Pengertian
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat
dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di
suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak
menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah
yang berdekatan.
Ciri-ciri
* Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu
budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
*Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah
tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
SENI RUPA MODERN
Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu
adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran
seni rupa.
Ciri-ciri
*Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan
penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
*Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi,
S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi,
Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto
Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
SENI RUPA KONTEMPORER
Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya
adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi
seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman
dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah
karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.
Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan
tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri
*Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
*Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas
antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya
enviromental art.
Seniman
Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho
Budaya rupa semacam ini masih bertahan sampai masuknya berbagai agama
khususnya di Indonesia. Era modernisme dimulai dari belahan dunia bagian barat
(Eropa dan Amerika) dengan banyaknya muncul seniman-seniman dari benua
biru.
Pecahnya revolusi Perancis 1789, merupakan salah satu tanda kebangkitan seni
rupa modern, yang kemudian diikuti dengan munculnya pelukis dari Perancis
yang bernama J.L. David. Tidak hanya J.L. David, tetapi pelukis seperti Vincent
Van Gogh dan Leonardo Da Vinci juga seniman yang menjadi tanda kebangkitan
era seni rupa modern
3. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik
dalam karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia
1. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam
corak dan teknik seni rupa
Seni murni :
Gaya atau corak atau aliran dalam seni rupa beraneka ragam. Secara garis besar,
gaya karya seni rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : tradisional, modern,
dan postmodern.
a. Tradisional
Seperti halnya karya seni rupa Nusantara, perupa seni rupa mancanegara juga
memiliki gaya tradidional. Gaya ini juga terbagi menjadi dua, yaitu primitif dan
klasik.
b. Modern
Gaya seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami
kemajuan, perubahan, dan pembaharuan. Secara umum, modernisasi gaya seni
rupa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: gaya representatif, depormatif,
dan nonrepresentatif.
1. Representatif
a) Romantisme
Istilah romantisme berasal dari roman yang berarti cerita dan isme yang
berarti aliran/gaya.Romantisme adalah gaya/aliran seni rupa yang
menggambarkannya mengandung cerita kehidupan manusia atau binatang.
Perupa mancanegara yang mempelopori gaya ini, antara lain : Fransisco Goya
(Spanyol), Turner (Inggris), dan Rubens (Belanda). Perupa Nusantara yang
mengambil gaya itu adalah Raden Saleh.
b) Naturalisme
c) Realisme
Istilah realisme berasal dari kata real yang berartinyata dan isme yang
berarti gaya/aliran. Realisme adalah gaya/alaran seni rupa yang
menggambarkannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa nusantara yang
mengambil gaya ini antara lain Trubus, Tarmizi, Wardoyo, dan Dullah.
Seedangkan perupa mancanegara yang mengambil gaya ini adalah Remandt van
Rijn (Belanda).
2. Deformatif
Istilah deformatif berasal dari deformasi yang berarti perubahan bentuk. Bentuk
alam diubah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk baru, namun masi
menyerupai bentuk aslinya. Gaya seni rupa yang tergolong deformatif, antara
lain : Surrealisme, impresionisme, ekspresionisme, dan kubisme.
a) Surealisme
b) Impressionisme
c) Ekspressionisme
d) Kubisme
Kubisme berasal dari kata kubus yang berartibidang atau bentuk persegi
empat dan isme yang berarti gaya/alrian. Kubisme adalah aliran/gaya seni rupa
yang penggambarannya berupa bidang persegi empat atau bentuk dasarnya
kubus. Gaya seni rupa ini dipelopori oleh pelukis Spanyol yang bernama Pablo
Picasso. Perupa Nusantara yang mengikuti gaya ini adalah But Muchtar, Mochtar
Apin, Srihadi, dan Fajar Sidik.
3. Nonrepresentatif (Abstraksionalisme)
c. Postmodern
Postmodern atau disingkat “Posmo” adalah gaya seni rupa pasca atau sesudah
modern. Sejalan dengan perkembangan budaya masyarakat dunia, seni rupa pun
ikut mengalami perkembangan gaya. Jika seni rupa tradisional memiliki ciri
perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan sedikit ornamental. Gaya
“posmo” lebih bebas dan cenderung tidak memiliki aturan tertentu. Eksplorasi
unsur rupa banyak dilakukan untuk gaya ini. Kritik sosial dan kemasyarakatan
merupakan tema yang cukup dominan untuk karya-karya posmo
Seni Terapan
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni
rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa
keindahan. Misalnya lukisan, patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Misalnya vas
bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
Selain itu karya seni rupa terapan juga dibedakan menjadi 3, yaitu hasil karya
ukiran, hasil karya patung, dan hasil karya batik.
