Anda di halaman 1dari 18

Makalah Seni Rupa

Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh – Untuk pembahasan kali ini
kami akan mengulas mengenai Seni Rupa yang dimana dalam hal ini meliputi
pengertian, sejarah, fungsi, aliran, unsur, cabang dan contoh, nah agar lebih dapat
memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Pengertian Seni Rupa


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

Pengertian Seni Rupa Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli, terdiri atas:

1. Menurut Drs. Sudarmadji


Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan melalui
media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya komposisi gelap terang.

2. Menurut Jim Supangkat


Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan, gugahan
estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi (seni murni), dan,
gubahan rupa barang fungsional (desain dan kriya).

3. Menurut Prof. Drs. Suwaji Bastomi


Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam bentuk
yang indah.

Sejarah Seni Rupa


Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern.
Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai
berikut:

 Seni Rupa Zaman Prasejarah


Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang
dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu,
patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk
gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa
tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan
tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis
Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan
Alpera.

Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut


dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna
memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya.
Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga
beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.

 Peradaban Bangsa-bangsa Kuno


Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta
daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di
mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx
serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.

Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-
bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.

Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di
dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk
geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda
kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita
saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.

 Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan


Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan
agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat
ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak
dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut
kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-
ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
 Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai
bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan.  Penemuan-
penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal
yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang
ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa
ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-
hukum yang dipercayai gereja.

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir
seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.

 Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko


Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan”
atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari
gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula
pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.

Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan
dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-
tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-
lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul
Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih
indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak
uang. Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi
komoditas yang tidak berharga.

 Seni Rupa Abad ke-19


Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani
Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan
klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.

Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa
pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:

1. Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme,


realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
2. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas
kesenian secara umum.
3. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai
penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
4. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social
tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran
yang dianutnya adalah sebagai berikut:

1. Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis


David (1748-1825)
2. Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper
Friederich.
3. Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
4. Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
5. Realisme  : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
6. Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de
Chavannes
7. Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.

 Seni Rupa Abad ke-20


Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam
bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya
Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.

Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang
dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo
Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido
Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky

Fungsi Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa fungsi seni rupa, terdiri atas:

1. Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau memberikan


kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat karya seni. Tanpa
mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa memiliki tujuan untuk
mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas.
2. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas dengan
tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang kepuasan batin
dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah kepuasan orang lain
3. Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk
digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti benda praktis
adalah benda yang memang bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama memiliki
kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang, terjadi perubahan
keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan berubah pula.
5. Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu
peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun waktu terdahulu.

Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya


Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua bagian
yaitu :

 Fungsi individu: Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi hanya
untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja.
 Memenuhi kebutuhan fisik: Seni rupa terapan yang digunakan dalam
kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena ditujukan
berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau produk seni yang
dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu kenyamanan, keindahan dan
keamanan.
 Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi: Kita bisa menyebutnya sebagai hiburan.
Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan
secara langsung. Sebab jika kita melihat karya tersebut, hati menjadi tenang,
damai dan nyaman.
 Fungsi Komunikasi: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media
sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif merasuk dalam nilai-
nilai budaya budaya mereka.

Tujuan Seni Rupa


Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya
akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi
dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa
kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.

1. Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan dalam


simbolisasi rupa.
2. Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui
ungkapan estetis.
3. Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah berbagai unsur
rupa dengan bermacam media untuk memperoleh orisinalitas karya estetis.
4. Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru
dalam berungkap seni.
5. Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera
masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset
kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
6. Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam suatu
peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
7. Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau imajinasi
seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
8. Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun penikmatnya
sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun
penyehatan rohani.
9. Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat sehingga
memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati karya seni itu.
10. Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda ideologi politik
tertentu.

Aliran Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa aliran seni rupa, terdiri atas:

1. Aliran Primitivisme
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat bersahaja,
kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun
pewarnaan.Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari belenggu profesionalisme
tradisi, teknik dan latihan formal dalam pembuatannya.

Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah  cara pengungkapannya
tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang diungkapkannya cenderung
ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas bentuk alam. Kecenderungan gaya
ekspresi tersebut didasari oleh dorongan spiritualitas dan kepentingan magis.

Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya budaya,


dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya.Mereka berkarya secara
intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional inilah tampaknya mewarnai
citra estetik yang cenderung simbolistik karena ungkapan perasaannya
dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil pemikirannya yang naif (bisa juga
primordial).

Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti lukisan gua
yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya melukiskan binatang
perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda telapak tangan dan kaki tersebut
dapat digolongkan ke dalam karya-karya yang primitif.

2. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah objek yang
sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini adalah wujudnya
yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh mata kita. Proporsi, perspektif,
keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan
tepat sesuai pemandangan sebenarnya.Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti
aliran ini antara lain Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio
Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.

3. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-
benar ada.Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana
dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang
memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore
Daumier.
4. Aliran Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu
bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum
mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini
akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang mudah
dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering mengabaikan unsur
perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi mengabaikan
plastisitas bentuk (naturalistis)

Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di daeerah-
daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin berganda, lingkaran, elips,
setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat persegi, dan lain-lain. Motif tersebut
biasanya tersusun rapi denganteknik pengulangan, sehingga tercipta suatu
harmoni.Karena penempatannya mementingkan keteraturan dan kerapian, maka
dalam bentuk tradisional komposisinya simetris.Namun kerap pula kita jumpai dalam
era modern komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta
Hambali.

5. Seni Pop Art


Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa
objek.Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama
dilupakan.Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran ini umumnya menampilkan
sindiran, karikatur, atau humor.Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain
George Segal, Tom Wasselman, Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.

6. Seni Optik
Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi optikal.
Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang memperhatikan interaksi
antara ilusi dan menggabungkan pemahaman dan  penglihatan. Seni optik bersifat
abstrak, kebanyakan berbentuk potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam
putih. Ketika orang melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah
impresi pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.
Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan berbentuk
geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan dengan berhati-hati untuk
mendapat kesan yang maksimumTokoh seni optik adalah M.C Escher, Ia adalah
seniman grafik dari belanda.

Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia Karya
Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan prespektif yang
sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya Escher waktu itu
berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan bentuk ground dan langit
menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna.

7. Seni Konseptual
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan
dengan konsep.Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin
Conceptus berarti pikiran, gagasan atau ide.Dengan demikian seni
konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada
perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari
California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang
merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt.

Seni Konseptual mencaplok (annexation) hampir semua potensi beragam seni


maupun non seni.Mereka menemukan nuansa (spectrum) baru dalam seni rupa
sebagai pengganti lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar, majalah, advertising,
pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem, video, anggota badan,
penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium maupun obyek seninya. Seni
konseptual ibarat black hole (lubang hitam di angkasa raya) yang sanggup menelan
apa saja yang mendekatinya.

8. Aliran Seni Kontenporer


Post modern (Konteporer) adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan
berkembang sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara
tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam aliran ini antara lain
dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan mencolok. Beberapa tokoh seni
rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman
Nuarta, Supankat, dan Angelina P.
9. Aliran Seni Postmodern
Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa setelah
masa modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang melahirkan manusia
dengan pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-kosepsi yang dipegang oleh
modernisme itu sendiri.

Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia baru dengan
gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang semakin cair dan luwes.
Meskipun banyak pemikiran post-modernis melawan pakem-pakem yang dipegang
oleh modernis, post modern itu senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku
hanya mengkritisi dan mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme.

Ciri-Ciri :

 menekankan emosi dari pada rasio


 menekankan media dari pada isi
 menekankan tanda dari pada makna
 menekankan kemajemukan dari pada penunggalan
 menekankan permainan dari pada keseriusan
 menekankan lokal dari pada universal
 menekankan fiksi dari pada fakta
 menekankan estetika dari pada etika

Tokoh yang terkenal adalah

 Friedrich Wilhem Nietzsche (1844-1900), dan


  Jacques Derrida (Paris, 1930-2004)

Unsur-Unsur Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur seni rupa, terdiri atas:

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis,
bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-
patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis
dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan
garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan
lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans
pada bidang, warna atau ruang.

