Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Seni Budaya Menganalisis Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema, Dan
Tokoh Dalam Bentuk Lisan Dan Tulisan

Disusun Oleh :Kelompok III


1. Rafael Aresta Amelia
2. Raudah
3. Nezha Nur
4. Zahra Amelia

GURU PEMBIMBING

......................................

SMA NEGERI 1 MUARA RUPIT


KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
           
Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat sera salam senantiasa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karena bimbingan dan jalan kemudahan dari Allah
makalah Seni Budaya dapat terselesaikan.

            Terselesaikannya makalah ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru Seni Budaya. Semoga bantuan
dari Bapak/Ibu dan sdr/I menjadi suatu ladang amal dan diberikan balasan yang lebih baik
dari Allah SWT.

            “Tiada gading yang tak retak” sebagaimana makalah ini masih belum sempurna.
Namun demikian penyusun hanya bias berusaha untuk memberikan yang terbaik. Semoga
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Sampul .................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ....................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................................ 4


B. Rumusan Makalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Makalah .............................................................................................. 5
Bab II Teori Umum
Bab III Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................. 18

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 19


BAB I

Seni rupa adalah cabang dari seni untuk menghasilkan karya seni dengan ekspresi 
dan kualitas yang bisa dilihat oleh indera penglihatan dan diraba oleh indera peraba.
Jadi seni rupa lebih menuju keindahan visual dibandingkan daripada keindahan
indera yang lainnya. Secara kasar seni rupa jika diterjemahkan ke Bahasa Inggris
adalah fine art. Namun seiring berkembangnya seni modern artifine art lebih condong ke
seni rupa murni dan kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam
bahasan visual arts.
A.      Jenis-jenis Seni Rupa
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan
terakhir berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Dimensinya
Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk dua
ukuran, yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan.  Contoh seni rupa
dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni ilustrasi.
Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu
panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume dan bisa
dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai, patung, seni keramik, diorama dan yang
lainnya.

2.Jenis Seni Rupa Berdasarkan Masanya


Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan dan
pakem tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun gayanya tidak
mengalami perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini dipertahankan secara turun-temurun,
dari generasi ke generasi sampai saat ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa tradisional yang
mana aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah dan mengandalkan kekreatifitasan
pembuat seni rupa atau bersifat individualis. Contoh seni rupa modern diantaranya adalah
lukisan, grafis, patung dan kriya.
Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau kondisi
waktu dan bersifat kekinian.
3. Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika dan
ide saja pembuat saja, bukan untuk dipakai.
Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai pakai.
Contohnya keramik, poster, senjata tradisional dan lain-lain.
B.   Fungsi Seni Rupa
1. Fungsi Individu 
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fiisk 
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan
untuk apresiasi pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang
mengacu kepada pemuasan kebutuhan fisik sehingga dari segi kenyamanan menjadi hal
yang penting. Sebagai contoh seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni
kerajinan, dll. 

b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional


Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman
dari setiap orang sangatlahberbedauntuk mempengaruhisisi emosional atau perasaannya.
Contohnya perasaan sedih, gembira, letif-lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu
merasakan semua itu karena di dirinya terdapat dorongan emosional karena merupakan
situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional
manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang sifatnya menyenangkan, memuaskan
kebutuhan batinnya. Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi
seperti teater, menonton biskop, konsert, pameran seni dll. 

