Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh – Untuk pembahasan kali ini
kami akan mengulas mengenai Seni Rupa yang dimana dalam hal ini meliputi
pengertian, sejarah, fungsi, aliran, unsur, cabang dan contoh, nah agar lebih dapat
memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-
bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di
dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk
geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda
kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita
saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir
seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan
dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-
tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-
lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul
Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih
indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak
uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi
komoditas yang tidak berharga.
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa
pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:
Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran
yang dianutnya adalah sebagai berikut:
Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang
dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo
Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido
Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky
Fungsi individu: Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya
untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja.
Memenuhi kebutuhan fisik: Seni rupa terapan yang digunakan dalam
kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan
berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang
dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan
keamanan.
Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi: Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan.
Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan
secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang,
damai dan nyaman.
Fungsi Komunikasi: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media
sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-
nilai budaya budaya mereka.
1. Aliran Primitivisme
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja,
kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun
pewarnaan.Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme
tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya.
Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara pengungkapannya
tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung
ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya
ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis.
Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua
yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang
perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut
dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif.
2. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang
sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya
yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif,
keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan
tepat sesuai pemandangan sebenarnya.Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti
aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio
Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.
3. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-
benar ada.Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana
dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang
memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore
Daumier.
4. Aliran Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu
bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum
mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini
akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah
dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering mengabaikan unsur
perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi mengabaikan
plastisitas bentuk (naturalistis)
Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daeerah-
daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips,
setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut
biasanya tersusun rapi denganteknik pengulangan, sehingga tercipta suatu
harmoni.Karena penempatannya mementingkan keteraturan dan kerapian, maka
dalam bentuk tradisional komposisinya simetris.Namun kerap pula kita jumpai dalam
era modern komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta
Hambali.
6. Seni Optik
Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal.
Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi
antara ilusi dan menggabungkan pemahaman dan penglihatan. Seni optik bersifat
abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam
putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah
impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.
Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk
geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk
mendapat kesan yang maksimumTokoh seni optik adalah M.C Escher, Ia adalah
seniman grafik dari belanda.
Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia Karya
Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang
sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu
berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit
menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna.
7. Seni Konseptual
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan
dengan konsep.Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin
Conceptus berarti pikiran, gagasan atau ide.Dengan demikian seni
konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada
perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari
California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang
merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt.
Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan
gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang semakin cair dan luwes.
Meskipun banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-pakem yang dipegang
oleh modernis, post modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku
hanya mengkritisi dan mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme.
Ciri-Ciri :
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis,
bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-
patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis
dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan
garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans
pada bidang, warna atau ruang.
3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya
manusia, tumbuhan, dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna
apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih
dan hitam.
7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan
dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan
pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan
kesan mendalam.
Prinsip-Prinsip Seni Rupa
Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip seni rupa, terdiri atas:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa.
Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa
saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus
dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama
dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga
menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik
bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran
akan memberikan kesan yang tidak monoton.
4. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan
terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur,
berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur,
dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
5. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai
warna secara berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu
dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran
tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian
ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh
letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-
unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan
keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-
unsur yang berbeda.
8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur
sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi
susunan.
10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-
unsur yang ada di sekitamya.
Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan
memulaskan berbagai warna pada permukaan (penyangga) seperti kertas,
kanvas, atau dinding.
Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai
hiasan.
Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara
khusus sebagaisuatu karya seni.
2. Desain
Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu
benda. Contoh aneka macam desain, yaitu:
Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain
grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan). Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain.
Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability
(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang
disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau
gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis,
dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau
kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan
intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari
pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui
Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain
industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan,
susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perindungan untuk desain industri
adalah 10 tahun.
Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan
solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk
mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan
kesan estetika dalam rumah yang menarik.
3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Lukisan
Lukisan merupakan karya seni yang dibuat dengan melukiskan cat warna ke atas
media kanvas “2 dimensi”, lukisan dianggap contoh seni rupa murni karena
fungsinya yang sekedar menjadi hiasan dinding atau pajangan.
Kaligrafi
Sama seperti lukisan, kaligrafi juga merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi
yang hanya digunakan sebagai penghias semata. Di masjid, mushola atau rumah-
rumah orang muslim karya kaligrafi kerap dijumpai sebagai pajangan dinding.
Seni Grafis
Seni grafis dapat menjadi contoh seni rupa murni sekaligus seni rupa terapan, jika ia
sekadar digunakan sebagai hiasan, ia termasuk karya seni murni, sedangkan jika
kegunaannya diperuntukan sebagai sarana ilustrasi, maka ia termasuk karya seni
rupa terapan.
Seni Fotografi
Jenis seni rupa murni satu ini semakin berkembang dewasa ini, seiring kemajuan
teknologi kamare, fotografi kian diminati oleh banyak kalangan sebagai sarana untuk
mengekspresikan diri. Objek-objek yang dipotret menggunakan kamera akan
semakin indah jika dipadukan dengan seni yang satu ini.
Patung
Patung ialah contoh karya seni rupa murni 3 dimensi yang bisa dibuat dari bahan
berupa batu, logam, kayu, fiber atau karet. Patung tidak memiliki nilai praktis, ia
hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan belaka.
Relief
Relief ialah pahatan yang menggambarkan kisah atau diorama tertentu, pahatan
relief dapat ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi, museum atau tugu
peringatan, fungsinya hanya sekedar untuk menambah keindahan bangunan saja.
Topeng
Topeng memang bisa digunakan sebagai properti atau untuk kebutuhan lainnya,
namun jika ia hanya sekedar dipajang di dinding, maka fungsinya tentu sudah lain.
Contoh seni rupa murni yang dapat mengekspresikan suasana hati manusia ini bisa
menjadi pilihan bagi anda yang ingin menambah kesan estetis di dalam rumah.