Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BEREKSPERIMEN DALAM SENI RUPA

GURU PENGAJAR:

FAHRIANA, S.Pd

KELAS XI MIPA 3

DISUSUN OLEH:

1. AGENIYA AUDINA (01)

2. LAILI RAHMI (09)

3. RAYNA ROSALIN (27)

4. RISTIA ADELA PUTRI (29)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 HULU SUNGAI TENGAH

Tahun ajaran : 2022-2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat-
Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada semua
pihak khususnya Ibu Fahriana selaku guru mata pelajaran Seni Budaya. Penulisan makalah yang
berjudul “Bereksperimen dalam Seni Rupa” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis Menyadari
bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca
akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan dan penelitian lebih lanjut.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Rupa. Pada makalah ini membahas
tentang Bereksperimen dalam Seni Rupa. Semoga di masa yang akan datang kami senantiasa bisa
menyempurnakan penyusunan penyusunan laporan ini. Besar harapan kami makalah ini akan
bermanfaat kepada berbagai kalangan, khususnya bagi warga MAN 2 HST guna mengembangkan
kualitas Pendidikan sesuai tujuan Pendidikan nasional.

Barabai, November 2022

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................... iii

Daftar isi ............................................................................................. iv

PENDAHULUAN .................................................................................. v

1. Latar belakang ..............................................................

2. Tujuan ...........................................................................

PEMBAHASAN ................................................................................... vi

A. Pengertian Bereksperimen dalam Seni Rupa ..............................

B. Penciptaan Seni Rupa Murni dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa…

1. Aspek Konseptual ……..………..

a. Penemuan sumber inspirasi ……………………

b. Penetapan interes ………………….

c. Penetapan Interes Bentuk ………………….

d. Penetapan Prinsip estetik ……………………….

2. Aspek Visual ……………….

C. Aspek Operasional dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa ……………

PENUTUP ........................................................................................... vii

Kesimpulan .......................................................................

Lampiran ...........................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................... viii


PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Menjelaskan Bereksperimen dalam Seni Rupa secara lebih rinci. Penjelasan Bereksperimen dalam
Seni Rupa akan meliputi media dan teknik pembuatan. Di dalam makalah ini juga kami menampilkan
gambar-gambar yang merupakan contoh Bereksperimen dalam Seni Rupa.

2. TUJUAN
Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai
Bereksperimen dalam Seni Rupa, serta kami ingin menginformasikan Pengertian bereksperimen dalam
Seni Rupa, Penciptaan Seni Rupa Murni, hingga Aspek-aspek Visual.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bereksperimen dalam Seni rupa

Bereksperimen dalam membuat suatu karya adalah berani melakukan sesuatu yang belum pernah
dilakukan oleh orang lain. Sampai diperoleh suatu karya seni rupa yang benar-benar sesuai dengan
keinginan pembuatnya. Dan juga dapat dilakukan dengan menciptakan suatu karya yang baru dengan
memodifikasi karya yang sudah ada.

B. Penciptaan dalam Seni Rupa Murni Bereksperimen dalam Seni Rupa

Penciptaan seni rupa murni adalah kegiatan berkarya seni lukis, seni grafis, seni patung, seni serat, dan
lain-lain, untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman kehidupan menjadi suatu perwujudan
visual yang dilandasi dengan kepekaan artistik. Kepekaan artistik disini dapat berarti "memerlukan
kemampuan dalam mengelola atau mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan
menjadi sebuah karya nyata" Kepekaan artistik merupakan kemampuan mengelola aspek=aspek visual
untuk mewujudkan ide menjadi suatu karya seni rupa. Aspek visual tersebut antara lain adalah aspek
konseptual, aspek visual, dan aspek operasional.

1. Aspek Konseptual

Aspek konseptual merupakan konsep atau gagasan dalam menciptakan sebuah karya seni rupa murni.
Aspek konseptual terdiri dari penemuan sumber inspirasi, penetapan interes seni, penetapan interes
bentuk, dan penerapan prinsip bentuk.

a. Penemuan Sumber Inspirasi

Titik tolak penciptaan sebuah karya seni rupa murni adalah penemuan gagasan. Kita harus memiliki
gagasan yang jelas dan terdefinisi dengan baik dalam mengekspresikan pengalaman artistik. Sumbernya
dapat berasal dari realitas internal dan realitas eksternal.