2. Fungsi Sosial 
a. Fungsi Sosial Seni dibidang Rekreasi 
Banyak aktivitas seseorang membuat mereka merasakan kejenuhan sehingga orang
tersebut memerlukan penyebaran seperti berlipur ke tempat rekreasi objek wisata (rekreasi
alam). dan Seni rupa juga sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan,
pagelaran musik, dan pameran bonsai. Arti seni benda rekreasi adalah seni yang
menciptakan kondisi bersifat penyebaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi  
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa karena merupakan sarana
komunikasi paling efektif dapat dengan mudah dimengerti. Namun bahasa memiliki
keterbatasan karena tidak semua bahasa dapat dimengerti seluruh orang didunia ini karena
bahasa setiap negara berbeda-beda, maka dari itu dibutuhkan bahasa universal yang
digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia ini. Berdasarkan pernyataan tersebut,
seni diyakini dapat berperan sebagai bahasa universal. seperti affandi yang berkomunikasi
ke seluruh dunia dengan lukisannya, Shakespare berkomunikasi dengan puisi-puisinya.
Berdasarkan dari contoh nyata tersebut, seni dapat menembus batasan-batasan verbal,
maupun perbedaan lahiriah setiap orang. 

c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan 


Dalam arti luas, pendidikan adalah suatu kondisi yang bertransformasi yang
mengakitkan kondisi tertentu menjadi lebih maju. Seni dapat memberikan pendidikan
karena dari setiap pertunjukan seni terdapat makna  yang disampaikan.  Seni bermanfaat
untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkahlaku seseorang berubah menjadi
kondisi yang lebih maju dari sebelumnya. Dari ha ini, bahwa seni menumbuhkan
pengalaman estetika dan etika. 

d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani 


Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber dari Tuhan. Agama merupakan
salah satu sumber insiperasi seni yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan.
Pengalaman-pengalaman religi menggambarkan bentuk nilai estetika.

Tidak hanya itu fungsi nya seni dapat dilihat dibawah ini.
1.        Memuaskan batin seniman penciptanya atau memberikan kepuasan tersendiri 
2.        Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan penilaian yang berbeda. 
3.        Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman 
4.        Sebagai benda kebutuhan sehari-hari atau benda praktis 
5.        Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu peristiwa tertentu 
6.        Sebagai sarana ritual keagamaan.

C.      Tema Seni Rupa Murni


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup
ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang
yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan
kondisi geografis. Pembuatan karya seni rupa pada zaman dahulu, manusia menciptakan
karya seni sebagai bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi
yang menggambarkan kisah manusia dalam ritual menuju ke alam nirwana. Atau bahkan
sebagai sarana untuk pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga
dapat digunakan sebagai pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-
ungkapan tersebut di dalam pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah
tema. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni
baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami
tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan
penciptaan karya seni tersebut. Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni
antara lain sebagai berikut.
a.  Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan
gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia
mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya
seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang
menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Seperti pelukis Raden Saleh,
Basuki Abdullah, Affandi, S. Sudjojono, dan Vincent van Gogh.

b.  Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain


Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan
menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya,
orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang
yang ada dalam fikirannya.
c.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan
citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut,
sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam
yang dijadikan objek lukisan. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek
seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman, Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung,
Wakidi, S. Sudjojono.

d.  Hubungan antara Manusia dengan Benda


Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis,
sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-
benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. 
Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu,
lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.

e.  Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya


Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa
ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu
yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai
dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat.
Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar,
menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.

f.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal


Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar
ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak  perupa kadang
diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan
karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di
alam nyata.
D.   Tokoh
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya.
Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut
kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati
masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan
semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang
ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis
pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH
HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan
sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara
anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik,
menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L.
David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional,
objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :


a.         Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.        Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.         Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.        Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.         Berisi cerita lingkungan istana.
f.         Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST


DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
2. Aliran Romantik
Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana
Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya
memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
1.        Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo-
Klasik)
2.        Eksotik, kerinduan pada masa lalu
3.        Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
4.        Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :


a.         Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.        Penuh gerak dan dinamis.
c.         Warna bersifat kontras dan meriah.
d.        Pengaturan komposisi dinamis.
e.         Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.         Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :


a.         Eugene Delacroix
b.        Theodore Gericault
c.         Jean Baptiste
d.        Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji


romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul
“RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita),
sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy
yang dahsyat.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka
menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang
bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan : TUNJUKANLAH KEPADAKU
MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis
sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme
selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi,
distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang
bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Tokoh :
Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4.    Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap
isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek
yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.
Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya
mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme,
tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi,
sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral,
karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para
pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme
yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Tokohnya antara lain
John Constable, William Hogart, Frans Hall.

