Anda di halaman 1dari 22

Seni Rupa

Oleh dosenpendidikanDiposting pada 16/07/2021


Seni Rupa – Sejarah, Fungsi, Aliran, Unsur, Cabang & Contoh – Untuk
pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Seni Rupa yang
dimana dalam hal ini meliputi pengertian, sejarah, fungsi, aliran, unsur,
cabang dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak
ulasan selengkapnya dibawah ini.

MENARIK UNTUK ANDA

Resep Ini Memperbesar Payudara dalam 5 Hari! Baca Selengkapnya


Bustel
Veneer Ini 300 Kali Lebih Baik dari Gigi Palsu!
Snap On Smile

Segera! Bosan Botak? Rambut Tumbuh dalam 8 Menit! Baca di Sini


Hair Care Products

Gadis Ini Hasilkan 12 Miliar Rupiah dalam 28 Hari dengan Cara Ini
Money Amulet

Pengertian Seni Rupa


Baca Cepat tampilkan
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media
yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

Pengertian Seni Rupa Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli, terdiri
atas:

1. Menurut Drs. Sudarmadji


Kumpulan perwujudan batiniyah serta pengalaman estetik yang diwujudkan
melalui media bidang , garis, warna, tekstur, volume, serta adanya
komposisi gelap terang.

2. Menurut Jim Supangkat


Seni yang melibatkan proses pembuatan yang memberikan kepuasan,
gugahan estetis melalui serapan indera rupa. Meliputi, ungkapan ekspresi
(seni murni), dan, gubahan rupa barang fungsional (desain dan kriya).
3. Menurut Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Aktifitas batiniyah yang didasari pengalaman estetis yang tewujud dalam
bentuk yang indah.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Apresiasi Seni Rupa

Sejarah Seni Rupa


Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era
modern. Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa
periode sebagai berikut:

 Seni Rupa Zaman Prasejarah


Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-
batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban.
Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi
ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah,
serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada
dinding-dinding goa.

Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada
beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini.
Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang
terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles,
Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.

Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua


tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini
diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang
sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison
atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.
 Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil
serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki
peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban
tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding
yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan
pada dinding bagian dalamnya.

Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan


bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.

Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni
rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan
bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan keramik,
jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu,
bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah
bangsawan di kota Pompei.

 Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan


Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal
perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492,
yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad
pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan
Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak
dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja
memiliki pengaruh yang sangat besar.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Seni Rupa Murni –
Pengertian, Fungsi, Jenis, Contoh, Dan Perbedaannya

 Seni Rupa Zaman Renaissance


Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam
berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai
terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang
keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika,
astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da
kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli astronomi
dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas
waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang
dipercayai gereja.

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da
Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini
terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding,
relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung
perunggu yang menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh
Eropa Barat dan Eropa Timur.

 Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko


Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak
beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap
sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan
abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan
Eropa.

Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman
pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri
dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada
masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan
dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang
seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otot-otot
serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis
kesenian yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah
bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan
dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari
sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan
saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini kkary seni
diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.

 Seni Rupa Abad ke-19


Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-
gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang
dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni
patung.

Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni


rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:

1. Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme,


impresionisme, realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
2. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya
serta nafas kesenian secara umum.
3. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai
penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
4. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status
social tinggi, melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan
bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili
aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:

1. Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis


Jacques Louis David (1748-1825)
2. Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter,
Kasper Friederich.
3. Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
4. Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
5. Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
6. Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis
de Chavannes
7. Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.
 Seni Rupa Abad ke-20
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan
dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual.
Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri
jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang
seni rupa.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Seni Rupa Kontemporer

Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism
yang dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo
Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo
Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily
Kadinsky.

Fungsi Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa fungsi seni rupa, terdiri atas:

1. Untuk memuaskan batin seniman, atau penciptanya atau


memberikan kepuasan batin tersendiri bagi orang yang membuat
karya seni. Tanpa mempertimbangkan dia untung atau tidak, tanpa
memiliki tujuan untuk mendapatkan uang. Yang terpenting dia puas.
2. Untuk Memuaskan batin Orang lain, atau masyarakat secara luas
dengan tingkat penilaian yang bermacam-macam. Terkadang
kepuasan batin dikesampingkan, yang menjadi prioritas adalah
kepuasan orang lain
3. Untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman untuk
digunakan dalam kebutuhan sehari-hari atau benda praktis. Arti
benda praktis adalah benda yang memang bisa dipakai dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Sebagai sarana ritual keagamaan. Orang akan butuh agama. Agama
memiliki kebudayaan. Dan dari zaman dahulu sampai sekarang,
terjadi perubahan keyakinan sehingga budaya yang tercipta akan
berubah pula.
5. Untuk Mengenang Sejarah. Sebagai media atau alat untuk
mengenang suatu peristiwa tertentu yang pernah terjadi pada kurun
waktu terdahulu.

Fungsi Seni Rupa Berdasarkan Cakupannya


Berdasarkan cakupannya, fungsi seni rupa dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu :

 Fungsi individu: Fungsi Individu atau bisa kita sebut fungsi pribadi
hanya untuk memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja.
 Memenuhi kebutuhan fisik: Seni rupa terapan yang digunakan dalam
kehidupan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Karena
ditujukan berupa peralatan untuk bekal hidup, maka karya atau
produk seni yang dihasilkan harus memenuhi 3 kriteria yaitu
kenyamanan, keindahan dan keamanan.
 Fungsi sosial Rekreasi Rekreasi: Kita bisa menyebutnya sebagai
hiburan. Hiburan itu merupakan salah satu fungsi seni yang paling
dapat dirasakan secara langsung. Sebab jika kita melihat karya
tersebut, hati menjadi tenang, damai dan nyaman.
 Fungsi Komunikasi: Seiring dengan berkembangnya teknologi dan
media sosial dan internet, karya seni rupa juga semakin efektif
merasuk dalam nilai-nilai budaya budaya mereka.

Tujuan Seni Rupa


Untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir maupun batin. Sebuah
unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya
tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-
hari kita dapat merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana
berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.

1. Ekspresi pribadi ; ungkapan emosional terdalam yang diwujudkan


dalam simbolisasi rupa.
2. Aktualisasi diri ; upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui
ungkapan estetis.
3. Eksperimentasi ; upaya pencarian dan percobaan mengolah
berbagai unsur rupa dengan bermacam media untuk memperoleh
orisinalitas karya estetis.
4. Pembaruan nilai keindahan ; upaya kreatif untuk menciptakan hal-
hal baru dalam berungkap seni.
5. Objek ekonomi ; penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera
masyarakat atau pemesan, untuk alasan perdagangan, galeri lelang,
aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomi.
6. Rekaman peristiwa ; proses penciptaan karya seni untuk merekam
suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
7. Alat komunikasi ; upaya untuk membangun berbagai gagasan atau
imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat
penikmatnya.
8. Terapi kejiwaan ; pengayaan jiwa bagi seniman maupun
penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan,
pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
9. Perluasan wacana ; untuk meningkatkan apresiasimasyarakat
sehingga memperoleh pengalaman baru dalam dalam mengamati
karya seni itu.
10. Politik ; sebagai alat pendukung kampanye, dan propaganda
ideologi politik tertentu.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Seni Rupa 2 Dimensi

Aliran Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa aliran seni rupa, terdiri atas:

1. Aliran Primitivisme
Seni rupa primitivisme adalah aliran seni rupa yang memiliki sifat
bersahaja, kesederhanaan, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan
bentuk maupun pewarnaan.Pembuat seni rupa primitivisme bebas dari
belenggu profesionalisme tradisi, teknik dan latihan formal dalam
pembuatannya.

