Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI DAN NILAI

ESTETIS KARYA SENI


RUPA 3 DIMENSI

OLEH:
M. SABIRIN ASIKIN
NISN. 0031736646
XII IPA 1
Dalam karya seni tiga dimensi, bahan dan medianya dibagi menjadi dua,
yaitu bahan dan media lunak serta bahan dan media keras. Ada 5 ciri-ciri
Karya seni rupa tiga dimensi adalah dari seni rupa ini, diantaranya:
karya seni yang dibatasi tidak hanya
dengan sisi panjang dan lebar, tetapi + Memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, atau ketebalan
juga dibatasi oleh kedalaman atau + Dapat dilihat dari berbagai arah atau posisi
disebut juga dengan karya seni yang + Berdiri sendiri, tidak memerlukan bidang lain untuk penyajian
memiliki ruang. Adanya tambahan + Ruang pada karya 3 dimensi bersifat nyata bukan semu
+ Tahan lama karena terbuat dari bahan keras seperti kayu, semen, tanah
kedalaman inilah yang menjadi
liat kering dan logam.
pembeda antara karya seni rupa dua
dan tiga dimensi.
FUNGSI KARYA SENI RUPA 3
DIMENSI

1. Fungsi individu
Seni rupa 3 dimensi dalam fungsi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan emosional maupun kebutuhan
fisik seseorang yang hanya dapat digunakan, dimanfaatkan, maupun dinikmati oleh pembuatnya sendiri.
Fungsi individu ini bersifat memuaskan diri sendiri. Pembuat karya seni rupa 3 dimensi berkeinginan
karyanya dapat difungsikan hanya untuk mengekspresikan dirinya serta memenuhi kepuasan batin.
Beberapa ahli seni kadang kala juga memproduksi sebuah karya yang memang khusus untuk kepuasan
pribadi dan hanya dipamerkan pada diri sendiri.
Fungsi Individu atau bisa disebut fungsi pribadi hanya untuk
memenuhi kebutuhan emosional dirinya saja. Salah satu
contoh fungsi seni rupa bagi perorangan adalah memenuhi
kebutuhan emosional. Seni rupa memberikan kepuasan
tersendiri bagi penciptanya atau bagi penikmat seni.
Tidak perduli terhadap penilaian orang lain. Atau tidak
perduli dengan kebutuhan orang lain. Seseorang yang
merasa sedih mungkin mendapat penghiburan dengan
menikmati keindahan lukisan itu sendiri. Membuat lukisan
sendiri yang nantinya karya tersebut dapat membangkitkan
kenangannya akan suatu hal yang indah.
Memberikan semangat yang melimpah. Menghadiri suatu
pameran seni rupa juga dapat menjadi alternatif untuk
memulihkan suasana hati atau pikiran yang lelah dengan
rutinitas sehari-hari yang membosankan, terlebih jika kita
adalah pecinta seni rupa.
2. Fungsi estetika
Fungsi seni rupa 3 dimensi sebagai hiasan dapat ditemui pada berbagai bentuk maupun wujud benda hias
yang dipajang pada suatu ruangan baik di rumah, kantor, hotel, maupun di luar ruangan seperti taman.
Sebagai hiasan, karya seni rupa 3 dimensi memiliki manfaat untuk memperindah suatu lokasi ataupun
tempat yang dapat dirasakan secara langsung oleh orang yang berada di lokasi ataupun tempat tersebut.
Contoh seni rupa 3 dimensi sebagai hiasan antara lain sebuah patung yang berada di taman, guci yang
diletakkan pada lobby hotel, beberapa karya keramik yang dipajang di ruang tamu, dan sebagainya.
3. Fungsi komersial
Ketika seniman menciptakan sebuah karya seni, tentunya mempunyai tujuan yang akan
dicapainya. Tujuan dari diciptakannya karya seni adalah pencapaian nilai artistik,
hadirnya makna. Tetapi di samping itu mempunyai tujuan yang atau fungsi lain yaitu
fungsi ekonomi. Dapat dikatakan “seniman juga butuh makan, butuh tempat tinggal”.
Karya seni yang hadir dengan tujuan komersil, perlu dipertanyakan nilai estetikanya.
Jangan sampai hanya karena tujuan komersil, nilai artistik diabaikan. Tentunya fenomena
ini dapat dijumpai di kehidupan sehari-hari. Pertimbangan dari karya seni yang
berorientasi  pada nilai ekomomi adalah untung rugi. Ketika seniman membuat karya
dengan jenis media dan ukuran yang berbeda, tentunya nilai komersil dari sebuah karya
seni itu akan berbeda.
Karya-karya seni yang tujuan utamanya adalah nilai ekonomis, umumnya adalah seni
terapan seperti arsitektur, reklame, kriya atau kerajinan dan grafis poster. Tetapi bukan
berarti seni murni tidak komersil, seni murni seperti patung dan grafis juga bersifat
komersil. Tetapi konteks dalam seni murni memang lebih menekankan pada nilai
artistiknya. Sehingga secara tidak langsung timbul nilai komersil dari karya tersebut.
Secara mendasar sifat seni d isamping mempunyai nilai estetika juga nilai komersil. Nilai
komersil dari seni murni adalah imbas atau efek yang ditimbulkan. Bahkan bila ditinjau
lebih dalam nilai jual seni murni seperti lukisan, patung, kadang tidak sebanding dengan
media yang di gunakan. Misalkan sebuah patung atau keramik bisa berharga 20 juta
sampai 1 milyar atau bahkan lebih. Itulah penghargaan pada sebuah nilai estetika dari
karya seni rupa.
4. Fungsi keagamaan
Fungsi seni sebagai media kepercayaan adalah dalam menyampaikan
pesan religi kepada manusia. Hal ini bisa kita lihat dari busana atau
pakaian, upacara pernikahan, kematian, lagu rohani, kaligrafi, dan masih
banyak lagi. Contoh fungsi seni sebagai media kepercayaan adalah Candi
Borobudur, dan relief-relief lainnya yang merupakan ilustrasi dari kitab
suci suatu agama.
Fungsi religious pada zaman Renaisans, seniman Renaisans pada waktu
itu berkarya untuk kepentingan gereja, denga dukungan dari penguasa
atau bangsawan. Peran seniman pada zaman itu sangat berpengaruh dalam
menciptakan karya seni yang religious sebagai penunjang peradaban
Renaisans. Seniman-seniman terkenal seperti Philipo Brunelesci,
Leonardo da Vinci, Michaelangelo, Andrea Mantegna, dan Rphael,
melukis dan membuat patung untuk kepentingan gereja. Karya-karya
mereka menghiasi gereja-gereja.
Begitu juga yang terjadi di belahan dunia timur atau dunia Arab. Di
wilayah timur yang sebagian besar menganut ajaran islam, memang tidak
begitu dominan memunculkan seniman, walaupun itu ada tapi mungkin
tidak tereskpos. Karya seni yang bernuansa islami ini, dapat dijumpai
pada masjid – masjid berupa kaligrafi Arab.
Seni kaligrafi memang identik dengan dunia arab,tetapi bila dipahami
lebih dalam pengertian kaligrafi adalah seni tulis menulis atau menulis
indah. Oleh sebab itu kaligrafi dapat di jumpai di berbagai peradaban
manusia, Bukan hanya di peradaban Islam. Tetapi mungkin dalam
perkembangannya kaligrafi Islam lebih dominan, karena faktor
banyaknya penganut agama Islam.
5. Fungsi komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai saran
komunikasi untuk tujuan dan maksud
tertentu. Seni dapat digunakan sebagai
alat komunikasi untuk mengungkapkan
gagasan, kritik sosial, maupun
memperkenalkan sesuatu kepada
masyarakat. Begitu juga karya seni rupa
3 dimensi juga dapat digunakan sebagai
sarana komunikasi untuk beberapa hal.
Contohnya adalah relief dan patung yang
terdapat pada beberapa lokasi bersejarah
sebagai sarana komunikasi untuk
memperkenalkan peristiwa yang terjadi
puluhan bahkan ribuan tahun lalu
kepada generasi sekarang.
NILAI ESTETIS KARYA
SENI RUPA 3 DIMENSI

Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif.
1. Objektif
Nilai estetis yang bersifat objektif berupa keindahan karya seni yang terletak pada bentuk karya seni rupa tersebut dan
bisa dilihat dengan mata. Nilai estetis ini tersusun dari komposisi seni rupa dengan perpaduan yang pas. Yaitu melalui
penataan unsur-unsur dengan dengan menyesuaikan prinsip-prinsip seni rupa, hingga membentuk kesatuan dan
keselarasan.
2. Subjektif
Nilai estetis yang bersifat subjektif berupa keindahan yang tidak terbatas pada unsur-unsur yang dilihat oleh mata.
Melainkan juga ditentukan oleh selera penikmat seni yang melihatnya.
• Nilai estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni
itu sendiri dan tampak secara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis atau keindahan
sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan
objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah
yang mewujudkan sebuah karya seni rupa, seperti pada karya seni rupa 3 dimensi.

• Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik
yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang melihatnya. Sebagai
contoh ketika melihat sebuah karya seni rupa, beberapa orang mungkin tertarik pada apa yang
ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin
memilikinya,tetapi orang lain justru kurang tertarik pada karya seni tersebut.

Anda mungkin juga menyukai