Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat
kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu
sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan
kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa
seni tidak ada yang dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia
dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan penuh dengan
keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam
dunia ini, air bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang
berwarna hijau, langit bewarna biru. Semua diciptakan penuh dengan seni,
sampai kepada ciptaan-Nya yang paling megah dan penuh dengan seni, yaitu
manusia.
Setiap manusia adalah seniman, disadari ataupun tidak karena
manusia adalah suatu karya seni Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat
dikatakan bahwa dimanapun manusia berada yang adalah makhluk Tuhan
yang diciptakan penuh dengan seni akan selalu melakukan seni dengan cara-
cara dan kebudayaannya masing-masing.
Berkesenian adalah salah satu ekspresi proses kebudayaan manusia.
kesenian adalah salah satu ciri utama suatu kebudayaan. Bagi manusia
kesenian memiliki dua dimensi, yaitu dimensi budaya (pemerdekaan diri) dan
dimensi fungsional (kegunaan, efisiensi, teknis dan komersil
Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang
sesuai dengan kemajuan zaman, namun bila dibandingkan dengan bidang seni
lain, seni lukis masih tertinggal. Seperti misalnya seni musik, dengan
banyaknya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan memacu pertumbuhan
bidang ini semakin berkembang dengan cepat. Untuk memperlancar tujuan
yang akan dicapai dalam pendidikan dan untuk mendukung proses belajar

1
mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, salah satunya
adalah perlu dikembangkannya pendidikan dalam bidang seni dan budaya.
Hal ini dikarenakan seni dan budaya merupakan perluasan dan
pendalaman dalam bidang seni di Indonesia, seni menjadi sumber gagasan
masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan Budaya yang beragam.
Seni berkembang seiring dengan kemajuan zaman, yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan karya seni.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art)?
2. Apa Fungsi Seni Rupa Murni?
3. Ada berapa Macam Aliran?

2
BAB II
PEMBAHASAN
SENI RUPA MURNI
Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya.
Ragam seni rupa murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-
masing daerah. Sehingga karya seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa
daerah setempat. Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang hanya
dinikmati keindahannya saja. Sedangkan karya seni rupa terapan merupakan hasil
karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk kehidupan sehari-hari.
Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang
dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa
murni ini memiliki sifat kedaerahan atau tradisional.
Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri
khas tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki
keunikan. Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk
karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni
yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud
(Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan
(Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),.
Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat
menjadi ciri khas suatu daerah.

A. Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art).


Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses
pembuatan dan tujuannya mengarah pada kepuasan batin si seniman
penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya diciptakan dan diwujudkan
orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali.
Seni rupa murni disebut juga dengan seni indah (Fine Art) yaitu seni
yang semata-mata hanya terikat pada kepentingan estetik dan ekspresi perupa.
Karya seni rupa murni diciptakan dengan tujuan sebagai sarana atau
media berekspresi, berkomunikasi, rekreasi, dan terapi.

3
Karya Seni Rupa Murni (Fine Art); yaitu Sebuah karya seni rupa
murni mengutamakan nilai ekspresi perupanya dibandingkan nilai
terapannya. Gagasan, media, teknik, proses, dan keahlian berkarya seorang
perupa dominan dalam hal ini. Contohnya adalah lukisan, grafis, patung, seni
ukir,dan ragam hias.
Seni rupa murni biasa juga merupakan istilah untuk menyebut salah
satu jenis seni rupa, yang dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akan kepuasan batin seniman penciptanya. Seni rupa murni mengacu kepada
karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan ekpresi pribadi, sementara
kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
Sedangkan seni rupa terapan adalah seni yang menjadikan fungsi sebagai
tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang
melengkapinya.
Seni rupa murni diciptakan berdasarkan kreativitas ekspresi yang
sangat pribadi (lukis, patung, grafis, keramik). Namun dalam hal tertentu,
karya seni rupa murni itu dapat pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi
sebagai benda pajangan dalam sebuah ruangan. Ciri seni rupa murni ini
adalah memiliki motif dan teknik pembuatannya yang khas dan beragam.
Seni murni adalah seni rupa yang mengutamakan fungsi keindahan
atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan.

B. Fungsi Seni Rupa Murni


Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu
seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art
merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di
dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa
murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang
diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis,
bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip
tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Penciptaan
karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas

4
tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta
bahan dan bentuk karya seni tersebut.
Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni
rupa yang mempunyai fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya
seni rupa terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati
keindahannya.
 Sebagai sarana ritual keagamaan
 Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat
 Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.
 Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban
manusia. Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada
dasarnya kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun
untuk mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.
Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Seni Rupa Timur Purba
a. Seni Mesir.
b. Seni Mesopotamia.
c. Seni Mediterania.
2. Seni Rupa Eropa Klasik.
a. Seni Yunani
b. Seni Romawi.
3. Seni Abad Pertengahan.
a. Seni Masa Pembenyukan
b. Seni Masa Gemilang.
c. Seni MAsa Kemunduran.
4. Seni Renaissance
a. Seni Renaissance.
b. Seni Barok.
c. Seni Rococo.

