AGAMA ISLAM 1
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok IV
Nama : Jum Juli Anggraini
Cindy Indah Pertiwi
M. Musa
M. Al-Haddad
Septian Nugraha
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. PERILAKU TERCELA
1. Pengertian Perilaku Tercela
B. DOSA BESAR
2. Pengertian Dosa Besar
A. Latar Belakang
Manusia dikaruniakan oleh Allah SWT berupa akal dan pikiran. Akal
digunakan manusia untuk berfikir, memikirkan sesuatu. Sedangkan
pikiran digunakan untuk menentukan sesuatu yang di pikirkan oleh akal.
Tetapi terkadang manusia sering tidak menggunakan akal dan fikirannya
dengan baik, dengan cara memikirkan sesuatu yang tidak semestinya di
pikirkan, dan juga tidak di pakai untuk mengembangkan sesuatu yang
ada di alam yang sebenarnya bisa menghasilkan ilmu dan pengetahuan
yang baru apabila kita dapat menggunakan dengan semestinya.
Manusia memang memiliki ke khilafan dalam setiap langkah,
perbuatan, maupun sifat dan tindak tanduk yang dijalaninya, karena
manusia juga mempunyai fitrah yang memiliki kekhilafan.
Suatu perbuatan yang di lakukan manusia, apabila keluar dari jalur
yang telah di tentukan oleh Allh SWT maka itu di katakan Dosa.
Perbuatan dosa sering di lakukan oleh manusia, karena manusia sering
tidak menyadari akan perbuatan yang di lakukannya karena manusia
lebih sering mengikuti hawa nafsunya dengan tidak memikirkan akibat
buruk dan apa yang di lakukannya.
Sekalipun manusia di ciptakan Allah SWT untuk menjadi khalifah di
muka bumi ini, namun karena sifatnya yang lemah, manusia tidak pernah
terlepas dari perilaku tercela dan dosa, kecuali orang-orang yang selalu
beriman dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT. maka
segeralah melakukan taubat, karena Allah SWT senantiasa bersedia
memberi ampunan setiap waktu dan menerima taubat setiap saat.
Dalam pembahasan ini, penulis menjelaskan tentang perbuatan
tercelah dan dosa besar serta cara untuk menghindari dan menghapus
dosa besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil dari latar belakang masalah diatas, maka adapun
permasalahan-permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini
diantaranya adalah:
1. Apakah pengertian perbuatan tercela itu ?
2. Sebutkan macam-macam perbuatan tercelah !
3. Apakah pengertian dosa besar itu ?
4. Sebutkan macam-macam perbuatan tercelah !
5. Bagaimana sebab gugurnya perbuatan tercela dan cara menghapus
dosa besar ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERILAKU TERCELA
b) Berburuk Sangka
Berburuk sangka adalah menuduh atau menyangka atau memandang
orang lain dari satu segi. Selain hal itu, dalam buruk sangka, seseorang
sering menyembunyikan kebaikan orang yang dilihatnya dan
membesarkan keburukan orang tersebut. Biasanya, seseorang sangat
pandai melihat kesalahan orang lain, tetapi sangat susah melihat
kesalahan sendiri. Nah, mengapa sikap ini perlu kita hindari?
Rasulullah bersabda:
"jauhilah buruk sangka karena sesungguhnya perasangka itu
sedusta-dusta omongan" (HR Muttafaq 'Alaih).
c) Hasud
Hasud atau Dengki merupakan sikap bathin keadaan hati, atau rasa
tidak senang, benci dan antipati terhadap orang lain yang mendapatkan
kesenangan, nikmat, memiliki kelebihan darinya. Sikap ini sebaiknya kita
hindari sebab dapat mendatangkan bencana yang sangat dahsyat.
Mengapa demikian?
Seseorang yang dengki terhadap orang lain akan merasa senang jika
orang lain mendapatkan kemalangan atau kesengsaraan.
firman allah:
"jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati,
tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira
karenanya...(Q.S. Ali-imran/3 : 120).
Sikap hasud ini berbahaya karena dapat merusak nilai persaudaraan
atau menumbuhkan rasa permusuhan secara diam-diam. Hasud juga
dapat mendorong seseorang mencela, menjelek-jelekan, dan mencari-
cari kelemahan atau kesalahan orang lain dan menimbulkan prasangka
buruk.
e) Dusta
Sikap ini merupakan sikap yang mengarah pada kemunafikan.
