salah satu cara seorang aktor mendalami perannya yang akan
dimainkannya, yaitu dengan observasi atau pengamatan. Hal ini bertujuan
menambah kemampuan seorang aktor untuk mendalami peran.
Observasi dapat dilakukan dengan cara meninjau langsung kehidupan
tokoh dalam dunia nyata atau hanya mencari tahu kepada orang- orang
yang mengetahui tentang tokoh tersebut. Hal-hal yang biasanya dilakukan
pada saat observasi adalah melihat karakter, psikologis, cara berbicara,
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan tokoh yang akan
dimainkan. Namun, seorang aktor tidak harus melakukannya dengan cara
meninjau langsung, melainkan dengan cara melihat video pertunjukan
dengan naskah yang sama sebagai tolak ukur pendekatan karakter yang
akan dimainkan atau video lainnya yang berhubungan dengan tokoh
tersebut.
Observasi atau mengamati berarti tanggap akan hal apa saja
yang terjadi dalam kehidupan. Observasi meliputi masyarakat,
tempat, objek, dan segala situasi yang menambah kedalaman
tingkat kepekaan seorang aktor. Saat mengamati orang lain, aktor
seharusnya membuat catatan-catatan yang berhubungan dengan
kejiwaan, kebiasaan fisik, dan gerakan tubuhnya yang spesifik.
Selain Boleslavsky, W.S. Rendra menambahkan dua poin konsep
dasar seni peran. Berikut uraiannya.

4. Permainan yang Hidup


Seorang aktor tentunya tidak hanya
berpurapura menjadi seorang tokoh yang
dimainkan, melainkan harus dapat menghinoptis
penonton agar yakin dengan peran yang
dibawakan. Aktor dituntut untuk menghayati
perannya tersebut, baik pikiran, perasaan,
watak, maupun jasmani sesuai peran yang ia
mainkan.
Melihat teori yang dikemukakan oleh W.S
Rendra, dapat disimpulkan bahwa menghidupkan
sebuah permainan berasal dari dalam diri seorang aktor. Cara seorang aktor
membawakan tokoh di dalam dirinya, yaitu dengan mempelajari secara
benar aspek-aspek penokohan dari tokoh tersebut Gambar 13.1 Konsep
seni Yang ditunjang dengan observasi dan pendekatan dikemukakan W.S.
Rendra d terhadap tokoh yang akan dimainkan. permainan hıdup dan
mena
KONSEP, TEKNİ, DAN PROSEDüR SENİ
5. Mendengar dan
Menanggapi
Mendengar dan
meruç„' harus benar-benar
cipahaml oleh ¿ó tor basanya
diawali dan ketldak.hafalan teks
tentanq naskah melalul setiap
adeqan yang bortujuan
Mendengar dan menangqapl
tentonya b,erhuk kosentrac»l. Pada
tahap eksplora%l, aktor jarak jauh
denqan lawan man, hal direspon
semakln terlatlh sehlnqqa sejatuh
maln, emost yang dibentuk akan
tetap
Bentuk latihan laln yanq dapat merespon
lawan main tanpa berdldloq denqan ekspresi
yang dibangun sehlnqqa reqpons dan tanpa
kesepakatan bersama sebelumnya