5
5. Seni Modern.
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya
bersumber dari zaman Yunani dan Romawi yang disebut zaman Klasik.
Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19
menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya
mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang
seni rupa. Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat
material, hal ini menyebabkan pemberontakan seniman. Pemberontakan
seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk kreativitas, sehingga di
dunia perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang
saling meneruskan atau menentang aliran- aliran sebelumnya.

C. Macam-Macam Aliran:
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari
kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke
bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata
politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para
seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-
masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan,
melainkan semata-mata ingin melukis saja. Ciri-cirinya Lukisan Neo-
Klasik :
a. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah Jean August
Dominique Ingres (1780-1867)

6
7
2. Aliran Romantisme

Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung


cerita, baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran
romantisme ini adalah Raden Saleh, F. Goya (Spanyol), Turner (Inggris),
Rubens (Belanda). Aliran Romantisme merupakan pemberontakan
terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak
kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran
tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Ciri-ciri aliran Romantisme sebagai berikut :
 Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
 Penuh gerak dan dinamis.
 Warna bersifat kontras dan meriah.
 Pengaturan komposisi dinamis.
 Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
 Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokhnya antara lain :
 Eugene Delacroix dan Theodore Gericault
 Jean Baptiste dan Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan
panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824)
dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme
berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini
selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy
yang dahsyat.

8
Contoh:
 Judul : Perkelahian dengan singa atau antara hidup & mati
 Ukuran : 265 x 193 cm
 Harga : Rp 975 juta
 Pelukis : Raden Saleh
 Aliran : Romantisme
 Tahun : 1870
 Media : Lukisan Cat Minyak Di Atas Kanvas
Keterangan Lukisan :
 Keterangan tentang judul karya: J. de Loos-Haaxman, Verlaat Rapport
Indie (‘S-Gravenhage: Mouton & Co, Uitgevers, 1968), bagian Ilustrasi
No. 64, judul lukisan itu tertulis Gevech met leeuw (Perkelahian habis-
habisan dengan Singa), tanpa tahun. Baharudin Marasutan, Raden Saleh
…, 1807-1880, p. 37, berjudul Perkelahian dengan Singa (1870), ukuran
193 x 265 cm, berdasarkan foto arsip Rijksmuseum Amsterdam. Jim
Supangkat, Indonesia Modern Art and Beyond, (Jakarta: Yayasan Seni
Rupa Indonesia, 1997), p. 26, menyertakan data atas lukisan itu sebagai
berikut: Raden Saleh, Between Life and Death, 1870, oil on canvas, 200
x 230 cm. Jop Ave dkk., Puri Bhakti Renatama, Museum Istana
Kepresidenan Indonesia, 1978, hal 121 justru memiliki judul Pertarungan
antara Hidup dan Mati (1870), sedang dalam terjemah bahasa Inggrisnya
tertulis Struggle with a Lion (1870).
 Seekor singa yang sangat buas menyerang seorang yang sedang
menunggang kuda. Kebuasan singa tersebut dapat dilihat dari taring,
mata, kuku, serta gerakan yang sangat agresif. Singa tersebut menangkap
penunggang kuda dengan penuh kemarahan. Penunggang kuda berusaha
mati-matian untuk mempertahankan diri. Pertahanan diri orang tersebut
dapat kita lihat dengan usahanya untuk membunuh singa tersebut dengan
menembakkan pistolnya ke arah dada singa. Sementara ketakutan kuda
sangat terlihat dari matanya yang melirik kearah singa, berharap singa

9
tersebut segera menjauh. Dengan latar belakang alam terbuka, sangat
memperjelas obyek yang menjadi focus apresiasi.
3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka


menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Realisme, yaitu
aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup.
Perupa yang beraliran realis. Salah seorang tokoh Realisme yang
bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :
“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN
MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak
ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme
selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan
tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya.
Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah
Batu” dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran
yang mencintai dan memuja alam
dengan segenap isinya. Penganut
aliran ini berusaha untuk melukiskan

10
keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan
Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Naturalisme,
yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan
keadaan alam. Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah
Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens,
Constable.
Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi
terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan
Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda
dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya
cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang
indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk
kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering
dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal
dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto,
Basuki Abdullah, M. Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, John Constable,
William Hogart, Frans Hall.

5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah
Impresionisme, maka asosiasi mereka
biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang
impresif, yaitu lukisan yang agak kabur
dan tidak mendetail. Claud Monet bukan
tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak diilhami oleh
penemuan-penemuan Claud Monet dalam
setiap lukisannya. Seorang tokoh
impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

11
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi
berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat
dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio.
Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan
nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward
Degas dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para
pelukis mulai tidak puas
dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk
objek. Mereka mulai
menggali hal-hal yang
berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme.
Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak
kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah
Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi.
Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah
didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan
batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde,
W . Kandinsky, dan Edvard Munch.