Mengapa demikian?
Sikap berdusta merupakan ciri kaum munafik. hal ini sesuai dengan
Sabda rasulullah:
"bahwa terdapat tiga sikap yang termasuk pada munafik, yaitu
dusta, khianat, dan ingkar janji.
Hadist menyebutkan: "jauhilah kedustaan karena sesungguhnya
kedustaan itu memimpin kepada kedurhakaan dan kedurhakaan
membawa ke neraka" (HR Muttapaq 'alaih).
f) Sombong
Sombong atau takabur, yakni merasa bangga pada diri sendiri,
merasa paling baik atau paling hebat, dan merasa paling benar sehingga
menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
allah berfirman:
"Akan aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-ku) orang-orang
yang menyombongkan diri dibumi tanpa alasan yang benar" (QS. al-
a'raf/7 : 146).
g) Bergunjing (gibah)
Bergunjing merupakan sebuah sikap yang selalu membicarakan
kejelekan atau aib orang lain, atau menyebut masalah orang lain yang
tidak disukainya.
Allah mengidentikan gibah dengan memakan daging mayat
saudaranya sendiri.
firman allah:
"apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya? Tentu kamu merasa jijik" (Q.S. Al-hujurat
meskipun kejelekan atau kekurangan orang lain itu faktual, benar-
benar terjadi alias sesuai dengan kenyataan, tetap saja itu gibah.
Meskipun demikian, tidak selamanya gibah itu dilarang. AL-HASAN
sebagaimana dikutip imam Al-GHAJALI menyebutkan, "ada tiga
golongan tidak termasuk menggunjing jika menyebut aib mereka, yaitu
orang yang mengikuti hawa nafsu, orang fasik yang melakukan kefasikan
secara terang-terangan dan pemimpin yang menyeleweng".
Memperingatkan sesama muslim atas kejahatan seseorang pun termasuk
gibah yang dibolehkan.
B. DOSA BESAR
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari penjelasan materi, akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa
hal-hal yang berkaitan dengan perilaku tercela dan dosa besar adalah
sebagai berikut:
1. beberapa sikap atau perilaku yang tergolong tercela: Menghina,
berburuk sangkah, hasud, serakah atau tamak, dusta, sombong dan
bergunjing (gibah).
2. Pengertian dosa besar adalah segala perbuatan yang pelakunya
diancam dengan api neraka, laknat atau murka Allah di akherat atau
mendapatkan hukuman had di dunia. Sebagian ulama menambahkan
perbuatan yang nabi meniadakan iman dari pelakunya, atau nabi
mengataan ‘bukan golongan kami’ atau nabi berlepas diri dari pelakunya.
3. Ada Tujuh macam dosa besar : Memakan harta anak yatim, memakan
riba, menuduh perempuan sholeh berbuat zina, lari dari medan perang,
membunuh, syirik dan sihir atau tenung. Diantara dosa besar yang
ketujuh tersebut enam diantaranya bisa diampuni oleh Allah SWT
dengan bertaubat kepada Allah sebenar-benar taubat, kecuali Syirik
(menduakan Allah) ini tidak akan diampuni oleh Allah dan akan mendapat
siksa nantinya di Akhirat.
B. Saran
Demikianlah makalah ini, Akhirnya kepada Allah jua-lah kita
berharap, disini kami sangat berharap mudah-mudahan Makalah ini
berguna bagi kita semua sehingga dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan, keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, agar
memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat.
Untuk itu kritik dan masukan yang bersifat membangun dari teman-
teman sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. M. Thalib. Dosa besar. Penerbit : Gema Risalah Press.
Frey- three.blogspot.com januari 2012.
Rahmat Syafe’i, 2003, Al-Hadits: Aqidah, Akhlak, Sosial dan Hukum,
Bandung: CV Pustaka Setia
Ramdhandata.googlecode.com
Al Hafizd Ibnu Hajar Al’Asqalani dan Hamim Thohari Ibnu M.
Dailini. Bulughul Maram, Yogyakarta: Ar-Birr Press.