PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagai upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM ) anak merupakan sasaran
prioritas pembangunan. Disamping itu kemampuan professional guru dalam mengelola
kegiatan belajar mengajar akan mempengaruhi keberhasilan anak didik dalam mencapai
perkembangan yang optimal.
Pendidikan pra sekolah yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) pada dasarnya turut berperan
dalam pencapaian tujuan Pendidikan Nasional. Penyelenggaraan pendidikan di TK bertujuan
untuk memberikan berbagai kemampuan dasar pada anak. Kemampuan dasar sangat penting
bagi anak diantaranya untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya
cipta. Hal tersebut bagi anak kelak akan sangat diperlukan dalam upaya menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Berkaitan dengan pencapaian kemampuan dasar, bidang seni tari menjadi salah satu
program yang harus dikembangkan dalam proses pembelajarannya. Karena proses
pembelajaran di Taman Kanak-kanak pada kenyataannya tidak pernah terlepas dari aktivitas
berseni tari, walaupun pada umumnya para guru kurang menyadarinya (lihat Syahrul 1997;
Moeslichatoen 1999: 12-13).
Tumbuh kembang anak usia pra sekolah ( 3 6 ) tahun, antara lain adalah kreatifitas.
Anak pra sekolah pada umumnya banyak memiliki ciri-ciri orang yang sangat kreatif, seperti
rasa ingin tahu, ingin mencoba / eksplorasi, imajinatif, dan percaya diri. Agar kreatifitas anak
dapat berkembang secara optimal perlu diusahakan suatu lingkungan yang kaya akan
rangsangan, dengan menyediakan aneka ragam bahan / sarana dan kegiatan yang dapat
merangsang semua alat inderanya. Taman Kanak-kanak merupakan tempat yang tepat untuk
mengembangkan kreatifitas dan keterampilan anak sesuai dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi ( KBK ) yang memuat aspek-aspek perkembangan kemampuan meliputi :
1. Pengembangan Kemampuan Pembentukan Perilaku melalui Pembiasaan,
yang mencakup :
a. Pengembangan Moral dan Nilai nilai Agama
b. Pengembangan Social, Emosional , dan Kemandirian.
2. Pengembangan Kemampuan Dasar, yang meliputi :
a. Pengembangan kemampuan Berbahasa
b. Pengembangan Kemampuan Kognitif
c. Pengembangan Kemampuan Fisik/ Motorik
d. Pengembangan Kemampuan Seni.
Selama ini pembelajaran tari tradisional lebih diberikan melalui pola-pola baku sehingga
siswa hanya meniru tarian dari guru saja tanpa sedikit pun siswa dapat mengeluarkan ide-ide
2
kreatifitasnya atau tarian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan usianya, sehingga hal
tersebut membuat anak cenderung lebih pasif, lebih egois dan tidak kreatif,serta kurang
percaya diri dalam berekspresi. Padahal tari adalah sebagai salah satu bentuk aktifitas yang
dapat dilakukan anak untuk menyalurkan energinya dan itu membuat anak cenderung pasif
dan lebih egois karena biasanya siswa yang cenderung pandai menari akan selalu berdiri
didepan dan menjadi guide untuk teman-temannya. Kompleksitas persoalan yang terkait
dengan belajar inilah yang menjadi penyebab sulitnya menuntaskan strategi belajar tari
disekolah. Mata rantai pelestarian budaya tari disekolah pada umumnya anak-anak belajar tari
tradisional, adapun tari-tarian tersebut adalah tari kijang, tari merak, bermacam-macam tari
Bali, tari rakyat, bahkan sampai ibingan pencak silat. Pendidikan tarian tradisonal ini
diajarkan karena memiliki patokan gerak dasar baku atau standar ukur tari sebagai salah satu
unsur terpenting.
Sementara tari dalam pendidikan menekankan kreativitas dan kebebasan ekspresi (Kraus,
1969). Eksplorasi merupakan suatu persyaratan yang penting, hal ini dapat diwujudkan
dengan adanya kumunikasi yang aman antara guru dan siswa.
