Anda di halaman 1dari 9

Dalam menganalisa karya seni rupa 3 dimensi diperlukan pengetahuan mengenai ciri-

ciri karya seni rupa tersebut. Adapun ciri-ciri karya seni rupa 3 dimensi, di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan ketebalan
2. Dapat dilihat dari berbagai arah.
3. Berdiri sendiri, tidak memerlukan bidang lain dalam penyajiannya.
4. Ruang atau rongga (space) yang terdapat pada karya tiga dimensi bersifat nyata.
5. Dibandingkan karya seni rupa dua dimensi, karya seni rupa tiga dimensi bersifat lebih
tahan lama karena pada umumnya dibuat dari bahan-bahan, seperti kayu, batu, semen,
tanah liat yang dikeringkan (terracotta), dan logam.
Jenis karya seni rupa yang memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain: seni patung, seni
kriya, seni arsitektur dan disain. Oleh karenanya karya tersebut dapat dikategorikan sebagai
kelompok karya seni rupa 3 dimensi.
Dalam uraian berikut akan disajikan secara singkat mengenai analisis jenis, tema, dan
nilai estetis dalam karya seni rupa 3 dimensi.

A. Analisis Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Berdasarkan fungsinya jenis karya seni rupa 3 dimensi dibedakan menjadi karya yang
memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan-applied art) dan karya seni rupa yang hanya
memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art).
1. Karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi ekpresi (seni rupa murni)
Karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi ekpresi (seni rupa murni) adalah
seni yang diciptakan tanpa mempertimbangkan fungsinya tetapi untuk dinikmati
keindahannya. Seni rupa murni lebih bebas dan biasanya memiliki nilai estetika yang tinggi.
Fungsinya hanya sebagai pajangan dan tidak dapat digunakan untuk mempermudah hidup
kita. Contoh seni rupa murni adalah patung dan seni kriya murni. Karya seni rupa murni
sering ditemukan di museum seni atau di dalam bangunan sebagai pajangan atau penghias
ruangan.
Jenis-jenis karya seni rupa yang termasuk ke dalam kelompok karya seni rupa 3
dimensi murni, antara lain sebagai berikut.
a. Seni kriya murni
Seni kriya yang dogolongkan ke dalam karya seni kriya murni adalah seni kriya yang
tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya memiliki fungsi hias atau pajang. Di bawah
ini contoh karya seni rupa tiga dimensi yang termasuk dalam kelompok seni kriya murni.

53
b. Patung
Patung adalah contoh karya seni ruoa 3 dimensi yang paling mudah. Patung
merupakan contoh karya seni 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun lunak yang
memiliki panjang, lebar, maupun tinggi.
Pembuatan patung dapat dibuat dengan menggunakan teknik memahat. Pada umumnya
patung dibuat dari kayu, batu atau benda keras lainnya yang dapat dipahat sedemikian
rupa sehngga menghasilkan bentuk menyerupai binatang, manusia, maupun bentuk lainnya.
Di bawah ini contoh karya seni rupa patung.

54
2. Karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan)
Karya seni rupa tiga dimensi yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan) adalah
seni yang diciptakan untuk digunakan sehari-hari namun tetap memiliki nilai estetika. Nilai
estetika tidak terlalu diperhatikan karena seniman lebih mementingkan nilai guna sehingga
seniman tersebut tidak bisa bebas mengekspresikan dirinya dalam seni rupa terapan. Seni rupa
ini terdapat hampir di semua benda yang kita gunakan sehari-hari seperti seni arsitektur, dan
seni kriya terapan. Saat membuat sebuah karya seni rupa terapan, seniman harus
memperhatikan beberapa faktor diantaranya estetika, keamanan, kenyamanan, dan nilai guna.
Jenis-jenis karya seni rupa yang termasuk kedalam kelompok karya seni rupa 3
dimensi terapan, antaralain sebagai berikut.
a. Seni kriya terapan
Seni kriya yang dogolongkan ke dalam seni rupa terapan adalah seni kriya yang
memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah ini contoh karya seni rupa tiga
dimensi yang termasuk dalam kelompok seni kriya terapan.

55
b
. Seni arsitektur

c. Disain

56
B. Analisis Tema Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu karya seni rupa. Di setiap karya pastilah mempunyai sebuah
tema, karena dalam sebuah karya dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.
Dalam berkarya seni rupa berbagai macam jenis karya haruslah memiliki sebuah tema. Jadi
jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling
utama dilihat oleh para penikmat sebuah karya seni . Jika temanya menarik, maka akan
memberikan nilai lebih pada karya seni tersebut.
Berikut tema-tema yang diangkat dalam karya seni rupa 3 dimensi baik karya seni
patung maupun karya seni kriya murni.
1. Hubungan manusia dengan pencipta, patung dewa pada candi

2. Hungan manusia dengan dirinya, patung dirinya dengan segala karakter dan aktivitasnya
3. Hubungan manusia dengan orang lain, patung pahlawan

4. Hubungan manusia dengan alam , patung binatang, seni kriya berbentuk bunga, buah-
buahan

57
5. Hubungan manusia dengan benda

6. Hubungan manusia dengan imajinasinya

58
7. Hubungan manusia dengan aktivitasnya

C. Analisis Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Fungsi karya seni rupa 3 dimensi secara umum adalah untuk menyampaikan nilai-nilai
budaya dan ekspresi seniman, sebagai sarana ritual keagamaan dan juga sebagai media atau
alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu. Tentunya untuk memuaskan batin seniman
penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri.
Berdasarkan cakupannya fungsi karya seni rupa 3 dimensi dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu.
1. Fungsi pribadi atau individual
Fungsi individual adalah fungsi seni rupa yang hanya dapat dinikmati oleh para
pembuat seni rupa itu sendiri, dalam hal ini tentunya adalah para seniman. Konsep penciptaan
seni yang lebih menekankan pada proses emosional dari sang seniman. Disini peran seniman
sebagai kreator dalam menciptakan sebuah karya seni, semua ide, imajinasi, pemikiran
dituangkan sehingga menghasilkan sebuah karya seni. Bagi seniman juga akan tecapai
kepuasan jiwa atau diri, ketika semua konsep pemikirannya telah tertuang dalam karya.

