Anda di halaman 1dari 7

Berdasarkan kegunaan atau fungsinya, karya seni rupa digolongkan ke dalam karya seni murni (pure art, fine

art) dan seni pakai (useful art/applied art). Seni Murni (pure art/fine art) adalah karya seni yang diciptakan semata-mata untuk dinikmati keindahan atau keunikannya saja, tanpa atau hampir tidak memiliki fungsi praktis. Adapun Seni Pakai (useful art/applied art) adalah karya seni rupa yang prinsip pembentukannya mengikuti fungsi tertentu dalam kehidupan seharihari Selain berdasarkan dimensi dan fungsinya, karya seni rupa dapat juga diketegorikan berdasarkan temanya. Tema dapat dikatakan sebagai pokok pikiran atau persoalan yang mendasari kegiatan (dalam hal ini kegiatan berkesenian). Dalam penciptaan seni rupa misalnya, dikenal tema perjuangan, kemanusiaan, keagamaan, lingkungan hidup, kelautan, kesehatan, sosial dll. Dari tema-tema itu dapat diuraikan menjadi judul-judul, misalnya ibu dan anak, pengemis, bunga mawar, dll. Adapun yang dimaksud dengan gaya dalam karya seni rupa, adalah model penampilan dari suatu karya. Contohnya antara lain: 3

C. Cabang-cabang Seni ada 5 yaitu : 1. Seni Rupa 2. Seni Tari/gerak 3. Seni Suara/Vocal/Musik 4. Seni Sastra 5. SeniTeater/drama D. Macam-Macam Seni Rupa : Seni Rupa Menurut Fungsinya : a. Seni Rupa Murni (Fine Art) : Seni rupa yang diciptakan tanpa mempertimbangkan kegunaannya atau seni bebas (Free Arat). Contoh : seni lukis, seni patung, seni grafika dll. b. Seni Rupa Terapan/pakai (Applied Art):

A. Konsep Seni Rupa Daerah Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu (1) seni rupa terapan dan (2) seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni mengutamakan fungsi keindahan. Karya seni rupa murni banyak dijumpai di daerah-daerah, misalnya seni lukis Sokaraja Banyumas dan seni patung Muntilan-Magelang Jawa Tengah, seni lukis wayang dan patung keramik Bantul Yogyakarta, seni lukis dan seni patung ubud gianyar bali, seni patung asmat papua dan masih banyak karya seni murni dari daerah lain. Dari berbagai jenis karya seni rupa murni di berbagai daerah tersebut masing-masing memiliki karakteristik atau ciri khas sendiri-sendiri. Adapun ciri khas yang membedakan karya seni rupa murni daerah satu dengan daerah lainnya adalah nilai-nilai budayanya. Dengan demikian dapat di katakan bahwa seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu yang di ekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang yang di tata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Dengan perkataan lain, seni rupa murni daerah adalah seni rupa murni yang berisi nilai-nilai budaya daerah tertentu. B. Ragam Seni Rupa Murni Daerah 1. Seni Lukis Daerah Merupkan salah satu cabang dari seni rupa yang berdimensidua. Melukis adalah kegiatan membubuhkan cat (kental maupun cair) diatas bidang yang datar. Dari pembubuhan cat tersebut diharapkandapat mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. Nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis daerah sudah tentu mengandung nilai-nilai dudaya daerah yang bersangkutan. 2. Seni Patung Daerah Merupakan cabang dari karya seni rupa yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan,alat,dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Patung sebagai karya seni rupa murni daerah tentu memiliki nilai-nilai budaya daerah. C. Tema Seni Rupa Murni Daerah Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia lain. Kebutuhan hidup manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : 1. Kebutuhan Primer, yaitu yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. 2. Kebutuhan Sosial, yang berkaitan dengan manusia yang lain. 3. Kebutuhan Integratif, yang berkaitan dengan citarasa keindahan.