Menari seperti kesenian lainnya adalah merupakan sumber pengetahuan yang dapat
diserap, akan tetapi diperlukan guru tari yang kreatif serta kemampuan dalam membimbing
siswa dalam menanamkan pengaruh yang bermanfaat dari kegiatan menari terhadap
pembentukan kepribadian anak dan menstimulus kecerdasan majemuk siswa. Tari sebagai
pendidikan bagi anak bukanlah merupakan tujuan akhir, akan tetapi merupakan suatu cara
membina ekspresi artistik anak dengan baik dan kreatif, juga berguna bagi perkembangan
kecerdasan anak secara wajar, sasaran lainnya adalah membantu proses kreatif yang
3
memberikan pengalaman pada anak, sehingga menari dapat menjadi sarana untuk membantu
perkembangan anak secara utuh.
Sifat dasar seni pada umumnya bersifat kreatif, individualitas, nilai ekspresi/perasaan,
keabadian, dan semesta/universal. Untuk menunjang tercapainya dasar pemikiran diatas.
Kompetensi keterampilan dasar tari kreatif lebih difokuskan pada pengalaman eksplorasi
untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan menjadikan siswa mahir atau ahli.
Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihat
dari produk/hasil karya dan proses dalam bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar,
1990: 10). Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja, namun
melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati dan menghargai
secara langsung aktivitas berolah seni. Melalui media tubuhnya, siswa akan mendapat
kepuasan dalam proses perkembangan fisik dan jiwa sebagai eksistensi dirinya dalam
bersosialisasi. Sedang melalui berlatih menguasai gerak ataupun urutan rangkaian gerak
sebagai materi dasar sebuah tarian akan membantu perkembangan daya pikir siswa dalam
membantu perkembangan kecerdasan secara utuh,
Disinilah peran guru tari sangat penting dalam pengembangan pengetahuan tentang
filosofi mengajar, kurikulum yang dikembangkan, materi, metode, strategi, evaluasi dan
sumber belajar kegiatan tari. Dasar-dasar pemikiran pentingnya guru tari menguasai filosofi
mengajar, kurikulum yang dikembangkan, materi, metode, strategi, evaluasi dan sumber
belajar kegiatan tari bertumpu pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut ; Pelaksanaan
Pendidikan Seni di sekolah-sekolah umum seyogianya menggunakan pendekatan
multidisiplin, multidimensional dan multikultural.
(CQ),
kecerdasan
spiritual
(SQ)
dan
multi-intelegensi
(MI).
Peran guru adalah menstimulus anak agar dapat menuangkan serta mengembangkan ekspresi
gerak yang kreatif baik secara individual maupun kelompok. Ide atau gagasan siswa biasanya
orisinal, misalnya siswa dapat distimulus untuk memberikan contoh dan ide gerak tentang
bagaimana kelompok binatang menghisap madu, atau seekor kupu-kupu hinggap di bunga,
bagaimana gerak bebek berenang di kolam.
Gladys Andrews Fleming (1976) berpendapat bahwa melalui bergerak dalam menari,
Imajinasi setiap siswa tentu tidak akan sama dengan siswa lain apalagi dengan guru tarinya.
Setiap penari bisa saja mengekspresikan gerakan yang ia lakukan seperti meniru gerak
binatang, kodok meloncat, burung terbang, ikan berenang, atau ia merasa memainkan peran
seorang peri dengan tongkat ajaibnya, menirukan gerakan pohon melambai, gerak di luar
dugaan, muncul berdasarkan daya imajinasinya dan kita sebagai seorang guru harus
mendorongnya agar lebih banyak lagi yang dapat memberikan kebebasan atas pengembangan
ide dan kreativitas anak.
