MAHASISWA
Slamet Usman Ismanto
(Dosen Fisip Unpad)
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia yang semakin mengglobal ditandai
dengan hilangnya batas-batas antarnegara dimana batasan secara
geografis hanya sebagai batas area dalam peta bumi. Namun
sesungguhnya batasan ini menjadi tidak nyata (borderless state)
ketika sebuah negara bangsa berinteraksi dan bekerjasama dengan
negara
lainnya.
kondisi
ini
ditandai
pula
dengan
munculnya
Apa
sesungguhnya
yang
kritis
dalam
memaknai
lainnya
berdasarkan
kepentingan
1
nasionalnya
telah
menjadikan
budaya
sebagai
kekuatan
soft
power
untuk
sesungguhnya
menguasai.
Bangsa
ini
yang
dipraktikan
memang
adalah
memiliki
bagaimana
berbagai
macam
dalam
pergaulan
nasional
yang
internasional
diharapkan
adalah
mampu
penerus
menopang
candradimuka yang
menempa
jiwa
dan
sangat baik
mental
calon
dalam membina
pemimpin
bangsa,
dan
hanya
kampus
yang
seringkali
terjebak
dalam
rutinitas
sosial
yang
sedang
berlangsung
dewasa
ini
yang
sangat
paradoksal.
Disatu
sisi
gelombang
tetapi
disisi
lainnya
kita
masih
mengahadapi
di
Indonesia.
Pertama,
diakui
atau
tidak
adalah
satu
memberikan
asimetric
information.
Lebih
dari
itu
pemiliknya
untuk
kepentingan
politik
sesaat
yang
tidak
arah
perubahan
yang
diawali
dengan
program
adalah
Lembaga
pengembangan
Swadaya
masyarakat
Masyarakat
(community
yang
melakukan
development)
yang
masyarakat
dalam
mengoptimalkan
potensi
diri
dan
pemimpin
masa
datang
melalui
berbagai
kegiatan
ditelusuri
bagaimana
proses-proses
pembelajaran
yang
diberikan
kepada
para
mahasiswanya.
Dalam
kurikulum
kedua,
melalui
kesepahaman
antardosen
dalam
hati-hati
banyak
juga
yang
bukan
dosen
atau
ketiga
adalah
melalui
penggunaan
strategi
membentuk
dan
melanjutkan
generasi
diam
yang
tidak
belajar.
pembelajaran
Penggunaan
menjadi
metode
sangat
atau
penting
pendekatan
untuk
dilakukan
dalam
untuk
keempat
adalah
dengan
menciptakan
iklim
dan
pembentukan
kebiasaan
(habits)
dari
proses
bagian
dari
business
process
dalam
suatu
sistem