Menurut hasil karya batik, contoh benda-bendanya adalah baju, sprei, kain,
gorden, dll
2. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam
unsur seni rupa Nusantara
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk
mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud
dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila
berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b.Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,
texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai
arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus,
tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-
patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah
dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain
sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan
tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun
juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang
ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan
warna-warnanya
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk
dari hubungan beberapa garis. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2
dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam
seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval,
dan segi banyak lainnya
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk
plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang
terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi,
ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk
benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda
tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya
sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang
lainnya.
Bentuk atau bangun terdiri dari bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga
dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat dalam bidang datar dengan batas garis
yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu antara lain segitiga, segi empat,
trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga dimensi dibatasi oleh ruang yang
mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara lain limas, prisma, kerucut, dan
silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan
tersendiri seperti :
1) Bentuk teratur kubus dan persegi, baik dalam dua atau tiga dimensi
memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila menjulang tinggi sifatnya agung
dan stabil.
2) Bentuk lengkung bulat atau bola memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
3) Bentuk segitiga runcing memberi kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
3. Menyiapkan karya seni rupa yang diciptakan untuk pameran sekolah atau luar
sekolah
Pengertian
Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya
ini terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi
serta kerajinan tangan. Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai
pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan
Kerajinan.
Karya yang bisa dikerjakan secara pribadi (individu) dan kelompok (kolektif)
adalah:
Mengukir atau ukiran pada kayu, cadas, tanah liat dan relief.
Seni lukis.
buah.
Hasil karya seni tersebut disimpan di tempat khusus yang aman sehingga pada
waktu yang ditentukan untuk pameran siap untuk ditata.
Karya seni rupa adalah karya seni yang dapat diraba, dilihat serta
mempunyai wujud.
1. Berdasarkan Dimensi
2. Berdasarkan Ukuran
Kerajinan tangan dan seni rupa yang dibuat siswa tentu memiliki ukuran
yang bervariasi. Karya yang berukuran kecil dikelompokkan dengan
ukuran kecil dan yang berukuran besar dikelompokkan dengan yang besar.
Pengelompokkan ini dilakukan untuk mempermudah penataan karya
dalam ruang pameran.
3. Berdasarkan Tema
Pengorganisasian Pameran
Susunan Panitia
Program Kerja
Kegiatan
pengorganisasian Pameran
penentuan masalah tempat dan waktu seharusnya dibicarakan bersama setelah
panitia tersusun, sehingga merupakan suatu kesepakatan yang harus dipatuhi
bersama.
4. Menata karya seni rupa yang diciptakan dalam bentuk pameran sekolah
atau luar sekolah
Jalur lalu lintas dalam ruang pameran diatur dan diusahakan satu arah
dengan membedakan pintu masuk dan pintu keluar. Hal ini memudahkan
mobilisasi pengunjung dalam pameran tersebut.
Karya harus disusun yang menarik dan mudah dilihat. Jadi, tugas yang
akan dibuat tidak hanya menyiapkan hasil karya sendiri, tetapi juga menatanya
dengan artistik. Penataan karya seni yang dipamerkan dapat menarik
pengunjung untuk menikmati dan mengapresiasi karya tersebut.
Penyelenggaraan pameran perlu dipublikasikan lewat pengumuman yang
ditempel di papan pengumuman atau menggunakan spanduk yang dipasang di
tempat yang strategis.
a. Nilai-nilai budi pekerti luhur yakni musik berisi ajaran tingkah laku baik,
ajaran agama, keteladanan, rasa cinta terhadap alam.
b. Nilai keindahan yang tinggi (artistik) dan nilai esteteis (indah), yakni musik
diciptakan untuk keindahan musik itu sendiri.