Karena itulah akhirnya penulis tertarik untuk membuat sebuah Karya tulis yang berjudul
Upaya dalam Meningkatkan Kreatifitas dan Asah Otak Anak Melalui Permanian
Gerakan Tari
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dikaji berdasarkan dalam pembelajaran seni tari sebagai usaha meningkatkan kreatifitas dapat
diklasifikasikan secara lebih terperinci. Perumusan masalah dalam ini adalah :
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan ilmu yang berarti dalam ilmu pendidikan formal maupu non
formal terutama ditunjukkan pada Anak dalam menambah referensi yang berhubungan
dengan kecerdasan.
2. Manfaat Praktis
1.
Berbagi ilmu dari Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk
atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori
ini juga menekankan pentingnya model atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan
salah satu kecerdasan hingga puncak.
Di dalam proses pembelajaran tari, guru harus dapat menciptakan suasana kebebasan
bergerak kepada siswa didiknya. Guru diharapkan membimbing siswa dapat mengungkapkan
cara bergerak mereka sendiri yang unik sesuai dan cara bergerak sesuai dengan perasaannya.
Bentuk kegiatan guru dalam membimbing siswa didiknya belajar menari, adalah: (1) latihan
mempersiapkan tubuh sebagai alat ekspresi, (2) latihan gerak kepala, tangan, badan, dan kaki
untuk menumbuhkan kesadaran kepada siswa didiknya bahwa seluruh anggota badan
merupakan sumber gerak tari, (3) latihan bergerak dengan ritme untuk tujuan
memperkenalkan dan membiasakan siswa menanggapi birama, tempo dan frase dalam musik
iringan tarinya, (4) latihan bergerak dengan arah untuk tujuan membiasakan siswa dapat
cepat menyesuaikan dengan tempat menari, (5) latihan bergerak dengan membentuk formasi
untuk tujuan melatih konsentrasi, dapat cepat menyesuaikan dengan tempat menari dan
melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Kemampuan guru tari kreatif lebih
cenderung berkaitan dengan visi misi sekolah yang dikembangkan sehingga tari kreatif lebih
menyesuaikan dengan sekolah masing-masing.
Melalui latar belakang Guru, yang penting dalam memunculkan kegiatan kreatif anak,
adalah pemberian kebebasan kepada anak untuk melakukan berbagai eksperimen dalam
rangka mewujudkan atau mengekspresikan dirinya secara kreatif. Dalam hal ini guru
7
merangsang anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif dengan membantu dirinya
dalam kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang
diperlukan.menentukan kreativitas siswa dalam berekspresi gerak sesuai dengan ide, ciri khas
Pelajaran seni tari kreatif merupakan pelajaran yang mengacu pada visi dan misi sekolah,
sehingga Input pelajaran tari mengikuti tema atau sub tema yang berlaku di sekolah anggapan
terhadap pelajaran seni tari yang tidak penting disekolah. Padahal, dengan memberikan
pelajaran tentang seni tari akan memberikan pengaruh positif bagi siswa, yaitu
mengembangkan kreativitas siswa dan melatih sosialisasi siswa. Agar Out put kreativitas
siswa lebih berkembang dan bentuk karya tari yang sesuai dengan harapan meningkatkan
kecerdasan siswa, maka kreativitas yang dapat dimunculkan dengan cara memotivasi siswa
menciptakan gerak-gerak kreatif.
Pilihlah gerak lagu/tarian yang mempunyai tema alam sekitar atau tema-tema tentang
kehidupan sehari-hari contohnya tema berkebun, tema binatang, tema profesi dan tema
tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Pilihlah gerak lagu (tari) yang mempunyai tingkat kesulitan geraknya rendah sehingga
anak mudah untuk mengikutinya,
Pilihlah gerak lagu atau tari yang mempunyai gerak komikal, yaitu gerak-gerak yang
mengandung sesuatu yang lucu, hal ini akan mendukung suasana senang pada proses
pembelajaran
Pilihlah gerak lagu atau tari yang mempunyai alur dinamik sedang, lembut dan keras/cepat
karena variasi dinamik akan melatih variasi emosi anak.
