Anda di halaman 1dari 22

SENI RUPA 3 DIMENSI

NAMA KELOMPOK II :
Purnama Sari
Riska Furwanti
Ahmad Muhajir
Muhammad Aditya Humaini
GURU PENGAJAR:
Norhidayah,S.Sos.I

MADRASAH ALIYAH RAUDHATUL


JANNAH
PALANGKA RAYA
KELAS X MA
2014

Makalah Seni Budaya

Seni Rupa 3 Dimensi Kelas X Ma


Penulis/Pengetik

: Ahmad Muhajir
Riska Furwanti

Pencari referensi

: Purnama Sari
Riska Furwanti
M.Aditya Humaini
Ahmad Muhajir

Editor

: Riska Furwanti
Muhammad Aditya Humaini

Perancang cover
Perancang letak isi

: Riska Furwanti
: Ahmad Muhajir
Purnama Sari

Tahun pembuatan
Halaman isi

: 2014
: 11 lembar

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah swt, yang telah memberikan rahmad
dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Seni Rupa murni dan terapan 3
Dimensi ini.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para teman sekalian dapat memperoleh pengetahuan
tentang seni rupa terutama dalam hal seni rupa murni dan terapan 3 dimensi.
Selain itu makalah ini dapat pula berfungsi sebagai referensi pembelajaran teman-teman
sekalian khususnya bidang seni rupa 3 dimensi.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah yang kami buat
ini, oleh karena itu kami memohon kepada teman-teman
sekalian untuk dapat memberikan kritik/saran
yang
pastinya
akan membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu
guru dan temanteman yang telah memberikan dorongan yang sangat berarti kepada kami dalam pembuatan
makalah ini. Dan semoga presentasi yang kita lakukan hari ini mendapatkan rahmad dan rida
Allah Swt, amin amin ya rabbal-alamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Buer, 13 Januari 2017


Ketua kelompok

Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi

ii
iii

Bab 1
Pendahuluan.....(1)
A. Latar belakang...(1)
B. Rumusan masalah. (1)
C. Manfaat (1)
Bab 2
Pembahasan.(2)
1. Pengertian Seni Rupa Terapan 3 Dimensi(2)
2. Jenis Jenis Seni Rupa 3 Dimensi(2)
3. Penjelasan tentang Simbol Seni 3 Dimensi..(5)
4 pengertian seni rupa murni .
5. jenis jenis seni rupa murni
6. menyiapkan dan menata pameran karya seni rupa
Bab 3
Penutup(7)
A. Kesimpulan... (7)
B. Saran dan harapan.(7)
C. DAFTAR PUSTAKA(8)

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah agar para siswa dapat mengetahui dan memahami
pengertian dari seni rupa, khususnya Seni Rupa 3 Dimensi, sehingga menambah wawasan siswa
tentang Seni Rupa.

B. Rumusan Masalah
1.) Apa yang dimaksud dengan Seni Rupa 3 Dimensi ?
2.) Penjelasan tentang jenis-jenis Seni Rupa 3 Dimensi ?
3.) Penjelasan tentang Simbol Seni Rupa 3 Dimensi ?

C.

Manfaat
Bagi pembaca : Makalah ini dibuat agar para pembaca bisa mengerti dan bisa membuat Karya
Seni Rupa 3 Dimensi.
Bagi penulis : Menambah wawasan dan pengetahuan tentang unsur danPrinsip Karya Seni
Rupa 3 Dimensi.
Bagi guru
: Menambah bahan ajar untuk Pendidikan kepada siswa/i

BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SENI RUPA 3 DIMENSI
Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang diwujudkan
melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan
prinsip-prinsip tertentu.
Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi duamenurut
kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.
a. Seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk
dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.
b. Seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya selain juga
dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat dibedakan menjadi dua, yakni seni
kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti
ragam hias, produk, interior, eksterior.
Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua,
yakni:
a. Karya seni rupa 2 dimensi (dwimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki wujud yang
karyanya berupa bidang atau memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sehingga, karya seni rupa
dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi.
b.
Karya seni rupa 3 dimensi (trimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki ukuran panjang,
lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati
dari berbagai sisi. Contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah seni bangunan atau arsitektur.
2. JENIS-JENIS KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI
Secara umum, kita bisa mengelompokkan karya seni rupa tiga dimensi menjadi dua, yaitu seni
bangunan dan seni patung.
A.

