PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kami mencoba mengupas lebih dalam kesenian indukan, agar kita dapat mengenal
kesenian di daerah sendiri. Karena menurut kami, bila kita ingin melestarikan
kebudayaan nasional, maka kita harus memulai mengenal kebudayaan yang
lingkupnya lebih sempit dahulu. Kemudian baru setelah kita menguasai atau paling
tidak tahu, kita dapat berlaku sama pada kebudayaan kita yang lain, kebudayaan
nasional.
Pepatah mengatakan tak kenal, maka tak sayang, yang juga berlaku pada seni. Kita
harus mengenalnya secara dekat agar segalanya dapat tetap dinikmati oleh anak cucu
kita dan semoga kesenian ini dapat dikenal secara luas oleh masyarakat luas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya,
melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
7
4. Seni Terapan di Bali
Di Bali terkenal dengan kain tenun yang dibuat menggunakan teknik teknik dobel
ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali.
Umumnya masyarakat Tenganan memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun
yang digunakan dalam upacara khusus. Kata gringsing berasal dari gring yang
berarti 'sakit' dan sing yang berarti 'tidak', sehingga bila digabungkan menjadi
'tidak sakit'. Maksud yang terkandung di dalam kata tersebut adalah seperti
penolak bala. Di Bali, berbagai upacara seperti upacara potong gigi, pernikahan,
dan upacara keagamaan lain, dilakukan dengan bersandar pada kekuatan kain
gringsing.
5. Seni Terapan di Aceh
Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat disebut Rumoh Aceh. Struktur
bangunannya yang unik membuat Rumoh Aceh menjadi rumah yang tahan
terhadap gempa. Bentuknya Rumoh Aceh seragam, yakni persegi empat
memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih untuk
memudahkan penentuan arah kiblat. Rumoh Aceh di berbagai kabupaten
di Provinsi Aceh memiliki ukir-ukiran yang berbeda, akan tetapi komponen utama
rumah sama, yakni: Seuramou-keu(serambi depan), Seuramou-likoot (serambi
belakang), Rumoh-Inong (rumah_induk), Rumoh
dapu (dapur), Seulasa (teras),Kroong-padee (lumbung padi), Keupaleh (gerbang),
dan Tamee(tiang)
6. Seni Terapan di Sumatra Utara
Lumpang batu merupakan bejana yang terbuat dari batu untuk
menumbuk padi, kopi ataupun bahan makan lainnya. Alu adalah alat
penumbuknya yang terbuat dari kayu dengan bagian tengah yang mengecil untuk
pegangan. Pesatnya mekanisasi pertanian membuat lumpang tidak lagi populer
namun sesekali masih digunakan untuk menumbuk singkong dalam proses
pembuatan getuk.
7. Seni Terapan di Sumatra Barat
Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan
tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di
dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami
memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh
tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung
8
yang lain. Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali
kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang.
Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang
berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke
kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga
dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.
8. Seni Terapan di Bengkulu
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh
masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan
panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan
bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris,
badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga bilah).
9. Seni Terapan di Riau
Berfungsi sebagai senjata pada zaman dahulu pedang ini berguna untuk
perlindungan dari serang musuh yang ada di sekitar.
10. Seni Terapan di Kepulauan Riau
Tumbuk Lada ialah sejenis senjata Melayu tradisional dari daerah Kepulauan
Riau dan Semenanjung Tanah Melayu. Bentuk bilah senjata ini seakan badik
dari Sulawesi, tetapi bentuk sarungnya berbeza. Pada pangkal sarung Tumbuk
Lada terdapat bonjolan bundar yang selalunya dihias dengan ukiran yang dipahat.
Sarung senjata ini selalunya dilapis dengan kepingan perak yang diukir dengan
pola-pola rumit.
11. Seni Terapan di Jambi
Berfungsi sebagai tempat tinggal setempat, kenapa rumah di Jambi pada
panggung konon katanya pada zaman dahulu rumah yang pada tinggi-tinggi itu
untuk menghindari ancaman dari binatang buas yang datang dari hutan.