Buatlah pola lantai gerak lagu/tari sesederhana mungkin dengan tetap memperhatikan nilai
kemenarikan sebuah sajian.
Pilihlah gerak lagu/tari yang dilakukan secara kelompok karena dengan begitu bisa
ditanamkan rasa kerja sama, menghargai teman yang bisa mengarah pada kematangan sosial
anak.
Hendaknya pendidik menguasai betul tentang materi gerak lagu/tari sebelum mengajari.
Penguasaan materi meliputi tiga aspek yaitu materi gerakan, irama gerakan dan komposisi
gerak lagu. Dengan demikian guru mudah memberikan contoh gerakan tanpa menggunakan
iringan.
Berikan bentuk-bentuk gerakan dengan bertahap diawali satu macam pola gerakan jangan
sekaligus, karena dalam satu ragam gerak memerlukan sebuah koordinasi motorik yang
memerlukan waktu untuk melatihnya.
Buatlah selingan-selingan berupa cerita yang relevan dengan tema dari gerak lagu/tari ayng
akan diajarkan.
Jika materi peragam gerak sudah tercapai maka perlu pengulangan-pengulangan gerak
harus dilakukan supaya bentuk menjadi optimal. Dalam pengulangan-pengulangan gerak ini
perlu kreatifitas pendidik TK dalam mengolah metode pembelajaran supaya anak tidak
mengalami kejenuhan.
Pendidik Paud harus pandai membagi materi gerak lagu dalam beberapa pertemuan yang
perlu diperhatikan adalah kondisi fisik dan psikologis anak. Pada prinsipnya jangan memaksa
anak jika kondisi anak tidak memungkinkan lagi.
Jika materi selesai buatlah pentas kecil didalam arena pembelajaran sehingga anak bisa
bermain perana atau bisa menunjukkan kemampuan didepan teman-temannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tari anak atau gerak lagu dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat dipadukan dengan
bidang-bidang lain dengan kata lain bahwa konsep pembelajaran tari atau gerak lagu adalah
sangat mudah untuk diterapkan, simple, bisa mengembangkan aspek pembelajaran serta
mengembangkan kemampuan/potensi siswa.
Selama ini pembelajaran tari tradisional lebih diberikan melalui pola-pola baku sehingga
siswa didik hanya meniru tarian dari guru saja tanpa sedikit pun siswa dapat mengeluarkan
ide-ide kreatifitasnya atau tarian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan usianya,
10
sehingga hal tersebut membuat anak cenderung lebih pasif, lebih egois,kaku dan tidak kreatif.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta (KBBI, 2001 :559). Moustakis (1978)
mengemukakan kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, alam dan orang
lain. Sedangkan menurut Drevdahl (1978 :29) kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan
sebelumnya tidak dikenal.
Pendekatan pembelajaran tari yang berorientasi pada children centre di sekolah pada
dasarnya mengacu pada prinsip-prinsip Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip
perkembangan anak yaitu salah satunya siswa belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
Tari kreatif adalah tarian yang dimainkan dengan pencarian ide-ide gerak dan alat yang
penuh nilai-nilai dan norma-norma yang berguna bagi siswa didik untuk memahami dan
mencari keseimbangan gerak hasil pencarian menurut kemampuan dengan penuh kesadaran
atau tanpa adanya paksaan.
Minat siswa akan bangkit apabila suatu bahan yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan
siswa didik. sumber belajar dapat berupa segala macam alat atau situasi yang dapat
membantu dan bahkan memperkaya dan memperjelas pemahaman siswa didik terhadap
sesuatu yang sedang dipelajarinya bahkan membantu siswa memperkaya pengalaman.
11
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Permainan Gerakan tari mudah disenangi oleh anak dan tidak membahayakan.
2. Anak mampu menciptakan kreatifitas sendiri melalui gerakan tari yang diciptakan
sendiri berdasarkan tema dan musik yang ditentukan.
3. Menumbuhkan Percaya diri anak dengan melibatkannya tampil didepan kelas.
B. Saran
12