Seni bangunan atau arsitektur


Karya seni rupa arsitektur yang termasuk seni rupa tiga dimensi antara lain candi, masjid, gereja,
pura, klenteng, gapura dan lain-lain. Seni bangunan tersebut pada umumnya digunakan sebagai seni rupa
terapan yang memiliki manfaat ganda, yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan hidup dan juga kepuasan
batin.

B.

Seni patung
Seni patung termasuk karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni patung telah dikenal di indonesia
sejak berabad lamanya. Seni patung digunakan dalam peribadahan dan juga sebagai hiasan di dalam
rumah. Saat ini kita mengenal beberapa cara teknik pembuatan patung, diantaranya adalah:
a. Teknik pahat
Teknik pahat dalam pembuatan patung adalah cara membuat patung dengan dipahat, dipotong
dan dibor. Teknik pahat biasanya digunakan untuk membuat karya seni rupa berbahan keras, seperti kayu
dan batu. Patung yang dibuat dengan teknik membentuk misalnya patung candi dan patung suku asmat.
b.

Teknik membutsir
Teknik membutsir adalah teknik membuat patung dengan cara membentuk langsung dengan
tangan dan dengan cara mengurangi atau menambah bahan. Teknik membutsir ini digunakan untuk
membuat karya seni rupa berbahan lunak seperti tanah liat.

c.

Teknik cetak atau cor


Teknik cetak atau cor yaitu teknik membuat patung dari bahan padat yang dicairkan dahulu
kemudian dibentuk dengan alat cetakan dan dikeringkan sehingga padat kembali. Pembuatan seni rupa
tiga dimensi dengan cara teknik cetak atau cor digunakan untuk pembuatan patung dari logam.
Karya Seni Relief
Selain beberapa karya seni tiga dimensi diatas, sebenarnya masih ada jenis karya seni yang
berupa relief. Karya seni relief merupakan perpaduan antara seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Karya seni relief pada umumnya dibuat dengan cara memahat, namun ada pula yang dibuat dengan cara
lain. Contoh karya seni yang berupa relief adalah relief pada dinding candi dan kerajinan ukir kayu.

3. SIMBOL DALAM KARYA SENI RUPA 3 DIMENSI


Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam
bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang
berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan
atau objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,abstraksi,
gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individuindividu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota
masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung
dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah
adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai
simbol kegagahan, dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan
untuk melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik,
lincah dan banyak akal. Serigala seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan
kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk melambangkan kemalasan dan

kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga
dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi yang dapat
memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan monumen
yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada
yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati
peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan
rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang
dilalui garis katulistiwa.
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung
itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang
yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang orang tersebut dikenang
hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
4. PENGERTIAN SENI RUPA MURNI DI NUSANTARA
Seni rupa murni merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang lebih
condong hanya pada nilai estetikanya dibanding fungsi atau kegunaannya. Hal ini
tentu berbanding terbalik dengan seni rupa terapan yang lebih memprioritaskan
fungsi dan kegunaan karya seni tersebut daripada keindahannya.
Berbeda dengan seni rupa terapan, seni rupa murni tidak dimanfaatkan sebagai alat
bantu tetapi yang dimanfaatkan pada seni rupa murni adalah nilai estetika atau
keindahan. Salah satu contoh hasil dari karya seni rupa murni adalah lukisan,patung
dan kaligrafi. 5 karya seni rupa murni yang terbesar menurut sejarah adalah
patung, musik, lukisan, arsitektur, dan puisi dengan seni minor termasuk
didalamnya adalah seni drama dan tari. Akhir-akhir ini seni musik sering dikaitkan
dengan seni visual.

