Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ISLAMIC CIVILIZATION AND MUSLIM THINKERS

( PERADABAN ISLAM DAN PEMIKIR MUSLIM )

Dosen Pengampu :

Dr. Zuhri Tauhid, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1) Deri Yudian Saputra ( 200802013 )


2) Deva Hasnah Rabbani ( 200802009 )
3) Dhearta Abril Styaki 200802015 )
4) Edila Novita ( 200802022 )
5) Muhammad Ridha Arrasyid ( 200802004 )
6) Siti Rapiah Lubis ( 200802029 )

PRODI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS STUDI ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah al – islam 4 Tentang “ Islamic Civilization and Muslim Thinkers “ Peradaban
Islam Dan Pemikir Muslim yang kami sajikan dalam bentuk makalah.

Adapun Makalah ini yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasa maupun segi lainnya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 13 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Tokoh – Tokoh Ilmuwan Islam.......................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, setelah malam yang panjang hening
dan gelap dalam sejarah manusia, akhirnya datang tahun 610 masehi. Tahun yang
menandakan bahwa pagi sudah dekat bagi manusia. Di gua ini, kecepatan
peradaban yang muncul di tanam dalam hati yang diberkati S.A.W, membaca
nama tuhanmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, karena tuhanmu adalah yang terbaik yang telah mengajarkan dengan
pena, mengajarkan manusia yang tidak tahu, surah Al-Iqra (96) ayat 1-5 , dalam
alquran, 3 pilar peradaban yang di berkati, yang disebut pengetahuan.
Kepercayaan terhadap tuhan dan cinta untuk kemanusiaan, yang melindungi
nabi dan syukurnya siap dan bertahan dengan segala kesulitan yang ada, untuk
memastikan bahwa kebenaran dan kebaikan berlaku di bumi ini. karena itu dalam
nama tuhan mereka berusaha untuk menyebarkan pesan, melewati gurun yang
terik, medan berbahaya dan perairan tanpa ampun, semua demi Allah dan
kemanusiaan, dengan menyebarkan ide-ide yang mengubah dunia ini. kesetaraan
manusia dan cinta untuk kemanusiaan, pengetahuan. Dalam waktu tidak lebih dari
100 tahun penyebaran islam begitu cepat, terinpirasi oleh al-quran dan perintah
nabi untuk mencari pengetahuan, mereka meningkatkan perjalanan belajar yang
bermanfaat, dari siap saja, kapan saja, dimana saja, mereka belajar semua cabang
pengetahuan yang ada dan tidak ada yang diabaikan.
Pengetahuan tentang tuhan, pengetahuan tentang manusia, pengetahuan
tentang dunia. Mereka bukan hanya peniru, mereka memurnikan, mereka
menciptakan, dan mereka memberi manusia sepasang lensa baru. Pemikir dan
ilmuwan muslim/islam yaitu, ibnu al haytham, al-khawarizmi, Al-jazari, ibnu sina,
Ijliya al-astrulasi, At-Tusi, Al-Idrisi, Ibnu Battuta, dan Mimar Sinan.

B. Tujuan
Agar mahasiswa dan mahasiswi mengetahui tentang peradaban islam dan
pemikir muslim, siapa saja tokoh – tokoh islam, ilmuwan muslim, penemu ilmu
pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tokoh – Tokoh Ilmuwan Islam


1. Ibnu al-haytham ( Pencipta Kamera )
Pernahkah anak Anda bertanya bagaimanakah kita bisa melihat?
Bagaimanakah Allah membuat mata kita bisa bekerja? Pertanyaan ini yang
berhasil dijawab oleh Ibnu Al Haytham. Hasil penelitiannya ini yang menjadi
dasar kerja kamera yang ada di ponsel Anda saat ini.
Karya besarnya, Al Manazir, diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi
berjudul Book of Optics. Ibnu Al Haytham dikenal di Barat dengan nama
Alhazen. Ia sangat memengaruhi pola pikir ilmuwan-ilmuwan Barat seperti
Roger Bacon, Leonardo Da Vinci, dan Keppler. Bahkan sampai sekarang isi
bukunya masih sering dikutip oleh professor-profesor sebagai karya yang
masih akurat.
Penemuannya adalah camera obscura. Cahaya yang menyinari lubang
kecil di ruangan gelap akan memproyeksikan film negatif, seperti kamera
dan film di bioskop. Camera sendiri berasal dari bahasa Arab “Qamara” yang
berarti kamar.