5.    Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka
biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan
tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme
banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang
tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun
tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis
dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas
dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu. Tokohnya : Eduard
Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

E.   Pengkajian Karya Seni Rupa


Sebuah karya seni rupa merupakan hasil kreatif serta jerih payah seseorang. Hal ini
tentu semestinya mendapat apresiasi bagi para penikmat maupun apresiasi dari para ahli
sekalipun. Maka dibutuhkannya penilaian terhadap sebuah karya seni yang tujuannya
untuk mengetahui nilai dari karya seni itu serta juga menghargai karya tersebut. Untuk
melakukan sebuah penilaian terhadap karya seni rupa, berikut merupakan beberapa aspek
yang dapat dijadikan sebuah ukuran atau kriteria penilaian. Aspek-aspek atau ukuran
penilaian itu adalah:
a.        Aspek Ide atau Gagasan Pertama
Aspek Ide atau Gagasan dalam dunia kesenirupaan merupakan suatu proses kreatif
yang muncul dari sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan. Proses menciptakan suatu
benda melalui pikiran, dan melaksanakannya melalui berbagai proses sehingga mampu
dinikmati hasilnya itulah salah satu hal yang bisa disebut kreatifitas.

b.    Aspek penguasaan teknis


Teknik merupakan sebuah cara untuk mewujudkan suatu ide menjadi suatu karya
yang memiliki nilai. Penggunaan teknik yang tidak terampil tentu akan berdampak pada
karya yang dihasilkan. Demikian pula dalam pemilihan teknik juga perlu menjadi
pertimbangan dalam sebuah pembuatan karya seni. Kesalahan dalam pemilihan teknik,
juga berakibat pada hasil dari karya seni. Itulah sebabnya aspek penguasaan teknik perlu
dipertimbangkan dalam penilaian sebuah karya seni.

c.         Aspek penguasaan bahan


Setiap bahan memiliki sifat dan karakteristiknya masing masing, misalnya rotan
bersifat
lentur, logam memiliki sifat keras, sedangkatn sifat dari tanah liat adalah plastis. Untuk itu
aspek ini juga penting bagi seorang pencipta karya seni. Kesalahan dalam memilih bahan
pasti akan berdampak pada hasil karya yang dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan
bahan patut dipertimbagkan dalam penilaian karya seni rupa.

d.   Aspek kegunaan
Aspek ini merupakan aspek terpenting dalam sebuah karya seni rupa terapan. Maka
semestinya mempertimbangkan aspek kegunaan (applied) dalam hal menilai sebuah karya
seni, apakah karya itu bisa berguna atau bermanfaat. Hal ini sangat penting mengingat
fungsi utama dalam seni rupa terapan ialah kegunaan. Adanya tiga hal penilaian dalam
aspek kegunaan yaitu kenyamanan, keluwesan/fleksibelitas dan keamanan dalam
penggunaannya.

e.   Aspek wujud
Wujud atau tampilan suatu benda tentu menjadi sebuah penilaian terkait dengan
daya tarik yang mampu diberikan oleh penyajian dari suatu karya seni. Aspek wujud
(form) berhubungan erat dengan prinsip - prinsip komposisi, meliputi proporsi
(proportion), keseimbangan (balance), irama (ritme), kontras (contrast), klimaks (tag line),
kesatuan (unity). Prinsip itulah yang menjadi tolak ukur untuk menilai karya seni dalam
aspek wujud atau form.

