Anda di halaman 1dari 10

TUGAS SENI BUDAYA

T.P 2017/2018

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II


PUTRI APRIANI NAINGGOLAN
DWI SANDRA PUTRI
MARTINA R.S. SEMBIRING
ELISABETH AGUSTIAN MARPAUNG
RIKI ADRYAN WIJAYA
DEWI KHAIRUNA ZEMI
MELINDA
PASU PARASIAN SIAHAAN
JOSMEN HARIANJA
KELAS :XII IPS 1
SEKOLAH : SMA N 1 SEI RAMPAH
A. SEJARAH SENI RUPA MODERN
Pada perkembangan seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara
estetis inilah karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya sangat
banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke 19 merupakan
periode pertama yang penuh arti dalam sejarah seni lukis modern. Pada masa itu bermunculan
berbagai macam corak dan gaya seni lukis yang secara tidak langsung membedakan dengan
sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula adalah Perancis dengan kota Parisnya.
Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga memegang peranan penting.Bila dipakai
periodisasi sejarah seni rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari David dengan aliran
neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme, impresionisme. Kemudian disusul
dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20 seperti fauvisme, Die Bruke, Der Balu
Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru, optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art, yakni untuk menyebut
kecendrungan internasional diantara pelukis dan pematung yang mengembalikan ide-ide mereka
ke dunia obyek yang bisa diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang abstrak.Kadang juga
pop-art disebut realisme baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan menggunakan benda-
benda seperti boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng minuman serta barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi
estetis, sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan
mengeksploitasi bahan dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20.
Seni lukis modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan oleh
pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap bathin pelukis sangat
menentukan proses pembuatan lukisan.
Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtment-
artdan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi yang
mau tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.

B. SEJARAH SENI RUPA MODERN DI INDONESIA


Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi, Indonesia masih dalam suasana
perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada
yang menganggap bahwa seni lukis modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia
merupakan pelukis yang mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik
Perancis Delacroix. Jadi sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis
modern.
Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie) berlangsung sekitar 1920-1938 bisa
dianggap sebagai seni lukis modern dalam sejarah senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan bertema
pemandangan dengan teknik dan perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak dikenal dalam
senilukis yang ada sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar
Indonesia atau disingkat Persagi (1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis
modern. Tokoh yag sangat dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang
dijuluki sebagai bapak senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi pribadi,
mengungkapkan kreativitas dan kebaruan.
Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman Jepang juga dianggap sebagai karya
senilukis modern. Karya para pelukis zaman ini banyak digunakan untuk propaganda perang,
namun corak dan temanya merupakan ekspresi pribadi yang memuat nilai kebaruan dan
kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul setelah Indonesia merdeka juga
mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka adalah pelukis otodidak yang belajar di
sanggar-sanggar, pada zaman itu belum didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka
memuat kebaruan dan kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah belajar di perguruan tinggi seni. Setelah
tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta dan Departemen Seni
Rupa di ITB Bandung. Para pelukis lulusan sekolah seni mengekspresikan gagasan-gagasan
individu pelukisnya. Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas.
Kecenderungan waktu itu, para pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan
realis. Adapun pelukis Bandung cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis yang kreatif dan orisinal dimulai
sejak tahun 1922.Para perintisnya adalah Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas Alibasyah.
Corak lukisannya bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya. Dimasa kini, bila
seorang pelukis melihat suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak mesti obyek yang
menimbulkan ide.Ia bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut ekspresi estetisnya.
Pada masa kini seni lukis modern Indonesia bercorak abstrak. Namun perlu dijelaskan
bahwa untuk disebut modern sebuah lukisan tidak harus abstrak. Berbagai gejala yang timbul di
Indonesia sebetulnya bagaikan refleksi yang telah terjadi di barat, walaupun dari segi isi atau
temanya berbeda. Perkembangan seni lukis Indonesia ditandai dengan beberapa periodisasi,
dimana sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang melukis dengan
objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang pesat. Sejumlah lukisan berhasil
memenangkan kompetensi senilukis tingkat internasional. Patron seni lukis modern adalah para
kolektor lukisan, pedagang lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kiniseni lukis
modern memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri teknologi
yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni lukis modern.

C. PENGERTIAN SENI RUPA MODERN


Seni rupa modern didefinisikan sebagai seni rupa diciptakan dengan ide dan wujud yang
tidak terbatas pada budaya atau pakem-pakem suatu daerah. Seni rupa modern adalah hasil karya
seni rupa yang tercipta dari kreativitas dan inovasi. Karya-karya dalam seni rupa modern
menekankan beberapa unsur yang antara lain unsur eksperimen, pembaruan, kebaruan, dan
orisinalitas.Kendati diciptakan dengan ide dan wujud yang tidak terbatas pada pakem tertentu,
seni rupa modern tetap mengandung filosofi dan disesuaikan dengan aliran-aliran seni rupa yang
ada.