Pengertian Seni Murni


Seni rupa murni atau fine art merupakan salah satu seni rupa yang hanya memperhatikan
unsur praktis dan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan estetika saja atau nilai keindahan
saja. Biasanya karya seni rupa murni dibuat hanya untuk mengekspresikan emosi atau perasaan
dan juga kreativitas pembuatnya. Meski sering disebut sebagai karya seni rupa yang bebas,
sebenarnya karya seni rupa murni memiliki beberapa aliran atau gaya yang berkembang seperti
romantisme, surrealisme, impresionisme, ekspresionisme dan masih banyak lagi yang lainnya.

4. JENIS JENIS KARYA SENI RUPA MURNI


Seni rupa murni yang berkembang di Indonesia memiliki beberapa cabang. Setiap
cabangnya memiliki aliran serta gaya dalam gerakan seni rupa yang memiliki idiologi serta ciri

khas yang unik dan baru dalam menghasilkan karya. Berikut ini adalah cabang dari seni rupa
murni dan juga beberapa contohnya.
1.SENI LUKIS

Sumber Artikel : gudangmakalah.com


Seperti kita tahu bahwa seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang
menghasilkan karya yang mempunyai wujud dalam bentuk 2 dimensi. Pada umumnya karya seni
ini dibuat menggunakan media seperti kain kanvas atau kertas yang kemudian dilukis dengan
menggunakan cat minyak maupun cara akrilik. Pada seni lukis ada beberapa aliran yang
berkembang yakni naturalis, ekspresionis dan abstrak. Naturalis lukisan yang dibuat bisanya
sama dengan bentuk aslinya dan ekspresionis membuat lukisan berdasarkan ekspresi dan emosi
si pelukis, sedangkan abstrak atau lukisannya bersifat semu atau samar. khusus untuk aliran
abrak lukisan yang dibuat seringkali sulit untuk dimengerti oleh orang awam.

2. SENI GRAFIS

Sumber Gambar : kacangtanah.wordpress.com


Seperti halnya lukisan, seni grafis juga hadir dalam bentuk dua dimensi. Teknik yang
digunakan untuk membuat karya seni grafis sangat beragam mulai dari sablon, cukil kayu,
monotype, cungkil kayu, collograph, etsa atau pengasaman bahan logam bisa juga disebut
dengan percetakan dengan menggunakan bahan baku lito.

3. SENI PATUNG

Sumber Gambar : senirupasmasa.wordpress.com


Patung adalah salah satu karya seni rupa murni 3 dimensi yang dibuat dengan menggunakan
teknik tertentu bergantung pada media dan alat yang akan digunakan. Pada umumnya patung

dibuat dengan membentuk suatu objek dari bahan seperti logam, tanah, serta batu alam, lilin,
semen, dan masih banyak lagi.
Teknik yang digunakan untuk membuat patung bisa bermacam-macam seperti membutsir,
memahat, atau teknik cetak. Karya seni patung merupakan salah satu karya yang paling banyak
ditemui di muka bumi ini. Banyak sekali peninggalan bersejarah yang berbentuk patung, hal ini
menunjukan bahwa patung telah ada sejak zaman dahulu dan digunakan sebagai saran bagi
seniman untuk mengekspresikan diri dan tujuan tertentu.

4. SENI RELIEF

Sum
ber Gambar : jurukir.wordpress.com
Seni relief bisa juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir adalah seni rupa yang hasil karyanya
memiliki dimensi antara 2 dimensi dan 3 dimensi. Hal ini disebabkan karena bentuk dari lukisan
relief memiliki bentuk ketebalan atau timbul.
Hanya saja hasil karya seni relief tidak dapat dilihat dari berbagai sisi atau hanya bisa dinikmati
dari sisi depan saja. Ini tentu berbeda dengan karya seni rupa 3 dimensi yang bisa dinikmati dari
berbagai sisi. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat karya seni relief biasanya
menggunakan bahan seperti kayu, logam, pasir + semen, batu, gifsun dan lain sebagainnya.
Teknik untuk membuat karya seni relief adalah dengan cara memahat mengikuti pola garis yang
telah digambar pada permukaan media bahan.