2. Al – Khawarizmi ( Matematika )
Al-Khawarizmi adalah muslim pertama dalam ilmu hitung matematika.
Seorang ilmuwan bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Musa
dikenal dengan sebutan al-Khawarizmi karena ia berasal dari Khawarizm,
sebuah daerah di timur laut Kaspia.
Sebelum Al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol, para ilmuwan
mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukan satuan, puluhan,
ratusan dan seterusnya untuk menjaga angka agar tidak saling tertukar.
Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kaum
Barat, mereka lebih tertarik menggunakan raqam al-binji daftar angka arab,
termasuk angka nol hasil pengembangan Al-Khawarizmi. Oleh sebab itu,
angka nol baru dikenal dan digunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah
dikembangkan oleh Al-Khawarizmi.

2
Selain sebagai ilmuwan yang mengembangkan angka nol, Al-
Khawarizmi juga lebih dikenal di Barat dengan nama Algorisme. Kamu juga
pasti tidak asing dengan istilah algoritma, algoritma menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah
matematis dalam langkah terbatas.
Kini, nama beliau digunakan untuk istilah matematika. Hal ini karena
beliau yang menemukan algoritma tersebut dan dijuluki sebagai Bapak
Algoritma atau Bapak Matematika.
Selain terkenal di bidang matematika, Al-Khawarizmi juga ahli di
bidang geografi dan praktisi astronomi. Bahkan, karyanya di bidang
astronomi yang berjudul Zij al Shindhind adalah karya terpenting hingga saat
ini, seperti yang dikutip dari buku "99 Tokoh Muslim Dunia for Kids" yang
ditulis oleh Salman Iskandar.
Bahkan, ahli ilmu aljabar dunia, Leonardo Fibonacci dari Pisa pun
mengaku berhutang pada al-Khawarizmi. Sementara, George Sarton, penulis
sejarah matematika ternama, menyebut al-Khawarizmi sebagai salah seorang
ilmuwan muslim terbesar dan terbaik pada masanya.
Di dunia Barat, ilmu aljabar banyak dipengaruhi oleh karya Al-
Khawarizmi, nama aljabar sendiri diturunkan dari judul bukunya "Kitab Al-
Jabar wa Al-Muqabalah" yang merupakan buku pertama tentang dasar-dasar
aljabar.
Buku pertama yang secara sistematis membahas solusi persamaan
linear dan kuadratik. Al-jabr memiliki arti proses menghilangkan bagian
negatif dari persamaan dengan menambahkan kuantitas yang sama pada
kedua sisi persamaan.

3. Al – Jazari ( Teknik )
Jam gajah ciptaan Al Jazari untuk menentukan waktu shalat. Ketepatan
waktu dalam Islam sangatlah penting. Sebagai seorang insinyur mesin, Al
Jazari mengembangkan jam yang bisa digunakan untuk menentukan waktu
shalat, puasa, dan haji.
Karya besarnya adalah jam gajah yang bisa mengukur waktu dengan
akurat. Ia mempelajari bagaimana air yang mengalir bisa digunakan untuk
menggerakkan jam dengan akurasi yang cukup tinggi.
3
Al Jazari juga ingin mempermudah umat Islam berwudlu. Ini
mendorongnya untuk membuat mesin pompa air. Berkat Al Jazari, orang-
orang di Turki abad ke-12 mampu beribadah dengan lebih nyaman.
Jika anak Anda ingin menjadi ahli permesinan, kenalkanlah Al Jazari.
Karyanya membuat dia terkenal di dunia sekaligus menjadi bekal amal di
akhirat.
Penemuan fantastis al Jazari lainnya yang menarik perhatian para
sejarawan sains adalah "robot". Ini dianggap sebagai "robot" pertama yang
dapat diprogram dalam sejarah. Karya fenomenal tersebut mirip seperti kotak
musik yang dirancang untuk memainkan lagu-lagu sebagai hiburan.
Mekanisme kerja yang digunakan yaitu dengan menganimasikan para
drumer yang diprogram untuk memainkan ketukan secara berbeda. Alat ini
kemudian menjadi mainan bagi orang kaya saat itu. Al-Jazari memahami
kebutuhan untuk mempesona pelanggannya yang kaya dengan keajaiban
terbarunya.

