Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN SENI RUPA

SENI RUPA NUSANTARA


Seni Rupa Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan
berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

FUNGSI DAN MAKNA


Karya seni rupa nusantara dibuat tentu mempunyai fungsi atau manfaat.
Secara garis besar fungsi karya seni rupa nusantara dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis pada karya seni rupa nusantara
adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan cita rasa keindahan. Fungsi
praktis pada karya seni rupa nusantara adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia akan benda pakai. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya memiliki akal
untuk berpikir,berekspresi, dan berkomunikasi dengan manusia lain, didalam
mengekspresikan cita rasa keindahan, manusia membutuhkan karya seni rupa
nusantara, misalnya gambar,lukisan,patung,keramik, dan benda hias lainnya.
Seni rupa nusantara sebagai sebuah karya manusia, tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat fisik belaka, namun dapat juga memenuhi
kebutuhan akan nilai – nilai dasar kehidupan. Nilai nilai dasar kehidupan ini dimiliki
oleh masyarakat yang berbudaya. Karya seni rupa secara fisik memang berupa benda,
namun di balik penampilan fisiknya memiliki isi, yaitu nilai yang bermakna.

PENGERTIAN SENI RUPA


Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan
menggunakan rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke
dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan cahaya.
Karena perbedaan rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal cabang-
cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni desain, dan
sebagainya. Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai
kepentingan. Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi
(dwimatra) dan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni rupa dua dimensi
adalah karya seni rupa yang diterakan pada bidang datar seperti gambar, lukisan, dan
sejenisnya. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang
menggunakan bentu-bentuk yang memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi)
sebagai mediumnya, seperti patung, karya kriya, dan sejenisnya.
Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia.
Berdasarkan kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni
rupa pakai (applied art) yang sering disebut dengan seni kriya. Seni rupa murni atau
seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan tidak
memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni murni dapat kita
temukan dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai
atau seni pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga
memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu,
seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian terbatas seni kriya
dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.

SEJARAH SENI RUPA


Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era
modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai
berikut:
1. Seni Rupa Zaman Pra Sejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang
dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu,
patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk
gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa. Pada akhir abad ke-19 dan
permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap
orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada
dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di
Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera. Lukisan-lukisan yang dibuat
pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil
dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur
dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar
binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi
hutan. berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan
kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai
(applied art) yang sering disebut dengan seni kriya. Seni rupa murni atau seni murni
adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan tidak memiliki
kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni murni dapat kita temukan
dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai atau seni
pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga memiliki fungsi
atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu, seni rupa pakai
biasa dikenal sebagai seni kriya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya
berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian terbatas seni kriya dapat diartikan
sebagai kerajinan tangan.

Gua Magura dengan Hiasan Dinding di Dalam Gua Sebagai Karya Seni Rupa
Zaman Pra Sejarah

2. Zaman Peradaban Bangsa-Bangsa Kuno


Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil
serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di
mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni
arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx
serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya. Selain bangsa Mesir,
bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki
kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni
rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-
bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-
benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita
saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.
Lukisan Dinding Karya Seni Rupa Bangsa Yunani

3. Zaman Abad Pertengahan


Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal
perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada
saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak
dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut
kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-
ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.

Menara Condong Roma Sebagai Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan


4. Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam
berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh
berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-
penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal
yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli
fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa
ditentukan batas waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum
yang dipercayai gereja. Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah
Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa
ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada
pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang
menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.

Lukisan Seni Rupa Hasil Karya Zaman Renaissance

5. Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko


Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak
beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor
dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal
mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa. Jika misi renaissance adalah
melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja,
maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang
terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan
berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang
seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot serta tokoh-
tokoh perkasa.
Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis
kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-
bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi
lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni
menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang.
Pada zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang
tidak berharga.

Lukisan Jean-Baptiste Greuze, Anak Manja (The Spoiled Child), c. 1765 Karya
Seni Zaman Barok dan Rokoko

6. Seni Rupa Abad ke-19


Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani
Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan
klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung. Beberapa catatan penting
yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini adalah
sebagai berikut:
1. Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme,
realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
2. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas
kesenian secara umum.
3. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai
penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
4. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social
tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran
yang dianutnya adalah sebagai berikut:
1. Klasisisme :arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis
David (1748-1825)
2. Romantisme: Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper
Friederich.
3. Impresionisme: Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
4. Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
5. Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
6. Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de
Chavannes, dll
7. Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.

Gaya Hasil Karya Seni Lukisan Abad ke-19


7. Seni Rupa Abad ke-20
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam
bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya
Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.

Seni Body Painting merupakan salah satu hasil karya seni rupa Abad ke-20

7. Aliran yang Bermunculan


Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang
dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo
Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido
Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.

