Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok 3 :

1. Firginia Mega Sari (21130310080)


2. Noara Amreta Eriawati (21130310081)
3. Sonya Ajeng Wahyu Nastiti (21130310082)
4. Soexma Ayu Mustika Ningrum (21130310088)
5. Rafli Aldi Saputra (21130310094)
6. Mita Nur Laili (21130310096)
Kelas : 1-A3 Akuntansi
Materi : Penyesuaian dan Pembukuan
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian (Adjusting Journal Entry) adalah jurnal yang digunakan untuk
menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di Neraca Saldo menjadi saldo yang sebenarnya
sampai dengan akhir periode akuntansi,  dengan tujuan akan mencerminkan keadaan aktiva,
utang, modal, pendapatan dan biaya yang sebenarnya (Sujarweni, 2016:44).
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk penyesuaikan atas saldo-saldo akun
dibuku besar (Jusup, 2011:189).

Tujuan Penyesuaian Pembukuan


Jurnal penyesuaian dilakukan karena (Warrren et al, 2017:111):

1. Beberapa beban tidak dicatat secara harian. Sebagai contoh perlengkapan (supplies) akan


memerlukan banyak ayat jurnal dengan jumlah yang kecil-kecil. Selain itu jumlah nilai
perlengkapan umumnya tidak diperlukan.

2. Beberapa pendapatan dan beban direalisasi dengan berlalunya waktu dan bukan transaksi
yang terjadi secara khusus. Contoh: pendapatan sewa yang diterima dimuka menjadi
pendapatan dengan berlalunya masa sewa.

3. Beberapa pendapatan dan beban mungkin belum dicatat. Contoh perusahaan telah melakukan
penyerahan jasa kepada pelanggan tetapi belum ditagih atau dicatat pada akhir periode.

Tujuan proses penyesuaian menurut Jusup (2011:187) antara lain:

1. Agar setiap akun nominal (akun-akun pendapatan dan akun-akun beban) menunjukkan
pendapatan dan beban yang seharusnya diakui dalam suatu periode akuntansi.
2. Agar setiap akun riil, khususnya akun-akun aset dan akun-akun kewajiban menunjukkan
jumlah yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.

 Dasar Akrual dan Dasar Tunai


Dasar akrual merupakan dasar pengakuan akuntansi tentang pengaruh transaksi pada saat
transaksi itu terjadi atau transaksi-transaksi akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan
atau beban tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.
Dasar tunai merupakan dasar pengakuan akuntansi dalam membukukan pendapatan atau
beban hanya akan dicatat apabila terjadi penerimaan atau pengeluaran kas.
Konsep periode akuntansi   (accounting period consept) mengharuskan pendapatan dan
beban dilaporkan pada periode yang tepat, akuntan mengacu pada Prinsip Akuntansi Berterima
Umum yang mengharuskan penggunaan dasar akrual, sehingga pendapatan harus diakui pada
saat pendapatan diperoleh, dan beban diakui pada saat beban terjadi tanpa memandang apakah
kas dari transaksi tersebut telah diterima atau dibayar. Konsep akuntansi yang mendukung
pencatatan pendapatan seperti ini disebut dengan konsep pengakuan pendapatan (revenue
recognition consept).
Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan pendapatan dan beban yang terkait dengan
pendapatan tersebut  pada periode yang sama disebut konsep pengaitan (matching consept).

