Anda di halaman 1dari 7

Nama : Cindy Amini

NIM : N1A119115

Kelas : 1D

KONSEP KELOMPOK SOSIAL

A.Pengertian Kelompok Sosial

Kebutuhan akan individu lain tersebut akan menghasilkan interaksi dengan orang-
orang lain. Interaksi-interaksi tersebut kemudian membentuk kelompok sosial. Setiap
kelompok sosial biasanya terbentuk karena individu-individu yang tergabung di dalamnya
memiliki kepentingan yang sama. Tujuan dan kepentingan yang sama tersebutlah yang
mempererat hubungan semua individu dalam satu kelompok.
Kelompok sosial sendiri berarti sekumpulan individu yang mempunyai pola perilaku
yang sama dan saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain. Dengan demikian diantara
individu-individu tersebut akan timbul hubungan yang lebih erat dan perasaan yang sama.
Hubungan yang dihasilkan dalam setiap kelompok sosial biasanya bersifat timbal balik.
Dalam sebuah kelompok sosial, karena semua anggota memiliki kesamaan tujuan
dan/atau kepentingan, kesadaran akan anggota lain biasanya sangat tinggi. Mereka yang
bergabung dalam sebuah kelompok sosial juga akan melakukan aktivitas yang sama, perasaan
dan interaksi yang mirip. Hal ini terjadi karena mereka ingin membentuk sebuah keseluruhan
yang teratur.
Maka, apa kesimpulannya? Pertama, kelompok sosial ini merupakan sebuah kumpulan
yang terdiri dari beberapa individu. Kedua, semua individu dalam satu kelompok akan saling
menolong, berinteraksi dan beraktivitas bersama-sama. Ketiga, mereka akan membangun
hubungan timbal balik yang mempererat persatuan dan ketergantungan mereka dengan
individu lain dalam kelompok tersebut.

Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial


 Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
 Adanya hubungan timbal balik antara anggota.
 Adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideologi, kepentingan dan kesamaan nasib.
 Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.
 Bersistem dan berproses.

Kriteria Kelompok ( Robert K. Merton )


1.Memiliki pola interaksi,
2.Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok;
3.Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.

Ciri-ciri Kelompok Sosial

 Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
dimana kelangsungan hidup kelompok tersebut bergantung pada kesungguhan para
anggotanya dalam melaksanakan perannya.
 Memiliki norma dan nilai yang di berlakukan untuk mengatur hubungan diantara
segenap anggotanya.
 Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat di bedakan dari kelompok manusia yang
lain
 Adanya interaksi dan komunikasi antar anggota
 Ada kepentingan bersama
Faktor Terbentuknya Kelompok Sosial

1. Faktor kepentingan yang sama (common interest)


Adanya kesamaan suatu kepentingan dapat mendorong sekelompok orang untuk
membentuk sebuah kelompok sosial.
2. Faktor keturunan dan darah yang sama (common ancestry)
Keturunan yang sama sejak zaman dahulu merupakan dasar persatuan dan tali
persaudaraan yang kuat bagi seluruh umat manusia.
3. Faktor geografis
Adanya jarak yang dekat dapat pula menjadikan individu- individu untuk saling
bertemu, melakukan kontak fisik, dan mengadakan interaksi sosial sehingga tercipta
sebuah kelompok sosial.

Klasifikasi Kelompok Sosial

Kelompok sosial juga dibagi menjadi beberapa macam. Klasifikasi kelompok sosial pun
berbeda-beda, diantaranya:

 Berdasar dari cara terbentuknya, ada kelompok semu misalnya kerumunan, massa dan
juga publik. Ada juga kelompok nyata, contoh kelompok sosial ini misalnya kelompok
statistik, kelompok kemasyarakatan dan kelompok asosiasi.
 Berdasarkan kualitas hubungan dari tiap anggotanya, ada kelompok primer dimana
hubungan tiap anggota sifatnya informal. Ada juga kelompok sekunder dimana
hubungan dari tiap anggota bersifat formal.
 Berdasar ikatan dari para anggotanya, ada paguyuban dan patembayan.
 Berdasar pencapaian tujuannya, ada kelompok formal yang memiliki aturan sendiri dan
juga kelompok informal yang memiliki kepentingan bersama meski sifatnya tidak
resmi.

Terbentuknya Norma Kelompok


Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota
kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau
ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak
langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang
masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma
kelompok.

B. Interaksi Sosial

Pengertian interaksi sosial adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi
sosial juga dapat dikatakan sebagai proses saling mempengaruhi tindakan individu atau
kelompok melalui simbol-simbol dan bahasa.

Ciri Interaksi Sosial

1. Jumlah Pelakunya Lebih Dari Satu Orang


Seperti yang saya terangkan di atas bahwa interaksi sosial itu akan terjadi bilamana ada
hubugan interaksi baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau
kelompok dengan kelompok.

2. Terjadinya Komunikasi diantara Pelaku Melalui Kontak Sosial


Interaksi sosial sendiri membutuhkan kontak sosial yang di dalamnya terjadi
komunikasi antara pelaku sosial, dengan terjadinya komunikasi itu maka akan timbulah suatu
pokok pembahasan dan akan menyebabkan terjadinya interaksi sosial

3. Mempunyai Maksud dan Tujuan yang Jelas


Dalam sebuah terjadinya komunikasi tadi ada yang namanya encoding dimana
komunikator atau mentor menyampaikan sebuah pesan pada komunikan sehingga dapat
menimbulkan suatu interaksi sosial yang mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
4. Adanya Dimensi Waktu

ada saat terjadinya interaksi sosial juga di dapatkan ciri dimensi waktu baik itu terjadi
di maslampau, masa now atau sekarang dan juga masa depan.

Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk Asosiatif
1. Kerja sama (Cooperation)
2. Akomodasi (Accomodation)
3. Akulturasi (Acculturation)
4. Asimilasi (Assimilation)
Bentuk Disosiatif
1. Persaingan (Competition)
2. Kontroversi (Contraversion)
3. Konflik (Conflict)

C. Pranata Sosial

Pranata atau lembaga sosial merupakan produk kesepakatan masyarakat yang dibuat
untuk menjalankan sistem nilai dan norma tertentu. Definisi pranata sosial dapat dideskripsikan
sebagai upaya institusional untuk melaksanakan atau melanggengkan sistem sosial. Dengan
demikian, pranata sosial dapat disebut juga institusi sosial atau lembaga sosial.

Fungsi Pranata Sosial

fungsi pranata atau institusi sosial adalah untuk menyadarkan seluruh anggota
masyarakat agar berperilaku sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kesadaran
yang terwujud dalam perilaku tersebut diperlukan dalam rangka menjaga keharmonisan sosial
dan kelanggengan sistem sosial.

Ciri Pranata Sosial

1. Memiliki Lambang-lambang sebagai Ciri Khasnya

2. Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu

3. Memiliki Tradisi Tertulis Maupun Tidak Tertulis


4. Merupakan Suatu Sistem Pola-pola Pemikiran dan Pola Perilaku yang Terwujud Melalui
Aktivitas Kemasyarakatan

5. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan

6. Memiliki Alat-alat Perlengkapan yang Digunakan

Macam-macam Pranata Sosial

1.Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan
kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga
yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi
untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.

2. Pranata Agama

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya.

3.Pranata Ekonomi
Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi,
distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan,
perindustrian, dan perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan
dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, atau barang-barang berharga lainnya.

4. Pranata Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan.

5. Pranata Politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi segala urusan
dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di
dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka
memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan pemerintahan negara.

Anda mungkin juga menyukai