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang
dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik
orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.[1]
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer
terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad
ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi
petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum,
ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi
adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang
sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik
Indiadan musik tradisional Jepang) maupun musik populer
istilah “musik” sudah sangat akrab di telinga kita, bahkan hampir setiap saat
kita berinteraksi dengan musik. Hal ini terjadi karena dalam kegiatan sehari-
hari indera pendengar kita senantiasa bersentuhan dengan bunyi, baik yang
dalam bentuk sederhana maupun yang lebih komplex seperti musik.
Menurut sejarahnya, musik dianggap sebagai seni yang paling tua usianya,
bahkan sama tuanya dengan keberadaan manusia di permukaan bumi. Hal ini
dikarenakan semenjak lahir kita telah berhubungan dengan musik. Dalam
peradaban masyarakat di Mesir dan Yunani kuno, musik dianggap sebagai suatu
aktivitas yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya lukisan-lukisan
purba yang menggambarkan kegiatan musik karena mereka banyak
mempergunakan musik dalam kegiatan upacara-upacara ritual yang
berhubungan dengan kekuatan gaib.
Dalam perkembangan sejarah musik, terdapat dua rumpun musik yang berbeda
yaitu musik yang berasal dari barat dan musik yang berasal dari timur.
Masing-masing rumpun musik tersebut memiliki system nada yang berbeda.
Musik disusun berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada(tangga nada
diatonis) yang kemudian berkembang menjadi system 12 nada yang bergerak
sama (tangga nada khromatis).
Dalam sejarahnya,
Sampai saat ini bentuk penyajian dan alam musik yang di gunakan terus
berkembang sehingga pemanfaatan terhadap musik pun juga berkembang.
Marilah kita lihat sejarah perkembangan musika dan pemanfaatannya.
4. Media relations
Jangan mimpi bakal mendapatkan banyak sponsor kalau media yang
mendukung acara Stage Event & Event Stage cuma sedikit, apalagi kalo ga ada.
Sekarang udah banyak TV swasta, radio swasta, majalah, bahkan webzine yang
mau mendukung sebuah acara yang dikemas dengan baik. Tugas seorang
promoter Stage Event & Event Stage yang baik adalah merepresent acara ke
media-media ini untuk dipublikasikan seluas mungkin.
5. Buat proposal
Setelah sepakat dengan pihak venue, talent, dan mendapatkan dukungan
media, buat proposal yang mencantumkan ketiganya. Hal yang paling penting
adalah, cari sesuatu yang bisa membuat sponsor lebih tertarik untuk
berpartisipasi.
6. Cari sponsor
Tugas utama seorang marketing adalah mencari partner yang mau
bekerjasama demi kesuksesan sebuah acara, dan meyakinkan bahwa setelah
acara ini selesai– dan ketika acara ini menjelma menjadi sebuah acara yang
rutin dan berpengaruh Stage Lighting & Lighting Stage�”sponsor tersebut akan
mendapatkan lebih dari sekedar logo di pamflet harus diberi Stage Lighting &
Lighting Stage. Semua leading brand melakukan sponsoring. Yang mau menjadi
leading brand, ya harus sponsoring. Asal acaranya benar-benar dipersiapkan
dengan baik, sponsor dijamin nempel kayak perangko.
jadi persiapkanlah semuanya secara matang agar event dapat berjalan dengan
lancar.
Konser berasal dari bahasa Italia : concerto dan Latin : concertare yang artinya
berjuang,berlomba dengan orang lain Konser adalah suatupertunjukan langsung,
biasanya musik, di depanpenonton. Musik dapat dimainkan
oleh musikustunggal, kadang disebut resital, atau suatuensembel musik,
seperti orkestra, paduan suara, atau grup musik. Konser dapat diadakan di
berbagai jenis lokasi, termasuk pub, klub malam, rumah, lumbung, aula
konser khusus, gedung serbaguna, dan bahkan stadion olahraga. Konser yang
diadakan di suatu tempat yang sangat besar kadang disebut konser arena. Di
manapun dilangsungkan, musisi biasanya tampil di atas suatu panggung.
Sebelum meluasnya musik rekaman, konser merupakan satu-satunya
kesempatan bagi seseorang untuk mendengarkan penampilan seorang musisi.