59
Ada 2 fungsi individual dari seni rupa yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan fisik dan
sebagai pemenuhan kebutuhan emosional.
a. Fungsi seni rupa sebagai pemenuhan kebutuhan fisik manusia
Fungsi seni rupa sebagai pemenuhan kebutuhan fisik manusia adalah mahluk yang
memiliki banyak kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan fisik. Dalam hal ini, seni rupa
terapan yang merupakan salah satu cabang seni berdasar kegunaannya dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Contoh-contoh yang dapat kita temukan misalnya penerapan seni
dalam bidang arsitektur (bangunan), furniture (kelengkapan), tekstil, serta seni kerajinan.
b. Fungsi seni rupa sebagai pemenuhan kebutuhan emosional.
Fungsi seni rupa juga bisa sebagai alat pemenuhan kebutuhan emosional seseorang.
Perasaan gembira, sedih, cinta, benci, jengkel dan lain sebagainya bisa dituangkan melalui
seni rupa. Beberapa karya seni rupa yang ada saat ini bahkan sangat jelas menggambarkan
emosional pembuatnya. Hal ini terkait dengan jenis seni rupa kontemporer.
2. Fungsi masyarakat (sosial)
Selain dapat bermanfaat bagi para pembuatnya, seni rupa juga mempunyai banyak
fungsi bagi masyarakat. Fungsi ini disebut fungsi sosial. Setiap karya seni yang diciptakan
seniman, pada umumnya akan disajikan kepada masyarakat atau audiens. Ketika karya seni
itu hadir di dalam masyarakat, maka disitulah terjadi interaksi antara audiens dan karya seni
tersebut. Disitu karya seni dinikmati, diamati, diapresiasi.
Adapun fungsi sosial dari seni rupa tersebut antara lain.
a. Fungsi seni rupa sebagai sarana rekreasi.
Banyaknya aktivitas harian yang dilakukan, sering kali membuat seseorang mengalami
rasa jenuh. Kejenuhan ini tak lain hanya dapat diobati dengan penyegaran. Selain dengan
melihat seni yang tercipta di alam, penyegaran dalam menghilangkan rasa jenuh juga dapat
dilakukan dengan menilik hasil karya seni rupa yang biasa tersedia di pameran, pagelaran
musik, dan pertunjukan seni rupa lainnya. Inilah fungsi seni rupa yang paling utama
sebagai sarana rekreasi.
b. Fungsi seni rupa sebagai sarana komunikasi.
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling umum digunakan setiap manusia di
dunia. Namun, ada beberapa orang ternyata memiliki keterbatasan dalam penggunaan
sarana tersebut. Sebagai solusi, penggunaan bahasa seni yang tertuang dalam sebuah karya
seni (dalam hal ini termasuk seni rupa), bisa menjadi alternatif bahasa universal yang justru
dapat dimengerti tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.
c. Fungsi sosial di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu usaha mengkondisikan transformasi pada pola pikir dan
keterampilan seseorang agar menjadi lebih maju. Berdasarkan pengertian tersebut, seni
juga berarti dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan. Melalui seni, pendidikan diberikan
melalui bahasa universal yang terkandung pada nilai estetika sebuah pertunjukan seni.
Fungsi seni rupa dalam hal ini adalah sebagai pembimbing dan pendidikan mental bagi
seseorang serta dapat menumbuhkan pengalaman etika dan estetika.
d. Fungsi sosial seni di bidang rohani.
Fungsi seni rupa yang terakhir adalah sebagai sarana kerohanian. Menurut Kar Barth,
keindahan sejatinya bersumber dari Tuhan. Agama adalah inspirasi seni yang berfungsi
untuk membekaskan pengalaman-pengalaman religi. Oleh karena itu, melalui seni,

60
peningkatan kerohanian seseorang akan bisa lebih efektif dibandingkan penyaluran yang
bebas dari nilai-nilai seni.

D. Analisis Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu
yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen
dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni, estetika itu
berasal dari Bahasa Yunani “aisthetike”. Pertama kali digunakan oleh filsuf Baumgarten
Estetika dipakai untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat  perasaan.
Hakikat estetika menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan
dan  perasaan baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari,
mendengarkan ritme rintik air hujan. Muharam menyatakan estetika umumnya dikaitkan
dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian
ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman
estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya keindahan
akan menjadi sempurna jika keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau dimanipulasi.
Batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam
membahas secara teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. lebih lanjut
dijelaskan bahwa estetika sebagai sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang
menganalisis dasar, landasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-
nilai estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari.
1. Absolutisme doktrin tentang pembakuan suara pengakuan mengenai keindahan. Penilaian
dengan doktrin ini tidak dapat ditatar lagi, artinya karya yang tidak memenuhi syarat maka
karya itu tak mempunyai nilai.
2. Anarki doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni,
subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
3. Relatifisme doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak absolut, tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari
keinginan dan motifasi manusia abadi.
Pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu. studi mengenai fenomena
estetis, studi mengenai fenomena persepsi, dan studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman
estetis. Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Bell, yang
berpendapat  bahwa, keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri
telah memiliki  pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda
atau karya seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan.

61

Anda mungkin juga menyukai