Anda di halaman 1dari 5

Tari Kreasi: Pengertian, Karakteristik,

Fungsi, Jenis dan Unsurnya

Pengertian Tari Kreasi


Tari kreasi adalah salah satu bentuk dari seni tari yang berkembang di masyarakat.
Dalam tari kreasi akan lebih fokus terhadap hal yang berbeda dari aturan seni tari
pada umumnya. Adanya inovasi serta pengembangan di dalam seni tari juga
memiliki tujuan agar bisa terlihat lebih modern dan lebih mudah diterima di
masyarakat.

kreasi adalah tarian pengembangan dari tari rakyat atau tari tradisional.

Karakteristik Tari Kreasi


1. Seni tari kreasi lebih banyak mengutamakan gerak hasil dari eksplorasi.
2. Makna atau pesan yang ada di dalam tari kreasi adalah sebagai bentuk
ungkapan ekspresi pribadi.
3. Seni tari kreasi bisa menunjukkan kebebasan kreativitas secara
koreografi.
4. Seni tari kreasi juga tidak menunjukkan identitas kultural.
5. Gerakan pada seni tari kreasi lebih luwes dan fleksibel berdasarkan
rekaan penarinya.
6. Dibandingkan dengan seni tari tradisional, waktu pertunjukan pada tari
kreasi terbilang lebih singkat.
7. Penari lebih leluasa dalam membuat rekaan atau gerakan sesuai
dengan gaya yang mereka inginkan.

Fungsi Tari Kreasi


• sebagai media
• sarana pertunjukan
• hiburan
• sebagai media mengekspresikan diri
Jenis Tari
Secara umum jenis seni tari dibedakan menjadi tiga yaitu jenis tari rakyat, jenis tari klasik dan
jenis tari kreasi baru.
Setelah mengetahui jenis seni tari pada umumnya. Kali ini kita akan belajar bersama tentang
jenis seni tari kreasi. Tari kreasi yang berasal dari daerah tertentu akan selalu memiliki
keragaman dan keunikan yang berbeda dari setiap daerahnya.
Adapun jenis tari kreasi yaitu :

1. Tari Kreasi Berpola Tradisi


Jenis tari kreasi berpola tradisi adalah suatu tari kreasi yang didalamnya
dilandasi oleh kaidah tertentu pada tari tradisi, baik itu dari segi koreografi,
musik atau karawitan, tata busana dan rias ataupun tata teknik
pementasannya yang tidak menghilangkan esensi tradisinya.

Sebagai contohnya adalah tari Nandak Golek dari daerah Betawi yang juga
merupakan pengembangan gerak dari Tari Topeng Betawi dengan iringan
musik gamelan topeng serta properti tari yaitu payung.

2. Tari Kreasi Baru Yang Tidak Berpola Tradisi (Non Tradisi)


Tari kreasi baru tidak memiliki pola tradisi dan non tradisi bisa diartikan
sebagai suatu tari kreasi yang pada dasarnya melepaskan diri dari pola yang
ada di dalam tari tradisi. Baik itu dari segi koreografi, musik, rias, busana
maupun tata teknik pementasannya. Sebagai contohnya adalah tari
kontemporer.

Prosedur Pembuatan Tari Kreasi


1. Tahapan Eksplorasi
Tahapan pertama dalam pembuatan tari kreasi adalah tahapan eksplorasi.
Pad tahapan eksplorasi ini akan berkaitan dengan pencarian atau
penjajakan gerak untuk bisa menghasilkan suatu teknik gerak.

Pada tahap eksplorasi ini dibutuhkan kreativitas atau imajinasi yang tinggi
agar bisa melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah didengarkan
maupun dilihat, kemudian akan dijadikan sebagai suatu bentuk tarian.

2. Tahap Improvisasi
Setelah melewati tahap eksplorasi, berikutnya akan masuk ke dalam tahap
improvisasi. Tahap improvisasi adalah suatu tahapan kreatif yang pada
dasarnya ada untuk mengembangkan hasil yang didapatkan dari tahap
eksplorasi.

Dari setiap gerak yang didapatkan pada tahap eksplorasi atau pencarian
gerak akan dilanjutkan pada pengembangan dari aspek tenaga, ruang, serta
waktu. Adanya tahap ini bisa menghasilkan gerak yang begitu banyak.

3. Tahap Evaluasi
Selanjutnya ada tahap evaluasi yang merupakan tahapan yang akan
dilakukan setelah tahap improvisasi selesai. Pada tahap evaluasi ini juga
bisa dibilang sebagai tahapan untuk melakukan penilaian atau seleksi
terhadap setiap teknik gerak yang telah didapatkan dari tahapan
improvisasi.

Pada tahap evaluasi ini nantinya akan melalui proses seleksi yang dapat
dilakukan dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai serta
memilih gerak sesuai dengan gagasan. Hasil dari tahap evaluasi ini akan
bisa digunakan pada tahap komposisi tari.

4. Tahap Komposisi Tari


Setelah melewati tiga tahap awal dalam prosedur pembuatan tari kreasi,
berikutnya adalah akan memasuki tahapan akhir yaitu tahap komposisi tari.
Pada tahap komposisi tari ini bertujuan untuk mencari gerak yang pada
akhirnya akan membentuk suatu tari dari gerak yang telah ditemukan.

Pada tahapan ini juga merupakan suatu tahapan yang bisa digunakan
untuk menggabungkan semua teknik gerakan tari menjadi suatu kesatuan
yang begitu utuh, sehingga bisa membentuk suatu karya seni tari.

Unsur Utama Dalam Seni Tari Kreasi


1. Unsur Wiraga
Unsur wiraga sendiri memiliki arti jika penari wajib menampilkan gerakan
badan, baik itu pada posisi duduk maupun pada posisi berdiri. Istilah wiraga
sendiri diambil dari Bahasa J Ketika para penari sedang melakukan gerakan
tari, para penari harus bisa menonjolkan seluruh gerakan pada tubuh
dengan begitu ritmis, dinamis serta estetis. Dalam seni tari kreasi juga
memiliki gerak murni dan gerak maknawi.

Dalam hal ini, gerakan murni memiliki arti suatu tarian yang tidak memiliki
maksud tertentu. Sedangkan untuk gerak maknawi memiliki arti suatu
gerakan yang memiliki maksud serta tujuan tertentu.

2. Unsur Wirama
Dalam seni tari kreasi juga memiliki unsur irama yang artinya adalah setiap
gerakan pada tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang
mengiringinya.

3. Unsur Wirasa
unsur wirasa atau rasa yang artinya adalah suatu tarian harus bisa menyampaikan
sebuah pesan perasaan dari setiap gerakan yang dibawa oleh para penari.
Unsur Pendukung Tari Kreasi

1. Tata Rias dan Kostum


Tata rias dan kostum adalah unsur pendukung yang begitu penting dalam
sebuah pertunjukan tari. Riasan dan kostum bisa menjadi suatu identitas
karakter yang dibawakan oleh setiap penari. Adanya unsur tata rias dan
kostum bisa memberikan dukungan untuk menciptakan suatu suasana
tarian serta menyampaikan karakter sekaligus pesan secara tersirat.

2. Pola Lantai
Sebuah pertunjukan tari yang dibawakan para penari bisa lebih terasa indah
serta rapi ketika para penari bisa menguasai pola lantai yang ada. Dalam
pola lantai sendiri dibedakan menjadi beberapa pola desain seperti desain
lantai, desain atas, desain musik dan juga desain dramatis.

3. Properti
Terakhir ada unsur properti yang juga bisa dibilang sebagai alat pendukung
agar bisa terciptanya suasana tarian yang begitu menyatu dengan gerakan
yang sedang dibawakan. Misalnya adalah selendang, piring, payung lilin, dan
sebagainya. Meski tak semua tarian menggunakan unsur properti, tetapi
unsur ini juga perlu diperhatikan sebagai bentuk dukungan visualisasi
tarian.

Anda mungkin juga menyukai