Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SENI DAN APRESIASI SENI


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah:
Seni Rupa Untuk Anak usia dini

Dosen Pengampu : M. Arif Syarif H., M.Pd

Disusun oleh :

Disusun Oleh :
1. Siti Fariha Azkiyah (200651071)
2. R. Najla Nabilah (200651069)
3. Siti Nurhaliza (200651076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2022

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Seni dan Apresiasi Seni” dengan tepat waktu, yang mana penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seni Rupa
untuk Anak Usia Dini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Baginda Nabi Muhammad Saw, beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita semua
selaku umatnya, hingga akhir zaman, aamiin.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada Dosen Pengampu mata kuliah Seni Rupa untuk Anak Usia Dini, yaitu
Bapak M. Arif Syarif H., M.Pd, atas bimbingan dan arahannya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga dalam penulisan
selanjutnya dapat lebih baik.

Cirebon, 2 November 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Latar Belakang ....................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN...........................................................................................................
A. Pengertian Seni....................................................................................................
B. Apresiasi Seni......................................................................................................
BAB III: PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat pandangan yang
keliru terhadap pengertian seni. Hal ini bisa terjadi akibat terbatasnya
informasi tentang pengertian seni. Dampaknya adalah adanya kesenjangan
antara seni dengan lingkungan sosial dan lemahnya kadar apresiasi seni di
kalangan pelajar dan masyarakat pada umumnya. Sebuah karya yang
tercipta akan membuat efek lain pada diri penciptanya dan orang lain.
Suka atau tidak suka, indah atau tidak indah, menyenangkan atau tidak
menyenangkan, serta berbagai perasaan lain akan dirasakan oleh orang
yang melihat karya seni tersebut.
Banyak orang yang mengatakan bahwa seni merupakan sesuatu
yang mengandung nilai indah. Pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar
karena di samping indah, ada seni yang tidak indah, namun tetap
mengandung kata seni. Indah atau tidak indahnya suatu karya seni
bergantung pada seniman yang membuatnya dan juga para penikmat seni.
Sepanjang sejarahnya, manusia tidak terlepas dari seni.
Seni merupakan istilah yang identik dengan keindahan,
kesenangan, dan rekreasi. Saat kita mendengar kata seni maka yang
mungkin muncul dalam benak kita adalah suatu karya seni entah berupa
benda, musik, bangunan, lukisan atau benda-benda indah lainnya yang
dihasilkan oleh seorang seniman yang tentunya sangat berbakat dan
memiliki kreativitas yang tinggi. Seni merupakan bagian dari kehidupan
manusia yang universal. Hal itu karena seni merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis). Seni tidak mempunyai
definisi tersendiri mengingat kompleksitas dan kedalamannya. Pengertian
seni lebih terarah pada konsep yang muncul secara variatif sesuai dengan
pemahaman, penghayatan, dan pandangan seseorang terhadap seni yang
dijadikan acuan atau batasan.
Dalam dunia pendidikan, seni juga memberikan pengaruh penting
terhadap perkembangan mental maupun fisik siswa. Bahkan, dengan
pendidikan seni, perilaku siswa dapat terbentuk kearah yang lebih baik
karena seni dapat mengenalkan nilai-nilai dan norma-norma yang ada
dalam masyarakat kepada siswa. Oleh karena itu, pentingnya untuk
menegenalkan makna seni kepada anak usia dini. Dengan pehaman seni
diharapkan anak dapat menghargai karya seni dari orang lain, melluai
aktivitas apresiasi seni.
B. Rumusan Masalah

3
1. Apa itu seni?
2. Apa itu apresiasi seni?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian seni
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian apresiasi seni

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata seni memiliki
beberapa arti. Arti tersebut adalah, pertama, keahlian membuat karya yang
bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dsb). Kedua, karya
yang diciptakan dengan keahlian yg luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran.
Ketiga, kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yg bernilai tinggi
(luar biasa). Merujuk kepada definisi di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni
merupakan gabungan dari pemikiran, keahlian yang melibatkan
keterampilan fisik dan hasil akhir yang termanifestasi dalam bentuk atau
gerakan.
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta
yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian
dengan hormat dan jujur, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa seni
berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Dalam versi yang lain,
seni disebut cilpa yang berarti berwarna (kata sifat) atau pewarna (kata
benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala
macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistik. Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian
seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai
kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda/karya seni adalah bahwa seni atau
keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda
dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau
spiritual.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai
bentuk karya seni. Refleksi kehidupan manusia dituangkan melalui media
seni dalm bentuk karya seni. Semua cabang seni (tari, musik, seni rupa,
teater, dan sastra) memiliki nilai yang dapat ditransformasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya. Di dalam seni terdapat simbol-
simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakikat hidup.
Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai
media visual - semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam -
merupakan ungkapan ekspresi yang di dalamnya sarat dengan simbol.