4. Ibnu Sina ( Kedokteran )


Ibnu Sinna sang dokter peletak ilmu kedokteran. Ibnu Sina mampu
melakukan berbagai operasi bagi orang yang sakit. Salah satu yang terkenal
adalah operasi tulang. Padahal ia hidup di abad ke-11 saat teknologi belum
semaju sekarang.
Karyanya Al Qanun fi at-Tibb menjadi rujukan bagi dunia kedokteran
sampai akhir abad ke-19. Buku ini diterjemahkan menjadi Canon of
Medicine dan menjadi dasar bagi kedokteran Barat saat ini.
Ibnu Sina tidak membatasi dirinya hanya dalam bidang kedokteran
saja. Ia sangat prihatin melihat takhayul dan mitos yang ada di masyarakat.
Ini yang mendorongnya untuk mempelajari logika sains di balik
fenomena alam. Ia mempelajari asal-muasal air dan pembentukan awan. Ia
membuat buku tentang batu dan mineral serta meteorology. Ia mencari tahu
bagaimana gunung terbentuk dan juga penyebab gempa bumi.

5. Ijliya al – astrulasi ( Astrolab ) / Mariam Al-Ijliya


Mariam al-Ijliya, salah satu penemu astrolab yang tercatat sebagai
salah satu anak didik Bitolus, pembuat astrolab terkenal dari Bagdad, Irak.
4
Ayah Mariam adalah murid Bitolus yang kemudian mengajak putrinya
bekerja di tempat ayahnya bekerja. Mereka bekerja di istana Sayf al-Dawla di
Aleppo, yang memerintah dari 944-967.
Menurut Prof. Saleem Al-Husaini, yang dikutip dari Arab Times,
Mariam adalah muslimah pertama pembuat cikal alat transportasi dan
komunikasi untuk dunia modern. Pekerjaan yang dilakukannya rumit dan
berkaitan dengan persamaan matematis tap ia mampu membuktikan
kemampuannya dalam bidang ini.
Sayang, nama Mariam terlupakan dalam sejarah. Saking sedikit catatan
tentang Mariam, seorang penulis bernama Raya Wolfsun meragukan
keberadaan Mariam sebagai penemu astrolab. Sebabnya, jauh sebelum
Mariam lahir, astrolab sudah digunakan di India dan Persia.

6. At – Tusi ( Ilmuwan Serba Serbi) / NASIRUDDIN AL-TUSI (1201 – 1274


M)
Nasiruddin Ath-Thusi dikenal sebagai “ Ilmuan serba bisa “ (Multi
talented). Julukan (laqob) itu rasanya amat pantas disandangnya karena
sumbangannya bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern sungguh tak
ternilai besarnya. Selama hidupnya, ilmuan Muslim dari Persia itu
mendedikasikan diri untuk mengembangkan berbagai ilmu, seperti
astronomi, biologi, kimia, matematika, filsafat, kedokteran, hingga ilmu
agama islam.
Sejak kecil, Nasiruddin digembleng ilmu oleh ayahnya yang beprofesi
sebagai ahli hukum di sekolah Imam Kedua Belas.
Selain digembleng ilmu agama di sekolah itu, Ath-Thusi mempelajari
Fiqih, Ushul, Hikmah dan Kalam, terutama Isyarat-nya Ibnu Sina, dari
Mahdar Fariduddin Damad,dan Matematika dari Muhammad Hasib, di
Nishapur. Dia kemudian pergi ke Baghdad di sana, dia mempelajari ilmu
pengobatan dan Filsafat dari Qutbuddin,dan juga Matematika dari
Kamaluddin bin Yunus dan Fiqih serta Ushul dari Salim bin Badan. Karya
pertamanya adalah kitab Akhlaq-I Nasiri yang ditulisnya pada tahun 1232 M.