12. Seni Terapan di Sumatra Selatan
Trisula atau trishula atau serampang (Sanskerta: trishul) adalah tombak bermata
tiga yang secara harfiah berarti tiga tombak. Juga disebut trident dalam Bahasa
Inggris. Trisula juga digunakan oleh retarii, gladiator dengan penampilan seperti
nelayan (membawa jaring).
13. Seni Terapan di Bangka Belitung
Kain cual adalah kain adat Bangka Belitung. Bentuknya seperti songket, tapi
mempunyai motif khas tersendiri yang membedakannya dari Songket. Pada saat
9
sekarang kain cual sering digunakan oleh anak-anak sekolah dari SD sampai SMA
pada saat hari jumat sebagai busana muslim yang diwajibkan di daerah itu pada
hari tersebut.
14. Seni Terapan DKI Jakarta
Golok adalah pisau besar dan berat yang digunakan sebagai alat berkebun
sekaligus senjata yang jamak ditemui di Asia Tenggara. Hingga saat ini kita juga
bisa melihat golok digunakan sebagai senjata dalam silat.
15. Seni Terapan di Banten
Batik Banten memiliki warna yang sangat meriah yang sangat cocok di gunakan
oleh masyarakat banten dan batik ini di pakai oleh sultan di Banten.
16. Seni Terapan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada
kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara
bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam
lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya
berliku-liku, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-
guratan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki
kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara
adalah kerambit.
17. Seni Terapan di Kalimantan Barat
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari
kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional
Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian
bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di
bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud
memperindah bilah mandau.
18. Seni Terapan di Kalimantan Tengah
Rumah Betang (sebutan untuk rumah adat di Provinsi Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah), merupakan rumah yang dihuni oleh
masyarakat Dayak. Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu bentuk panggung,
memanjang. Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya
haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya kearah matahari
terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari
tumbuh dan pulang ke rumah di matahari padam.
10
19. Seni Terapan di Kalimantan Selatan
Rumah Banjar atau Rumah ba-anjung adalah rumah tradisional suku Banjar.
Arsitektur tradisional ciri-cirinya antara lain memiliki perlambang, memiliki
penekanan pada atap, ornamental, dekoratif dan simetris.
20. Seni Terapan di Kalimantan Timur
Rumah yang setinggi 3 meter ini dan berpenghuni sampai 30 orang , rumah ini
dihiasi kepala naga yang konon katanya itu simbol keagungan.
21. Seni Terapan Nusa Tenggara Barat
Serunai atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik aerofonik (tiup)
yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang.
Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk
memperbesar volume suara.
22. Seni Terapan di Nusa Tenggara Timur
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal
dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut
asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau
berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-
7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar,
biola dan kecapi.
23. Seni Terapan di Sulawesi Barat
Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada
kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara
bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam
lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya
berliku-liku, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu guratan-
guratan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki
kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara
adalah kerambit.
24. Seni Terapan di Sulawesi Tengah
Sable adalah pedang yang melengkung , dan sable ini berfungsi untuk perang
melawan penjajah.
25. Seni Terapan di Sulawesi Selatan
Badik atau badek adalah pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh
masyarakat Bugis dan Makassar. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan
11
panjang mencapai sekitar setengah meter. Seperti keris, bentuknya asimetris dan
bilahnya kerap kali dihiasi dengan pamor. Namun demikian, berbeda dari keris,
badik tidak pernah memiliki ganja (penyangga bilah).
26. Seni Terapan di Gorontalo
Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relative
sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat
tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga
digunakan untuk pertanian.
27. Seni Terapan di Papua dan Papua Barat
Belati adalah sejenis senjata tajam yang fungsinya untuk menusuk atau menikam.
Ukurannya tidak lebih besar dari pisau.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni rupa terapan adalah hasil karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan mempunyai fungsi atau manfaat. Fungsi karya seni rupa dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang rasa keindahan. Misalnya lukisan,
patung,dan benda hias. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia akan benda pakai. Misalnya vas bunga, kursi ukir, dan bingkai foto.