Dua Kategori Jurnal Penyesuaian


Sebagian besar penyesuaian dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu (Jusup, 2011:187-
188):
1. Kelompok deferal
Kelompok ini timbul dari pencatatan akuntansi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga
terjadi penundaan pengakuan suatu beban atau suatu pendapatan. Deferal atau penundaan bisa
berupa:
a. Beban ditunda (deferred expenses)
Beban ditunda adalah pos-pos yang pada awal terjadi dicatat sebagai aset, tetapi
diharapkan akan menjadi beban untuk kurun waktu tertentu atau melalui operasi normal
perusahaan. Contoh: pembelian perlengkapan dan asuransi dibayar dimuka. Dengan
berlalunya waktu maka sebagian demi sebagian aset beruban menjadi beban. Beban
ditunda sering disebut juga beban dibayar dimuka.
b. Pendapatan ditunda (deferred revenue)
   Pendapatan ditunda adalah pos-pos yang pada awal terjadi dicatat sebagai
kewajiban, tetapi diharapkan akan menjadi pendapatan untuk kurun waktu tertentu atau
melalui operasi normal perusahaan. Contoh: pendapatan sewa diterima dimuka.
2. Kelompok akrual
Kelompok ini timbul dari keterlambatan pencatatan akuntansi yang terjadi sedemikian
rupa sehingga perusahaan belum mencatat beban yang sudah terjadi serta pendapatan yang
telah menjadi hak perusahaan. Akrual bisa berupa:
a. Beban masih harus dibayar
Beban masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi dan sudah menjadi
kewajiban perusahaan, tetapi belum dibayar dan dicatat. Contoh gaji karyawan, bunga
pinjaman. Beban masih harus dibayar disebut juga utang beban.
b.  Pendapatan yang masih akan diterima
            Pendapatan yang masih akan diterima adalah pendapatan yang telah menjadi hak
perusahaan, tetapi belum dicatat dalam pembukuan. Contoh pendapatan yang sudah
menjadi hak perusahaan, tetapi sampai akhir periode belum dicatat. Pendapatan yang masih
akan diterima disebut juga piutang pendapatan.

Jenis Akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian


Jenis akun yang memerlukan jurnal penyesuaian antara lain:
1. Beban dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka menurut Sujarweni (2016:46) adalah beban yang sudah
dikeluarkan lebih dahulu, namun haknya belum diterima. Misalnya pembayaran asuransi satu
tahun ke depan, sewa dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka.
Beban dibayar dimuka (prepaid expense) menurut Warrren et al (2017:112) adalah
beban yang akan datang yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan,
padahal jasa atau barangnya belum diterima. Beban dibayar dimuka antara lain: Asuransi
dibayar dimuka, perlengkapan, iklan dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka.
Perlengkapan (supplies) adalah aset yang digunakan untuk membantu kelancaran operasi
perusahaan. Perlengkapan bisa di kantor administrasi (office supplies), bisa juga
dipabrik (factory supplies),   atau juga dibagian pemasaran (store supplies)(Jusup, 2011:192).
Perlengkapan menurut Sujarweni (2106:48) adalah bahan-bahan yang dibeli dengan
maksud untuk digunakan dalam operasi perusahaan (tidak untuk dijual kembali. Perlengkapan
yang sudah terpakai perlu disesuaikan.
Kas dibayarkan sebagai uang muka beban, pembayaran dimuka dianggap sebagai aset dan
akan menjadi beban untuk masa mendatang. Ayat jurnal penyesuaian  pada akhir periode sebagai
berikut:
a.      Beban…                                                 xxx
                  …dibayar dimuka                                        xxx     
b.      Beban pemakaian perlengkapan      xxx
                  Perlengkapan                                               xxx    

2. Beban masih harus dibayar atau utang beban


Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) adalah beban yang telah terjadi,
tetapi belum dicatat dan belum dibayarkan.  Misalnya upah karwayan yang seharusnya sudah
dibayar pada akhir periode, tetapi belum dibayarkan (Warrren et al, 2017:115). Contoh lain
misalnya utang bunga. Ayat jurnal penyesuain pada akhir periode :
Beban                      xxx
          Utang                                     xxx

3. Pendapatan masih akan diterima


Pendapatan yang masih akan diterima (accrued revenues) adalah pendapatan yang telah
dihasilkan, tetapi kas belum diterima (Warrren et al, 2017:114). Contoh jasa hukum atau
konsultan.
Pendapatan yang masih harus diterima (piutang pendapatan) adalah pendapatan yang
sudah menjadi hak perusahaan tapi belum dicatat (Sujarweni, 2016:44). Jurnal
penyesuaiannya  adalah sebagai berikut:
Piutang                    xx
          Pendapatan               xx
4. Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan yang diterima dimuka (unearned revenues) adalah penerimaan awal atas
pendapatan masa depan dan dicatat sebagai liabilitas ketika kas diterima (Warrren et
al, 2017:113).
Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang telah dierima namum belum
menjadi hak pada periode tersebut (Sujarweni, 2016:45). Jurnal penyesuaiannya sebagai
berikut:
Pendapatan diterima dimuka       xx
Pendapatan                                       xx