Salah satu ciri khas dari karya seni primitivisme adalah cara
pengungkapannya tampak adanya spontanitas, bentuk-bentuk yang
diungkapkannya cenderung ekspresif, dan bukan peniruan dari realitas
bentuk alam. Kecenderungan gaya ekspresi tersebut didasari oleh
dorongan spiritualitas dan kepentingan magis.
Para pelukisnya belum mempertimbangkan rasio mereka dalam berkarya
budaya, dan tidak pula berfilsafat untuk mendasari karya-karyanya.Mereka
berkarya secara intuitif dan emosional. Melalui pendekatan emosional
inilah tampaknya mewarnai citra estetik yang cenderung simbolistik karena
ungkapan perasaannya dilambangkan oleh simbol-simbol sebagai hasil
pemikirannya yang naif (bisa juga primordial).

Contoh Seni Lukis Primitivisme adalah karya lukisan prasejarah seperti


lukisan gua yang menggambarkan goresan-goresan yang umumnya
melukiskan binatang perburuan, lukisan arwah nenek moyang, tanda
telapak tangan dan kaki tersebut dapat digolongkan ke dalam karya-karya
yang primitif.

2. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang berusaha melukiskan sebuah
objek yang sama persis dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu
ini adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu yang dilihat oleh
mata kita. Proporsi, perspektif, keseimbangan, pewarnaan, dan prinsip-
prinsip seni rupa lainnya tergambar dengan tepat sesuai pemandangan
sebenarnya.Beberapa tokoh seni rupa yang mengikuti aliran ini antara lain
Basuki Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto,
William Hogart, dan Frans Hall.

3. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata
yang benar-benar ada.Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih
ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan tersebut. Beberapa
seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain Fransisco de
Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.

4. Aliran Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya
yaitu bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara
umum mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan
sifat hias ini akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk
kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua
dimensi sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan
pada karya seni tiga dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis)

Contoh seni rupa dekoratif geometris dapat dilihat pada ragam hias di
daeerah-daerah seluruh kepulauan Indonesia. Misalnya motif pilin
berganda, lingkaran, elips, setengah lingkaran, segi tiga, prisma, empat
persegi, dan lain-lain. Motif tersebut biasanya tersusun rapi denganteknik
pengulangan, sehingga tercipta suatu harmoni.Karena penempatannya
mementingkan keteraturan dan kerapian, maka dalam bentuk tradisional
komposisinya simetris.Namun kerap pula kita jumpai dalam era modern
komposisi yang bebas, seperti pada karya Sapto Hudoyo dan Hatta
Hambali.

5. Seni Pop Art


Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni
tanpa objek.Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar
yang telah lama dilupakan.Objek dalam lukisan yang menampilkan aliran
ini umumnya menampilkan sindiran, karikatur, atau humor.Beberapa tokoh
yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman,
Claes Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.

6. Seni Optik
Seni optik (optical art) adalah gaya seni visual yang menggunakan ilusi
optikal. Dalam seni lukis seni optik adalah metode melukis yang
memperhatikan interaksi antara ilusi dan menggabungkan pemahaman
dan penglihatan. Seni optik bersifat abstrak, kebanyakan berbentuk
potongan yang hanya dibuat dengan warna hitam putih. Ketika orang
melihat karya ilusi optikal maka akan memberikan sebuah impresi
pergerakan, benda yang tersembunyi, getaran, atau pola tertentu.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Berkarya Seni Rupa”
Pengertian & ( Konsep – Proses )

Karya seni op art boleh mengelirukan pandangan mataKebanyakan


berbentuk geometrikPemilihan garisan, warna dan bentuk dilakukan
dengan berhati-hati untuk mendapat kesan yang maksimumTokoh seni
optik adalah M.C Escher, Ia adalah seniman grafik dari belanda.

Pada tahun 1930 dia membuat karya seni Litografi yang dia buat di Italia
Karya Escher merupakan pengolahan yang mendasar antara ruang dan
prespektif yang sangat unik dengan bentuk-bentuk yang mendetail. Karya
Escher waktu itu berbentuk figur dan latar dengan melalui pengolahan
bentuk ground dan langit menjadi bentuk burung yang tepat dan sempurna.