Untuk menonton suatu konser biasanya dikenakan biaya, walaupun banyak juga
yang gratis. Acara konser memberikan keuntungan bagi musisi, pemilik tempat,
dan pihak lain yang terlibat dalam suatu konser, atau pada beberapa kasus
untuk konser amal. Tur konser adalah suatu rangkaian konser oleh seorang atau
beberapa musisi yang dilakukan di beberapa kota atau lokasi.
Seni Tari
Busana khas Tari Zapin yang unik, demikian pula jenis tari lainnya yang berasal
dari Sumatra, mendapat pengaruh dari masuknyaIslam ke Sumatra, seperti
yang dikenakan oleh kebanyakan para penarinya, yaitu ‘serba tertutup’. Busana
wanita terdiri atas kebaya labuh berlengan panjang, atau baju kurung, dan kain
songket panjang atau celana panjang. Adapun penari laki-laki mengenakan
busana kecak musang dan baju kurung teluk belanga. Baju ini biasa dipakai
lakilaki ketika pergi ke masjid untuk shalat. Bagian depannya terdapat belahan
yang berkancing, di sampingnya dibelah kiri d n kanan, seperti yang Anda kenal
sebagai baju koko. Mereka juga memakai songkok atau peci.
Demikian pula jika Anda perhatikan syair lagu yang Mengiringi Tari Zapin, sangat
kental dengan pepatah bersumber dari agama Islam, seperti lagu “Bismilah”, lagu
“Pulut Hitam”, lagu “Sayang Serawak”, atau lagu “Lancang Kuning”, yang
bertempo rentak (rancak, dinamis). Musiknya berirama gambus dengan iringan
alat musik biola, gendang, gong, dan akordeon. Dalam setiap selingan alunan
lagunya diselingi paduan balas pantun. Bagi Anda yang tinggal di Pulau Jawa,
sedikit banyak tidak akan asing mendengar sebuah tari yang diberi nama Tari
Golek. Di Yogyakarta maupun Surakarta, tari ini kerap dikenal sebagi tari tunggal
yang terinspirasi dari boneka kayu yang dinamakan golek. Tarian ini biasanya
ditarikan pada pertunjukan wayang kulit di akhir lakonnya. Sinopsis atau
gambaran dari Tari Golek menggambarkan seorang gadis remaja yang sedang
menghias diri.
Mengamati busana Tari Gambyong, berkesan bahwa tarian ini adalah tarian
rakyat jelata. Perhatikan gambat di samping. Busana yang dikenakan berupa kain
batik, angkin atau penutup torso (bustier), bahu terbuka, selendang (sondher),
dan rambut disanggul alakadarnya. Pada masa kerajaan, di hampir seluruh
wilayah di Pulau Jawa terdapat cara berpakaian yang berbeda antara para
bangsawan keraton dengan rakyat biasa. Perbedaan tersebut jelas diwujudkan
pada Tari Gambyong ini.
Selain itu, tari tunggal di Indonesia pada saat tumbuh kembangnya memiliki
perbedaan. Tari-tarian di luar Pulau Jawa pada zaman sebelum kemerdekaan
sangatlah jarang menyuguhkan tari tunggal. Selain karena faktor sumber daya
manusia atau seniman kreator yang masih sedikit, juga karena kebutuhan
masyarakatnya lebih cenderung pada tari-tarian ritual atau upacara oleh
sekelompok orang di sebuah kampung, Kebutuhan masyarakat juga cenderung
pada jenis tari pergaulan yang sifatnya menghibur. Jelas tari pergaulan
melibatkan banyak orang, bukan? Maka tari-tarian tunggal yang tumbuh di luar
Pulau Jawa sangatlah sedikit.
Meskipun demikian, tari tunggal yang berasal dari Pulau Sumatra tidak
dikhususkan untuk disajikan oleh seorang penari. Uniknya adalah tarian tunggal
dari Sumatra ini bisa dibawakan oleh penari wanita atau laki-laki karena motif
geraknya yang memang dapat dilakukan oleh pria dan wanita. Contohnya, Tari
Rantak. Tari Rantak bisa dibawakan oleh pria dan wanita. Tari Rantak juga dapat
ditarikan secara tunggal ataupun berpasangan, disesuaikan menurut kebutuhan
pentas. Tari Lenggang Patah Sembilan merupakan tari Melayu yang bertempo
lambat. Karena bertempo lambat, pepatah Melayu mengatakan “semut jika
dipijak pun takkan mati saking lambatnya tarian ini”.
