Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Saritha Iswari

No. Absen : 30
Kelas : XII MIPA 3

Mengevaluasi Karya Seni Rupa

Judul : Disguise and Laughter


Pelukis : Naufal Absha
Bahan : Kanvas dan Cat
campuran
Dimensi : 200 cm x 200 cm
Tahun : 2015

▪ Deskripsi Karya
Lukisan Karya Naufal Abshar yang berjudul “Disguise and Laughter” diciptakan
pada tahun 2015. Lukisan ini berukuran 200 cm x 200 cm yang digarap menggunakan
media cat campuran pada kanvas. Pada lukisan karya menampilkan sekumpulan orang-
orang yang berkerumunan atau saling berdekatan. Sekumpulan orang-orang tersebut
menggunakan sebuah topeng menutupi wajah dengan corak karakter yang hampir sama,
yaitu karakter manusia yang terlihat bahagia atau senang, dapat dilihat melalu goresan
sudut yang membentuk senyum dan tertawa pada bibir. Lalu yang menarik perhatian adalah
sekumpulan orang-orang tersebut mengenakan pakaian yang berasal dari berbagai
kalangan sosial di masyarakat. Seperti disebelah kiri terdapat seorang pria yang
mengenakan dasi, hal ini dipastikan bahwa ia adalah pekerja kantoran. Dan juga beberapa
wanita baik anak muda, dewasa, atau lanjut usia. Dimana hal in dapat mambuat penikmat
karya beropini bahwa lukisan tersebut menggambarkan sebuah fenomena alami manusia
yaitu sebuah penampilan emosi bahagia dan tawaan. Namun belum jelas maksud dari karya
tersebut karena penggunaan topeng pada wajahnya yang juga akan membuat penikmat
karya berpikir bahwa emosi tertawaan yang diperlihatkan bisa saja palsu seperti sarkas
akan suatu hal. Mereka bisa saja tartawa akan hal yang tak lucu sama sekali, bisa saja
mereka mentertawakan diri mereka sendiri. Karena seni bervisual universal artinya seni
tidak ada yang benar atau salah dalam penganalisisan.

▪ Analisis Karya
Pada lukisan ini background digambarkan dengan kesan warna yang pucat namun
penuh warna. Dari perpaduan hijau, merah muda, dan merah yang tidak terlalu kontras.
Lukisan karya mengesankan keseimbangan asimetris tegak. Hal tersebut nampak bagian
kanvas berbeda dengan arah tegak. Gelap dan terang warna pada bagian subject matter
seperti ornamen kecil dan manusia serta tulisan yang tertransisi dengan baik membertuk
karya yang unik tidak semu. Hal ini juga diakui oleh pelukis, bahwa karya yang ia ciptakan
tidak membosankan, cenderung unik dengan menggabungkan beberapa bentuk yang tidak
seperti semu. la memilih berkarya dengan bebas tanpa aturan. Bagian-bagian subject matter
terulang tidak teratur namun memiliki proporsi yang Ideal.

Pada lukisan ini didominasi oien warna merah gelap dan Kecoklatan pada tubuh
(kulit) manusia serta pakaian yang dikenakan. Pengaplikasian karya membuat lukisan
tampak harmonis baik dengan bentuk dan warnanya. Bentuk visual manusia menjadi center
of interest yaitu pusat perhatian yang paling menonjol. Karena dibuat dengan ukuran cukup
besar dan hampir memenuhi seluruh kanvas. Hal tersebut akan membuat siapapun yang
melihat karya akan pertama kali melihat visual objek manusia. Lalu diiringi dengan
beragam huruf-huruf yang diaplikasikan secara acak membuat karya semakin ramai tetapi
tetap memperlihatkan kaindahannya.
▪ Interpretasi Karya
Dalam lukisan ini Naufal Abshar berusaha manampilkan suasana yang ceria dan
penuh warna oleh sekelompok orang dari berbogai kalangan sosial dan usia. Ekspresif pada
manusia ditampilkan dengan goresan pada bibir yang naik keatas atau bahkan terbuka. Hal
ini memiliki arti kebahagian suatu seseorang/kelompok. Namun topeng pada karya tersebut
masih terlihat ambigu. Dikarenakan akan menimbulkan banyak arti. Hal ini membuat karya
sangat unik dan bergaya bebas. Karena semua orang yang melihat karya akan memiliki
pandangan bahkan pengertian yang berbeda-beda pada karya sesuai dengan apa yang
sedang mereka rasakan. Tema dan Karya pun dapat disimpulkan yaitu “Tertawa belum
tentu karena hal lucu.” Bukan karena hal konyol saja namun bisa saja mentertawai
seseorang yang tidak lucu dalam hal bidang apapun.

Dalam sebuah permasalahan yang ada baik sosial maupun pribadi tertawaan
sebenarnya adalah seni bela diri, dimana kita mungkin sering menghadapi masalah
perbedaan humor dalam berkomunkasi dengan seseorang. Maka dari itu sebagai
pembelaan diri agar tidak terlihat kaku dalam berkomunikasi, tertawa adalah solusi agar
diri kita terlihat luwes dan menyenangkan.

▪ Penilaian Karya
Secara keseluruhan karya berjudul “Disguise and Laughter” ini sudah sangat baik,
subjek manusia yang mengenakan topeng mempresentasikan kehidupan manusia dalam
bersosialisasi dengan sesama. Goresan kuas yang ditorehkan pada kanvas sangat abstrak
namun rapi dan unik. Pewarnaan pada lukisan ini cenderung ramai dan tidak terlalu kontras
sehingga nyaman dilihat oleh penikmat karya. Selain itu lukisan ini juga memiliki ciri khas
goresan yang berbeda dengan seniman lain yaitu ekspresif namun dengan goresan
ekspresifnya seniman mampu menampilkan suasana yang terjadi pada lukisan tersebut
seperti suasana bahagia dan senang yang samar dapat ditampilkan dalam lukisan yang
berjudul “Disguise and Laughter”.

Anda mungkin juga menyukai