kreasi adalah tarian pengembangan dari tari rakyat atau tari tradisional.
Sebagai contohnya adalah tari Nandak Golek dari daerah Betawi yang juga
merupakan pengembangan gerak dari Tari Topeng Betawi dengan iringan
musik gamelan topeng serta properti tari yaitu payung.
Pada tahap eksplorasi ini dibutuhkan kreativitas atau imajinasi yang tinggi
agar bisa melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah didengarkan
maupun dilihat, kemudian akan dijadikan sebagai suatu bentuk tarian.
2. Tahap Improvisasi
Setelah melewati tahap eksplorasi, berikutnya akan masuk ke dalam tahap
improvisasi. Tahap improvisasi adalah suatu tahapan kreatif yang pada
dasarnya ada untuk mengembangkan hasil yang didapatkan dari tahap
eksplorasi.
Dari setiap gerak yang didapatkan pada tahap eksplorasi atau pencarian
gerak akan dilanjutkan pada pengembangan dari aspek tenaga, ruang, serta
waktu. Adanya tahap ini bisa menghasilkan gerak yang begitu banyak.
3. Tahap Evaluasi
Selanjutnya ada tahap evaluasi yang merupakan tahapan yang akan
dilakukan setelah tahap improvisasi selesai. Pada tahap evaluasi ini juga
bisa dibilang sebagai tahapan untuk melakukan penilaian atau seleksi
terhadap setiap teknik gerak yang telah didapatkan dari tahapan
improvisasi.
Pada tahap evaluasi ini nantinya akan melalui proses seleksi yang dapat
dilakukan dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai serta
memilih gerak sesuai dengan gagasan. Hasil dari tahap evaluasi ini akan
bisa digunakan pada tahap komposisi tari.
Pada tahapan ini juga merupakan suatu tahapan yang bisa digunakan
untuk menggabungkan semua teknik gerakan tari menjadi suatu kesatuan
yang begitu utuh, sehingga bisa membentuk suatu karya seni tari.
Dalam hal ini, gerakan murni memiliki arti suatu tarian yang tidak memiliki
maksud tertentu. Sedangkan untuk gerak maknawi memiliki arti suatu
gerakan yang memiliki maksud serta tujuan tertentu.
2. Unsur Wirama
Dalam seni tari kreasi juga memiliki unsur irama yang artinya adalah setiap
gerakan pada tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang
mengiringinya.
3. Unsur Wirasa
unsur wirasa atau rasa yang artinya adalah suatu tarian harus bisa menyampaikan
sebuah pesan perasaan dari setiap gerakan yang dibawa oleh para penari.
Unsur Pendukung Tari Kreasi
2. Pola Lantai
Sebuah pertunjukan tari yang dibawakan para penari bisa lebih terasa indah
serta rapi ketika para penari bisa menguasai pola lantai yang ada. Dalam
pola lantai sendiri dibedakan menjadi beberapa pola desain seperti desain
lantai, desain atas, desain musik dan juga desain dramatis.
3. Properti
Terakhir ada unsur properti yang juga bisa dibilang sebagai alat pendukung
agar bisa terciptanya suasana tarian yang begitu menyatu dengan gerakan
yang sedang dibawakan. Misalnya adalah selendang, piring, payung lilin, dan
sebagainya. Meski tak semua tarian menggunakan unsur properti, tetapi
unsur ini juga perlu diperhatikan sebagai bentuk dukungan visualisasi
tarian.