Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dan unsur-unsur intrinsik drama

Pernahkah anda mendengar seseorang yang mengatakan bahwa dia pernah mementaskan suatu
pentas drama di suatu tempat? Bahkan orang yang mengatakan bahwa dia pernah mementaskan suatu
drama belum tentu mengerti betul apa yang dimaksud dengan drama. Anda tentunya pernah melihat
pentas drama, saat menikmati suatu drama tersebut apa yang anda rasakan? Suatu drama yang
berceritakan mengenai hal-hal yang sedih biasanya akan membawa penonton menjadi sedih pula,
sebaliknya drama yang membawa cerita komedi akan membawa penonton tertawa riang gembira.
Melalui artikel singkat kali ini mari kita bersama-sama belajar mengenai apa sih sebenarnya yang
dimaksud dengan drama dan apa saja unsur-unsur instrinsik yang terdapat di dalam drama tersebut.
Kita awali dengan pengertian drama dibawah ini:

Pengertian drama
Drama merupakan bentuk karya sastra berupa dialog yang dipentaskan terhadap khalayak ramai.
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia drama merupakan syair atau prosa yang
dipentaskan melalui akting atau dialog yang dipentaskan yang harapannya dapat menggambarkan
watak si tokoh/aktor dalam drama. Drama sendiri terdiri dari berbagai macam, yakni drama dagelan,
komedi, tragedi, dan melodrama. Drama dapat diterapkan dalam beberapa tempat (media) yakni: Film,
panggung, Bioskop dan Televisi. Adapun unsur-unsur drama meliputi unsur ektrinsik dan unsur intrinsik.
Kali ini kita akan membahas unsur-unsur intrinsik dalam drama yang meliputi: Tema, Alur/Plot,
Watak/Penokohan, Latar dan Amanat. Unsur-unsur drama tersebut akan kita bahas lebih lanjut
dibawah ini:

Unsur-unsur Intrinsik drama


1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang mendasari suatu jalan cerita dari drama. Pokok
pikiran (tema) dikembangkan dengan baik dan menarik sehingga terciptalah suatu kisah drama yang
tertata rapi, bagus dan membuat orang tertarik untuk melihat pentas drama tersebut. Tema merupakan
inti dari kisah suatu drama. Seyogyanya dalam menentukan suatu tema harus memperhitungkan
lingkungan sekitar, misalnya jika drama dipentaskan di
masyarakat yang agamis maka tema yang dibawakan sebaiknya berhubungan dengan ajaran agama
setempat.

2. Watak/Penokohan
Watak atau karakter tokoh dalam drama merupakan sifat yang dimiliki oleh pemeran drama dalam
suatu pentas drama. Karakter-karakter/sifat-sifat ini di tulis oleh penulis lakon (penulis cerita drama)
yang kemudian di perankan oleh aktor (pemain drama). Berdasarkan perannya masing-masing maka
tokoh dapat dibedakan menjadi tiga yakni:
Protagonis, yaitu tokoh utama yang berperan sebagai orang Baik
Antagonis, yakni tokoh utama yang berperan sebagai orang jahat
Tritagonis, adalah tokoh pembantu.
3. Latar/Setting
Merupakan keterangan yang menunjukkan tempat, suasana, waktu, dan situasi yang terjadi dalam
drama.
Latar tempat: Yakni mengenai suatru tempat terjadinya cerita yang dipentaskan dalam drama tersebut.
Latar Waktu: Berisi mengenai waktu, yaikni kapan cerita dalam drama tersebut terjadi.
Latar suasana:  Berisi mengenai suasana yang terjadi dalam drama
Latar situasi:  Berisi mengenai situasi dalam drama
4. Alur/Plot
Alur atau plot dalam drama merupakan rangkaian atau urutan cerita dalam suatu drama. sebuah
drama disusun secara urut melalui alur/plot, misalnya diawali dengan kejadian A yang mempengaruhi
kejadian B dan di akhiri dengan penyelesaian masalah atau konflik dalam cerita drama. Struktur dari
Plot terdiri dari bagian Awal, bagian tengah dan bagian akhir.
Alur terdiri atas sebagai berikut.
a.              Eksposisi  atau pemaparan, yaitu pengarang mulai mengenalkan tokohtokohnya.
b.              Pertikaian, yaitu tahap alur yang menggambarkan mulai adanya pertikaian, baik antartokoh
maupun pada diri seorang tokoh.
c.              Klimaks, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi tokoh mencapai
puncaknya.
d.              Leraian, yaitu tahap alur yang menggambarkan bahwa persoalan mulai menurun
e.              Penyelesaian, yaitu tahap yang menggambarkan bahwa persoalan selesai.

Apabila tahap-tahap di atas disajikan oleh pengarang secara urut dari tahap pemaparan hingga
penyelesaian, dinamakan  alur maju.  Apabila tahap-tahap alur di atas disajikan secara mundur,
disebutalur mundur. Apabila disajikan secara gabungan antara maju dengan mundur, dinamakan  alur
gabungan.

Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Jenis alur
ditentukan berdasarkan urutan penyajian peristiwa-peristiwa dalam cerita (drama). Jenis alur dibedakan
menjadi:
a.                  Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara progresif/maju dari awal,
tengah, hingga akhir.
b.                  Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara regresif/mundur yang
diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsur-angsur mundur hingga ke bagian permulaan.
c.                  Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.

5. Amanat
Merupakan bagian yang menjelaskan mengenai sesuatu yang disampaikan penulis drama dari suatu
pentas drama. Amanat ditujukan untuk orang-orang yang menonton drama tersebut. Amanat ada yang
diperlihatkan secara langsung (tersurat) namun juga ada yang tidak diperlihatkan secara langsung
(tersirat). Suatu drama yang baik harus membawa amanat yang memberikan pelajaran kehidupan yang
bermanfaat bagi penonton.

Anda mungkin juga menyukai