5
7. Al – Idrisi ( Geografi )
Bola dunia atau globe yang kita kenal saat ini melalui proses
penciptaan yang panjang. Globe lahir dari pemikiran, eksperimen, dan
penjelajahan para ilmuwan. Sosok kunci kelahiran globe adalah ilmuwan
Muslim bernama Al Idrisi.
Nama lengkapnya Abu Abd Allah Muhammad Al Idrisi Al Qurtubi Al
Hasani Al Sabti. Orang-orang Eropa menyebutnya Dresses. Ia lahir di Ceuta,
Spanyol pada 1100.
Al Idrisi Sang Ilmuwan Muslim Pembuat Peta Bola Dunia. Pemikiran
bentuk Bumi menjadi dinamika dari masa ke masa. Pada abad pertengahan,
konsep Bumi berbentuk bulat sudah menjadi keyakinan para ilmuwan
Muslim dan ditegaskan dalam sebuah bola dunia atau globe.
John Block Friedman and Kristen Mossler Figg menyebut bahwa Al
Idrisi salah satu keturunan Nabi Muhammad. Itu tercantum dalam buku
“Trade, Travel, and Exploration in the Middle Ages an Encyclopedia" (2010:
14). Dalam Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia (379) karya
Josef W. Meri juga menyebutkan hal yang sama.
Karya besarnya itu tak terpisahkan dari pandangannya bahwa Bumi itu
bundar dan jadi bagian kecil dari jagat raya. “Seperti kuning telur dalam
telur. Udara mengitarinya di semua sisi," katanya.
S. Maqbul Ahmad, dalam buku berjudul, "Cartography of al-Sharif al-
Idrisi," menuturkan bahwa Al Idrisi menempuh pendidikan di Kordoba. Saat
usaianya masih 16 tahun, ia berkunjung ke Asia Kecil. Setelahnya, Al Idrisi
melakukan perjalanan di sepanjang pantai selatan Perancis, mengunjungi
Inggris, dan melakukan perjalanan secara luas di Spanyol dan Moroko.
Selain menghimpun pengalaman pribadi, ia tekun mengumpulkan data
geografis seluruh dunia dengan berbagai cara. Mulai dari bertanya pada para
pedagang dan wisatawan, hingga memunculkan antitesis yang mengkritik
para ahli geografi sebelumnya.
Anwar Ul Haque, dari Department of Pathology AJK Medical College,
AJK University dalam tulisannya berjudul, “Muhammad al-Idrisi Father of
Modern Geography and Maps," menjelaskan petualangan Al Idrisi ke
berbagai belahan dunia membuat namanya makin populer. Para navigator
laut dan perencana militer Eropa pun tak asing dengan namanya. Hingga
6
akhirnya Raja Roger II, seorang raja di Sicilia keturunan Normandia
mengundangnya.

8. Ibnu Battuta ( Sang Penjelajah Dunia )


Ibnu Battuta hidup pada abad ke-14. Pada usianya yang baru 21 tahun,
Ibnu Battuta berkelana selama 29 tahun. Ia telah mengunjungi 44 negara,
mulai dari Afrika, Mesir, Suriah, Persia, Teluk Arab, Anatolia, Turkistan,
Afghanistan, India, Maladewa, Srilanka, Bengal, Sumatera, Tiongkok,
Sardinia, dan Spanyol.
Perjalanannya ini bertujuan untuk berdakwah. Bukan untuk menguasai
dan menjajah daerah yang ia kunjungi. Ibnu Battuta menyebarkan kebenaran
di tiap daerah yang ia kunjungi.
Dari petualangannya ini, Ibnu Battuta membuat buku berjudul Ar-
Rihlah. Dengan membaca buku ini, kita bisa tahu sisi sejarah Islam yang
sekarang sudah tertutupi.