 Realitas internal, perambahan kehidupan spiritual (psikologis) dari diri kita sendiri. Misalnya
harapan, cita-cita, intuisi, emosi, nalar, gairah, kepribadian dan pengalaman kejiwaan lainnya
yang seringkali belum teridentifikasi dengan bahasa. Atau dengan kata lain, gagasan seni dapat
timbul dari kebutuhan kita sebagai manusia untuk berekspresi.

 Realitas eksternal, yaitu hubungan pribadi kita sebagai manusia dengan Tuhan (tema religius),
hubungan pribadi kita dengan sesama manusia (tema sosial: kemiskinan, keadilan, nasionalisme),
dan hubungan pribadi kita dengan alam (tema: lingkungan, keindahan alam) dan lain sebagainya.

Pembuatan Konsep
b. Penetapan Interes Seni

Dalam aktivitas penciptaan kita harus menentukan interes seni dari kita sendiri, dapat berkreasi secara optimal.
Pada dasarnya terdapat 3 interes seni:

 interes pragmatis, yaitu menempatkan seni sebagai instrumen pencapaian tujuan tertentu. Misalnya
tujuan nasional, politik, moral, dakwah, dan lain-lain.

 interes reflektif, yaitu menempatkan seni sebagai pencerminan realitas aktual (fakta kehidupan) dan
realitas khayali (realitas yang dibayangkan sebagai sesuatu yang ideal).

 interes estetis, yaitu berupaya melepaskan seni dari nilai-nilai pragmatis dan instrumentalis. Jadi interes
estetis bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai estetik secara mandiri (seni untuk seni).

Objek Khayalan

c. Penetapan Interes Bentuk

Untuk mengekspresikan penghayatan kita terhadap nilai-nilai internal atau eksternal dengan tuntas, perlu
dipertimbangkan kecenderungan umum minat dan selera seni kita sendiri. Misalnya dengan cara mencermati
karya-karya yang telah kita buat selama ini. Kecenderungan yang dapat dipilih adalah :

 bentuk figuratif, yaitu karya seni rupa yang menggambarkan figur yang biasa kita kenal sebagai objek-
objek alami, manusia, tumbuhan, hewan, gunung, laut, sungai dan lain-lain yang kita gambarkan dengan
cara meniru rupa dan warna benda- benda tersebut.

 bentuk semi figuratif, yaitu karya seni rupa separuh figuratif, masih menggambarkan figur atau kenyataan
alamiah, tapi bentuk dan warnanya sudah mengalami deformasi, distorsi, stilasi, oleh perupa. Bentuknya
tidak meniru rupa sesungguhnya, tetapi sudah dirubah untuk kepentingan pemaknaan, misalnya, bentuk
tubuh manusia yang diperpanjang, atau sebuah patung yang bertangan banyak, bentuk gunung yang
disederhanakan atau digayakan untuk mencapai efek estetis dan artistik.

 bentuk nonfiguratif, merupakan karya-karya seni rupa yang sama sekali tidak menggambarkan bentuk-
bentuk alamiah, dengan kata lain tanpa figur atau tanpa objek, oleh sebab itu disebut pula seni rupa non
objektif. Pada karya-karya seni rupa non figuratif, susunan unsur-unsur visual ditata sedemikian rupa
untuk menghasilkan satu karya yang indah. Istilah lain dari karya seni rupa non figuratif adalah karya seni
abstrak. Secara umum karya abstrak yang baik dan berhasil adalah karya yang memiliki “bentuk
bermakna”. Artinya sebuah karya seni yang berkapasitas untuk membangkitkan pengalaman estetis bagi
orang yang mengamatinya. Dengan kata lain yang lebih sederhana, karya seni yang dapat membangkitkan
perasaan menyenangkan, yaitu rasa keindahan.

Lukisan Objek Semi-Figuratif


d. Penetapan Prinsip estetik

Secara umum karya seni rupa murni menganut prinsip estetika tertentu. Untuk itu, kita harus dapat
mengidentifikasi cita rasa keindahan yang terdapat pada karya-karya yang pernah kita ciptakan. Pada
tahap ini, kita perlu menetapkan prinsip estetika yang paling sesuai bagi kita untuk mengungkapkan suatu
pengalaman. Beberapa alternatif prinsip estetika yang dapat dipilih ialah:

 pramodern, yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas merepresentasikan
bentuk-bentuk alam (gunung, laut, sungai), atau aktivitas pelestarian kaidah estetik tradisional.

 modern, yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif yang
mengutamakan aspek penemuan, orisinalitas, dan gaya pribadi atau personaliti.

 posmodern, yaitu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas permaianan tanda
yang ironik, sifatnya eklektik (meminjam dan memadu gaya seni lama) serta menyajikannya
sebagai pencerminan budaya konsumerisme masa kini.