5.SENI KRIYA MURNI

Sumber Gambar : 5enibudaya.wordpress.com


Seni kriya yang masuk dalam golongan seni kriya murni adalah karya seni yang tidak memiliki
fungsi praktis melainkan hanya mempunyai fungsi sebagai hiasan atau pajangan Seni kriya
sendiri bisa dibuat dari berbagai bahan yang berasal dari limbah alam ataupun limbah industri.
Untuk membuat karya seni kriya tergantung pada jenis kriya dan juga bahan yang akan
digunakan, seperti pecahan kaca yang bisa diolah menjadi hiasan dinding dengan menggunakan
teknik mozaik, kulit hewan bisa diubah menjadi hiasan bebentuk wayang dengan teknik
memahat, plastik bekas bisa diolah menjadi bentuk bunga dengan teknik potong rangkai, tanah
liat bisa diubah menjadi keramik dengan teknik membutsir.

Untuk ulasa lebih mendetail mengenai seni kriya kamu bisa membaca artikel lainnya dengan
judul Pengertian dan contoh seni kriya nusantara
Jika kita perhatikan seni rupa murni sudah ada dan berkembang sejak zaman manusia ada. Di
Indonesia sendiri seni berkembang dengan sangat baik, banyak karya seni warisan dari leluhur
kita mendapat banyak pujian dari mancanegara. Hal ini menunjukan bahwa para pelaku seni rupa
murni yang ada di Indonesia memiliki talenta yang luar biasa.
Berdasarkan fungsinya, seni rupa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu seni rupa murni dan seni
rupa terapan. Apakah seni rupa murni dan terapan itu? Seni rupa murni adalah seni rupa yang
hanya memfokuskan karyanya pada nilai-nilai estetika semata, misalnya lukisan, patung, atau
benda-benda pajangan. Sedangkan seni rupa terapan adalah seni rupa yang selain memfokuskan
karyanya pada nilai estetika juga memperhatikan nilai-nilai praktis dalam penggunaan karya seni
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada artikel kali ini, kita akan membahas seputar
perbedaan seni rupa murni dan terapan tersebut disertai beberapa contoh dan gambar bendabenda karya kedua seni rupa ini baik dalam wujud 2 dimensi maupun 3 dimensi. Silakan
disimak! Seni Rupa Murni Dan Terapan Seni Rupa Murni dan Terapan Perbedaan mendasar yang
ada antara karya seni rupa murni dan terapan terletak pada bagaimana karya tersebut digunakan.
1.
Pengertian Seni Rupa Murni Karya seni rupa murni adalah karya yang benarbenar murni berfungsi sebagai pengindah dan peningkat rasa kesukaan.
Penggunaannya hanya terbatas pada pajangan sebagai pemikat ketertarikan
manusia. Beberapa contoh seni terapan murni antara lain lukisan, patung,
relief, dan kaligrafi. a. Lukisan Lukisan dari beragam aliran seni rupa memiliki
fungsi yang sama saja. Mereka dibuat hanya sekedar sebagai pajangan untuk
memperindah isi suatu ruangan. Terlepas dari itu, karya seni rupa yang satu ini
tidak dapat difungsikan untuk hal-hal lain yang lebih bermanfaat. Ini adalah
salah satu contoh dari seni rupa modern yang paling sering kita temukan. b.
Patung Sama halnya seperti lukisan, patung pun hanya dapat dimanfaatkan
nilai estetikanya saja. Kadang kali memang ia berguna sebagai ciri khas suatu
daerah atau tempat. Namun, kegunaan itu tidak membuat ia tergolong sebagai
contoh seni rupa terapan karena nilai estetisnya lebih besar dibandingkan
dengan nilai praktisnya. c. Relief Pada candi-candi atau bangunan-bangunan
lama, kita sering menjumpai adanya pahatan-pahatan dengan pola tertentu.
Pahatan-pahatan inilah yang dinamakan dengan relief. Relief merupakan
contoh seni rupa murni 2 dimensi. Kegunaannya tak lain hanya sekedar
penghias belaka. d. Kaligrafi Kaligrafi merupakan seni peninggalan sejarah
Islam di Indonesia. Kita bisa menemui karya seni ini di tempat ibadah, kitab
suci, atau lukisan-lukisan bernuansa Islam. Sama seperti contoh seni rupa
murni lainnya, kaligrafi juga hanya dapat dimanfaatkan nilai estetikanya saja.
2.
Seni Rupa Terapan Lain halnya dengan seni rupa murni, seni rupa terapan
selain berfokus pada nilai-nilai keindahan (estetika) juga benar-benar
memperhatikan nilai praktis atau kegunaan dari suatu karya dalam menunjuang

kebutuhan hidup manusia. Seni ini mengalir dan menyatu dalam benda-benda
yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun beberapa
contoh seni rupa terapan antara lain rumah, dekorasi, busana, dan seni kriya.
Seni Rupa Murni Dan Terapan a. Rumah atau Bangunan Seni arsitektur telah
berhasil memadukan kebutuhan manusia akan hunian yang aman dan awet
dengan nilai-nilai seni dan keindahan. Kita bisa melihat bagaimana sebuah
rumah didesain dengan sangat kokoh sekaligus nyaman untuk ditinggali. Ini
merupakan salah satu contoh seni rupa terapan yang paling mudah kita jumpai.
b. Dekorasi Dalam sebuah acara, dekorasi ruangan memegang peranan penting
dalam keberlangsungan sebuah perhelatan. Dekorasi dirancang dengan
berpagut pada nilai-nilai estetis sekaligus menunjang bagaimana jalannya acara
agar dapat berlangsung dengan baik. c. Busana Kain batik dan tenun
merupakan bukti karya seni terapan yang dapat kita jumpai sehari-hari.
Pakaian yang kita kenakan selain dibuat senyaman mungkin juga dibuat
seindah mungkin agar penampilan kita yang mengenakannya terkesan lebih
menarik. d. Seni Kriya Contoh seni rupa terapan selanjutnya dapat ditemukan
pada seni kriya atau kerajinan tangan. Anyaman bambu, peralatan masak dari
logam, gerabah, dan batu, atau sepatu dan tas yang dibuat dari bahan kulit
merupakan bukti bahwa seni telah menyatu dengan kehidupan kita sehari-hari.
Nah, demikianlah pengertian seni rupa murni dan terapan beserta contohcontoh karyanya yang dapat kita temui sehari-hari. Semoga dapat menambah
wawasan seni bagi kita semua. Salam.

6. MENYIAPKAN DAN MENATA PAMERAN KARYA SENI RUPA

Pameran memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian
visual untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui apresiasi
dari khalayak umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat penilaian,
penghargaan, tanggapan, respon, atau kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas
karya berikutnya. Pameran karya seni rupa tidak hanya dilakukan oleh para seniman
besar saja, namun saat ini sudah banyak seniman cilik yang menampilkan karyanya
lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan
studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa dan memberikan
manfaat sebagai berikut.

Siswa mampu menunjukkan apresiasinya melalui kreativitas di bidang seni,


khususnya seni rupa.

Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang


prestasi dan kompetisi di bidang seni.

Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi kreativitasnya


untuk berkarya.

Melatih siswa berorganisasi dan bekerjasama, mengambil mufakat dengan


bermusyawarah, dan menghormati pendapat orang lain.

A. Tahapan Persiapan Pameran


Untuk menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan persiapan yang
matang agar kegiatan pameran dapat berjalan dengan lancar. Berikut tahapan
persiapan pameran kelas atau sekolah.
1.
Tahap
perencanaan
(persiapan
awal)
Tahap perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan panitia, pembuatan
proposal,
penyusunan

jadwal,

dan

tempat.

