Anda di halaman 1dari 8

Sistem Sosial Budaya

Indonesia

Nama : Mochtar Lotfi


NIM : 216.057.20201.2528
Dosen Pembimbing : Hj. Rahmi Hayati, S.Sos, MAP

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG TAHUN 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas berkat rahmat-Nya.
Kami dapat menyusun makalah Sistem Sosial Budaya Indonesia khususnya tentang pembahasan Suku
Banjar.

Makalah ini dibuat dalam rangka meningkatkan pembelajaran mata kuliah Sistem Sosial Budaya
Indonesia. Pemahaman tentang manusia dan hal hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan
dengan suatu tujuan agar beberapa masalah dapat diselesaikan dan dihindari sekaligus
memperdalam wawasan bagi kita semua.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj. Rahmi Hayati, S.Sos, MAP selaku Dosen
Sistem Sosial Budaya Indonesia di STIA Tabalong yang telah membimbing saya. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber inspirasi makalah ini.

Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan karena saya juga masih
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk para pembaca. Terima kasih atas perhatiannya dan jikalau ada kesalahan kata
maupun tulisan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .

DAFTAR ISI ....

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang....

1.2. Rumusan Masalah.......

BAB II PEMBAHASAN

2.1.. Tujuan Dan Fungsi Fungsi Arsip Manual......................

2.2. Siklus Arsip Manual............................................................................

2.3. Tahap Keempat Retrieval................................

2.4. Tahap Kelima Disposisi......................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan.....
3.2. Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki bermacam- macam suku, kebudayaan dan
bangsa. Kebudayaan yang beraneka ragamtersebut tentu dapat terjadi karena perbedaan suku yang sangat
terlihat pada setiap wilayahdan daerah di Indonesia. Tentu saja ini menjadi sebuah tradisi yang turun-
temurun sejak dahulu.Kebudayaan ini tentu saja harus kita pelihara dan lestarikan keberadaannya,
inimerupakan bekal untuk generasi yang akan datang agar mereka juga bisa mengetahui danmelihat
keindahan, keunikkan dan keaslian dari kebudayaan tersebut.Pada kesempatan kali ini, penulis ingin
memberitahu tentang kebudayaan yangada di Indonesia. Khususnya kebudayaan yang berada di daerah
Kalimantan Selatan yaitusuku Banjar.Melihat keunikkan dari daerah Kalimantan selatan ini sendiri,
kami tertarik untuk membahasnya lebih lanjut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah kebudayaan suku banjar?


2. Bagaimana kesenian suku banjar?
3. Bagaimana system kepercayaan suku banjar?
4. Bagaimana system kekerabatan suku banjar?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Suku Banjar

Suku bangsa Banjar ialah penduduk asli yang mendiami sebagian besar wilayah Propinsi
Kalimantan Selatan.Mereka itu diduga memiliki kesamaan dengan penduduk pulau Sumatera atau daerah
sekitarnya, yang membangun tanah air baru di kawasan ini sekitar lebih dari seribu tahun yang lalu.
Suku Banjar berasal dari orang Melayu Sumatera, Kalimantan dan Jawa yang datang ke
Kalimantan Selatan untuk berdagang.Adat, bahasa dan kepercayaan mereka adalah akibat pengaruh
berabad-abad dari orang Dayak, Melayu dan Jawa.Ada juga orang Dayak yang menjadi orang Banjar
karena memeluk agama Islam.Orang Banjar dapat dibagi dua dari segi dialek bahasa, yaitu Banjar Hulu
dan Banjar Kuala.Suku Banjar terdapat di propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Sumatera
dan Malaysia (Perak, Selangor dan Johor). Mereka juga terkenal dengan julukan masyarakat air (the
weter people) karena adanya pasar terapung, tempat perdagangan hasil bumi dan kebutuhan hidup
sehari-hari di sungai-sungai kota Banjarmasin, ibukota Propinsi Kalimantan Selatan.

2.2. Kesenian

A. Madihin

Seni Madihin adalah suguhan pentas monolog oleh satu atau dua orang seniman tradisional yang
merangkai syair dan pantun diiringi dengan musik gendang khas Banjar. Sajian materi seni ini biasanya
melemparkan sindiran sindiran dan pesan sosial dan moral dengan kosa kata yang menggelitik dan lucu.

B. Japen

Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam.Kesenian
ini sangat populer di kalangan rakyat yang menetap di pesisir sungai Mahakam maupun di daerah pantai.
Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula ditarikan secara
tunggal.Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas Kutai yang disebut dengan
Tingkilan.
Alat musiknya terdiri dari gambus (sejenis gitar berdawai 6) dan ketipung (semacam kendang
kecil).Karena populernya kesenian ini, hampir di setiap kecamatan terdapat grup-grup Jepen sekaligus
Tingkilan yang masing-masing memiliki gayanya sendiri-sendiri, sehingga tari ini berkembang pesat
dengan munculnya kreasi-kreasi baru seperti Tari Jepen Tungku, Tari Jepen Gelombang, Tari Jepen 29,
Tari Jepen Sidabil dan Tari Jepen Tali.
Seni Tari Klasik Merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan Kraton Kutai
Kartanegara pada masa lampau.
C. Musik Panting

Seni Musik Panting adalah paduan antara berbagai alat musik seperti Babun, Panting, Biola, Gong,
yang menghasilkan irama khas, biasanya mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar yang dinyanyikan, atau
mengiringi tarian tradisional. Istilah panting diambil dari salah satu jenis alat musik utamanya Panting,
yaitu alat musik petik yang mirip dengan Gitar Gambus berukuran kecil.