9. Mimar sinan ( Arsitektur )


Mimar Sinan bisa dibilang adalah seorang arsitek Muslim terbesar dan
paling berpengaruh sepanjang masa. Dia meninggal persis 432 tahun yang
lalu pada 17 Juli 1588. Dilahirkan di Anatolia pada tahun 1489, ia hidup
selama puncak Kesultanan Utsmaniyah. Dan selama masa hidupnya, ikon
kota Istanbul berubah selamanya.
Sinan adalah putra dari orang tua Kristen Yunani atau Armenia. Pada
awalnya dia mengikuti usaha ayahnya sebagai tukang batu dan tukang kayu.
Tetapi pada 1512 ia direkrut menjadi korps Janissary dan masuk Islam, serta
memulai dinas seumur hidup di rumah kerajaan Ottoman dan kepada Sultan
Suleyman pada khususnya.
Setelah mengikuti pendidikan di sekolah dan pelatihan yang ketat,
Sinan menjadi perwira konstruksi di pasukan Ottoman, yang akhirnya naik
menjadi kepala artileri. Selama berada di militer ia melakukan perjalanan ke
seluruh kekaisaran, seperti Baghdad, Damaskus, Persia dan Mesir.
Ketika pasukan Ottoman melintasi Eropa, Afrika dan Persia, Sinan
pergi bersama mereka, mengatur korps teknik untuk militer, dan membangun
masjid dan bangunan sipil lainnya di kota-kota baru Ottoman. "Saya melihat
7
monumen, sisa-sisa kuno yang agung. Dari setiap reruntuhan yang saya
pelajari, dari setiap bangunan, saya menyerap sesuatu," katanya. Pada tahun
1538, bakatnya tidak bisa lagi diabaikan dan dia diberi posisi sebagai kepala
arsitek pemerintahan Sultan di Istanbul.
Hagia Sophia, Sinan pertama kali mengungkapkan bakatnya sebagai
arsitek di tahun 1530-an dengan merancang dan membangun jembatan dan
benteng militer. Jumlah proyek yang dia lakukan sangat besar yakni 79
masjid, 34 istana, 33 pemandian umum, 19 makam, 55 sekolah, 16 rumah
miskin, 7 madrasah dan 12 karavan, ditambah lagi dengan lumbung, air
mancur, saluran air, dan rumah sakit.
Gaya arsitektur Sinan dipengaruhi permata abadi dari arsitektur
Istanbul, bekas gereja Kristen Hagia Sophia. Arsitek di masa Ottoman
menggunakan kubah raksasa Hagia Sophia sebagai template untuk
mendesain masjid. Maka, masjid Ottoman pun didasarkan pada premis
memiliki satu kubah pusat raksasa di atas aula utama yang ditopang oleh
banyak semi-kubah di sisinya.
Masjid Süleymaniye, meski sudah banyak upaya untuk melampaui
arsitektur Hagia Sophia terkait ukuran dan keindahannya, tidak ada arsitek
yang mampu mencapai prestasi seperti itu. Maka Mimar Sinan
menjadikannya tujuan untuk membangun sebuah monumen bagi Islam yang
lebih megah dari Hagia Sophia.
Saat ia memulai karirnya, ia membangun masjid-masjid kecil di
seberang kekaisaran. Dia membangun Masjid Khusruwiyah di Aleppo Syria
pada 1547, dan dia merenovasi masjid Imam Abu Hanifah di Baghdad serta
masjid Jalal al-Din al-Rumi di Konya. Semua proyek ini memberi Sinan
pengalaman yang baik dalam arsitektur dan teknik.
Dua karya Mimar Sinan yang paling terkenal adalah Masjid
Süleymaniye di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne. Masjid Süleymaniye
dibangun pada tahun 1550–57 dan dianggap oleh banyak sarjana sebagai
karya terbaiknya. Itu didasarkan pada desain Hagia Sophia dan memiliki
kubah pusat besar yang ditembus oleh 32 lubang, sehingga memberi kubah
efek cahaya sementara dan juga banyak menerangi interior masjid. Ini adalah
salah satu masjid terbesar yang pernah dibangun di Kekaisar
Kekaisaran Ottoman.
8
Selain tempat ibadah, juga berisi kompleks sosial yang luas yang
terdiri dari empat madrasah, sebuah rumah sakit besar dan sekolah
kedokteran, ruang makan dapur, dan kamar mandi, toko, dan istal.
Mendominasi Bosporus dan Tanduk Emas, siluet pada Masjid Suleymaniye
dengan menara ramping dan kubah yang tinggi adalah salah satu ciri khas
Istanbul.
Namun, Sinan sendiri menganggap Masjid Selimiye di Edirne, yang
dibangun pada tahun 1569-75, sebagai karya besarnya. Masjid ini adalah
puncak dari rencananya yang berbentuk kubah terpusat, kubah pusat yang
besar menjulang di atas delapan dermaga besar, yang di antaranya
merupakan arkade tersembunyi yang mengesankan. Kubah dibingkai oleh
empat menara paling tinggi di Turki.
Sinan meninggal pada 1588 saat berusia 98, dan dimakamkan di
sebuah makam sederhana yang ia rancang untuk dirinya sendiri di bagian
belakang kebunnya dekat Masjid Suleymaniye di Istanbul. Selama hidupnya,
ia membangun beberapa monumen terbesar yang pernah ada pada masa
Kerajaan Ottoman. Dampaknya terhadap dunia Muslim tidak hanya terbatas
pada masjid-masjid raksasa yang ia bangun.
Dia membangun lebih dari 90 masjid besar di seluruh kekaisaran, 50
masjid kecil, 57 perguruan tinggi, 8 jembatan, dan banyak bangunan publik
lainnya di seluruh wilayah Ottoman.
Muridnya kemudian melanjutkan jejaknya dengan membangun
landmark utama lainnya di seluruh dunia, termasuk Masjid Sultanahmet
(Masjid Biru) di Istanbul dan Taj Mahal di Agra, India. Sinan dianggap
sebagai arsitek Muslim terbesar sepanjang masa, dan karya-karyanya adalah
beberapa simbol Islam terbesar saat ini, 432 tahun setelah wafat.