B. Saran
Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah Inspirasi yang
baru demi kemajuan karya seni di Indonesia khususnya seni lukis. Pemerintah juga
harus mendukung dan memfasilitasi berbagai keggiatan seni agar masyarakat lebih
inspiratif.
13
Soal-Soal Beserta Jawabannya
1. Jelaskan pengertian dari seni terapan sertakan dengan contohnya!
Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik,
baju, sepatu, dan lain-lain.
2. Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi
beberapa kelompok, sebutkan dan jelaskan!
a) Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah
emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi
emosi.
1) Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan
dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan
sebagainya.
2) Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun
dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan
sebagainya.
b) Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang
banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam
beberapa bidang.
1) Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan
sebagainya.
2) Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan,
kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh:
iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
3) Edukasi / Pendidikan
14
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya,
contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan
sebagainya.
4) Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya;
kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
3. Jelaskan mengenai seni bangun/arsitektur!
Seni bangun merupakan salah satu hasil budaya masyarakat. Masyarakat Nusantara
membuat bangunan dalam berbagai fungsi, yaitu tempat tinggal, lumbung padi, dan
tempat beribadah. Di Jawa Tengah terdapat rumah Joglo yang berfungsi sebagai
tempat tinggal dan sekaligus menjadi ciri khas budaya masyarakatnya. Demikian pula
dengan masjid Demak yang struktur bangunannya sangat dekat dengan struktur rumah
joglo.
4. Sebutkan lima motivasi dasar dalam kegiatan membatik berdasarkan buku
Hasanuddin yang berjudul Batik Pesisiran!
a) Membatik sebagai kegiatan sambilan wong cilik.
b) Kegiatan membatik sebagai komoditas.
c) Membatik sebagai tradisi kalangan bangsawan.
d) Kegiatan membatik sebagau usaha dagang orang Cina dan Indo-Belanda yang
ragam hias dan fungsinya diperuntukan bagi kalangan terbatas.
e) Membatik sebagai kebutuhan seni atau desain dengan konsep kontemporer.
5. Sebutkan jenis-jenis seni rupa terapan daerah setempat!
a) Seni Bangun/arsitektur
b) Pakian Adat
c) Wayang
d) Perabot dan Benda Rumah Tangga
e) Batik
f) Ragam Hias / Pola Wastra
6. Jelaskan mengenai seni terapan di Jawa Barat!
Di Jawa Barat terkenal dengan seni terapan Batik Cirebonan. Batik Cirebonan yaitu
batik yang mengandung motif megamendung. Ciri khas dari batik megamendung
ini ada motif megamendung China, garis awan berupa bulatan atau lingkaran,
sedangkan yang dari Cirebon, garis awan cenderung lonjong, lancip dan segitiga.
15
7. Apakah yang dimaksud dengan Mandau?
Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari
kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau termasuk salah satu senjata tradisional
Indonesia. Berbeda dengan arang, mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian
bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya
yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah
mandau.
8. Jelaskan mengenai seni terapan yang ada didaerah Bangka Belitung!
Kain cual adalah kain adat Bangka Belitung. Bentuknya seperti songket, tapi
mempunyai motif khas tersendiri yang membedakannya dari Songket. Pada saat
sekarang kain cual sering digunakan oleh anak-anak sekolah dari SD sampai SMA
pada saat hari jumat sebagai busana muslim yang diwajibkan di daerah itu pada hari
tersebut.
9. Apakah yang dimaksud dengan Parang?
Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relative
sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat
tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga
digunakan untuk pertanian.
10. Jelaskan mengenai kain tenun yang terkenal di Bali!
Kain tenun yang terkenal di Bali dibuat menggunakan teknik dobel ikat dan
memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini berasal dari Desa Tenganan, Bali. Umumnya
masyarakat Tenganan memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun yang digunakan
dalam upacara khusus. Kata gringsing berasal dari gring yang berarti 'sakit'
dan sing yang berarti 'tidak', sehingga bila digabungkan menjadi 'tidak sakit'. Maksud
yang terkandung di dalam kata tersebut adalah seperti penolak bala. Di Bali, berbagai
upacara seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lain,
dilakukan dengan bersandar pada kekuatan kain gringsing.
16