- Manusia dan Dirinya Sendiri Seni rupa sebagai media ekspresi diri, sering dijadikan sarana pengungkapan gagasan. Dirinya sendiri dapat juga dijadikan objek perwujudan citarasa keindahan. Halo ini dapat kita jumpai pada pelukis ekspresionis nusantara, Affandi, dan juga pelukis ekspresionis Belanda, Vincent van Gogh, maupun pada pelukis lainnya. - Hubungan Manusia dengan Manusia yang lainnya Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Manusia dalam mengekspresikan citarasa keindahan sering menjadikan orang-orang di sekitarnya sebagai objek lukisan. - Hubungan Manusia dengan Alam sekitarnya Alam yang ada di sekitar manusi dapat juga dijadikan objek karya seni rupa. Karya seni rupa yang bertemakan alam sekitar dapat juga digunakan untuk mengekspresikan betapa besar kuasa Tuhan. - Manusia dengan kegiatannya Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu melakukan aktifitas atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari yang bekerja menjadi petani, nelayan, bertenak, wiraswasta, dan lain-lain. - Manusia dengan alam benda Alam benda yang dapat dijadikan objek karya seni rupa ada bermacam-macam. Benda disekitar kita bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk kubistis, silindris, atau bentuk bebas. - Hubungan Manusia dengan alam khayal Di alam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi, atau khayalan-khayalan. Untuk mewujudkan khayalan-khayalan, manusia mengekspresikannya melalui karya seni rupa. Sehingga, kita sering melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak pernah kita jumpai. D. Gaya Seni Rupa Daerah Gaya/corak atau aliran seni rupa sangatlah beraneka ragam sejalan dengan perkembangan kebudayaan di muka bumi ini. Manusia yang hidup pada zaman yang sangat sederhana memiliki ekspresi yang sederhana pula. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman modern memiliki ekspresi seni rupa yang modern juga. Bahkan manusia yang hidup pada zaman sekarang sudah melampaui tahap modern atau sering disebut postmodern. Gaya seni rupa tradisional bersifat turun-temurun, artinya karya seni rupa yang dicipta oleh masyarakat tidak mengalami perubahan dari masa ke masa. Gaya seni tradisional dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu primitif dan klasik. 1. Primitif Istilah primitif diambil dari kata prima yang berarti pokok atau hal yang mendasar (sederhana). Masyarakat yang budayanya primitf memiliki karya seni rupa dengan ciri-ciri sederhana, baik dari segi bentuk maupun warnanya. 2. Klasik Klasik mengandung pengertian kuno atau zaman dahulu kala. Di nusantara zaman klasik

terjadi pada masa Hindu-Budha. Gaya klasik ini dipengaruhi oleh budaya India melalui agama Hindu Budha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi dan patung, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Dalam pembelajaran sebelumnya telah dijelaskan tentang seni rupa murni dan terapan. Kedua jenis seni tersebut dapat dibedakan berdasarkan fungsi masing-masing. Seni rupa murni menekankan keindahan semata yang memiliki fungsi hias atau pajangan, sedangkan seni rupa terapan selain memiliki keindahan juga memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Seni Rupa Murni Proses penciptaan karya seni rupa murni (pure art/fine art) lebih menekankan pada kreativitas dan ekspresi penciptanya. 1. Seni Lukis Seni lukis merupakan salah satu jenis seni rupa yang berbentuk dua dimensi. Karya seni lukis yang disebut dengan lukisan hanya dapat dinikmati dari arah depan atau permukaan lukisan. Umumnya bahan yang diperlukan dalam berkarya lukisan, yaitu kertas dengan pensil, pastel, cat air, atau tinta; dan kanvas dengan cat minyak atau cat akrilik. Visualisasi dalam berkarya lukisan tidak dapat terlepas dari teknik berkarya, seperti teknik Hatching, Impasto, Sfumato, Chiaroscuro, dll. Selain mempertimbangkan teknik berkarya, para pelukis juga tidak dapat dipisahkan dengan aliran-aliran seni lukis sesuai dengan kecendrungan ekspresi dari para pelukis, seperti aliran realis, naturalis, ekspresionis, impresionis, surealis, abstraktis, dll. 2. Seni Relief Seni relief dapat juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi antar dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari

ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak dapat dinikmati dari segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan saja. Bahan yang diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir + semen, logam, gifsun, dll. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara dipahat mengikuti pola motif hias yang telah digambar pada permukaan bahan. 3. Seni Patung Seni patung adalah cabang dari seni rupa murni yang berbentuk tiga dimensi. Keindahan dari seni patung dapat dinikmati dari segala sisi. Bahan yang dapat digunkan untuk berkarya seni patung, seperti tanah liat, lilin, batu, kayu, semen+pasir, gifsun, logam, dll. Teknik berkarya patung menyesuaikan dengan bahan yang digunakan, misalnya tanah liat dengan teknik butsir, kayu dengan teknik dipahat, perunggu dengan teknik cetak cor, dll. Karya patung sering juga dijadikan monumen, patung tersebut biasanya berukuran besar. 4. Seni Grafis Seni garfis merupakan cabang seni rupa murni dalam bentuk dua dimensi. Seni grafis juga disebut dengan seni cetak. Seni cetak yang dimaksud terbatas seni cetak dua dimensi, seperti cetak tinggi (cetak cukil kayu), cetak dalam (cetak etsa), cetak datar (cetak litho), dan cetak saring (cetak sablon). 5. Seni Kriya Murni Seni kriya yang digolongkan ke dalam seni rupa murni adalah seni kriya yang tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya memiliki fungsi hias atau pajang. Seni kriya dapat menggunakan berbagai jenis bahan termasuk bahan yang berasal dari limbah alam maupun limbah industri. Teknik berkarya tergantung dari jenis kriya dan bahan yang digunakan, seperti pecahan-pecahan kaca menjadi hiasan dinding dengan teknik mozaik, plastik kemasan menjadi bentuk bunga dengan potong/rangkai, kulit hewan menjadi hiasan dinding bentuk wayang dengan teknik dipahat (disungging), tanah liat menjadi boneka keramik dengan teknik dibutsir, dll. Seni Rupa Terapan Proses penciptaan seni rupa terapan (Applied art) lebih menekankan pada fungsi praktis dan tergantung pada jenis kepentingan yang akan diterapkan. 1. Disain Disain merupakan gambar yang dirancang untuk menjadi pedoman atau alat komunikatif terhadap suatu produk atau pesan. Jenis-jenis disain antara lain: 1) Disain produk/barang Gambar rancangan produk/barang penunjang aktivitas sehari-hari, seperti alat rumah tangga, furniture, produk transfortasi, produk kesehatan, produk pertukangan, produk makanan, dll. 2) Disain grafis Gambar informasi atau gambar sebagai alat komunikasi, poster, iklan, brosur, surat kabar, majalah, buku, spanduk, baliho, dll. 3) Disain arsitektur Gambar rancangan untuk keperluan hunian masyarakat yang nyaman dan indah, seperti rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah, stadion, hotel, bangunan industri, dll. 4) Diasin interior/eksterior Gambar rancangan untuk kenyamanan dan keindahan ruangan rumah atau gedung (interior) maupun ruang terbuka/halaman (eksterior/pertamanan) 2. Seni kriya Terapan Seni kriya yang digolongkan ke dalam seni rupa terapan adalah seni kriya yang memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya pada seni kriya murni, seni kriya terapan juga dapat menggunakan berbagai jenis bahan. Teknik berkarya yang diterapkan juga sama dengan seni kriya murni, seperti bahan benang menjadi kain dengan teknik tenun, kayu

menjadi topeng dengan teknik pahat, kain menjadi tas dengan teknik dijarit, logam menjadi keris dengan teknik ditempa, bambu menjadi keben dengan teknik dianyam, dll

TUGAS SENI BUDAYA SENI MURNI

Nama Kelas No.absen

: : :

Rora Bekti Amalia IX H 23 SMP Negeri 12 Semarang

Anda mungkin juga menyukai