10. Al – Buttani ( Astronomi )


Al Battani (sekitar 850 - 923) adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Abū ʿAbdullāh
Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-Battānī), lahir
di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang
penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik.

9
Al Battani juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri. Al-
Battani merupakan salah seorang ahli astronomi dan matematikawan muslim
pada abad pertengahan yang cukup berpengaruh. Salah satu karyanya yang
cukup populer adalah Kitab al-Zij, yang pada abad ke-12 diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dengan judul De Scientia Stellarum atau De Motu
Stellarum.
Berkat penemuannya, saat ini kita bisa mengetahui bahwa dalam
setahun ada 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik (sumber lain menyebut
365,24 hari). Penemuan Al-Battani ini dianggap akurat, bahkan keakuratan
pengamatan yang dilakukan Al-Battani ini membuat seorang matematikawan
asal Jerman bernama Christopher Clavius menggunakannya untuk
memperbaiki kalender Julian.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ternyata penemu ilmu pengetahuan tidak hanya dari tokoh – tokoh
barat, seperti yang kita ketahui saat ini dan sebenarnya penemu pertama ilmu –
ilmu pengetahuan adalah ilmuwan – ilmuwan muslim, mereka yang pertama
menciptakan, menemukan, dan sangat berjasa penemuannya untuk kita pada
saat ini. Namun pada saat ini karena satu dan lain hal yang kurang pasti apa
penyebabnya, ilmuwan – ilmuwan muslim tidak lagi dikenal sebagai tokoh
ilmiah penemuan ilmu – ilmu pengetahuan yang ada, tetapi sekarang dalam
sejarah penemu ilmu pengetahuan tokohnya adalah orang barat. Padahal rata –
rata penemuan yang ada di muka bumi ini berawal dari ilmuwan – ilmuwan
muslim.

B. Saran
Semoga dengan adanya mata kuliah al – islam dan materi ini kita dapat
mengenal, mengetahui ilmuwan – ilmuwan muslim serta penemuannya,
supaya kita mengenang jasa, serta sadar dan mengetahui kehebatan ilmuwan
ilmuwan muslim, karya – karyanya dan siapa penemu sebenarya ilmu – ilmu
pengetahuan yang ada pada saat ini, serta kita dapat menghargai sejarah yang
beliau ukirkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.republika.co.id/berita/qs6h20313/al-jazari-penemu-muslim-yang-
ciptakan-robot-pertama-dunia

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5933803/mengenal-al-khawarizmi-
penemu-algoritma-hingga-aljabar

http://mzw.fai.umj.ac.id/10-penemu-muslim-yang-harus-anda-ceritakan-pada-
anak/

http://pellmati.blogspot.com/2011/11/1-biografi-nasiruddin-ath-thusi.html?m=1

https://tirto.id/mariam-al-ijliya-muslimah-pembuat-astrolab-penentu-arah-cqZu

https://tirto.id/al-idrisi-sang-ilmuwan-muslim-pembuat-peta-bola-dunia-cqfv

https://www.muslimobsession.com/mimar-sinan-arsitek-terbaik-dalam-sejarah-
islam/

https://tirto.id/al-battani-astronom-muslim-penentu-jumlah-hari-cpuY

12

Anda mungkin juga menyukai