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya
manusia, tumbuhan, dan hewan.

5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,
misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk
khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna
apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.

b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.


Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu

c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna
sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih
dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan
dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan
pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan
kesan mendalam.
Prinsip-Prinsip Seni Rupa
Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip seni rupa, terdiri atas:

1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa.
Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa
saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus
dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama
dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga
menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik
bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran
akan memberikan kesan yang tidak monoton.

4. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan
terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur,
berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur,
dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

5. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai
warna secara berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu
dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran
tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian
ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh
letaknya.

7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-
unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan
keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-
unsur yang berbeda.

8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur
sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi
susunan.

10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-
unsur yang ada di sekitamya.

Cabang Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa cabang seni rupa, terdiri atas:
1. Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi
fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya
seni rupa murni, yaitu:

 Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan
memulaskan berbagai warna pada permukaan (penyangga) seperti kertas,
kanvas, atau dinding.
 Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai
hiasan.
 Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara
khusus sebagaisuatu karya seni.

2. Desain
Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu
benda. Contoh aneka macam desain, yaitu:

 Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
 Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain
grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan). Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain.
 Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability
(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang
disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau
gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis,
dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau
kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan
intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari
pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui
Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain
industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan,
susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perindungan untuk desain industri
adalah 10 tahun.
 Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan
solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk
mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan
kesan estetika dalam rumah yang menarik.
3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun


barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun
dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain
 Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya
digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain.
Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
 Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah
liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan
glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang
indah. Contohnya gerabah, piring dan lain-lain.

Contoh Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa, terdiri atas:

1. Contoh Seni Rupa Murni


Terdiri atas:

Lukisan
Lukisan merupakan karya seni yang dibuat dengan melukiskan cat warna ke atas
media kanvas “2 dimensi”, lukisan dianggap contoh seni rupa murni karena
fungsinya yang sekedar menjadi hiasan dinding atau pajangan.

Kaligrafi
Sama seperti lukisan, kaligrafi juga merupakan contoh seni rupa murni 2 dimensi
yang hanya digunakan sebagai penghias semata. Di masjid, mushola atau rumah-
rumah orang muslim karya kaligrafi kerap dijumpai sebagai pajangan dinding.
Seni Grafis
Seni grafis dapat menjadi contoh seni rupa murni sekaligus seni rupa terapan, jika ia
sekadar digunakan sebagai hiasan, ia termasuk karya seni murni, sedangkan jika
kegunaannya diperuntukan sebagai sarana ilustrasi, maka ia termasuk karya seni
rupa terapan.

Seni Fotografi
Jenis seni rupa murni satu ini semakin berkembang dewasa ini, seiring kemajuan
teknologi kamare, fotografi kian diminati oleh banyak kalangan sebagai sarana untuk
mengekspresikan diri. Objek-objek yang dipotret menggunakan kamera akan
semakin indah jika dipadukan dengan seni yang satu ini.

Patung
Patung ialah contoh karya seni rupa murni 3 dimensi yang bisa dibuat dari bahan
berupa batu, logam, kayu, fiber atau karet. Patung tidak memiliki nilai praktis, ia
hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan belaka.

Relief
Relief ialah pahatan yang menggambarkan kisah atau diorama tertentu, pahatan
relief dapat ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi, museum atau tugu
peringatan, fungsinya hanya sekedar untuk menambah keindahan bangunan saja.

Topeng
Topeng memang bisa digunakan sebagai properti atau untuk kebutuhan lainnya,
namun jika ia hanya sekedar dipajang di dinding, maka fungsinya tentu sudah lain.
Contoh seni rupa murni yang dapat mengekspresikan suasana hati manusia ini bisa
menjadi pilihan bagi anda yang ingin menambah kesan estetis di dalam rumah.

Jakarta, 12 Januari 2022


Mapel Seni Budaya
Siti Artati,S.Sn

Anda mungkin juga menyukai