5. Penyusutan
Aset tetap (fixed assets/plant assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki dan
digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki umur manfaat yang panjang.
Aset tetap kecuali tanah digunakan untuk menghasilkan pendapatan, penurunan manfaat tidak
terlihat jelas oleh kasat mata hanya akan kehilangan  kemampuan untuk memberikan manfaat
bagi penggunanya. Penurunan manfaat ini disebut dengan penyusutan atau depresiasi. Contoh
aset tetap adalah tanah, bangunan, peralatan. Sebenarnya aset tetap adalah jenis beban yang
dibayar dimuka jangka panjang (Warrren et al, 2017:124).
Depresiasi digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan untuk pembelian
aktiva tetap yang mengalami pengurangan harga dari tahun ke tahun (Sujarweni, 2016:48)
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal untuk
penggunaan perlengkapan, akan tetapi akun peralatan tidak dikredit karena harga perolehan
aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan telah dicatat sejak pembelian. Ayat jurnal
penyusutan adalah:
Beban penyusutan                        xx
Akumulasi penyusutan      xx

Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau aset kontra


karena akun tersebut dikurangi dari akun aset pasangannya di laporan posisi keuangan. Saldo
normal akumulasi penyusutan adalah kredit.
Akun kontra memiliki dua karakteristik (Jusup, 2011:197) antara lain:

 Sebuah akun kontra selalu berpasangan dengan dan mengikuti pasangannya.


 Saldo normal sebuah akun kontra (debet atau kredit) adalah kebalikan dari saldo akun
pasangannya.

Contoh Transaksi penyesuaian sebagai berikut:


Berdasarkan transaksi Percetakan Quick, buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan
tanggal 31 Desember 2017, apabila pada tanggal tersebut terdapat hal-hal berikut: 

 31 Desember 2017 jumlah sisa perlengkapan 2.500

                   Beban perlengkapan           4.000


                          Perlengkapan                       4.000
      
                   Perlengkapan  yang tersedia selama desember (saldo akun) 6.500
                   Sisa perlengkapan                                                                   2.500
                   Perlengkapan yang digunakan                                                4.000

 31 Desember berutang upah kepada karyawannya sebesar 1.000 untuk hari senin dan
selasa, 30 dan 31 Desember.

                  Beban gaji karyawan                       1.000


                     Utang gaji karyawan                       1.000

 31 Desember telah menyelesaikan pesanan namun belum dicatat sebesar 10.000

  Piutang                                  10.000


                            Pendapatan                                       10.000

 Mesin diperkirakan memiliki umur ekonomis 4 tahun. Pada saldo akun mesin sebesar
750.000. Tn Adi menyerahkan tanggal 1 desember 2017. Maka besarnya depresiasi
750.000/48 bulan = 15.625/bulan. Sehingga jurnal depresiasinya:

 Beban depresiasi mesin        15.625


                 Akumulasi depr. Mesin                 15.625
 Gedung diperkirakan memiliki umur ekonomis 5 tahun. Pada saldo akun gedung sebesar
3.000.000. Tn Adi menyerahkan tanggal 1 desember 2017. Maka besarnya depresiasi
3.000.000/60 bulan = 50.000/bulan. Sehingga jurnal depresiasinya:     

            Beban depresiasi gedung        50.000


                      Akumulasi depr. gedung                 50.000
Neraca Saldo yang disesuaiakan
Langkah siklus akuntansi antara lain:

1. Mencatat transaksi dalam jurnal

2. Posting dalam buku besar

3. Menyusun neraca saldo yaitu membuat daftar saldo-saldo yang ada di akun buku besar

4. Membuat jurnal penyesuaian dan membukuan ke buku besar

5. Menyusun neraca saldo yang disesuaikan

6. Membuat laporan keuangan

Neraca saldo setelah disesuaikan dapat dikerjakan langsung dari buku besar setelah jurnal
penyesuaian sudah dibukukan. Apabila buku besar terdiri dari banyak akun, maka proses posting
jurnal penyesuaian dan penyusunan neraca saldo yang baru akan memerlukan waktu yang
panjang. Oleh karena itu kita dapat menggunakan bantuan kertas kerja yang terdiri atas 3 kolom.
Berikut contohnya:
Daftar Pustaka

Jusup, A. H. (2011). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN


Reeve, james M. Warren, Carl S. Duchac, Jonathan E. Wahyuni, Ersa Tri. Jusuf, Amir Abadi.
(2017). Pengantar Akuntansi 1 Adaptasi Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Sujarweni, V. W. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Anda mungkin juga menyukai