KERAJINAN

Salah satu yang manjadi daya tarik pengunjung Kota Banjarmasin adalah berbagai macam kerajinan
tangan dan cinderamata yang ada di kota ini. Kerajinan tangan yang ada di Kota Banjarmasin bukan
hanya dihasilkan oleh penduduk Kota Banjarmasin, tetapi juga dari kota dan kabupaten lain di
Kalimantan Selatan, sehingga dengan datang ke Banjarmasin wiastawan dapat mengenal beragam
kerajinan khas yang dihasilkan rakyat Kalimantan Selatan.

Kerajinan Tangan yang dihasilkan warga Kota Banjarmasin sendiri diantaranya berupa kain Sasirangan
yang memiliki kombinasi warna dan tekstur sangan khas. Keindahan sasirangan sudah dikenal secara
nasional, sebagai salah satu bahan busana pria dan wanita.

Seoran pria sedang membilas kain sasirangan yang sudah jadi SUMBER : google.com

2.3 SISTEM KEPERCAYAAN BANJAR

Suku Banjar merupakan penduduk asli sebagian wilayah propinsi Kalimantan Selatan.Mayoritas
masyarakatnya menganut agama Islam. Pengakuan bahwa religi sebagai suatu sistem, telah dikondisikan
pada makna religi yang terdiri dari bagian-bagian yang behubungan satu sama lain dimana masing-
masing bagiannya merupakan satu sistem yang tersendiri. Misalnya saja tentang sistem kepercayaan,
maka yang dimaksud ialah seluruh kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh seseorang atau kesatuan
sosial.

Palampayan: orang-orang datang berziarah di makam.

SUMBER : google.com

Kepercayaan yang berasal dari ajaran Islam bukanlah satu-satunya kepercayaan religius yang dianut
masyarakat Banjar, sistem ritual dan sistem upacara yang diajarkan Islam bukanlah satu-satunya sistem
upacara yang dilakukan.Keseluruhan kepercayaan yang dianut orang Banjar menurut beberapa Sejarawan
Banjar telah dibedakan menjadi tiga kategori.Yang pertama ialah kepercayaan yang bersumber dari ajaran
Islam.Isi kepercayaan ini tergambar dari rukun iman yang ke enam.Kedua, kepercayaan yang berkaitan
dengan struktur masyarakat Banjar pada zaman dahulu, yaitu pada masa sultan-sultan dan
sebelumnya.Orang-orang Banjar pada waktu itu hidup dalam lingkungan keluarga luas, yang dinamakan
bubuhan dan juga bertempat tinggal dalam lingkungan, bubuhan pula.Kepercayaan demikian ini selalu
disertai dengan keharusan bubuhan melakukan upacara tahunan, yang biasa dinamakan sebagai aruh
tahunan.Ketiga, kepercayaan yang berhubungan dengan beragam tafsiran dari masyarakat atas alam
lingkungan sekitarnya, yang mungkin adakalanya berkaitan pula dengan kategori
kedua.kepercayaan.Untuk kategori pertama mungkin lebih baik dinamakan kepercayaan Islam, kategori
kedua kepercayaan bubuhan dan kategori ketiga kepercayaan lingkungan.

2.4 KEKERABATAN SUKU BANJAR

Seperti sistem kekerabatan umumnya, masyarakat Banjar mengenal istilah-istilah tertentu sebagai
panggilan dalam keluarga.Skema di atas berpusat dari ULUN sebagai penyebutnya.

Bagi ULUN juga terdapat panggilan untuk saudara dari ayah atau ibu, saudara tertua disebut Julak,
saudara kedua disebut Gulu, saudara berikutnya disebut Tuha, saudara tengah dari ayah dan ibu disebut
Angah, dan yang lainnya biasa disebut Pakacil (paman) dan Makacil (bibi), sedangkan termuda disebut
Busu. Untuk memanggil saudara dari kai dan nini sama saja, begitu pula untuk saudara datu.

Disamping istilah di atas masih ada pula sebutan lainnya, yaitu:

minantu (suami / isteri dari anak ULUN)

pawarangan (ayah / ibu dari minantu)

mintuha (ayah / ibu dari suami / isteri ULUN)

mintuha lambung (saudara mintuha dari ULUN)

mamarina (sebutan umum untuk saudara ayah/ibu dari ULUN)

kamanakan (anaknya kakak / adik dari ULUN)

sapupu sakali (anak mamarina dari ULUN)

ipar (saudara dari isteri / suami dari ULUN)

panjulaknya (saudara tertua dari ULUN)

pambusunya (saudara terkecil dari ULUN)

badangsanak (saudara kandung)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Suku bangsa Banjar ialah penduduk asli yang mendiami sebagian besar wilayah Propinsi Kalimantan
Selatan.Suku Banjar berasal dari orang Melayu Sumatera, Kalimantan dan Jawa yang datang ke
Kalimantan Selatan untuk berdagang.

Suku Banjar merupakan penduduk asli sebagian wilayah propinsi Kalimantan Selatan.Mayoritas
masyarakatnya menganut agama Islam. Pengakuan bahwa religi sebagai suatu sistem, telah dikondisikan
pada makna religi yang terdiri dari bagian-bagian yang behubungan satu sama lain dimana masing-
masing bagiannya merupakan satu sistem yang tersendiri.

3.2 SARAN

Pembuatan makalah ini diharapkan agar dapat membantu teman-teman untuk mengenal suku dayak
secara lebih dalam.Dan di harapkan dengan makalah ini dapat membantu teman-teman sebagai referensi
atau pun untuk menambah pengetahuan teman-teman.

Anda mungkin juga menyukai