7. Seni Konseptual
Seni konseptual (conceptual art) artinya seni yang lebih atau berkaitan
dengan konsep.Konsep atau konseptual yang berasal dari bahasa Latin
Conceptus berarti pikiran, gagasan atau ide.Dengan demikian seni
konseptual ini lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada
perupaan karyanya. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seniman dari
California, Edward Keinholz dan Henry Flint pada awal tahun 1960, yang
merupakan sinonim dari idea art. Seorang seniman Minimalis, So Le Witt.

Seni Konseptual mencaplok (annexation) hampir semua potensi beragam


seni maupun non seni.Mereka menemukan nuansa (spectrum) baru dalam
seni rupa sebagai pengganti lukisan atau patung. Bahasa, surat kabar,
majalah, advertising, pos telegram, buku-buku, katalogus, fotokopi, filem,
video, anggota badan, penonton, bahkan dunia ini bisa dijadikan medium
maupun obyek seninya. Seni konseptual ibarat black hole (lubang hitam di
angkasa raya) yang sanggup menelan apa saja yang mendekatinya.

8. Aliran Seni Kontenporer


Post modern (Konteporer) adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh
pakem dan berkembang sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan
waktu secara tematik. Adapun beberapa ciri objek yang ditunjukan dalam
aliran ini antara lain dinamis, mengutamakan kebebasan ekspresi, dan
mencolok. Beberapa tokoh seni rupa Indonesia yang menggunakan aliran
ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat, dan Angelina P.

9. Aliran Seni Postmodern


Post modernisme secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah masa
setelah masa modern, pun dapat diartikan sebagai sebuah zaman yang
melahirkan manusia dengan pemikiran yang boleh jadi melawan konsepsi-
kosepsi yang dipegang oleh modernisme itu sendiri.

Post modernisme menjanjikan sebuah pemahaman akan sebuah dunia


baru dengan gejala pemikiran manusia akan perkembangan dunia yang
semakin cair dan luwes. Meskipun banyak pemikiran post-modernis
melawan pakem-pakem yang dipegang oleh modernis, post modern itu
senidiri pun menolaknya. Post modernis mengaku hanya mengkritisi dan
mencoba merevisi kesalahan kesalahan modernisme.

Ciri-Ciri :

 menekankan emosi dari pada rasio


 menekankan media dari pada isi
 menekankan tanda dari pada makna
 menekankan kemajemukan dari pada penunggalan
 menekankan permainan dari pada keseriusan
 menekankan lokal dari pada universal
 menekankan fiksi dari pada fakta
 menekankan estetika dari pada etika

Tokoh yang terkenal adalah

 Friedrich Wilhem Nietzsche (1844-1900), dan


 Jacques Derrida (Paris, 1930-2004)

Unsur-Unsur Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur seni rupa, terdiri atas:

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian
akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik
dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang
ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya
garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan
lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral
berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau
goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan
balans pada bidang, warna atau ruang.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Contoh Seni Rupa
Terapan

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa
sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki
ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur
meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam,
misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk
nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang
dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari
sebuah lukisan.

6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna.
Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari
warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan
warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu
warna putih dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda
mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan
menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur
semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada
setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti
lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya
akan menimbulkan kesan mendalam.

Prinsip-Prinsip Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip seni rupa, terdiri atas:

1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni
rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur
seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk
komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan
setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur
dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda
baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur
yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk,
dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

4. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur
dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa
yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan
variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya
sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan
bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan
susunan dengan irama yang harmonis.

5. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan
berbagai warna secara berangsur-angsur.

6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian
satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan
ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya
yang dekat maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan
unsur-unsur rupa walaupun berasal dari berbagai bentuk yang
berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan
keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.