D. FUNGSI DAN TUJUAN SENI RUPA MODERN


Hadirnya seni rupa modern telah memberikan beragam manfaat. Manfaat, tujuan, dan fungsi
seni rupa modern tersebut antara lain:
1. Seni rupa modern memberikan warna baru dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis
manusia. Kebutuhan fisik manusia dipenuhi oleh munculnya bentuk-bentuk dan desain
arsitektur baru dan seperti alat-alat transportasi, rumah, fashion, dan lain-lain. Sedangkan
kebutuhan psikis manusia dipenuhi oleh munculnya aliran-aliran seni rupa baru, misalnya
dalam seni lukis atau cabang seni rupa lainnya.
2. Meningkatkan kepopuleran para seniman, hal ini karena pada setiap karya yang
diciptakan nama seniman pembuatnya selalu disertakan.
3. Penemuan-penemuan baru hasil eksperimen para seniman modern memberikan
masyarakat banyak pilihan dalam menentukan karya seni yang disukainya.

E. CIRI-CIRI SENI RUPA MODERN


Karya-karya dalam seni rupa modern dapat dikenali melalui beberapa ciri. Ciri-ciri seni rupa
modern tersebut antara lain:
1. Tidak ada unsur ornament
2. Universal
3. Fungsionalitas diprioritaskan
4. Orisinalitas/ kemurnian/ purity
5. Penguatan dalam konsep
6. Tidak terikat pada hal-hal tertentu.
7. Minimalis
8. Rasionalitas/Rationality
9. Dominan bentuk-bentuk geometris
10. Kreativitas
11. Adanya Unsur-unsur Modernisme (Eksperimen, Inovasi, Kebaruan, Orisinalitas)
12. Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan
penjabaran visualisasinya tidak terbatas.

F. JENIS-JENIS SENI RUPA MODERN


1. Seni Lukis
Secara berturut-turut berkembang semakin maju. Contoh karya seni dan pelukisnya
adalah Monalisa (Leonardo Da Vinci), Putusan terakhir, “Patung Pemuda” (Michelangelo), dan
karya-karya pelukis Rembrandt Van Rijn, Giotto, Rubens, Van Dijick, dan Raffael Santi.
2. Seni Patung

Seni patung juga berkembang sebagaimana seni lukis. Karya seni patung terkenal dan
pematugnya adalah :
 Moses, Pieta (Michelangelo)
 Jacob and Esau (Lorenzo Ghiberti)
 Patung Monument Equestrian (Donatello)
 Stucco relief in the Loggie ( Rafael Santi)
 The Sculptor Jules Dolue (Aguste Rodin)
 Recumbent Figure (Henry Moore)

3. Seni Bangunan

Seni bangunan zaman baru selain gereja dan masjid banyak kita dapatkan bangunan tempat
tinggal atau apartemen.Contoh bangunan pada masa ini yaitu :
 Natre Dame (Prancis)
 Gereja St Agnese (Roma)
 Gedung Pencakar Langit (Amerika)
 Gedung RCA dan Woolworth, New York (Amerika)
 Istana Versailles (Prancis)
 Bangunan Palazzo Farnese (Roma)
 Gedung Perjamuan, Balai Putih (Banqueting House, Whitehall, Inggris)
 Gedung Philladelphia Saving Found Socisty (Pennsylvania)

G. ALIRAN SENI RUPA MODERN

1. Aliran Naturalisme
Naturalisme adalah aliran seni rupa yang
berusaha melukiskan sebuah objek yang sama persis
dengan keadaan alam. Ciri aliran seni yang satu ini
adalah wujudnya yang sama persis dengan sesuatu
yang dilihat oleh mata kita. Beberapa tokoh seni rupa
yang mengikuti aliran ini antara lain Basuki
Abdullah, Gambir Anom, Raden Saleh, Abdullah
Sudrio Subroto, William Hogart, dan Frans Hall.

2. Aliran Realisme
Realisme adalah aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar
ada. Ciri aliran seni yang satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari
kenyataan tersebut. Beberapa seniman atau tokoh yang memilih aliran seni ini antara lain
Fransisco de Goya, Gustove Corbert, dan Honore Daumier.
3. Romantisme
Romantisme adalah aliran seni rupa yang
lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah,
irasional, dan absurd. Umumnya menceritakan
kisah-kisah romantis atau dramatis. Beberapa ciri
karya seni yang menganut aliran romantisme
antara lain permainan warna yang lebih meriah,
objek lebih sedikit, adanya objek pria gagah atau
wanita yang lembut. Tokoh atau seniman yang
menganut aliran ini antara lain Raden Saleh,
Theobore, dan Gerriwult.

4. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih mengutamakan curahan batin
pembuatnya secara bebas, baik dari dalam batin, imajinasi maupun perasaannya. Objek-objek
yang dilukiskan dalam aliran ini biasanya memiliki nuansa kekerasan, kengerian, kemiskinan,
kesedihan, dan tingkah manusia. Adapun beberapa tokoh yang menganut aliran ini antara lain
Popo Iskandar, Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernast Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt,
JJ. Kandinsky, Affandi, Zaini dan Paul Klee.

5. Impresionisme
Impresionisme adalah aliran seni rupa yang lebih
mengutamakan kesan selintas pada suatu obyek yang
ditunjukan atau dilukiskan. Ciri aliran seni rupa ini yang
paling menonjol adalah objek yang digambarkan tidak
mendetik atau agak kabur. Beberapa seniman yang
menganut aliran impreionisme antara lain Casmile Pissaro,
Claude Monet, Aguste Renoir, SIsley, Kusnadi, Solichin,
Edward Degas, Mary Cassat, dan Afandi.

6. Kubisme
Kubisme adalah aliran seni rupa yang cenderung menunjukan usaha abstraksi objek ke
dalam bentuk geometri tertentu untuk
mendapatkan sensasi dan nilai seni.Tokoh-tokoh
yang memilih aliran musik ini misalnya Pablo
Picasso, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes,
Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert
Delaunay, dan Juan Gris.

7. Fauvisme
Fauvisme adalah sebuah aliran seni rupa yang muncul sekitar abad XX Masehi. beberapa
tokoh dalam aliran ini antara lain Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Dufi, Maurice de
Vlamink, dan Kess Van Dongen.

8. Dadaisme
Dadaisme adalah aliran seni rupa yang
justru dianggap antiseni dan antiperasaan
karena lebih merefleksi kekerasan dan kekasaran. Adapun beberapa tokoh yang menggunakan
aliran seni rupa satu ini diantaranya Max Ernst, Juan Gross, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan
Picabia.

9. Futurisme
Futurisme adalah aliran seni rupa yang
menggambarkan keindahan dan menjadi aliran
pendobrak Kubisme yang dibilang statis. Adapun
beberapa tokoh seni dunia yang menggunakan aliran ini misalnya Severini, Boccioni, Umberto,
Carlo Cara, Gioccomo Ballad, dan Ruigi Russalo.

10. Surealisme
Surealisme adalah aliran seni rupa yang ditujukan untuk menggambarkan objek yang
sering dijumpai dalam mimpi. Beberapa tokoh dalam aliran ini antara lain Salvador Dali darl
Andre Masson. Joan Miro, Sudiardjo, dan Amang Rahman.

11. Konstruktivisme
Aliran konstruktivisme lahir pertama kali di Rusia tahun 1915. Beberapa tokoh yang
berperan dalam aliran seni rupa satu ini adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov
Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

12. Post Modern atau Kontemporer


Post modern adalah aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang
sesuai zaman. Aliran ini merefleksikan situasi dan waktu secara tematik. Beberapa tokoh seni
rupa Indonesia yang menggunakan aliran ini antara lain Sprinka, Jim Nyoman Nuarta, Supankat,
dan Angelina P.

13. Popular Art atau Pop Art


Popular art adalah aliran seni yang muncul akibat kejenuhan pada seni tanpa objek.
Aliran ini mengingatkan kita pada keadaan lingkungan sekitar yang telah lama dilupakan.
Beberapa tokoh yang dalam aliran pop art antara lain George Segal, Tom Wasselman, Claes
Oldenburg, Yoseph Benys, dan Cristo.

14. Abstraksionisme
Abstraksionime adalah aliran seni rupa yang berkembang untuk melepaskan diri dari
asosiasis atau sensasi-sensasi figuratif suatu
obyek. Ada 2 jenis aliran abstaksionisme, yaitu
aliran abstrak kubistis yang mengungkapkan
bentuk geometri murni, dan aliran abstrak
nonfiguratif yang mengungkapkan perasaan
melalui garis dan warna. Tokoh aliran ini antara
lain Wassily kadinsky dan Naum Goba.

15. Neo-Klasik
Neo klasik adalah aliran seni rupa yang muncul setelah pecahnya revolusi Perancis.
Objek dalam aliran ini bersifat rasional, obyektif, dan klasikAdapun tokoh dalam aliran Neo-
Klasik ini adalah Jean August Dominique Ingres.

H. Seniman Seni Rupa Modern Indonesia


1. Affandi Koesoema
Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian
gaya pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama
dengan empati yang tumbuh lewat proses
pengamatan dan pendalaman. Setelah empati
itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah
proses penuangan dalam lukisan seperti luapan
gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam
setiap ekspresi, selain garis-garis lukisanya
memunculkan energi yang meluap juga
merekam penghayatan keharuan dunia
bathinnya.

