Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

1. DINAR NAUFAL BASITH (08)

2. HANA SALSABELLA (12)

3. KAKA RIZKI MAULANA (16)

4. MOCH KEVIN JOENATHAN D.S. (20)

5. M. HAIKAL NADHIF (23)

6. PUTRI FATIMA SUNNIA (27)

7. ZALFAA’ FITRI AINUR ROHMAH (36)


Tari Primitif

           Tari Primitif(sederhana) adalah tari yang berkembang


diruang lingkup masyarakat primitif yang belum memiliki
peradaban.  Masa primitif adalah zaman prasejarah yaitu masa
sebelum munculnya kerajaan sehingga belum mempunyai
pemimpin secara formal. Masa primitif ini berkisar anatara
tahun 20.000 SM – 400 M. Pada masa ini, dibagi dalam zaman
batu dan zaman Logam (perunggu dan besi). Tarian pada
zaman Batu, ada kemungkinan hanya diiringi dengan sorak
sorai serta tepuk tangan, sedangkan pada zaman Logam
ditemukan nekara yang di sekelilingnya terdapat gambar
penari dengan menggunakan hiasan bulu-bulu burung dan
daun-daunan di kepalanya.

Pada tarian primitif (sederhana), ciri yang paling menonjol


adalah sifatnya yang magis dan sakral, karena pola hidup
masyarakat masa itu cenderung percaya bahwa alam memiliki
kekuatan yang bersifat magis. Masyarakat primitif belum
mengenal keyakinan akan ajaran agama tapi mereka memiliki
pemimpin yang dipercaya atau yang dianggap paling 
tertua(seperti dukun). Oleh karena itu, tari yang mereka
lakukan semata-mata hanya untuk kepentingan upacara.
Tarian biasanya dilakukan dengan spontanitas, tak ada
peraturan-peraturan atau hukum-hukum yang seragam dan
tertentu. Nekara yang ditemukan pada zaman Logam
diperkirakan selain digunakan sebagai alat musik, juga dipukul
(dimainkan) pada saat upacara keagamaan serta hanya
digunakan untuk mengiringi tari-tarian persembahan yang
bersifat magis dan sakral.

Bentuk tari primitif relatif sederhana, menirukan gerakan


hewan, menirukan gerakan alam dengan gerakan-gerakan
tangan, didominasi kaki, gerakan kepala, bergerak melingkar
mengelilingi api unggun sambil bersuara yang membangun
ritmis dari penari dan diiringi musik perkutif yang sederhana,
serta kekuatan yang luar biasa dalam mengekspresikan
kehendaknya. Kesederhanaan kostum, gerak dan iringan
menjadi lebih dominan bertujuan untuk pengungkapan ekspresi
yang dilakukan berhubungan dengan permintaan yang
dinginkan.
Untuk lebih jelasnya ciri – ciri tari primitif antara lain :,
Gerak perulangan dan iringan sangat sederhana berupa
hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara /   gerak – gerak
saja yang dilakukan.
Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya menirukan
gerak binatang karena berburu, proses inisiasi, kelahiran,
perkawinan, panen.
Instrumen sangat sederhana hanya dipukul secara tetap
bahkan tanpa memperhatikan dinamiki
Tata rias sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam
sekitar.
Tari bersifat sakral karena untuk upacara keagamaan.
Tarian primitif tumbuh dan berkembang pada masyarakat sejak
zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan
sehingga belum mempunyai pemimpin secara formal.
Kehidupan masyarakat masih bergerombol, berpindah – pindah
dan bercocok tanam.
Tarian primitif dasar geraknya adalah maksud dan kehendak
hati dan pernyataan kolektif.
Atribut pakaian menggunakan bulu – buluan dan daun –
daunan.
Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran
karena menggambar kekuatan.
Contoh tari primitif tari bailita dan tari dayang modan.

Adapun fungsi dari tari pada masa primitif dapat kita lihat dari
gerak-gerik tariannya sangat sederhana karena yang
dipentingkan adalah keyakinan yang terletak di belakang tarian
tersebut, contohnya tarian meminta hujan, tarian untuk
mempengaruhi binatang buruan. Fungsi lainnya untuk
upacara/ritual  yng bersifat sakral/ magis. .
Ada tiga jenis tari primitif, antara lain :

 religius, adalah tari yang dipergunakan sebagai sarana


upacara, misalnya tari pemujaan kepada roh, kesuburan.
 Tari dramatik adalah tarian yang menggambarkan
peristiwa dalam kehidupan mereka, misalnya tari perang,
tari percintaan.

 Tari imitatif adalah tarian yang diciptakan dengan meniru


alam sekitarnya dan biasanya menirukan sesuatu yang
sedang diburu; misalnya tari binatang.
Bila kita cermati tarian primitif pada saat ini tentunya tidak
dapat lagi kita temukan, hanya bersisa jejak-jejak dari tarian/
budaya primitif itu sendiri. Beberapa kesenian Indonesia  yang
sampai saat ini masih hidup/berkembang dan mencerminkan
keberlanjutan bentuk tarian primitif masih banyak kita
saksikan, misalnya: Kesenian Barong dari Banyuwangi dan Bali,
Tarian perang yang masih hidup dalam berbagai kepulauan di
Indonesia, Tarian minta hujan, dan sebagainya. Sedangkan
yang masih merupakan ungkapan kehidupan rakyat yang pada
umumnya merupakan tari gembira atau tarian pergaulan/sosial
misalnya tari joged.

Anda mungkin juga menyukai