Hasil Karya Seni dari Aliran Lainnya


SENI RUPA MANCANEGARA
Seni Rupa Mancanegara adalah hasil karya seni rupa yang berisi nilai

budaya mancanegara.
Fungsi Seni Rupa Mancanegara :
1.Seni rupa sebagai media ekspresi
2.Seni rupa sebagai media komunikasi
3.Seni rupa sebagai media rekreasi
4.Seni rupa sebagai media terapi

PERKEMBANGAN SENI RUPA MANCANEGARA


1. Seni rupa Mesir kuno. Seni rupa murni Mesir Kuno menghasilkan karya-karya
berupa patung, relief dan lukisan. Patung yang dibuat pada zaman Mesir Kuno
selalu dihubungkandengan pembangunan tempat-tempat sakral. Biasanya patung
Mesir merupakantradisi pengulangan (stereotype) bentuk patung yang pernah
dibuat.Patung-patung Mesir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sikap: berjalan dengan sikap kaki kiri di depan, tangan menggenggam.
Kalau duduk dengan sikap berlutut dan jongkok.
2) Model: raja-raja dan dewa-dewa, sedangkan rakyat jelata bentuknya
dibedakan dengan jelas
2. Corak seni rupa Yunani Kuno. Perkembangan seni rupa murni Yunani
Kuno dimulai pada zaman Kreta berupa seni relief, seni lukis dan seni patung.
Seni lukis zaman Kreta cenderungmenggunakan teknik fresco yaitu pewarnaan
lukisan pada dinding bangunandalam keadaan basah. Sedangkan relief yang
dikerjakan pada dinding bangunandengan teknik pahatan (stucco). Seni lukis
ditemukan di Knostos yang bercorak dekoratif. Diperkirakan pada zaman Kreta
bangsa Yunani telah mahir membuat patung, hasil peninggalannya tidak
ditemukan.Pada zaman gemilang, seni patung Yunani benar-benar mengalami
puncaknya. Hal ini karena patung yang dibuat mempertimbangkan proporsi
yang mendekati sempurna. Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3
seniman yang hidup pada masa itu. Mereka itu adalah Phiedias, Myron, dan
Polycletos.
a. Aliran klasikisme dan aliran neo klasikisme .Aliran klasikisme lebih
banyak menjurus ke seni bangunan dan seni hias, akibat pengaruh dari gaya
seni Yunani dan Romawi. Sedangkan aliran neo klasikisme merupakan
kelanjutan dari aliran klasikisme dengan gaya yang lebih bebas.
b. Aliran romantisme, realisme, dan naturalism .Ciri dari lukisan romantisme
adalah menampilkan adegan yang dramatis. Tahap berikutnya muncul
aliran realisme sebagai reaksi atas aliran romantisme yang penuh ilusi.
Seniman realis ini menghendaki penciptaan karya seni rupa sesuai aslinya.
Lukisan realis serupa dengan naturalis, hanya saja lukisan alirannaturalis
lebih banyak mengambil objek keindahan alam. Tokoh tersohor dari aliran
naturalis-realis ialah Leonardo Da Vinci dan Rembrandt.
c. Aliran impresionisme dan aliran neo-impresionisme .Para pelukis aliran
impresionisme lebih mengutamakan kesan pencahayaan yangdibuat secara
spontan dan singkat. Selanjutnya muncul gaya neo-impresionisme sebagai
protes terhadap gaya impresionis yang melukis pencahayaan apa adanya.
d. Aliran ekspresionisme, surealisme, dan abstraksisme. Aliran
ekspresionisme berusaha mengedepankan ekspresi jiwa, perasaan,
danemosi. Sedangkan aliran surealisme menggambarkan keadaan alam
bawah sadar dan fantsai. Aliran abstrak memiliki cara membebaskan diri
dari bentuk-bentuk figurative (nyata), dan lebih mengutamakan komposisi
warna, garis,bidang, atau unsur-unsur lainnya.
e. Aliran pop art dan aliran seni kontemporer. Pop art adalah salah satu aliran
seni modern abad ke-20. Aliran ini menentangaliran seni abstrak,
ekspresionisme, dan surealisme yang sulit dimengerti.Kemajuan teknologi
mengakibatkan seni rupa konvensional (seni lukis, patung,arsitektur)
bergeser kearah seni mesin (machinal art).
Pelaku seni kontemporer tidak lagi terikat aturan-aturan seni lama. Mereka bebas
berekspresi menciptakangaya, media, dan teknik berkarya seni baru.
TUGAS SENI BUDAYA
PERKEMBANGAN SENI RUPA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1.
2.
3.
4.
5.
GURU PEMBIMBING : MARTARINI, S.Pd

SMP NEGERI 5 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai