Seni Modern merupakan karya seni yang dihasilkan dalam periode terentang antara 1860-
an sampai 1970-an dengan konsep penciptaannya menggunakan gaya dan filosofi seni yang
dihasilkan pada masa itu . Pada dasarnya, dunia seni modern berada dalam struktur budaya
sosial yang lebih luas sebagai hasil perkembangan dunia selama akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Meskipun karya-karya tertentu terkadang diberi label "Seni hanya untuk seni" dan
berusaha untuk menjauhkan diri dari kehidupan nyata, seni selalu merupakan ekspresi dari
kondisi manusia seperti halnya nilai-nilai budaya lain yang terdapat di masyarakat. Seniman-
seniman modern pada umumnya bereksperimen dengan gaya baru yang unik dan dengan
menghasilkan ide-ide segar mengenai fungsi dari seni dan material-material yang digunakan.
Mereka cenderung menciptakan karya seni yang dihasilkan dari perasaan yang dalam dan
inspirasi-inspirasi yang kreatif pada umumnya dan tidak terikat pada aturan-aturan tertentu.
Bahkan bila hasil karya mereka sepertinya tidak memiliki tujuan atau makna apapun pada
umumnya, kenyataannya hasil karya tersebut memiliki maknanya sendiri tergantung apa yang
tengah terjadi dalam situasi dan kondisi pada masa tertentu dan sesuai dengan intelektual
masyarakat yang lebih luas.
a. Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
c. Minimalis
d. Rasionalitas/Rationality
g. Univeesal
h. Fungsionalitas diprioritaskan
i. Orisinalitas/kemurnian/purity
j. Kreativitas
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid
Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan
Emira Sunarsa.
Penciptaan karya seni rupa modern sedikit berbeda dengan penciptaan karya seni tradisi.
Dalam proses penciptaan karya seni modern lebih bebas dalam menuagkan iide atau
gagasan dan tidak terikat oleh aturan- aturan. Oleh karena itu, karya seni rupa modern
banyak berfungsi sebagai media ekspresi. Di samping itu, karya seni rupa modern
berfungsi sebagai media kritik sosial dan sebagai benda estetis.
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan
kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh
aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah
karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan
yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
2. Ciri-Ciri
a. Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara
seni lukis, patung, grafis kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi
politik.
b. Punya gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan matra sosial dan politik
sebagai tesis.
c. Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan,
sebagai aktualitas berita yang fashionable.
3. Konsep
- Tuntutan sebuah kreativitas seni yang penuh kreasi,membongkar unsur yang biasa
dilakukan dan mendobrak kemapanan, pada karya kontemporer mengutamakan Pesan,
dan berisi Tema yang akan disampaikan lewat media visual, mengabaikan tampilan
visualisasi, hngga penikmat haruslah berolah fikir akan diskripsi yang akan disampaikan
senimannya.
- Mengacu pada kiblat Eropa sebagai acuan seni rupa dunia yang kini sedang marak
dengan mashab Kekinian/ Kontemporer.
4. Seniman
Seniman seni kontemporer beberapa diantaranya adalah Jim Supangkat, FX. Harsono,
Dadang Christanto, Heri Dono, Agus Suwage, Eddie Hara, Tita Rubi dan lain-lain.
5. Contoh Gambar Seni Rupa Kontemporer
Karya seni rupa kontemporer diciptakan sebagai media ekspresi bagi penciptanya
untuk menuangkan gagasan , hal -hal yang dicita-citakan, pikiran, perasaan, atau
pandangan hidup dari penciptanya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
fungsi karya seni rupa baik tradisi , modern, maupun kontemporer yaitu sebagai media
ekspresi , sebagai hiasan ( dekorasi) untuk mengungkapkan kenyataan (realitas) untuk
mengabdikan sesuatu, untuk mengungkapkan nilai-nilai keagamaan (religi) ,untuk
mengunkapkan fantasi (daya imajinasi), untuk menciptakan keharmonisan untuk kritik
sosial. Disamping itu karya seni berfungsi sosial atau untuk kepentingan sosial. Misalnya
dapat dipakai sebagai penerangan , informasi, dan pendidikan yang menyakut
kepentingan umum dan dapat dinikmati oleh masyarakat.
Seni Rupa Tradisional, adalah unsur seni yang menjadi bagian hidup masyarakat
suatu kaum/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional suatu daerah berbeda dengan seni
tradisional daerah lainnya meskipun tidak dapat dipungkiri kemungkinan adanya seni
tradisional yang sama.
seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi
pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme.
Corak karya seni rupa tradisi yang lain adalah karya seni rupa tradisi yang
bercorak primitif. Corak primitif lebih didasarkan pada bentuk-bentuk karya seni yang
masih sangat sederhana dalam hal teknik penciptaan, warna, atau penampilannya. Contoh
karya seni rupa tradisi bercorak primitif seperti patung primitif, topeng, keramik, dan
jenis karya seni kria lainnya.
Karya seni rupa tradisi memiliki beberapa fungsi di antaranya berfungsi sebagai
media ekspresi untuk menuangkan gagasan , imajinasi, sebagai media pemujaan, sebagai
simbol atau lambang dan sebagai hiasan ( dekorasi). Contohnya topeng tradisi ada yang
berfungsi sebagai media pemujaan dan sekaligus sebagai benda hiasan.