5
Memaknai cabang–cabang seni ini menjadi penting artinya untuk
mengawali sebuah proses pengenalan tentang apa seni itu.
Seni secara teori dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni
murni dan seni terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya
mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah
penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu di luar fungsi
sebenarnya. Seni murni merupakan seni yang dasar penciptaannya hanya
untuk fungsi tertentu sesuai dengan karakteristik bentuknya. Contoh pot
tanaman atau tempat tanaman dari tanah liat dibuat apa adanya sesuai
dengan manfaat pembuatannya. Bentuk dan wujud pot adalah sederhana
dan digunakan untuk menanam tanaman bunga. Namun ketika pot tersebut
sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dari aspek bentuknya sudah
berubah serta fungsinya sudah tidak hanya sekedar untuk menanam
tanaman hias, maka pot itu sudah merupakan seni terapan. Contoh pot hias
dibuat dan digunakan untuk bahan melukis atau untuk tempat lampu
minyak.

Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu


berhubungan dengan media yang dipilih, teknik yang dipergunakan, serta
cara menikmatinya. Berdasarkan hal tersebut, seni dapat dibagi menjadi
tiga yaitu:
1. Seni Audio (Auditory Art)
Seni audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra
pendengaran (telinga). Contoh seni audio adalah sebagai berikut.
a. Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada.
Misalnya, pertunjukan gamelan atau piano.
b. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata.
Misalnya, pembacaan puisi atau drama.
c. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada
dan kata. Misalnya, pertunjukan band.
2. Seni Visual (Visual Art)
Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra
penglihatan (mata). Contoh seni visual antara lain sebagai berikut.
a. Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna,
bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis, dan
sinematografi.
b. Seni tiga dimensi yang meliputi ruang dan wujud yang bisa
dicoba. Misalnya, seni patung, arsitektur, seni tari, dan
pantomim.
3. Seni Audiovisual (Auditory Visual Art)

6
Seni audiovisual yaitu seni yang dapat dinikmati oleh indra
pendengaran dan penglihatan. Contoh seni audiovisual antara lain
sebagai berikut.
a. Seni tari merupakan perpaduan gerak dan nada.
b. Seni drama merupakan perpaduan gerak, kata, dan visual.
c. Seni opera merupakan perpaduan gerak, nada, dan visual.
Pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatannya dibagi
menjadi lima cabang, yaitu sebagai berikut.
1. Seni rupa
Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan (visual)
dan peraba. Seni rupa biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang,
warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil karya seni rupa adalah
lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk, patung, diorama, kursi,
meja, seni grafis, dan seni kerajinan.
2. Seni musik
Karya seni musik dapat dinikmati dengan indra pendengaran
(audio) yang dibentuk dari unsur nada dan bunyi dalam alat musik,
suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.
3. Seni tari
Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu,
irama, wirasa, wiraga, dan susunan unsur gerakan anggota tubuh
secara teratur dan menurut pola-pola tertentu sehingga
menimbulkan gerakan yang indah dan memesona. Karya seni ini
dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan indra pendengaran
(audiovisual).
4. Seni teater
Seni teater adalah seni yang memadukan unsur gerakan dan kata.
Biasanya dalam teater terdapat naskah, penokohan, latar tempat,
dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan indra
penglihatan dan pendengaran (audiovisual). Contoh teater terkenal
adalah Teater Koma.
5. Seni sastra
Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan
perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang
mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah.
Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas),
puisi (struktur bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur
bahanya disusun dalam bentuk lakon atau cerita).

7
B. Apresiasi Seni

Mengapresiasi karya seni merupakan landasan pokok dalam


mempelajari wawasan seni budaya. Selain untuk memperluas
pengetahuanmu tentang seni, hal ini juga untuk mendekatkanmu dengan
seni.
Kata apresiasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu
appretiatus yang artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai
cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni”. Adapun dalam kamus
umum Inggris-Indonesia to apreciate artinya “menghargai“ dan
appreciation artinya “penghargaan”. Dengan demikian, mengapresiasi seni
artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur di
dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya
dapat menilai karya seni dengan baik.
Dalam menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis
besar ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan pertama,
menggunakan ukuran subyektif, artinya menilai bagus tidaknya
berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya ini sangat bagus atau
indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan. Kedua,
penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya
seni atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri.
Bila karyanya memiliki ukuran secara objektif bagus, maka kita katakan
bagus. Demikian juga sebaliknya. Setiap karya seni tentunya memiliki ciri
khas, yang berbeda satu sama lain.
Mengungkapkan karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu
berbeda dengan karya seni rupa yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni
dua dimensi terilihat dari (1) segi bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang
digunakan dan (3) fungsi serta maknanya. Ketiga bagian itu saling
berhubungan. Bentuk karya terwujud karena teknik dan proses pembuatan.
Bentuk juga berkaitan dengan kegunaan atau fungsi. Demikian bentuk
berkait dengan makna.
Untuk itu usaha mengapresiasi karya seni rupa Nusantara yang ada
di daerah anda akan memperhatikan ketiga ukuran tersebut. Coba
perhatikan dua karya seni rupa di daerah anda (sebuah gambar ilustrasi
atau dua dimensi dan sebuah karya patung atau tiga dimensi). Perhatikan
dari segi bentuk-nya, proses pembuatanya, terutama teknik pengerjaannya.
Apakah ada perbedaan? Membuat gambar ilustrasi dengan menggunakan
pensil atau ballpoint di atas kertas. Sedangkan membuat patung (kayu atau
bahan lainnya) tidak menggunakan pensil tapi peralatan cukilan atau
pahatan. Perkirakan juga kesulitan dalam pembuatannya, waktu yang