7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas
Prancis “Les Fauves”, yang artinya
binatang liar. Aliran fauvisme sangat
mengagungkan kebebasan berekspresi,
sehingga banyak objek lukisan yang
dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau

12
lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari
batasan-batasan aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai
tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice
De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh
goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih
mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre Derain,
Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme

Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang


segi empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga,
segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang
lainnya. Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar,
Srihadi, Fajar Sidik, Mochtar Apin.
Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne
yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder ,
bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh
perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso
menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif
geometris digunakan oleh Picasso. Lukisan kubisme mengedepankan

13
bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah
Picasso dan Paul Cezanne.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionisme adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari


sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis
di bedakan menjadi dua yaitu:
a) Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus
dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich
[1913]
b) Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan
perasaan, di mana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan
sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya
adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

10. Aliran Futurisme


Aliran Futuris muncul di Itali pada
tahun 1909, sebagai reaksi terhadap
aliran kubisme yang dianggap
dinamis penuh gerak, karena itu
temanya cenderung menggambarkan
kesibukan-kesibukan seperti,pesta
arak-arakan, perang dll.

14
Futurisme, yaitu aliran seni lukis yang berusaha menampilkan
kedinamisan dan berusaha mengutarakan gerak dan khayalan masa yang
akan datang.
Tokoh aliran ini antara lain: Carlo Carra; Buido
Severini;Umbirto Boccioni; F.T Marineti; Severin; Gialomo Balla.

11. Aliran Dadaisme

Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang
magic, seram, atau mengerikan. Aliran dadaisme merupakan
pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai
sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri
aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar
belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai
sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme
tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee,
Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme

Surealisme karya Salvador Dali

15
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis
psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme
dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi,
seakan-akan melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis mancanegara yaitu; Salvador Dali; Maxt Ernest;
Jona Mirod. Aliran ini mengutamakan kebebesan berkarya samapi pada
di luar kenyataan.
Ciri-cirinya senantiasa memanefesikan suasana misteri , asing
aneh, seperti di alam khayal atau mimpi. · Surealisme dapat dibedakan
menjadi dua bagian:
a. Surealisme Figuratif (Salvador Dali)
b. Surealisme Non Figuratif (Joan Miro)
Tokoh-tokoh di Indonesia : - Sidibio , Sidiarjo, Amang Rahman.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses
pembuatan dan tujuannya mengarah pada kepuasan batin si seniman
penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya diciptakan dan diwujudkan
orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali.
Didalam seni rupa murni terdapat berbagai macam aliran-aliran,
seperti yang sudah kita pelajari tadi. Semua aliran itu dituangkan dalam suatu
karya seni rupa murni. Aliran-aliran itu memiliki sejarah yang panjang yang
dibangun oleh para tokoh baik dari mancanegara maupun dari dalam negeri.
Dengan mempelajari aliran-aliran tersebut diharapkan agar tumbuh rasa cinta
tanah air dan keinginan untuk mempertahankannya. Semoga bermanfaat.

B. Saran
1) Bagi Pembaca:
Para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni rupa murni
(lukisan) akan lebih mengenal dan diupayakan akan lebih mencintai apa
yang dikatakan sebagai seni. Sehingga diharapkan dengan mencintai seni
maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan
menjadi lebih harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi,
bukan hanya diseni saja tapi dalam segi aspek kehidupannya
2) Bagi Pencinta Seni:
Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan
tentang seni musik yang ada di Indonesia, sehingga dapat menambah
pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal mengarungi
dunia ini
3) Bagi Penulis:
Diharapkan dengan adanya kliping ini bukan hanya kliping ini saja yang
akan disusun oleh penulis, tetapi diharapkan akan muncul kliping-kliping
yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak yang membacanya,
terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni terutama seni musik.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://wisnujadmika.wordpress.com/2013/02/26/seni-rupa-smp-kelas-ix/, diakses
tanggal 11 Desember 2019.

http://dc336.4shared.com/doc/UeDdGa-7/preview.html, diakses tanggal 11


Desember 2019.

http://eko-seni-budaya-sma.blogspot.com/p/apresiasi-seni_29.html, diakses
tanggal 11 Desember 2019.

http://anggylesmana.wordpress.com/2011/10/30/tugas-seni-budaya/, diakses
tanggal 11 Desember 2019.

http://irpansenibudaya.blogspot.com/2013/11/romantisme.html, diakses tanggal


11 Desember 2019.

http://aylaislala.blogspot.com/2013/12/tugas-kliping-budaya-daerah-jawa.html,
diakses tanggal 11 Desember 2019.

18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena kami
dengan karuni-Na kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas seni budaya.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik di


Indonesia. manusia hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan namanya
seni. sehingga seni ini akan terus ada sepanjang manusia di dunia ini ada. dengan
seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan kita
untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang di masyarakat kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. semoga Allah senang tiasa meridhoi
segala usaha kita.

Makassar, Desember 2019

Penyusun

19
DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2

Bab II PEMBAHASAN
SENI RUPA MURNI
A. Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art)...................................... 3
B. Fungsi Seni Rupa Murni.............................................................. 4
C. Macam-Macam Aliran................................................................. 6

Bab III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 1
B. Saran............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 17

20

Anda mungkin juga menyukai