f.    Aspek gaya atau corak


Karya seni merupakan karya yang terlahir dari adanya cita, visi, dan interpretasi
seseorang. Seorang yang mempunyai watak yang lembut akan mencerminkan karya-karya
yang lembut baik itu dalam segi bentuk, pewarnaan ataupun dalam hal pemilihan dan
pengelolahan tema. Karna sebuah karya mencermikan gaya penciptanya. Maka dari itu
perlu penilaian terhadap aspek tersebut.

g.   Aspek kreatifitas dan Inovatif


Aspek ini juga menjadi penilaian karya seni karna sebuah karya tidak bisa
dihasilkan hanya karena mencontek atau meniru karya yang lain. Maka dari itu
diperlukannya kreatifitas untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bila tercapainya sebuah
karya yang inovatif pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan,
maka penilaian dari aspek ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan.
FENOMENA SENI RUPA

Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabar kalian? Pada pagi hari ini bu wida akan
menjelaskan tentang perkembangan seni rupa atau fenomena seni rupa. Fenomena dalam
seni rupa dapat kita artikan bebas sebagai perkembangan yang terjadi dalam seni rupa.
Perkembangan itu meliputi perkembangan gaya atau aliran dari sebuah karya serta konsep
yang telah ada. Untuk membahas fenomena ini akan terasa lebih lengkap jika kita
membahas aliran atau gaya yang terjadi dalam seni rupa. 

A. Seni Rupa Pramodern


 
adalah karya seni rupa yang hadir sebelum zaman industri yang berarti muncul sebelum
zaman modern. Perkembangan seni rupa dapat dilihat dari aspek kesejarahan yang
merupakan rangkaian perubahan, baik dari aspek konseptual maupun aspek kebentukan.
Berikut adalah aliran-aliran seni rupa pramodern yang bertahan hingga saat ini. 
 
1. Aliran Primitivisme 
Primitivisme merupakan corak karya seni rupa yang memilik beberapa sifat diantaranya
bersahaja, sederhana, naif, jujur, spontan, baik dari segi penggarapan bentuk maupun
pewarnaannya. Seniman bebas dari belenggu profesionalisme, teknik, tradisi, dan latihan
formal proses kreasi seni ini. Ciri-ciri aliran primitivisme yaitu menggambarkan sebuah
subjek dengan bagian yang sangat datar dan cenderung sangat sederhana sekali, selain itu
juga terikat dengan kehidupan manusia saat zaman dahulu yang cenderung primitif.
Coba kalian search dan perhatikan contoh patung Dewi Kecantikan Yunani klasik
mengekspresikan makna seni dengan idealisasi bentuk mimesis (mengimitasi atau meniru)
rupa manusia dalam wujud yang indah dan sempurna.
 
2. Aliran Naturalisme 
Naturalisme merupakan corak karya seni rupa dengan teknik pelukisannya yang
berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Oleh sebab itu seniman
terikat pada hukum proporsi, perspektif, anatomi dan teknik pewarnaan untuk
mendapatkan kemiripan yang sesuai dengan perwujudan objek yang dilihat mata. Tokoh
seniman Indonesia yang menganut aliran naturalisme antara lain Pirngadi, Basoeki
Abdullah, Trubus, Abdullah SR, Wakidi, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain
sebagainnya. 
 
3. Aliran Realisme 
Aliran seni rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran naturalisme. Aliran
ini muncul di belahan dunia Barat sekitar pertengahan abad ke-17. Aliran ini menunjukkan
keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai objek penciptaan
karya seni.
 
4. Aliran Dekorativisme 
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk menyederhanakan
bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu bersifat kegarisan, ritmis,
berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan yang kuat
untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif
termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi
sering mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga dimensi
mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis).Tokoh-tokoh pelukis dekoratif asal Indonesia
adalah Amrus Natalsya, Irsam, Sarnadi Adam, Ahmad Sopandi, Kartono Yudokusumo,
Widayat, Suparto, Ratmoyo, Batara Lubis, Boyke Aditya, A.Y. Kuncana, I Gusti Made
Deblog, I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot, dan masih masih banyak lagi.
 