2. Raden Saleh (1807 – 1880)


Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai”
ini merupakan ungkapan khas karya yang
beraliranRomatisme.Dalam aliran ini seniman
sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan
menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi)
ideal dan dunia nyata yang rumit danterpecah-
pecah.Dari petualangan penghayatan itu,
seniman cenderung mengungkapkan hal-hal
yang dramatis, emosional, misterius,
danimajiner.Namun demikian para seniman
romantisme sering kali berkarya berdasarkan
pada kenyataan aktual.
Karya-karya Raden Saleh tidak hanya
sebatas pemandangan alam, tetapi juga
kehidupan manusia dan binatang yang bergulat
dalam tragedi.Sebagai contoh adalah lukisan
“Een Boschbrand” (Kebakaran Hutan), dan
“Een Overstrooming op Java” (Banjir di Jawa),
“Een Jagt op Java” (Berburu di Jawa) atau pada “Gevangenneming van Diponegoro”
(Penangkapan Diponegoro).

3. Kartono Yudhokusumo
Kartono merupakan pelopor untuk genre lukisan dekoratif di Indonesia. Perkembangan
itu dimulai dari lukisan-lukisan realismenya yang menggunakan warna-warnabebas.Dalam karya
“Melukis di Taman”, 1952 ini, terlihat bagaimana corak dekoratif itu benar-benar menjadi jiwa.
Semua objek dalam pemandangan itu
digambarkan dengan rincian detail, baik yang
ada di depan maupun di latar belakang yang
jauh. Berbagai warna cerah pada objek juga
lebih mencerminkan intuisi pelukis dari pada
kenyataan yang ada di alam. Hal lain sebagai
ciri genre lukisan ini adalah penggunaan
perspektif udara (aerial perspective) yang
memungkinkan cakrawala terlihat ke atas dan
bidang gambar menjadi lebih luas, sehingga
objek-objek lebih banyak dapat dilukiskan.

4. Mooi Indie ( Hindia Molek)

Ciri-ciri Seni Lukis Mooi Indie :


 Objek lukisan didominasi oleh unsur gunung, sawah, dan pepohonan, kadang juga air.
 Cahaya dan warna-warni alam dilukis / digambarkan semirip aslinya.
 Suasana keindahan alam dilebih-lebihkan.

Tokoh-tokoh Pelukis Mooi Indie :


1) A AJ Payen 5) R. Abdullah Suryosubroto
2) Arie Smith 6) Mas Pirngadi
3) Raden Saleh 7) Wakidi
4) Van Dick

Pengaruh Mooi Indie :


 Melahirkan seniman-seniman bercorak naturalis dan realis, seperti R. Basuki Abdullah
dan RM Sayid
 Melahirkan corak lukisan Sokaraja Banyumas.
 Memperkaya corak seni lukis Bali.
 Menimbulkan penentangan terhadap Mooi Indie yang di pelopori oleh S.Sudjojono yang
pada akhirnya melahirkan PERSAGI ( Persatuan Ahli gambar Indonesia ).

5. PERSAGI
Masa Cita Nasional Bangkitanya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi Oetomo
pada tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita medirikan
PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta ini, berupaya
mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun lukisan-lukisan
bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang mencerminkan
kepribadian Indonesia yang sebenarnya.
Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :
1) Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
2) S. Sudjojono : Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan,Cap Go meh.
3) Otto Djaya : Penggodaan, Wanita Impian
Hasil karya mereka mencerminkan :
 Mementingkan nilai-nilai psikologis
 Tema perjuangan rakyat
 Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata
 Memiliki kepribadian Indonesia
 Didasari oleh semangat dan keberanian

6. Achmad Sadali (1924 -1987)

Lukisan Achmad Sadali, “Gunungan Emas”, 1980 ini merupakan salah satu ungkapan yang
mewakili pencapaian nilai religiusitasnya. Sebagai pelukis abstrak murni Sadali memang telah
lepas dari representasi bentuk-bentuk alam. Namun demikian, dalam bahasa visual semua bentuk
yang dihadirkan seniman dapat dibaca dengan berbagai tingkatan penafsiran. Dalam usian
peradaban yang ada, manusia telah terbangun bawah sadarnya oleh tanda-tanda yang secara
universal bisa membangkitkan spirit tertentu.
Warna-warna berat, noktah dan lubang, serta guratan-guratan pada bidang bisa mengingatkan
pada citra misteri, arhaik, dan kefanaan. Tanda segi tiga, konstruksi piramida memberikan citra
tentang religisitas. Lebih jauh lagi lelehan emas dan guratan-guratan kaligrafi Al Qur’an dapat
memancarkan spiritualitas islami. Semua tanda-tanda tersebut hadir dalam lukisan-lukisan
Sadali, sehingga ekspresi yang muncul adalah kristalisasi perenungan nilai-nilai religius, misteri
dan kefanaan.

Anda mungkin juga menyukai