8
digunakan untuk membuat dan hal- 3 hal lain yang berhubungan dengm
teknik pembuatan. Nyatakan tanggapan tersebut sesuai dengan penilaian
subyektif dan objektif.
Menganalisis dan menanggapi karya seni rupa tiga dimensi akan
berbeda dengan karya seni rupa yang dua dimensi. Karya tiga dimensi bisa
jadi lebih menarik, karena pada karya tiga dimensi bendanya lebih nyata.
Dari segi gagasan tentu akan beragam. Dari segi bahan juga bermacam-
macam, bahkan segi teknikya terlihat berbeda. Biasanya dalam pengerjaan
karya tiga dimensi lebih lama dibandingkan dengan karya dua dimensi.
Karena di lingkungan kita (daerah setempat) karya seni rupa dua dumensi
dan tiga dimensi bermacam-macam, maka tentu saja gagasan, bahan atau
bentuk dan tekniknya bermacam-macam pula. Pada masing-masing karya
akan memiliki arti yang berbeda. Sebenarnya upaya menganalisis dan
menanggapi masingmasing karya seni rupa yang ada di lingkungan anda
sendiri dimaksudkan agar anda menjadi penilai atau apresiator yang baik.
Dengan mengetahui keberagaman bentuk, teknik dan funginya,
anda menghargai apa yang dibuat oleh para seniman yang ada di daerah
setempat. Bila kita menekuni dan mencermati pekerjaan tersebut kita akan
merasakan bahwa apa yang dikerjakan para pekerja seni itu bukan sesuatu
yang mudah. Anda akan turut merasa terlibat atau berempati dan
mengagumi pekerjaan seni rupa. Cara yang dapat diupayakan agar kita
dapat melakukan apresiasi karya seni dengan lebih bermutu yaitu banyak
melihat, membaca, mendengarkan atau membiasakan menghayati karya
seni, anda dapat menggunakan apa yang disebut dengan pendekatan dan
pentahapan apresiasi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai
bentuk karya seni. Di dalam seni terdapat simbol-simbol kehidupan yang
memiliki makna mendalam tentang hakikat hidup. Refleksi kehidupan
manusia dituangkan melalui media seni dalm bentuk karya seni. Semua
cabang seni (tari, musik, seni rupa, teater, dan sastra) memiliki nilai yang
dapat ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seni secara teori
dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni terapan.
Dengan mengetahui dan memaknai cabang–cabang seni menjadi penting
artinya untuk mengawali sebuah proses pengenalan tentang apa seni itu.
Kata apresiasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu
appretiatus yang artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai
cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni”. Kegiatn
mengapresiasi seni artinya kegiatan didalamnya berusaha mengerti tentang
seni dan menjadi peka terhadap unsur di dalamnya, sehingga secara sadar
mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan
baik. Dengan mengapresiasi karya seni kita belajar meneganai landasan
pokok dalam mempelajari wawasan seni budaya. Selain itu, untuk
memperluas pengetahuan tentang seni, termasuk di dalamya membuat kita
dekat dengan seni.

10
DAFTAR PUSTAKA

John Felix, Pengertian Seni Sebagai Pengantar Kuliah Sejarah Seni Rupa, BINUS
University: Jakarta Barat, HUMANIORA Vol.3 No.2 Oktober 2012: 614-621

Kuswarsantyo, M.Hum. Dra. Tetty Rachmi, M.Hum., Modul 01 Wawasan Seni


PDGK4207 Edisi 2

Rachmat Suhernawan Rizal Ardhya Nugraha, Seni Rupa untuk SMP/MTs,


Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Sahman, Humar, Mengenali Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya Seni,
Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika, IKIP Semarang Press, Semarang,
1993

Tri Juna Irawana , Desyanri, Seni Musik Serta Hubungan Penggunaan Pendidikan
Seni Musik Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar, Padang,
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 1 Nomor 3 Tahun 2019

11

Anda mungkin juga menyukai