8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan
serasi.

9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang
diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada
tiap-tiap sisi susunan.

10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda
dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.

Cabang Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa cabang seni rupa, terdiri atas:

1. Seni Rupa Murni


Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan
segi fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan.
Contoh karya seni rupa murni, yaitu:
 Seni lukis adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan
dengan memulaskan berbagai warna pada permukaan
(penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding.
 Seni kaligrafi adalah seni menulis dengan indah dengan pena
sebagai hiasan.
 Seni patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui
secara khusus sebagaisuatu karya seni.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pameran Seni Rupa –


Fungsi, Unsur, Jenis, Tujuan dan Contoh

2. Desain
Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan
suatu benda. Contoh aneka macam desain, yaitu:

 Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang


bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, desain perabot dan desain produk.
 Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang
menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan
seefektif mungkin. Desain grafis dapat merujuk kepada proses
pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan
(rancangan). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif
dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain.
 Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability
(kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang
disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis
dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi,
yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan
produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah
karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena
merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya,
sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-
Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain
industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan
perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu
perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun.
 Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif
dengan solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang
dibangun, untuk mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini
fungsional, diantaranya untuk meningkatkan kualitas kehidupan
dan budaya penghuni serta memunculkan kesan estetika dalam
rumah yang menarik.

3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan
yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:

 Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses


menenun barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat
dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian,
perlengkapan rumah tangga dan lain-lain
 Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu
yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang
biasanya digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka
dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
 Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku
dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir,
pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau
benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya gerabah,
piring dan lain-lain.

Contoh Seni Rupa


Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa, terdiri atas:

1. Contoh Seni Rupa Murni


Terdiri atas:
Lukisan
Lukisan merupakan karya seni yang dibuat dengan melukiskan cat warna
ke atas media kanvas “2 dimensi”, lukisan dianggap contoh seni rupa murni
karena fungsinya yang sekedar menjadi hiasan dinding atau pajangan.

Kaligrafi
Sama seperti lukisan, kaligrafi juga merupakan contoh seni rupa murni 2
dimensi yang hanya digunakan sebagai penghias semata. Di masjid,
mushola atau rumah-rumah orang muslim karya kaligrafi kerap dijumpai
sebagai pajangan dinding.

Seni Grafis
Seni grafis dapat menjadi contoh seni rupa murni sekaligus seni rupa
terapan, jika ia sekadar digunakan sebagai hiasan, ia termasuk karya seni
murni, sedangkan jika kegunaannya diperuntukan sebagai sarana ilustrasi,
maka ia termasuk karya seni rupa terapan.

Seni Fotografi
Jenis seni rupa murni satu ini semakin berkembang dewasa ini, seiring
kemajuan teknologi kamare, fotografi kian diminati oleh banyak kalangan
sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Objek-objek yang dipotret
menggunakan kamera akan semakin indah jika dipadukan dengan seni
yang satu ini.

Patung
Patung ialah contoh karya seni rupa murni 3 dimensi yang bisa dibuat dari
bahan berupa batu, logam, kayu, fiber atau karet. Patung tidak memiliki
nilai praktis, ia hanya digunakan sebagai hiasan atau pajangan belaka.
Relief
Relief ialah pahatan yang menggambarkan kisah atau diorama tertentu,
pahatan relief dapat ditemukan pada bangunan bersejarah seperti candi,
museum atau tugu peringatan, fungsinya hanya sekedar untuk menambah
keindahan bangunan saja.

Topeng
Topeng memang bisa digunakan sebagai properti atau untuk kebutuhan
lainnya, namun jika ia hanya sekedar dipajang di dinding, maka fungsinya
tentu sudah lain. Contoh seni rupa murni yang dapat mengekspresikan
suasana hati manusia ini bisa menjadi pilihan bagi anda yang ingin
menambah kesan estetis di dalam rumah.

Anda mungkin juga menyukai