B. Seni Rupa Modern
 
Pada dasarnya seni rupa berkonsep modernisme atau pengaruh modern ini muncul karena
kelanjutan dari gejala perkembangan seni rupa dengan konsep sebelumnya yaitu seni rupa
pramodern, dan merupakan salah satu aspek dari perkembangan budaya secara
menyeluruh. Pada masa ini para ilmuan-ilmuan dengan kecerdasan dan temuannya
bermunculan, sehingga muncullah zaman modern yaitu zaman yang dikuasai oleh ilmu
pengetehauan dan teknologi. Dari situlah mulai mendorong terbentuknya seni rupa modern
dengan perkembang yang semakin lama semakin pesat. Pada zaman ini pula seniman-
seniman besar bermunculan disertai dengan karya-karyanyayang besar dan fenomenal
yang dikenang hingga sekarang. Jenis-jenis Seni Rupa Modern sebagai beriku:
 
1. Seni Pop Art
Pop Art adalah produk dari sistem perekonomian kapitalis, dalam hal tersbut segala hal
dalam kehidupan ini termasuk hal-hal yang berada dalam realitas simbolisme didaya
upayakan agar menjadi kooditi yang bisa dijual ke pasaran luas dan tersebar. Oleh karena
hal tersebut, seni pop art ini lahir dari logika produk kesenian dan atas dasar logika pasar,
bukan logika artistik yang menonjol. Dengan demikian, dalam dunia pop art yang
berkembang pesat pada saat itu, eksistensi dari sang pencipta tidak terlalu penting bagi
para konsumen penikmat seni pop art pada zamannya, yang lebih diperlukan dalam hal ini
adalah produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi utama dan dapat diterma dengan
baik serta dapat dijual ke pasar luas. Kecuali jika sosok seniman itu juga merupakan
komoditi yang bisa dijual dan berterima dikalangan masyarakat modern pada saat itu
dengan demikian maka semakin besar liputan media yang dia (pencipta karyaseni pop art)
peroleh semakin laris karya-karyanya yang beredar di pasaran luas. Pada zaman ini
muncullah seniman-seniman yang terpandang baik seperti, Andy Warhol, Roy Lichtenstein,
Tom Wesselmann, dan lain-lain. Maka pengertian pop art itu sendiri adalah suatu aktivitas
produktif yang dilakukan oleh para seniman kreatif yang menggunakan pemberian kesan
populersebagai hasil dari revolusi industri ekaligus pemanfaatan dari hasil revolusi
tersebut. 
 
2. Seni Optik
Seni optik pada awal masa kemunculannya hanya meliputi seni dua dimensi dan seni tiga
dimensi saja, yang didukung pada dasar atau berdasarkan pada ilmu optik, ilmu cahaya,
dan ilmu warna untuk mengolah bentuk-bentuk tertentu yang digunakan untuk
mengeksploitasi dan juga mengeksplorasi fallibilitas mata manusia. Seni optik pada
umumnya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktivis melalui bentuk yang khas seperti
geometrik dan pengulangan yang teratur, rapi, teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-
efek yang penuh tipu daya terhadap mata manusia dan mengecoh mata dengan ilusi ruang.
Warna-warna yang dimunculkan kebanyakan warna cerah atau ligthnes tinggi dengan
memberikan batas pada hue atau juga disebut saturation yang tajam dan tegas. Contoh
seniman yang bermunculan pada masa ini adalah Briget Riley, Yvaral, dan Reginal
Neal. Seniman ini lebih banyak mengolah garis yang memberikan efek after image sebagai
vibrasi kilauan pada mata.
 
3. Seni Konseptual
Istilah konseptual merupakan sinonim dari idea art, conseptus dalam bahasa Latin berarti
pikiran, gagasan, atau juga ide di dalamnya. Istilah ini muncul pertama kali pada yahun
1960 yang dikemukakan oleh Keinholz dan Herru Flint yang berasal dari California.
Jadi konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal
yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual ini mendapat kritikan dan sangat
kontroversial karena lahirnya seni konseptual ini membalikkan fakta dan segala
kemapanan dalam seni yaitu nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni, dan lain sebagainya. Para
seniman yang bermunculan dengan seni konseptualnya menggunakan semiotika,
feminisme dan budaya populer dalam berkarya, sehingga sangat berbeda, aneh, dan juga
berlainan sekali dengan karya-karya seni konvensional yang beredar saat itu. Karena itu
konseptualisme akhirnya menjadi paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni
yang tidak berwujud piktorial dan skulptural seperti Body Art, Eart Art, Vidoe Art,
Performance Art, Process Art, Instalation Art dan lain sebagainya. Sejak kehadiran seni
konseptual ini batas-batas dalam seni secara fisik mulai kabur, sebab seni konseptual
mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.
 
4. Seni Kontemporer 
Menurut teoretikus yang berkebangsaan Jerman yang bernama Udo Kulterman, menurut
dirinya pengertian kontemporer dekat dengan paham posmodern dalam arsitektur, paham
baru ini menentang kerasionalan modernisme yang dingin dan berpihak pada simbolisme
instingtif. Dalam terori yang bermunculan lebih baru tercatat prinsip pluralisme yang
terbanyak mendasari pengertian kontemporer pada masa sekarang ini. Dari berbagai
keterangan yang ada, maka dapat ditentukan adanya dua paradigma pemahaman tentang
aktivitas seni kontemporer. Pertama, kelompok yang mementingkan aktivitas seni sebagai
aktivitas mental dari dalam diri senimannya. Kedua, kelompok yang mementingkan
aktivitas seni yang ditujukan bagi kepentingan masyarakat luas maupun masyarakat
sekitanya. Scruton melihat kecenderungan persepsi seperti itu sebagai sesuatu yang
menyulitkan dalam penilaian estetik dalam sebuah karya seni.
 
C. Seni Rupa Postmodern
 
adalah gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan bentuk dan
sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan tertentu. Kritik sosial dan
kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk aliran seni rupa postmodern.
 
Secara etimologis Postmodernisme terbagi menjadi dua kata, post dan modern. Kata
post,dalam Webster’s Dictionary Library adalah bentuk prefix, diartikan dengan ‘later or
after’. Bila kita menyatukannya menjadi postmodern maka akan berarti sebagai koreksi
terhadap modern itu sendiri dengan mencoba menjawab pertanyaan pertanyaan yang tidak
dapat terjawab di jaman modern yang muncul karena adanya modernitas itu sendiri.
Sedangkan secara terminologi, menurut tokoh dari postmodern, Pauline Rosenau (1992)
mendefinisikan Postmodern secara gamblang dalam istilah yang berlawanan antara lain:
Pertama, postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya
memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik segala sesuatu yang
diasosiasikan dengan modernitas.Yaitu pada akumulasi pengalaman peradaban Barat
adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam
jalur cepat. Contoh Ragam Seni Rupa postmodern.
 
1. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari
pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai
subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki
pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut
mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi
pembanding seni budaya Nusantara.
Silahkan Search Lukisan Gadis di Depan Cermin karya Pablo Picasso

 
2. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat
patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu
sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Silahkan search Patung The Kiss-Auguste Rodin (Prancis)
 3. Seni Grafis
Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi dua.
Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari segi teknik
pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik aquarel, plakat, atau tempra,
sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan
teknik cetak tinggi, cetak dalam, setak saring, dan cetak cahaya (photography).
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur.html
https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/tema-seni-rupa/
https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015607802/mengenal-aliran-aliran--tokoh-
dan-contoh-karya-seni-rupa/
https://brainly.co.id/tugas/14126767

Anda mungkin juga menyukai