Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Seni Rupa


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media
yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan
mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan
pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik
beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan
proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni
rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi
yang memiliki panjang lebar serta ruang.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art.
Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih
spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya
dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi dua
bagian yakni senirupa murni dan senirupa terapan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa)
Menurut Haukin, pengertian seni rupa adalah bagian dari ekspresi jiwa
manusia yang diimajinasikan dan diterapkan ke dalam sebuah benda. Seni rupa
adalah seni yang juga untuk dipamerkan atau dipertunjukkan di depan orang banyak.
Pengertian seni rupa menurut Kottak adalah suatu seni yang memiliki kualitas, hasil
ekspresi serta keindahan alam dan berbagai hal yang melebihi dari keasliannya
dengan klasifikasi objek/subjek terhadap kriteris estetis
(https://www.zonareferensi.com/pengertian-seni-rupa/). Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut seni rupa adalah suatu seni yang diterapkan pada media benda yang
mengekspresikan perasaan manusia dengan klasifikasi objek/subjek yang memiliki
nilai estetis.
2.2 Fungsi Seni Rupa
Menurut sumber internet https://moondoggiesmusic.com/seni-rupa/ seni rupa
memiliki berbagai macam fungsi antara lain adalah sebagai berikut.

2.2.1 Fungsi Sebagai Pemenuh Kebutuhan Emosional


Seni adalah salah satu hal yang sangat ampuh untuk dijadikan sebagai media
dalam memenuhi kebutuhan emosional seseorang. Hal itu dikarenakan, manusia
mempunyai perasaan yang beragam. Sehingga, manusia cenderung memiliki berbagai
perasaan di dalam dirinya, mulai perasaan marah, malu, sedih, senang dan masih
banyak lagi perasaan lain yang ada di dalam diri manusia.
Oleh karena itu, ada beberapa saat dimana seseorang sangat memerlukan
suatu hiburan di dalam kesehariannya. Tujuan dari hiburan tersebut tentu saja untuk
memperbaiki dan juga melengkapi kebutuhan emoisonal mereka sendiri. Ada banyak
contoh dari seni yang bersifat hiburan tersebut, misalnya adalah saat melihat
pameran, video, teater dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.2.2 Fungsi Sebagai Sarana Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa memerlukan orang lain di
dalam kehidupannya. Dengan demikian, secara tidak langsung manusia juga perlu
menggunakan sebuah sistem komunikasi untuk bisa mempererat hubungan mereka
dengan yang lain.
Adapun alat komunikasi yang dipakai sebagai media komunikasi amat
banyak. Dan salah satunya memerlukan bahasa. Di dalam pemakaian bahasa ini
sangatlah beragam, dikarenakan adanya keberagaman tersebut, maka itu menuntut
manusia untuk mencari suatu bahasa universal.
Di antara bahasa universal tersebut adalah suatu karya seni. Dari sebuah seni
tersebut bisa tercipta sangat banyak alat komunikasi yang dapat dijadikan sebagai
media untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang yang lain. Lantaran seni sudah
ada sejak zaman dahulu, sebagaimana seni rupa yang dipakai sebagai salah satu
media penyampaian saat manusia tengah berada di wilayah pemburuan mereka pada
zaman pra sejarah. Oleh karena itu, pemakaian bahasa seni sendiri adalah sebuah cara
yang amat bagus untuk menghilangkan suatu batas di dalam diri manusia.
2.2.3 Fungsi Seni Sebagai Sarana Peribadatan atau Keagamaan
Di samping digunakan sebagai media menjalin komunikasi dengan yang
lain, ternyata seni juga bisa dipakai sebagai media untuk bisa mendekatkan diri
kepada Pencipta. Pada hakikatnya, seni juga menjadi sebuah bagian dari agama itu
sendiri.
Seni ini juga kerap dimanfaatkan untuk menjadi media menyampaikan
dakwah atau suatu pesan yang diinginkan oleh agama kepada para umatnya.
Contohnya adalah seni kaligrafi yang merupakan sebuah seni yang merupakan
perpaduan antara seni dengan ayat suci Al-Qur’an.
Tidak hanya bisa dijadikan sebagai media untuk menyampaikan dakwah,
seni juga menjadi salah satu aspek yang menjadi penunjang untuk ibadah umat.
Misalnya saja adalah masjid, pura, candi, dan berbagai tempat ibadah agama lain.
Semua itu termasuk golongan dari sebuah seni.
2.2.4 Fungsi Edukasi
Seni juga menjadi hal yang memiliki nilai keindahan dan juga nilai guna
tinggi. Namun, penggunaan dari seni sendiri dapat dimanfanfaatkan sebaik mungkin,
Ia juga bisa menjadi sarana untuk menyediakan informasi kepada yang lainnya, baik
itu secara tersirat atau secara tersurat.
Misalnya saja untuk penggunaan wayang kulit yang bisa dijadikan media
menyampaikan informasi. Selain itu, penggunaan boneka untuk sebuah drama yang
di dalamnya ada unsur pendidikan supaya dapat menambahkan pengetahuan kepada
yang lain. Selain itu masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.
2.2.5 Seni Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Fisik
Hakikat atau fitrah manusia adalah memiliki kecenderungan untuk menyukai
berbagai macam dan jenis hal yang indah dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
mereka. Maka dari itu, seni hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal itu
dikarenakan seni tidak hanya dipandang dari sisi keindahannya, namun juga
dipandang dari sisi praktis atau nilai guna. Fungsi tersebut juga diterapkan pada
beberapa cabang seni misalnya seni rupa terapan yang tidak sebatas memandang sisi
estetika, namun lebih mementingkan sisi nilai gunanya.
Misalnya saja kursi untuk duduk, almari untuk penyimpanan barang, seni
bangunan, seni kerajinan tangan dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Maka
dari itu, seni bisa disebut sebagai salah satu unsur yang amat penting di dalam
kehidupan manusia.

2.3 Jenis-Jenis Seni Rupa


Seni rupa adalah suatu cabang dari sebuah seni yang jenisnya sendiri cukup banyak.
Pembagian macam tersebut ada yang dilihat dari wujudnya, waktu atau masanya, atau
dilihat dari fungsi yang dimiliki. Berikut adalah beberapa jenis seni rupa.
2.3.1 Seni Rupa Berdasarkan Masa atau Waktunya
Di dalam pembagian seni rupa menurut waktunya ini, ada tiga jenis seni,
yaitu jenis seni rupa tradisional, seni rupa modern dan juga seni rupa kontemporer.
1) Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional atau seni rupa zaman dahulu merupakan salah satu jenis
seni rupa yang telah memiliki aturan tetap dan ia memiliki sifat yang cenderung
statis. Maksudnya karya seni satu ini tidak akan pernah mengalami perubahan baik
dari sisi bentuknya ataupun dari sisi gayanya.
Adapun aspek-aspek dari seni rupa tradisional ini cenderung sangat
dipertahankan dari masa ke masa secara turun temurun.
2) Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah salah satu jenis seni rupa yang telah mengalami
pembaharuan dari seni tradisional atau zaman dahulu. Pambaharuan yang dilakukan
tersebut meliputi aturan ataupun pola yang telah berubah. Dan jenis seni ini lebih
mengandalkan kepada kreatifitas dari pembuat karya seni atau seniman yang sifatnya
lebih individu. Misalnya adalah karya seni kriya, patung, grafis dan lain sebagainya.
3) Seni Rupa Kontemporer
Seni rupa yang satu ini adalah suatu hasil dari karya seni yang muncul
lantaran adanya suatu trend ataupun kondisi waktu yang tidak disangka-sangka. Sifat
dari seni rupa satu ini lebih kekinian dan sesuai tuntutan zaman.
2.3.3 Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensi Atau Ukurannya
Pembagian dari seni rupa yang kedua adalah didasarkan pada dimensi atau
ukuran dari sebuah karya seni. Karya seni jenis ini masih terbagi lagi menjadi dua
jenis, yaitu karya seni dua dimensi dan karya seni tiga dimensi.
Seni rupa 2 dimensi atau yang biasa disebut dengan istilah dwimatra adalah
suatu hasil dari karya seni yang terbentuk dari dua unsur saja. Yakni unsur panjang
dan juga unsur lebar. Karya seni jenis ini hanya bisa Anda lihat dari sisi tertentu saja.
Misalnya saja lukisan, sketsa, seni ilustrasi, kain tenun, kain batik dan lain
sebagainya.
Seni rupa tiga dimensi merupakan suatu jenis karya seni yang di dalamnya
terdiri dari tiga unsur, yakni panjang, lebar dan juga tinggi. Dari adanya beberapa
unsur tersebut, maka terbentuklah suatu ruang, volume dan juga bentuk yang
menjadikan karya satu ini bisa disaksikan dari berbagai arah. Adapun contoh dari
karya seni jenis ini adalah hasil kerajinan kriya, patung, diorama, bonsai dan masih
banyak lagi yang lainnya.
2.3.4 Jenis Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsi
Seni rupa itu sendiri berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua kelompok.
Mungkin banyak orang yang jarang mengetahui tentang karya seni jenis ini. Berikut
adalah beberapa penjelasannya.
1) Seni Rupa Murni
Seni rupa murni adalah jenis karya seni yang dibuat hanya sekedar untuk
dinikmati keindahan atau estetikanya. Artinya, jenis seni rupa murni ini dibuat bukan
untuk dimanfaatkan untuk aktifitas sehari-hari. Misalnya saja bentuk lukisan, poster,
patung, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2) Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa yang satu ini adalah jenis karya seni yang sangat
meninggikan fungsi guna atau kegunaan dibandingkan sisi keindahannya. Contoh
dari jenis seni rupa terapan ini adalah meja, gelas, kursi dan masih banyak lagi yang
lainnya.
2.4 Unsur Unsur Seni Rupa
Seni rupa memiliki beberapa unsur antara lain adalah sebagai berikut:
2.4.1 Titik
Unsur pertama yang terdapat di dalam sebuah karya seni adalah titik. Titik
merupakan satu jenis elemen atau suatu zat yang dapat di istilahkan sebagai sesuatu
terdasar di dalam sebuah seni rupa. Dalam pembuatan unsur titik tersebut, bisa
direalisasikan dengan jarak yang beragam, yakni antara jarak yang sempit dan jarak
yang lebar dari adanya titik tersebut.
Tentunya dari adanya perpaduan unsur titik dengan beragam varian warna.
Dari adanya penggabungan tersebut, maka bisa dijadikan sebagai sebuah karya seni
yang sangat bagus dan juga elok untuk dipandang. Umumnya teknik untuk
penggunaan titik dan juga perpaduan warna disebut dengan teknik pointilisme.
2.4.2 Warna
Peran warna sangatlah penting karena ia sangat berpengaruh secara
signifikan kepada keindahan seni. Selain itu, ia juga mampu memberikan suatu kesan
yang sangat menyejukkan terhadap orang yang menjadi penikmat dari seni itu sendiri.
Tidak sebatas itu, warna juga mampu membawakan suatu bentuk pesan yang
ekspresif dari seniman kepada Anda yang menjadi penikmat dari karya seni tersebut.
Juga mampu menjadikan karya seni seseorang tertentu menjadi lebih hidup.
Di dalam kaidah warna, juga memiliki berbagai teori, di antaranya adalah
teori warna tujuh spektrum warna dan juga teori pigmen warna. Nah, berikut ini
adalah beberapa penjelasan dari unsur warna di dalam sebuah seni rupa.
1) Warna Primer
Warna primer adalah sebuah kesatuan warna induk yang merupakan warna
asli dan tidak dicampurkan dengan berbagai jenis warna yang lainnya. Di dalam
warna jenis primer ini terdiri dari tiga jenis warna, yakni warna merah, biru dan juga
warna kuning.
2) Warna Sekunder
Selanjutnya adalah warna sekunder yang dihasilkan dari adanya
pencampuran dari dua warna primer sehingga ia mampu membentuk sejenis warna
yang baru dan berbeda.
3) Warna Tersier
Warna tersier adalah sejenis warna yang terbuat dari adanya pencampuran
antara berbagai jenis warna. Yakni campuran dari warna sekunder dengan warna
sekunder ataupun campuran dari warna yang primer dengan jenis warna yang primer.
4) Warna Analogus
Selain beberapa unsur warna yang telah disebutkan di atas, ada unsur
selanjutnya yang dikenal dengan warna alalogus. Warna ini adalah suatu deretan
warna yang letaknya berdampingan dalam sebuah lingkaran atau bisa juga
berdekatan. Misalnya saja adalah untuk warna kuning yang berdekatan dengan warna
hijau.
5) Warna Komplementer
Adapun warna komplementer merupakan jenis warna yang terletak
berseberangan dari yang telah dibentuk dalam suatu lingkaran warna. Selain itu,
unsur warna ini lebih memiliki warna yang kontras. Misalnya saja adalah warna
merah dengan warna hijau. Kemudian warna kuning dengan warna ungu.
2.4.3 Unsur Seni Rupa Bentuk
Bentuk sendiri menjadi salah satu wujud yang nyata dari sebuah karya seni.
Asal mula dari sebuah bentuk atau karya ini adalah adanya penggabungan antara
berbagai bidang menjadi satu. Di dalam karya seni rupa itu sendiri, unsur dibagi
menjadi dua bagian, yakni form dan juga shape.
Shape merupakan bentuk dari suatu gabungan bidang yang di dalamnya
tidak terdapat unsur penjiwaan. Di dalam shape ini umumnya hanya terlihat
perwujudan bentuknya saja misalnya melingkar, ornament dan lain sebagainya.
Sementara untuk form sendiri sebenarnya hampir sama dengan yang
namanya shape. Namun, form mempunyai suatu arti atau suatu makna tertentu,
misalnya saja adalah bentuk kubus, paramid, bola dan berbagai bentuk yang lainnya.
Dari pengelompokan dua di atas, ternyata masih dibagi lagi menjadi dua
macam berikut ini:
1) Geografis
Bentuk geografis ini adalah bentuk yang sengaja dibuat dengan adanya perhitungan,
misalnya saja adalah bentuk kubistis dan juga silindris. Misalnya saja adalah balik,
kubus, tabung, kerucut dan juga bola.
2) Nongeometris
Bentuk selanjutnya ini merupakan bentuk yang di dalamnya meniru bentuk alam atau
suatu objek. Misalnya bentuk manusia, tumbuhan dan juga hewan.
2.4.4 Unsur Garis Pada Seni Rupa
Garis sendiri sesungguhnya memiliki cukup banyak jenis. Di antaranya adalah
panjang, pendek, vertikal. Horizontal, lurus, dan tentunya masih banyak lagi jenis
yang lainnya. Dan setiap jenis dari garis tersebut mempunyai kesan yang tersendiri di
dalam penerapan sebuah seni rupa. Misalnya saja adalah yang akan diulas berikut ini:
1) Garis lengkung kesannya adalah lentur dan juga lembut.
2) Garis halus mempunyai kesan lengkungan yang memiliki irama dan
melambangkan sebuah kelembutan pada wanita.
3) Garis lurus menggambarkan kesan tegak dan juga keras.
4) Garis miring sendiri memiliki kesan gerak, tidak stabil, dan juga goncangan.
5) Garis patah-patah yang menggambarkan makna terpatah-patah, tegas dan juga
kuat.
6) Garis tegas memiliki makna keagungan dan juga kestabilan.
7) Garis spiral yang memberikan makna lentur serta elastis.
Garis tersebut memiliki wujud seperti garis nyata dan juga garis semu.
Bentuk dari semu dan nyata adalah garis yang mampu dihasilkan dari suatu goresan
atau suatu coretan yang lengkung.
2.4.5 Unsur Bidang
Bidang adalah suatu hasil dari pertemuannya dari suatu ujung secara berkali-
kali. Bidang sendiri mempunyai beberapa sisi panjang ataupun lebar yang tentunya
dengan ukuran yang cukup beragam. Di dalam seni rupa sendiri, unsur bidang dapat
diamati secara langsung pada masing-masing hasil dari sebuah karya seni rupa.
Unsur bidang sendiri terdiri dari bidang geometris, bidang biomorfis atau
bidang organis dan tidak beraturan. Di dalam masing-masing bentuk bidangnya, ada
unsur panjang, lebar dan juga tinggi serta beberapa bidang lainnya yang mempunyai
unsur isi dan juga volume.
2.4.6 Unsur Tekstur
Tekstur adalah suatu sifat dari permukaan benda atau suatu bidang yang bisa
dilihat dan juga diraba. Sifat dari adanya tekstur tersebut memiliki kesan licin, kasar,
halus, kusam dan lain sebagainya. Apabila dibagi berdasarkan jenisnya, maka tekstur
sendiri memiliki dua jenis, yakni tekstur nyata dan juga tekstur semu.
Tekstur yang nyata merupakan tekstur dimana suatu sifat dari permukaan
benda menunjukkan suatu kesan yang benar-benar nyata ketika dilihat dan juga
diraba. Ini sangat berbeda dengan yang namanya tekstur semu dimana ini dapat
dimaknai sebagai sebuah tekstur yang tidak nyata atau bisa dikatakan bahwa ini
memiliki permukaan yang berbeda saat ia dilihat ataupun diraba.
Manafaat tekstur adalah untuk memberikan suatu kesan atau suatu karakter
khusus untuk sebuah benda ataupun bidang di bagian permukaannya dan itu mampu
menghasilkan suatu nilai estetika.
2.4.7 Unsur Ruang
Ruang adalah sebuah unsur dari seni rupa yang tersusun dari suatu dimensi
yang di dalamnya terdiri atas lebar, panjang tinggi dan juga mempunyai dua sifat. Di
dalam unsur ruang ini mempunyai jenis sifat tidak nyata atau semu apabila di dalam
sebuah seni rupa dapat dikatakan sebagaimana bentuk dari seni rupa dua dimensi
yang hanya mampu dilihat dari beberapa arah atau sisi saja atau sebagaimana ruangan
yang kesannya sangat indah lantaran bentuk dari sebuah seni rupa.
Sementara untuk ruang yang sifatnya nyata di dalam seni rupa adalah
layaknya seni rupa tiga dimensi, misalnya adalah ruangan kamar, ruangan pameran
pating dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.
2.4.8 Unsur Gelap Terang pada Seni Rupa
Gelap terang merupakan suatu intensitas cahaya yang mempunyai tujuan
supaya seolah-olah memperdalam suatu makna dari suatu karya seni tersebut. Dan
membuat suatu objek dari kedua seni menjadi semakin nyata terlihat. Apabila
intensitas cahaya tersebut tinggi, maka bisa dibilang karya seni tersebut nantinya akan
menjadi lebih terang. Dan sebaliknya, apabila intensitas cahayanya rendah, maka
hasil dari karya seninya juga akan gelap.
Di dalam teknik gelap terang seni rupa sendiri memiliki dua teknik dasar.
Pertama adalah chiasrocuro dan kedua adalah silhouette. Teknik dasar tersebut sering
menjadikan suatu gambar atau hasil dari suatu karya seni menjadi semakin enak
untuk dilihat dan juga mengagumkan.
Teknik chiaroscuro sendiri adalah teknik dimana peralihan dari cahaya
dilakukan secara bertahap atau bisa juga dikenal dengan istilah gradasi warna.
Sementara untuk teknik silhouette sendiri merupakan suatu teknik bayangan yang
tidak mempunyai gradasi warna dan terkadang penggunaan dari teknik ini memakai
pencitraan intensitas cahaya yang cukup rendah.

2.5 Media dan Peralatan Karya Seni Rupa


2.5.1 Macam-Macam Alat Menggambar
Alat yang dapat digunakan untuk menggambar sangatlah banyak. Semua
yang dapat digunakan untuk menulis juga dapat digunakan untuk menggambar. Ada
beberapa alat konvensional yang dapat digunakan untuk menggambar antara lain
sebagai berikut.
1. Pensil
Pensil berbentuk batang dan dibuat dengan bahan dasar karbon. Pensil
mempunyai tingkat kekerasan bermacam-macam, antara lain:
a) Pensil Keras (H)
Pensil ini diberi kode dengan huruf H. Jenisnya bermacam-macam
bergantung pada tingkat kekerasannya. Pensil ini juga diberi tanda dengan angka
untuk menunjukkan tingkat kekerasannya. Makin tinggi angkanya makin tinggi pula
tingkat kekerasannya Pensil ini terdiri dari pensil H. 2H, 3H, 4H, 5H, dan 6H.
Jenis pensil ini sangat baik untuk menggambar geometri, garis, mistar, atau
gambar ilmu ukur. Sifatnya menekan, rapi, tidak mudah dihapus. Oleh karena itu,
pensil H tidak baik untuk menggambar alam benda.
b) Pensil Sedang (HB)
Pensil ini biasa digunakan oleh anak-anak untuk menulis karena sifatnya
yang sedang (tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak). Pensil jenis ini sangat baik
untuk menggambar rencana.
c) Pensil Lunak (B)
Sesuai dengan jenisnya, pensil ini memang sangat lunak. sehingga mudah
digunakan untuk menggambar atau menulis. Seperti pensil keras. pensil ini juga
mempunyai tanda untuk tingkat kelunakannya, yaitu B, 2B, 3B, 4B, 5B, dan 6B.
Selain lunak, pensil ini mempunyai jejak yang hitam sekali. Pensil lunak sangat
cocok untuk menggambar alam benda.
d) Pensil Warna
Pensil ini mempunyai sifat seperti krayon, yaitu banyak mengandung lilin. Pensil
warna biasanya digunakan oleh anak-anak, juga baik untuk media eksperimen.
e) Pensil Konte
Pensil konte adalah jenis pensil yang banyak mengandung zat karbon. Warnanya
sangat hitam dan lunak sekali. Karena itu, ia sangat cocok untuk menggambar potret
dan baik juga untuk menggambar ekspresi.
Pensil konte mempunyai 3 jenis, yaitu:
1). konte keras dengan kode H (hard),
2). konte sedang dengan kode M (medium),
3). konte lunak dengan kode S (soft),
Pensil konte atau pensil arang sering dipakai untuk menggambar teknik
potret atau bidang lebar, karena sifatnya yang mudah dibaurkan dengan kapas.
2. Spidol
Spidol untuk menggambar secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
spidol berujung runcing atau tajam dengan berbagai ukuran dan spidol berujung lebar
atau pipih dengan berbagai ukuran. Spidol ada yang hitam-putih ada pula yang
berwarna. Jenis tinta spidol ada yang terbuat dari air dan ada pula yang bercampur
alkohol. Yang bercampur alkohol umumnya tembus jika dipakai pada kertas tipis.
3. Rapido
Rapido adalah alat gambar kertas kalkir dengan presisi (ketepatan) tinggi,
namun juga dapat digunakan pada permukaan kertas biasa. Memiliki mata spidol
bernomor mulai dari 0,1 hingga 0,8. Ada pula jenis rapido yang kini jarang dipakai,
yaitu trekpen (semacam pena yang disisipi tinta).
4. Pena
Pena adalah alat gambar dengan efek visual tertentu, seperti efek tebal tipis.
Pena sering dipakai untuk menggambar kaligrafi.
5. Ballpoint
Ballpoint adalah alat tulis yang juga dapat dipakai untuk menggambar.
Ballpoint untuk menggambar umumnya memiliki ujung bola keramik dan bertinta
cair dengan ujung bernomor seperti rapido, drawingpen, dan lain-lain. Selain
ballpoint kita ada juga alat tulis bermerk boxy yang dapat digunakan untuk
menggambar sketsa.
2.5.2 Macam -Macam Alat Pewarna Gambar
1. Pensil Gambar
Pensil gambar adalah salah satu jenis pewarna yang langsung dapat dipakai
pada bidang gambar kertas. Pensil gambar umumnya tersedia dalam berbagai variasi
warna, dan diperjual belikan ditoko dalam paket variasi warna tertentu.
2. Cat Air (Water Colour)
Cat air adalah bahan warna yang terbuat dari pigmen yang sangat halus.
Bahan pengencor atau pelarut yang digunakan adalah air. Benda ini banyak
digunakan dan mudah didapatkan di toko-toko buku. Cat air biasanya dikemas dalam
bentuk tube berisi pasta warna. Pasta warna ini dapat diencerkan dengan air. Sifatnya
transparan. Teknik penggunaan cat air yang benar adalah dengan teknik aquarel, yaitu
cat air diencerkan dengan air. Cara penggunaannya ada dua macam, yaitu.
a) Teknik basah: yaitu kertas gambar dibasahi terlebih dahulu sebelum diberi cat
air. Teknik ini akan menjadikan pertemuan warna dengan warna lainnya tidak
tajam. Karena itu teknik ini sangat baik untuk pewarnaan bidang yang lebar.
Pewarnaan dapat dimulai dari sudut kiri atas menuju ke kanan, terus ke kiri
lagi, seperti ular.
b) Teknik kering: yaitu kertas gambar yang akan diberi warna dengan cat air
dibiarkan tetap kering. Dengan demikian. pertemuan antarwarnanya sangat
tajam. Karena cat air bersifat transparan dan digunakan secara aquarel. maka
teknik yang benar adalah cat dalam keadaan encer. Hal ini tentu saja sangat
berbeda dengan penggunaan cat plakat.
3. Cat Minyak (Oil Colour)
Cat minyak merupakan jenis pewarna dengan campuran minyak. Karakter
gambar cat minyak adalah tebal atau pekat. Cat minyak baik digunakan pada kanvas
yang memiliki tekstur kasar. Mencampur warna cat minyak dapat dilakukan pada
palet atau langsung di atas kanvas.
Cat minyak dibuat dengan pigmen-pigmen warna yang halus. Ia dinamakan
cat minyak karena campuran pelarutnya (pengikat) adalah minyak cat (terpentin). Cat
ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca. Selain itu, ia juga mudah
digunakan dan mempunyai banyak warna. Untuk menciptakan warna baru, kita dapat
mencampur beberapa warna dasar di atas palet.
Cat minyak mempunyai sifat Opaque (menutup). artinya suatu warna dapat
menutup Warna lain di bawahnya. Kita dapat dengan mudah memperolehnya. karena
banyak tersedia di toko-toko seni rupa. Merek cat minyak antara lain Greco, Talens,
Rembrandt, Maries, dan sebagainya.
4. Cat Poster (Poster Colour)
Cat poster merupakan salah satu pewarna dengan campuran air. Karakter
gambar cat poster adalah blok (merata) pada bidang gambar. Untuk menimbulkan
efek kedalaman dapat dilakukan dengan mencampurkan warna yang lebih muda.
Pencampuran warna cat poster dapat dilakukan pada palet. Cat ini mirip dengan cat
air. Perbedaannya dengan cat air adalah ia mempunyai sifat opaque, dan
penggunaannya tidak encer. Cat ini biasanya digunakan untuk membuat disain poster.
Karena itu sering disebut juga cat poster.
5. Cat Akrilik (Acrylic)
Cat akrilik merupakan jenis pewarna dengan campuran air yang memiliki
tingkat kecemerlangan tinggi. Selain dapat dicampur dengan air, cat akrilik juga dapat
digunakan dengan campuran minyak khusus pada tube.
6. Cat Semprot
Cat semprot adalah jenis pewarna yang disemprotkan pada gambar (teknik
airbrush) yang memerlukan pengalaman dan ketelitian yang tinggi dalam
pengerjaannya. Sebagaimana cat air yang melahirkan efek tipis pada hasil
pewarnaanya, cat semprot juga memiliki efek gradasi yang lebih baik dan presisi
sehingga sering digunakan untuk pekerjaan grafis yang menuntut hasil tinggi
setingkat foto.
7. Tinta Cina (tinta bak)
Tinta ini sering digunakan untuk menulis. Pertama kali dibawa ke Indonesia
oleh bangsa Cina. Sekarang tinta Cina ini banyak digunakan untuk membuat sketsa,
gambar illustrasi, gambar komik, dan sebagainya. Bila sudah kering, tinta ini tidak
luntur oleh air. Sangat bagus untuk menggambar blok. hitam, karena selain
mengkilap juga pekat sekali.
8. Krayon
Krayon berbentuk batang seperti kapur tulis. Benda ini banyak mengandung
lilin sehingga tidak dapat digunakan secara bertumpuk. Bahan warna ini sering
digunakan oleh anak-anak, karena cara penggunaannya mudah dan gambang didapat.
Bila bahan ini digunakan bersama dengan cat air (krayon digoreskan lebih
dahulu) maka akan timbul efek yang bagus sekali. Bekas jejak krayon tidak akan
dapat ditempeli cat air.
9. Pastel (Oil Pastel)
Pastel adalah pewarna yang digosokkan pada bidang gambar dengan tekanan
tertentu. Sebagaimana halnya dengan pensil gambar, campuran warna menggunakan
pastel dapat dilakukan dengan penimpaan warna secara berulang. Baurnya warna dan
objek gambar merupakan karakter khas dari gambar menggunakan pastel.
10. Pastel Lunak (Soft Pastel)
Pastel lunak merupakan salah satu pewarna yang penerapannnya dilakukan
dengan membusamkan serbuk pastel yang dikerik terlebih dahulu di atas bidang
gambar. Nuansa warna yang ditimbulkan karena usapan kapas menciptakan kesan
unik dengan hasil gambar yang bersifat fotorealistik.
Selain jenis-jenis pewarna lain di atas, sebenarnya masih banyak lagi jenis-
jenis pewarna lain yang sering digunakan untuk menggambar atau melukis seperti
pewarna serbuk (bibit warna), tinta cetak, kapur berwarna, bahan cat semprot, atau
pewarna dengan teknik batik.
11. Komputer
Dengan kemajuan teknologi informatika, kini menggambar dan mewarnai
gambar juga dapat dilakukan menggunakan komputer, dengan hasil yang dapat
dicetak menggunakan printer. Kini menggambar lebih dominan menggunakan
komputer. Berbagai macam bentuk gambar dapat diciptakan menggunakan komputer
dengan hasil yang lebih real (nyata).

2.5.3 Macam-Macam Media Gambar


Salah satu unsur yang diperlukan dalam menciptakan karya seni adalah
media, karena hanya dengan menggunakan media seorang kreator dapat mewujudkan
apa yang diinginkannya. Dalam seni rupa ada bermacam-macam media yang dapat
digunakan.
1. Kanvas
Kanvas adalah bidang datar (panil) yang dipergunakan untuk melukis. Di
atas kanvas tersebut, pelukis mengekspresikan dan memvisualkan segala imagenya.
Biasanya kanvas dibuat dengan bahan dasar kain yang dilapisi cat dasar untuk
mencegah penyerapan cat minyak oleh serat-serat kain dan untuk menutup pori-
porinya.
2. Spanram
Spanram adalah bingkai yang berguna untuk merentangkan kain yang akan
dibuat kanvas. Spanram ini dibuat dari bilah kayu yang dibuat seperti pigura. Selain
Kanvas yang direntangkan pada spanram, masih ada ratusan jenis media untuk
menggambar baik berupa kertas, kalkir, plastik, karton, kain, kayu lapis, maupun
bahan sintetis. Masing-masing media memiliki karakteristik dan kelebihan masing-
masing tergantung kebutuhan menggambar. Bagi pemula sebaiknya memilih media
kertas terlebih dahulu, karena selain biaya ringan juga mudah banyak di jual di toko.
Ada beberapa jenis kertas yang sering digunakan, yaitu kertas HVS dengan berbagai
ukuran, kertas gambar, atau jenis kertas lain seperti karton, manila, dll.

2.5.4 Macam-Macam Alat Bantu Menggambar


Untuk dapat menggambar dengan baik diperlukan berbagai alat bantu. Alat
bantu ini digunakan untuk menunjang dalam kegiatan menggambar/ melukis, tidak
mutlak harus ada. Peralatan penunjang menggambar yang umum digunakan antara
lain seperti.
1. Kuas
Benda ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun, mungkin masih banyak
yang belum tahu kegunaan setiap jenisnya. Kuas untuk cat minyak biasanya dibuat
dari rambut yang agak kaku, dan ujungnya disusun rata. Sedang kuas untuk cat air
dibuat dari rambut yang lebih halus dan berujung runcing. Kuas mempunyai berbagai
ukuran. Dan untuk menyatakan ukuran tersebut digunakan angka sebagai tanda.
2. Palet
Palet adalah tempat (wadah) untuk mencampur cat guna mencari warna yang
diinginkan. Benda ini dibuat dari bahan yang tidak menyerap zat cair seperti minyak
atau air.
3. Pisau Palet
Pisau palet alat yang digunakan untuk mencampur cat di atas palet. Alat ini
terbuat dari bahan dasar plat. Banyak juga seniman yang menggunakan alat ini untuk
menempelkan cat di atas kanvas.
Pada zaman primitif, orang membuat warna dari bahan alam seperti tumbuh-
tumbuhan, batuan, tanah, lemak binatang, dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut
antara lain diperoleh dari getah pohon tinggi, daun tom, akar pace, kunyit, daun jati
muda, soga, tanah kapur, tanah merah, abu tulang, tanah liat, dan sebagainya.
Sejak ditemukannya warna ubar, maka perkembangan penggunaan warna
semakin maju. Kemajuan teknologi dan penemuan pigmen-pigmen warna membuat
orang semakin banyak menemukan bahan pewarna. Hal ini tentu saja sangat
menguntungkan, khususnya bagi perkembangan seni lukis.
Selain alat-alat tersebut diatas, dalam menggambar atau melukis juga sering
menggunakan alat bantu lainnya seperti kapas atau tisue, jangka, gunting, cutter,
selotip, dan penggaris. Selain peralatan tersebut ada juga alat yang digunakan sebagai
penunjang menggambar/ melukis, misalnya papan kayu, meja, atau standar (untuk
menggambar luar ruang). Selain itu untuk kebutuhan menggambar khusus seperti
gambar teknik diperlukan meja gambar, mistar gambar teknik, dan peralatan
penunjangnya.

Anda mungkin juga menyukai