a. Pembentukan panitia
Panitia adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu
kegiatan. Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat
kelas yang dipimpin ketua kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS.
b. Pembuatan proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal
untuk mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai
dari awal sampai akhir kegiatan.
c. Penentuan tema
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan
tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, Dengan
Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas. Isi tema bisa
disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional.
d. Penyusunan jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan
kegiatan dapat
berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan
yang
dilakukan.
e. Tempat
Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan.
Syarat-syarat tempat
pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan
dekat
keramaian.
2. Tahap pengumpulan karya
Karya-karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, atau
guru kesenian. Hasil karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis
karyanya, baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
3. Tahap seleksi karya
Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses
penyeleksian, dapat meminta pertimbangan guru kesenian, siswa yang memiliki
kelebihan di bidang seni rupa, atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang
dipamerkan berkualitas.
4. Tahap persiapan akhir (gladi bersih)
Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk
mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal
yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang
pelaksanaan pameran.

5. Tahap pelaksanaan pameran


Setelah semua persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan
sesuai jadwal yang telah dibuat. Keberhasilan suatu pameran tergantung darikesiapan
dan kerjasama panitia. Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya
koordinasi yang baik.
Pada pameran sekolah, bisa disediakan pemandu pameran untuk memandu
pengunjung melihat kegiatan pameran. Pemandu pameran akan memberikan
penjelasan tentang karya-karya yang dipajang serta menunjukkan tempat dan posisi
suatu karya. Salah satu tanda keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari
jumlah pengunjung. Maka tiap kelas yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk
menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan selebaran.
B. Peralatan dan Perlengkapan Pameran
Ketersediaan peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya
seni rupa yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut.

Sketsel atau panil, digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti
lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan.

Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung,
keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu
penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu
atau beberapa karya sesuai ukuran.

Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para
undangan pada saat acara pembukaan pameran.

Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian


rupa agar berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang
dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan
atau terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan,
bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu
keindahan karya.

Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk


pameran yang diadakan di dalam gedung (in door).

Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang
materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan,
jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti
foto).

Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan
pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan
kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan.
Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau
lingkungan sekolah.

Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk
pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi
oleh pengunjung tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan
kegiatan pameran.

Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama
acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan
kepada panitia ataupun pengunjung.

C. Penataan Karya Seni Rupa


pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1.

Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan


nyaman bagi pengunjung.

2. Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
3. Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar,

boleh diletakkan di lantai.


4. Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan

menarik.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya
siswa. Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran
umum dan pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi
tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya,
persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran. Tahap perencanaan meliputi
pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan tempat. Susunan
kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing, ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan perlengkapan pameran terdiri atas sketsel
(panil), level, tata lampu, dekorasi, katalog, brosur, buku tamu (buku kesan dan pesan),
dan sound system.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari semua panjeasan di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Seni rupa menurut kegunaannya terbagi menjadi dua yaitu seni rupa murnidan seni rupa
terapan.
2. Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Seni
rupa dua dimensi (dwimatra) dan seni rupa tiga dimensi (trimatra)
3. Karya seni rupa 3 dimensi (trimatra) yaitu sebuah karya seni yang memiliki ukuran panjang,
lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati
dari berbagai sisi.
4. Seni rupa tiga dimensi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua yaitu seni bangunan / arsitektur
dan seni patung.
5. Pembuatan patung memiliki berbagai tekhnik, diantaranta:
a. Teknik pahat
b. Teknik membutsir
c. Teknik cetak atau coor
6. Karya seni relief merupakan perpaduan antara seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
B. SARAN DAN HARAPAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang Penerapan Unsur dan Prinsip Seni
Rupa yang cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang Penerapan Unsur dan
Prinsip Seni Rupa dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang
berhubungan dengan Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa.
Dengan membuat makalah Penerapan Unsur dan Prinsip Seni Rupa ini diharapkan dapat
menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia
kependidikan seni rupa.
C. DAFTAR PUSTAKA
http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/11/seni-rupa-2-dimensi-dan-3-dimensi.html?m=1
http://liveterbaru.blogspot.com/2013/11/pengertian-seni-rupa-lengkap.html?m=1

http://kumpulantugasekol.blogspot.com/2014/08/jelaskan-tentang-jenis-dan-simbol-karya.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai