Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR SENI RUPA

Disusun Oleh :

Meidi Cahyadi (21591124)

Tri Septi Pratiwi (21591216)

Dosen Pengampu :

Jauhari Kumara Dewi M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalmu’alaikum Wr.Wb

Curup, 24 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

A. Latar Belakang .................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

A. Pengertian Seni Rupa ........................................................................ 5


B. Fungsi-fungsi Seni Rupa ................................................................... 6
C. Jenis-jenis Seni Rupa .........................................................................7
D. Unsur-unsur Seni Rupa ................................................................... 13

BAB III PENUTUP ................................................................................... 17

A. Simpulan ......................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemunculan seni rupa sudah ada sejak zaman prasejarah. Sampai
hari ini seni rupa terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Gairah seni rupa di Indonesia kian merebak dibanyak perhelatan seni.
Berbagai macam eksplorasi terjadi dalam penciptaan karya.
Munculnya problema tentang wacana seni rupa modern membawa
sederet perubahan. Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar
nilai estetik yang kini sedang terancam oleh metode permasalahan seni.
Modernisme meyakini gagasan progres karena selalu mementingkan
norma kebaruan, keaslian dan kreativitas.
Menurut Iwan Meulia Pirous dalam tulisannya mengungkapkan
bahwa secara konseptual seni rupa modern sesuai dengan cara berpikir
modernisme, selalu berjalan menjauhi tradisi. Hal ini selaras dengan
sejarah kemunculan gagasan modernisme sendiri yang memang menolak
elemen-elemen tradisi yang dikaitkan dengan tirani kerajaan pada zaman
Renaissance. (Iwan.P. 2000:43)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
2. Apa saja fungsi-fungsi seni rupa?
3. Apa saja jenis-jenis seni rupa?
4. Apa saja unsur-unsur seni rupa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu seni rupa.
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi seni rupa.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis seni rupa.
4. Utnuk menngetahui unsur-unsur seni rupa.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Seni Rupa


Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.1
Corak dari seni rupa ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan
estetika.
Secara garis besar, terjemahan dari seni rupa di dalam Bahasa
Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern,
istilah fine art ini menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa
murni. Atas dasar ini, kemudian menggabungkannya dengan desain dan
kriya ke dalam pembahasan visual arts.
Bedanya dengan jenis seni lain, seni rupa ini menjadi karya yang
selalu menonjolkan nilai-nilai estetika atau keindahan. Dalam konteks ini,
seni rupa berfungsi sebagai medium untuk memperindah suatu objek atau
tempat.
Menurut Haukin, pengertian seni rupa adalah bagian dari ekspresi
jiwa manusia yang diimajinasikan dan diterapkan ke dalam sebuah benda.
Seni rupa adalah seni yang juga untuk dipamerkan atau dipertunjukkan di
depan orang banyak.
Pengertian seni rupa menurut Kottak adalah suatu seni yang
memiliki kualitas, hasil ekspresi serta keindahan alam dan berbagai hal
yang melebihi dari keasliannya dengan klasifikasi objek/subjek terhadapa
kriteris estetis.
Pengertian seni rupa menurut La Mery adalah penglihatan yang
dilakukan secara simbolis dengan bentuk yang lebih tinggi dan juga lebih
indah. Dengan kata lain, seni rupa adalah sesuatu yang menekankan pada
keindahan.

1
Buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa (2015) oleh Sofyan Salam, dan kawan-kawan

5
Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat penulis simpulkan
bahwa seni rupa adalah suatu seni yang diekspresikan melalui karya yang
menekankan keindahan.

2. Fungsi-fungsi Seni Rupa


Secara umum, seni rupa memiliki 5 fungsi utama yakni sebagai sarana
untuk memenuhi nilai Seremonial, artistik, naratif, fungsional, dan
persuasif.
a. Fungsi seremonial sendiri lebih untuk tujuan perayaan atau untuk
memperingati suatu peristiwa/kejadian/era tertentu yang berkontribusi
terhadap budaya dan aktivitas ritualistic dalam masyarakat.
b. Fungsi naratif sebuah seni berguna untuk menceritakan kembali atau
menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan oleh seniman
pembuatnya. Contohnya saja adalah lukisan. Setiap lukisan biasanya
memiliki tema tertentu dan makna yang terkandung di dalamnya.
Contohnya saja adalah lukisan Liberty Leading the People (1830)
karya Eugene Delacroix yang menggambarkan revolusi perancis.
Contoh lainnya adalah relief. Relief adalah salah satu karya seni
rupa yang terpahat dalam sebuah batu, bangunan ataupun beton. Relief
bisa berdiri sendiri atau membentuk satu kesatuan dengan panel relief
lain sehingga membentuk cerita/narasi utuh dari suatu peristiwa yang
pernah terjadi. Misalnya saja relief pada Candi Prambanan.
c. fungsi artistik, dalam fungsi ini karya seni rupa lebih menekankan
aspek estetika atau keindahannya. Produk seni ini biasanya digunakan
oleh para seniman sebagai media untuk mengekspresikan emosi,
perasaan, ide, atau pengetahuan yang dimilikinya.
d. Fungsional, Seni Rupa dalam Kehidupan Sehari-Hari yang sering kita
gunakan juga mengandung fungsi fungsional, di mana ia memiliki nilai
guna. Pengaplikasikan seni dalam benda berdaya guna ini bermaksud
untuk mempercantik tampilan benda tersebut. Contohnya saja adalah
furnitur kayu seperti meja, lemari dan kursi. Benda-benda tersebut

6
dapat kita gunakan untuk menyimpan sesuatu. Mereka dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak hanya memiliki nilai guna tapi juga
mampu menyenangkan pemiliknya dari segi keindahan.
e. fungsi Persuasif dalam karya seni rupa sendiri lebih berguna untuk
mempromosikan ide, filosofi atau produk. Contohnya saja adalah logo,
banner dan poster.

3. Jenis-jenis Seni Rupa


a. Jenis Karya Seni Rupa menurut Wujudnya
Jenis karya seni rupa menurut wujudnya, yakni dua dimensi, tiga dimensi,
dan empat dimensi.
1) Dua dimensi
Karya seni dua dimensi atau disebut juga karya dwimatra
adalah karya yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yakni arah
depan. Pasalnya, jenis karya ini hanya memiliki dimensi panjang dan
lebar. Adapun contoh karya dua dimensi adalah lukisan, gambar, foto,
tenunan, dan batik.
2) Tiga dimensi
Jenis karya seni tiga dimensi atau disebut karya trimatra adalah
karya yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Karya tiga
dimensi juga memiliki volume sehingga wujudnya bisa dinikmati dari
berbagai arah. Contoh karya trimatra adalah patung bangunan, boneka,
dan beragam jenis desain produk lainnya.
3) Empat dimensi

Karya seni empat dimensi atau disebut juga time-based art


(karya seni rupa berbasis waktu). Karya ini mencakup seni rupa
yang diproyeksikan di dinding, seni rupa pertunjukan yang
melibatkan perupa beraksi, dan seni rupa media baru (new media)
bersifat interaktif.

7
b. Jenis Karya Seni Rupa menurut Fungsinya
1) Karya seni rupa murni
Karya seni rupa murni merupakan karya seni yang dibuat
dengan niat untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan rasa
indah atau rasa estetis. Namun tanpa maksud untuk memenuhi
kegunaan atau fungsi yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa
murni dapat dilihat pada lukisan, patung, tapestri, atau karya seni
rupa lain yang diniatkan semata sebagai ekspresi rasa estetis.
2) Karya seni rupa terapan
Karya seni rupa terapan merupakan karya seni yang dibuat
dengan maksud utama untuk memenuhi fungsi atau kegunaan yang
bersifat praktis. Adapun contoh karya seni rupa terapan adalah
jenis-jenis karya desain dan seni kriya, seperti poster, spanduk,
desain sampul buku, logo, perabot, kendaraan, dan karya arsitektur.
c. Jenis Karya Seni Rupa menurut Teknik Pembuatan
1) Karya seni rupa dengan teknik goresan/sapuan warna
Seni rupa dengan teknik goresan atau sapuan warna dibagi
menjadi tiga, yakni seni gambar, seni lukis, dan seni kaligrafi.
a) Seni gambar Seni gambar biasanya didominasi oleh
goresan linear yang dihasilkan pensil, pena, atau
marker. Namun, ciri teknis ini tidak mutlak sebab
gambar juga bisa didominasi pengecatan seperti
lukisan.
Seni gambar atau disebut juga gambar saja terdiri
dari beberapa jenis sesuai dengan karakter spesifiknya,
yakni gambar bentuk, model, ilustrasi, proyeksi dan
perspektif, dekorasi, sketch, dan imajinasi.
b) Seni lukis

8
Seni lukis didominasi dengan pengecatan warna pada
bidang medium. Namun sama seperti seni gambar, seni
ini juga tidak mutlak.
Seni lukis secara tradisional dibagi berdasarkan
bidang lukisnya menjadi seni lukis easel yang muat
ditopang easel dan seni lukis mural di permukaan
bangunan.
Umumnya seni lukis dikategorikan berdasarkan
bahan pewarnanya, seperti seni lukis cat minyak,
akrilik, guoache, cat air, tempera, tinta, pastel, mixed-
media, dan encaustic.
c) Seni kaligrafi
Kaligrafi merupakan seni tulis indah yang menjadi
penampung gagasan dan berfungsi estetis. Namun saat
ini, seni kaligrafi tidak hanya pada tulisan indah yang
dihasilkan melalui keterampilan tangan dalam
menggoreskan rangkaian huruf, tetapi juga mencakup
seni kaligrafi yang dihasilkan melalui program
komputer.
2) Karya seni rupa dengan teknik cetak
Jenis karya seni rupa teknik cetak umumnya disebut dengan
seni grafis atau printmaking. Proses pembuatan karya seni grafis
dimulai dengan membuat citraan yang disebut klise, kemudian
dilakukan pencetakan.
Berdasarkan jenis klisenya, seni grafis dibedakan atas cetak
tinggi atau timbul, cetak dalam, dan cetak tembus. Seni fotografi juga
menggunakan teknik cetakan, tetapi berdiri sendiri dan tidak
dikelompokkan sebagai seni grafis.
3) Karya seni rupa dengan teknik ukir

Jenis karya seni rupa dengan teknik ukir dibentuk dengan cara
memahat atau menoreh bagian yang akan dibuang dari material untuk

9
merupa bentuk yang diinginkan. Karya ukiran dua dimensi disebut
relief, sedangkan karya ukiran tiga dimensi disebut patung.

4) Karya seni rupa dengan teknik anyam, tenun, dan rajut


Karya seni rupa dengan teknik anyam dan tenun adalah teknik
berkarya dengan menyilangkan antara material yang digunakan. Di
Indonesia sendiri, seni anyam merupakan kegiatan turun-temurun
dalam tradisi.
5) Karya seni rupa dengan teknik sulam
Seni rupa sulam dibuat dengan cara menjahit menggunakan
tusuk hias benang, pita, payet, dan variasi bahan lainnya. Adapun
warna dan motif yang diterapkan pada kain dibuat bervariasi sesuai
dengan kreativitas seniman.
6) Karya seni rupa dengan teknik tempel
Karya seni rupa dengan teknik tempel dibagi menjadi tiga
yakni, mosaik, kolase, dan montase.
a) Mosaik
Mosaik adalah karya seni yang dibuat dengan
menempel potongan-potongan material dengan
memanfaatkan warna bawaan material untuk membentuk
objek yang diinginkan.
b) Kolase
Kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat
dengan menempel potongan, pecahan, atau kepingan
material seperti kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dan
lainnya untuk menjadi bagian dari bentuk yang hendak
digambarkan.
c) Montase
Montase merupakan jenis karya seni yang dibuat
dengan menempelkan kertas atau bahan tempelan yang
berisi gambar atau foto.

10
7) Karya seni rupa dengan teknik membentuk dan mengonstruksi
Berdasarkan teknik membentuk dan mengonstruksi, jenis karya
seni rupa dibagi menjadi tiga, yakni patung, keramik, dan
arsitektur.
a) Patung
Seni patung adalah jenis karya seni rupa trimatra
yang dibentuk menurut jenis bahan yang dipakai, seperti
tanah liat, batu, gips, kayu, semen, fiber, dan logam.
b) Keramik
Seni keramik adalah jenis karya seni rupa yang
perwujudan objek menggunakan material nonlogam dan
anrogranik berbentuk padat lewat proses pembakaran
bersuhu tinggi.
c) Arsitektur
Arsitektur merupakan seni yang dapat dipandang
sebagai karya seni rupa trimatra dalam ukuran besar, sebab
dalam keadaan tertentu dapat mengakomodasi banyak
orang. Contoh dari karya seni arsitektur adalah stadion,
bandara, jembatan, atau rumah ibadah.
8) Karya seni rupa dengan teknik merangkai atau menyimpul
a) Meronce
Meronce merupakan seni membuat benda kerajinan
dengan menyusun atau merangkai benda berlubang untuk
menghasilkan benda dalam wujud baru, seperti gelang, dan
lainnya.
b) Makrame
Makrame merupakan seni rupa yang menggunakan
teknik menyimpul benda-benda seperti tali. Contoh seni

11
makrame adalah gantungan kunci, gelang, kalung, hiasan
interior, dan hiasan busana.

c) Ikebana
Ikebana merupakan seni merangkai bunga dari
Jepang dengan memerhatikan komposisi bunga, jenis
bunga, tempat bunga, cabangnya, dan penempatannya.
9) Karya seni rupa dengan teknik membatik
Pada dasarnya membatik merupakan jenis karya seni dari
teknik menggambar di atas kain menggunakan lilin dan canting untuk
menutupi area yang tidak ingin dikenai warna. Seni batik juga
kemudian mencakup batik teknik cap dan batik ikat.
10) Karya seni rupa dengan teknik lipat
Melipat kertas merupakan cabang seni rupa yang menggunakan
teknik lipat untuk menjadi bentuk tiga dimensi, seperti burung,
binatang, rumah, topi, dan lainnya.
11) Karya seni rupa dengan olahan komputer
Seni rupa komputer mengacu pada penggunaan komputer
dalam menghasilkan karya seni rupa. Seni rupa komputer di antaranya
bersinggungan dengan seni rupa multimedia, seni rupa media baru, dan
seni rupa digital.
12) Karya seni rupa dipertunjukkan
Karya seni rupa dipertunjukan dibagi menjadi dua, yakni seni
instalasi dan seni rupa pertunjukan.
a) Seni instalasi
Seni instalasi mencakup upaya perupa
menyampaikan gagasan dengan menata benda atau karya
apa saja di lantai, permukaan tanah, dinding, atau
digantung.
b) Seni rupa pertunjukan atau happening

12
Seni rupa pertunjukan atau happening adalah bentuk
improvisasi spontan perupa pada sebuah lingkungan yang
sudah dirancang.

d. Jenis Karya Seni Rupa menurut Sikap Batin Seniman


Berdasarkan sikap batin seniman, terdapat tiga jenis karya seni rupa,
yakni tradisional, modern, dan posmodern.
1) Tradisional
Jenis karya seni rupa tradisional memiliki ciri seni yang
mengikuti aturan atau bentuk yang telah mentradisi. Dapat berupa
benda fungsional dan tidak mementingkan nama penciptanya, seperti
kain kafan Toraja, wayang kulit Jawa, dan lainnya.
2) Modern
Karya seni modern tidak memiliki keterikatan pada norma dan
bentuk yang mentradisi. Ciri-ciri seni modern yakni menonjolkan
kreativitas gagasan, ide, teknik, berorientasi masa depan, bersifat
universal, menonjolkan individualitas sehingga nama penciptanya
menjadi penting.
3) Posmodern

Seni rupa posmodern mementingkan ekspresi seni kontekstual,


memiliki semangat pluralisme, elektisme, dan kontekstualisme. Karya
seni rupa posmodern juga tidak membedakan seni murni yang
dianggap seni tinggi dan seni terapan sebagai seni rendah.

4. Unsur-unsur Seni Rupa


a. Unsur Seni Rupa Titik
Titik merupakan unsur paling kecil dalam suatu karya seni rupa.
Titik bisa digunakan untuk menciptakan unsur-unsur lain dengan cara
menyusun atau menderet hingga menjadi suatu garis.

13
Akan tetapi titik juga bisa digunakan apa adanya tanpa suatu garis.
Contohnya adalah penggunaan unsur titik tanpa adanya unsur garis
pada karya seni rupa pointilis. Dimana pada karya tersebut titik diatur
kerapatannya untuk bisa membentuk suatu objek gambar.
b. Unsur Seni Rupa Garis
Garis merupakan hubungan antar titik yang bisa menghasilkan
suatu guratan serba guna. Guratan dari titik tersebut akan bisa
membentuk unsur lain seperti bidang maupun bentuk.
Seperti hanya dengan titik, garis juga bisa digunakan apa adanya
tanpa menjadi suatu bidang ataupun bentuk. Sebagai contohnya adalah
sketsa yang hanya memerlukan unsur garis agar bisa membentuk suatu
karya. Garis juga bisa digunakan sebagai pengisi gelap terang dengan
menggunakan metode arsiran.
c. Unsur Seni Rupa Bentuk Atau Volume
Bentuk merupakan unsur yang selanjutnya. Bisa dibilang jika
bentuk adalah salah satu unsur yang bisa dilihat pada karya seni rupa
dua dimensi. Contohnya adalah pada gambar, lukisan, desain grafis
dan sebagainya.
d. Unsur Seni Rupa Bidang
Bidang adalah unsur yang ketiga. Bidang juga merupakan
perkembangan dari bentuk. Secara mudahnya bidang merupakan suatu
garis yang ujungnya akan saling bertemu hingga membentuk suatu
area tertutup.
Jika pada karya dua dimensi ada bentuk, maka dalam karya seni
rupa tiga dimensi ada unsur bidang di dalamnya. Lalu dalam bidang
sendiri terhadap beberapa unsur penting seperti panjang, lebar, tinggi
hingga kedalaman. Sebagai contohnya adalah lingkaran, segi tiga,
persegi dan lain sebagainya.
e. Unsur Seni Rupa Ruang
Ruang merupakan suatu karya karya dua dimensi yang memiliki
sifat semu. Ruang juga masih dibagi menjadi dua yaitu ruang positif

14
dan ruang negatif. Ruang negatif adalah suatu ruang yang berada di
luar berbagai bidang atau volume.

Sedangkan untuk ruang positif adalah kebalikannya atau suatu


ruang yang berada di dalam bidang ata volume. Ruang bisa
dimanfaatkan agar memberikan kesan-kesan tertentu pada suatu karya
yang dibuat.
Contohnya adalah penggunaan ruang yang lebih besar di atas suatu
karya pemandangan bisa memberikan kesan ketenangan dan juga
kemegahan pada langit.
f. Unsur Seni Rupa Gelap Terang
Untuk bisa membuat suatu gambar potret yang tampak begitu
realistis, bukanlah warna yang akan dibuat benar-benar akurat. Akan
tetapi adalah pada bagian gelap dan terang yang akan dibuat akurat
pada gambar potret tersebut.
Keberadaan gelap dan terang begitu penting untuk diperhatikan
karena mampu membuat suatu karya menjadi lebih seimbang atau
tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap.
g. Unsur Seni Rupa Warna
Warna juga merupakan unsur yang paling mencolok pada suatu
karya seni rupa. Dalam seni rupa, warna secara estetika terbilang
cukup subjektif tergantung dari daya cipta pembuat karya seni.
Akan tetapi dalam konteks teknikal, unsur warna dibagi menjadi
beberapa bagian. Bagian pertama adalah warna, artinya adalah warna
apa yang akan dihasilkan pada karya seni rupa tersebut.
Lalu ada juga unsur warna yang memiliki value. Dimana value
disini berhubungan dengan gelap atau terangnya suatu warna yang
digunakan. Lalu ada juga warna yang memiliki intensitas. Artinya
intensitas warna tersebut bisa berkaitan dengan seberapa kuat dan
lemah warna tersebut dalam sebuah karya.
h. Unsur Seni Rupa Tekstur

15
Tekstur adalah salah satu unsur yang berhubungan dengan interaksi
manusia. Karya seni rupa tak hanya bisa dirasakan secara visual.
Namun suatu karya seni rupa juga bisa dirasakan melalui bentuknya.
Artinya tekstur juga merupakan suatu permukaan yang bisa terasa
ketika diraba. Akan tetapi pada karya 2D, tentukan merupakan suatu
hal semu. Tekstur dalam karya 2D juga harus tetap bisa memberikan
getaran persepsi raba kepada yang melihatnya, sehingga mereka bisa
benar-benar mengerti jika tekstur memang ada dalam karya 2D.
Contoh unsur tekstur dalam seni rupa yang bisa dirasakan adalah
patung.
i. Unsur Seni Rupa Nilai
Unsur yang terakhir adalah nilai. Unsur nilai berkaitan dengan
warna. Maksud dari nilai adalah seberapa besar kekuatan warna pada
karya seni rupa, dan seberapa berpengaruhnya nilai warna tersebut.
Nilai menjadi unsur yang terakhir dalam seni rupa. Unsur nilai
dalam seni rupa juga berkaitan dengan warna. Arti nilai di sini adalah
seberapa besar kekuatan warna dan seberapa berpengaruh nilai warna
tersebut dalam suatu karya seni rupa.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan
media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Corak dari
seni rupa ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Secara umum, seni rupa memiliki 5 fungsi utama yakni sebagai
sarana untuk memenuhi nilai Seremonial, artistik, naratif, fungsional, dan
persuasif.

Jenis-jenis Seni Rupa

1. Jenis Karya Seni Rupa menurut Wujudnya


2. Jenis Karya Seni Rupa menurut Fungsinya
3. Jenis Karya Seni Rupa menurut Teknik Pembuatan
4. Jenis Karya Seni Rupa menurut Sikap Batin Seniman

Unsur-unsur Seni Rupa


a. Unsur Seni Rupa Titik
b. Unsur Seni Rupa Garis
c. Unsur Seni Rupa Bentuk Atau Volume
d. Unsur Seni Rupa Bidang
e. Unsur Seni Rupa Ruang
f. Unsur Seni Rupa Gelap Terang
g. Warna
h. Unsur Seni Rupa Tekstur
i. Unsur Seni Rupa Nilai

B. Saran
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun

17
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Budiman, 1988, Pendidikan Seni Rupa untuk SMA Kelas 1 Semester
1 dan 2, Bandung: Ganeca Exact Bandung. Diah Latifah dan Harry Sulastianto,

Penuntun Belajar Pendidikan Seni I, Ganeca Exact: Bandung, 1994. 19

Direktorat Jendral Kebudayaan, 1979, Sejarah Seni Rupa Indonesia, Departeman


Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan
Daerah.

18

Anda mungkin juga menyukai