Karya Postmodern

2. Aspek Visual

a. Struktur Visual

Untuk mewujudkan aspek konseptual menjadi sebuah karya visual, perlu ditegaskan lebih spesifik dalam
"subject matter", masalah pokok atau tema seni yang akan kita ciptakan. Misalnya tema sosial: keadilan,
dengan pilihan objek “hakim”. Tema pendidikan: dengan pilihan objek “guru”, tema religius: lukisan
kaligrafi dengan objek “ayat Al-Quran tertentu”, dan lain sebagainya. Objek-objek tersebut dapat kita
visualisasikan dengan berbagai cara, pilihlah unsur rupa (garis, tekstur, warna, bidang, volume, ruang),
sesuai dengan kebutuhan interes seni, interes bentuk dan prinsip estetika yang telah ditetapkan terlebih
dahulu dalam aspek konseptual.

b. Komposisi.

Hasil seleksi unsur-unsur seni rupa dikelola, ditata, dengan prinsip-prinsip tertentu, baik terhadap unsur
secara tersendiri ataupun dalam hubungannya dengan bentuk atau warna. Dengan memperhatikan 4
(empat) prinsip pokok komposisi, yaitu: (1) proporsi, (2) keseimbangan, (3) irama, dan (4) kesatuan untuk
memperlihatkan karakteristik keunikan pribadi kita.

c. Gaya pribadi

Dalam penciptaan karya seni, karakteristik atau ciri khas seorang seniman perupa merupakan faktor bawaan, yang
menandai sifat unik karya yang diciptakannya. Misalnya Basoeki Abdullah, Raden Saleh, dan S. Soedjojono, meskipun
mereka sama-sama melukis dengan gaya realisme, karya mereka akan sangat berlainan karena unsur gaya pribadi.
Karya Raden Saleh biasanya menghadirkan suasana dramatis aristokratis, karya Basoeki Abdullah biasanya
memperlihatkan idealisasi keindahan yang permai, sedangkan karya S. Soedjojono menghadirkan suasana heroisme
dan nasionalisme.
Gaya pribadi akan lebih mudah terlihat jika kebebasan berkreasi diberikan, sehingga karya-karya siswa
dengan sendirinya akan memperlihatkan keberagaman gaya seni sesuai kepribadian mereka masing-
masing.

C. Aspek Operasional dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa

Langkah-langkah kerja dalam proses perwujudan karya secara keseluruhan dimulai dari penetapan bahan,
peralatan utama dan pendukung, serta teknik-teknik dalam memperlakukan bahan beserta peralatannya. Seluruh
proses tersebut dikelompokkan ke dalam tiga tahap:

1. Tahap persiapan. Melakukan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan pendukung, dan
pengadaan peralatan.

2. Tahap Pelaksanaan. Berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses kreasi dari awal sampai
selesai.

3. Tahap akhir. Karya seni rupa yang sudah selesai diciptakan, masih membutuhkan tindakan-tindakan
khusus agar siap untuk dipamerkan. Jenis karya seni rupa tertentu memerlukan pembersihan secara
menyeluruh, lapisan pengawet (coating), atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lain membutuhkan
kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik dan benar, sampai sebuah karya seni rupa sudah siap
untuk dipamerkan.
PENUTUP

KESIMPULAN
Bereksperimen dalam seni rupa adalah berani melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain.
Sampai diperoleh suatu karya seni rupa yang benar-benar sesuai dengan keinginan pembuatnya, untuk
mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman kehidupan menjadi suatu perwujudan visual yang dilandasi
dengan kepekaan artistik.

LAMPIRAN
Berikut contoh karya seni rupa

KOMPOSISI

Komposisi Gaya pribadi (Karya S. Sudjojono0)


DAFTAR PUSTAKA
https://wisnujadmika.wordpress.com/2020/07/28/bereksperimen-karya-seni-rupa/

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/sketsa3.jpg

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/lukisan-popo-iskandar-kucing4.jpg

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/semifiguratif1.jpg

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/gamabr-kolasee.jpg

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/lukisan-kubisme3.jpg

https://wisnujadmika.files.wordpress.com/2020/07/s.sudjojono-didepan-kelambu-
terbuka-oil-on-canvas-86cm-x-66cm.jpg

https://123dok.com/article/seni-rupa-murni-bereksperimen-dalam-seni-rupa.q04528lz

Anda mungkin juga menyukai