C. TEKNIK DASAR SENI PERAN


1. Kejelasan Ucapan
Aktor atau pemeran kejelasan
adalah sebuah lembatan
sebu
ah naskah kepada
penonton atau sutradara
kepada penontonDisebut
sebagal "jembatan"
karena seorang aktor
sangat berperan penting
sebagal media
penyampalan pesan yang
tertul•s datam naskah
atau sutradara kepada penonton. Hal yang terpentjne hatos dikuasal
oleh aktor adalah
Sebalk apa pun permalnan
tetap tldak akan dimengertl yang
mereka lontarkan tldak pesan
yang Ingn disampalkan dapat
diterma secara menyeluruh
Metode yang dilakukan
dengan olah vokal dl antaranya
a. Tarik napas, lalu stmpan kali atau lebih
dengan
b. Tarik napas, lalu simpar
5 kali atau lebih dengar
c. Tarik napas, lalu simpan c
mundur mulai darl 100
kencang.
dTarik napas, lalu simpan dak
mundur mula dart 100 der
Mengucapkan huruf vokal a.
D. PROSEDUR DASAR SENI PERAN
Salah sau prosedur dasar seni peran dapat diwujudkan dengan
metode ten minutes play. Metode ini dari Amerika sekitar akhir tahun
2000 yang merupakan pementasan teater selama sepuluh mengt,
seperti stand up comedy atau monolog yang begitu marak di
Amerika. pada perkembanganya, metode ini ditujukan juga kepada
para pelajar sekolah menengah dasar yang disesuaikan kemampuan
latihan dasar bagi siswa. Ada beberapa latihan dasar yang dapat
dilakukan stswa dalam melakukan metode ten minutes play, antara
lain sebagai berikut.
1. penggabungan Olah Vokal dan Kelenturan Tubuh
Aktor bergantian ke depan kelas selama 10 menit untuk saling
berdialog dan mengeksplorasi gerakan seluruh tubuh.
Contohnya, saling bertanya nama, alamat rumah, nama orang
tua, dan kegiatan sehari-hari. Aktor yang menjadi penonton
mengomentari temannya yang maju. Kemudian, memberikan
komentar terkait mental, ekspresi, dan kepiawaian temannya
dalam berakting.
2. Penggabungan Latihan Konsentrasi dan Imajinasi Logika Aktor
berlatih membayangkan dan memusatkan perhatian pada
jembatan yang akan dilalui. Mereka yang berhasil
mengimajinasikan akan mempunyai gerak tubuh dan ekspresi yang
berbeda dengan teman lainnya, contohnya gaya tubuh dan
ekspresi mereka ada yang tenang dan seimbang melewati
jembatan, ada yang tidak seimbang karena takut melewati
jembatan, ada juga yang jatuh karena tidak fokus melewati
jembatan. Contoh lainnya, yaitu akting mengambil gelas berisi
minuman. Kemudian, meminumnya dan memberikan respons
melalui wajah dan tubuhnya terhadap minuman menurut rasa yang
dibayangkan.
3. Penggabungan Latihan Komposisi dan Kelenturan Badan Komposisi
dalam metode ini adalah membentuk formasi kelompok, menjadi
suatu bentuk yang dituju, misalnya ”komposisi pohon” Siswa
secara kelompok membentuk dan menggabungkan tubuh mereka
menjadi bentuk pohon. Latihan kelenturan badan muncul
ketika mereka berusaha membentuk komposisi pohon.
4, Latihan Memori dan Penghayatan
Latihan memori dan penghayatan meliputi penggabungan
latihan vokal, irama, ingatan, dan penghayatan. Siswa
diminta untuk membentuk kelompok, kemudian memilih
sebuah lagu yang disepakati, menghafalkan bersama, dan
mengarang gerakan untuk syair lagunya.
KONSEP, TEKNIK, DAN PROSEDUR SENFAN
B. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat.
1. Tuliskan tiga konsep dasar seni peran menurut Richard
Boleslavsky.
2. Tuliskan konsep dasar seni peran yang diciptakan oleh W.S.
Rendra.
3. Jelaskan metode yang dilakukan untuk melatih kejelasan ucapan.
4. Jelaskan pengertian tekanan tempo dalam tekanan ucapan.
Skor Maksimal
30
gesture 30
ekspresi 20
5. Jelasan bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk mengasah
teknik muncul dan keluar
C. Penilaian Keterampilan (Unjuk Kerja)
Peragakanlah latihan teknik dasar seni peran yang telah dipelajari.

Aspek penilaian unjuk kerja:


No.

1 Improvisasi
2 Ketepatan

3 Ketepatan

Anda mungkin juga menyukai