Pada beberapa tarian, rias wajah menjadi ‘harus‘ untuk menunjukkan kekhasan,
dengan menambahkan garis kumis menjadi lebih tebal, garis jambang, garis alis
seperti pada penari Reog Ponorogo, ataupun Tari Jatilan yang kadang kadang
dibawakan oleh penari perempuan (travesti). Riasan ini jelas menunjukkan kesan
akan sebuah karakter yang gagah, disegani, kuat. Demikian halnya dengan rias
pada penari laki-laki dalam Tari Ketuk Tilu. Untuk menunjukkan kesan seorang
jawara, garis rias menjadi lebih tebal.
Bentuk garis rias lainnya menunjukkan sebuah kesan karakter lucu, periang, yang
kadang-kadang disimbolkan pada topeng penutup muka dengan mimik yang lucu
sehingga bagaimanapun gerakannya, kesan tari komedi, jenaka tetap ditangkap
penonton sepanjang tarian. Dari berbagai penjelasan tadi, jelaslah bahwa ketika
tari disajikan oleh seorang penari, disebut tari tunggal. Ketika tarian telah diikuti
oleh penari lain, bisa jadi tarian itu menjadi sebuah tari kelompok.
Sekarang, dapatkah Anda membedakan tari tunggal yang ada di luar Pulau Jawa
dengan yang berada di Pulau Jawa? Kekuatan tari tunggal terletak pada hal-hal
berikut:
1. Pengolahan ruang gerak tarian Tari tunggal meskipun dibawakan oleh seorang
penari, tetapi mampu mengisi ruang pentas yang besar. Gambaran estetisnya
adalah ketika penari tunggal bergerak di tempat, maka mata yang berekspresi
menatap ruang di depannya merupakan bentuk estetis yang bisa ditangkap oleh
mata secara visual. Adapun secara imajinatif, titik pandang mata penari tunggal
merupakan gambaran apa yang sedang dirasakan atau yang sedang terjadi di
sekelingnya adalah wujud imajinatif yang ditangkap penonton terhadap tarian.
2. Unsur tenaga dan waktu Pengaturan tenaga pada tari tunggal, tersusun
sedemikian rupa berdasarkan latar belakang cerita yang sedang dibawakan.
Misalnya, di awal sajiannya tari tunggal ini didominasi penggunaan tenaga yang
sedang pada gerakannya menunjukkan kegembiraan dan keadaan yang ringan,
kemudian ada adegan berikutnya. Perubahan terasa ketika irama pengiring lebih
cepat atau lebih nyaring dengan volume yang tinggi, menunjukkan emosi tokoh
tarian sedang konflik, kemudian bisa jadi pada beberapa tari tunggal. Setelah
puncak, adegan kembali ke suasana riang dengan tenaga yang sedang, atau ke
suasana tragis dengan tenaga yang lemah dan tempo lambat.
3. Unsur estetis yang dimaksud adalah daya imajinasi Anda. Anda ditarik oleh
sebuah rangsang pertama, yaitu judul tari yang menunjukkan tokoh tertentu.
Dengan demikian, jika sebelumnya Anda mengimajinasikan tokoh Sangkuriang
itu adalah seperti yang Anda bayangkan, maka ketika melihat sebuah tari tunggal
yang dilatarbelakangi cerita Sangkuriang, mungkin saja pandangan Anda
berubah, bukan?
4. Rias busana dan iringan pada tari tunggal lebih kuat menunjukkan identitas
tarian, cerita yang melatarbelakanginya, karakter tokohnya, dan suasana
kejadian yang membantu menggambarkan emosi tokoh cerita yang dibawakan.
Untuk mewujudkan komunikasi yang positif, dalam arti bahwa karya seni itu
walaupun berisi hal-hal yang kurang disukai dapat diterima baik oleh masyarakat
atau penonton tertentu, kesenian dapat memanfaatkan suatu proses atau cara
yang bersifat mengubah sikap menolak itu menjadi sikap menerima. Proses ini
disebut sublimasi.