Anda di halaman 1dari 9

HADITS TENTANG ETOS KERJA

Disusun Oleh:
Soni (21922029)
Asmani Sinta(21922051)
 
Hadist 1
َ ‫ ل َ يْ َسخِب َ رْي ِمُك ْ َمْ تَن َرَك ُد نْ َي ُاه َأِل ِخ َر ِت ِه َو َت َرَك َأ ِخ َر تَ ُه دِل ُ نْ َي ُاه‬: َ ‫هللا عَلَ ْي ِه َو َس مَّل‬
ُ ‫هللا َص ىَّل‬ ِ ‫لقَ ا َ َلر ُ ْوُسل‬: َ ‫ْن َأن َ ٍسقَ ا‬
‫((ر َواه ابنعسا كر‬ َ ‫ب هْن ُ َما مَج ِ ْي ًع ا فَ ِإ َّ ان دلُّ نْ َيا ب َ َالٌغ ِإ آَلا َأْل ِخ َر ِة َو َال تَ ُكْون ُْوا الَك ًّ عَىَل ا لَّن ِاس‬
‫َح ىَّت يُ ِ َيْص ِم‬

 Artinya: dari anas ra berkata:rasulullah saw bersabda,


”tidak baik orang yang meninggalkan dunia untuk
kepentingan akhirat saja, atau meninggakan akhirat
untuk kepentingan dunia saja, tetapi harus memperoleh
kedua-duanya. Karena kehidupan dunia mengantarkan
kamu menuju akhirat. Oleh karena itu jangan sekali-
sekali menjadi beban orang lain.
Hadist 2
‫هللا عهنام عنا ل ّن ّيبص ىّل هللا عل ْيه وس مّل ق ا ل(ا ليد ا لعليا خري ْم ين د‬
‫وعنح كمْي ب نح زام ر ىض‬
ْ ‫فف عفّه هللا‬
‫ومني ْ تغسْني ْغنه‬ ْ ‫ىل وا ْبدأ مب ْ نت عولوخ رْي ا ّلصدقة ْعنظ هر غىن‬
‫ومني ْ ت ْعس ي‬ ، ‫ا ّلسف‬
‫وا لفظ ل لبخارى‬, ‫هللا ) م تفقعليه‬

Artinya: Dari Hakim putra Hizam, ra., dari


Rasulullah saw., beliau bersabda; “Tangan
yang di atas lebih baik dari tangan yang di
bawah, dahulukanlah orang yang menjadi
tanggunganmu. Dan sebaik-baiknya sedekah
itu ialah lebihnya kebutuhan sendiri. Dan
barang siapa memelihara kehormatannya,
maka Allah akan memeliharanya. Dan barang
siapa mencukupkan akan dirinya, maka Allah
akan beri kecukupan padanya.” (H.R Bukhari).
A. Pengertian etos kerja
Menurut Kamus Bahasa Indonesia etos kerja dapat
diartikan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas
dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos kerja
merupakan sikap yang dimiliki individu atau kelompok
yang telah menjadi totalitas kepribadian dalam dirinya
sebagai cara memandang, meyakini dan memberikan
sesuatu yang bermakna untuk mencapai sesuatu dengan
optimal. Etos kerja dalam islam merupakan sikap
kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat
mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk
memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya,
melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal saleh.
Kamus besar bahasa indonesia.
 Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka
yang selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh
manfaat.
B. Pekerjaan yang baik

 pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang


dilakukan dalam keadaan beriman. Adapun
pekerjaan tersebut diantaranya adalah pekerjaan
yang bermanfaat. Sedangkan pekerjaan yang paling
utama menurut Nabi Muhammad SAW adalah usaha
seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan
semua jual beli yang bersih.
‫صا ِلحًا ِم ْن َذ َك ٍر اَ ْو اُ ْنثَى َوهُ َو ُم ْؤ ِم ُن فَ ْلنَ ِح ْييَنَ ُه َحيَ ًاة طَيِّبَ ًة َولَنَجْ ِز ْينُه ُْم اَجْ َرهُ ْم‬
َ ‫ِم ْن َع َم ٍل‬
‫بِأَحْ َس ٍن َما َكانُ ْوا يَ ْعلَ ُم ْو َن‬
97 : ‫س ُْو َرةُ ْالنَحْ ِل‬
 
C. Larangan meminta-minta
 Dalam hadis sebelumnya telah disebutkan bahwa tangan diatas lebih baik
daripada tangan dibawah. Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa dalam
islam tidak dibenarkan untuk mengandalkan dan bergantung pada orang lain.
Sesbab sebisa mungkin kita dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan kita sendiri
dan apabila kita memiliki kelebihan rezeki kita dianjurkan untuk memberi kepada
mereka yang membutuhkan. Bagaimanapun juga orang yang memenuhi
kebutuhan dengan hasil kerjanya sendiri akan lebih baik daripada orang yang
hanya meminta dan mengharap bantuan dari orang lain, sebagaimana hadist
Nabi SAW;

‫ِم ْن مَع َ ِل ي َ ِد ِه‬ ُ ‫الس َالم اَك َن يَْألَك‬ ٌ َ‫َما اَلَك َ َا َح ٌد َط َعا َما ق‬
َّ ‫ َو َا َّن النَّىِب هللا د َُاو َد عَلَ ْي ِه‬,‫ط َخرْي ً ا ِم ْن َا ْن يَْألُك َ ِم ْن مَع َ ٍل ِب َي ِد ِه‬

“Tidaklah seseorang makan sesuap makanan lebih baik


daripada ia makan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan
sesungguhnya Nabi Daud a.s adalah makan dari hasil kerja
tangannya sendiri.”
D. Pujian bagi mu’min yang kuat
 َ‫ك ِمن ْال َع ْج ِز َو ْال َك ْس ِل‬
َ ِ‫للَّهُ َّم اِنِّى اَ ُع ْو ُذب‬
ARTINYA; ““Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu


dari lemah (kemauan) dan pemalas”.

Hadist tersebut menjelaskan kepada kita bahwa sebisa mungkin


kita harus bisa menghindari sifat lemah dan malas. Sifat lemah
disini adalah meliputi lemah fisik dan mental. Jika fisik lemah maka
tidak dapat berusaha secara maksimal dan optimal. Sementara
lemah mental bisa menyebabkan seseorang tidak dapat berfikir
dengan baik dan akan menyebabkan kebodohan. Sementara
dalam riwayat lain dijelaskan bahwa muslim yang kuat lebih baik
daripada muslim yang lemah. Kuat disini maksudnya adalah kuat
secara fisik, psikis maupun ekonomi. Sebab dengan demikian dia
akan dapat menjalankan pekerjaan dan amal sholeh dengan baik.
KESIMPULAN
Dalam memenuhi kebutuhan hidup, agama mewajibkan
manusia berusaha dengan bekerja menurut kemampuan
yang ada pada dirinya untuk mendapatkan rezeki.
Pekerjaan dengan menjadi peminta-minta dipandang agama
sebagai pekerjaan yang merendahkan martabat manusia.
Islam sangat menyukai umatnya untuk selalu
meningkatkan semangat kerja guna mencapai kehidupan
yang layak dan sejahtera dengan cara mempergunakan
sebaik-baiknya peluang-peluang atau kesempatan yang ada,
serta tabah dan ulet, tidak mudah putus asa jika ditimpa
kegagalan dalam berusaha, di samping memohon
pertolongan kepada Allah.
ALHAMDU
LILLAH
WASSALAM
U’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai