Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS UDAYANA

STRUKTUR
SISTEM
OPERASI

SISTEM OPERASI
Kelompok 4
049 Ida Bagus Adinara Pratama 136 I Gusti Agung Rangga Barbikas Sidemen
Strategi Kami

097 Ida Bagus Gede Widiastana B. 121 Ida Bagus Made Andika Dwipramana
Materi yang
akan di bahas
1 Manajemen Proses 4 Manajemen I/O System

2 Manajemen Main Memory 5 Manajemen Secondary Storage

3 Manajemen File 6 Command-interpreter System

7 Virtual Machines
Manajemen
Proses
Manajemen proses adalah suatu cara atau
tindakan dalam membagi, mengalokasikan
program yang akan dieksekusi menjadi tidak
berantakan dan berjalan dengan baik sebagai
mana mestinya.
Manajemen Proses

Proses adalah program yang sedang dieksekusi, memerlukan


sumber daya seperti CPU time, memori, berkas, dan perangkat
1/0. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya saat proses
dibuat atau dijalankan, dan mengambilnya kembali setelah proses
selesai untuk digunakan oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan manajemen proses :
1. Pembuatan dan Penghapusan Proses
2. Penundaan atau Melanjutkan Proses
3. Mekanisme Sinkronisasi
4. Mekanisme Komunikasi
5. Penanganan Deadlock
Manajemen Proses
1. Pembuatan dan Penghapusan Proses: Sistem operasi mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan
oleh sebuah proses dan mengambil kembali sumber daya tersebut setelah proses selesai untuk
digunakan oleh proses lainnya.

2. Penundaan atau Melanjutkan Proses: Sistem operasi mengatur urutan jalannya proses berdasarkan
prioritas dan menangani antrian proses untuk menjalankan proses yang sesuai.

3. Mekanisme Sinkronisasi: Sistem operasi mengatur eksekusi beberapa proses secara bersamaan untuk
menghindari inkonsistensi data dan memastikan kelancaran jalannya proses.

4. Mekanisme Komunikasi: Sistem operasi menyediakan mekanisme agar proses dapat berinteraksi dan
berkomunikasi satu sama lain tanpa mengganggu proses lainnya, seperti berbagi sumber daya.

5. Penanganan Deadlock: Sistem operasi mencegah, menghindari, dan mendeteksi deadlock, keadaan di
mana proses saling menunggu sumber daya yang tidak dapat dibagi. Jika deadlock terjadi, sistem operasi
memulihkan kondisi sistemnya.
MANAJEMEN MAIN MEMORY

Main memory atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array
yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan,
ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat
tersendiri. Main memory berfungsi sebagai tempat penyimpanan
instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat
I/O. Main memory termasuk tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile (tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau
komputer dimatikan.
Manajemen Main Memory

Sistem komputer modern memiliki sistem hirarki


memori, artinya memori yang ada di komputer disusun
dengan tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda.
Memori yang memiliki kecepatan sama dengan
kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang kecil, dari
beberapa ratus KB hingga 4 MB dengan harga yang
sangat mahal. Sedangkan main memory yang
kecepatannya jauh di bawah kecepatan prosesor
memiliki kapasitas yang lebih besar, berkisar dari 128 MB
hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih murah. Sistem
hirarki memori ini memiliki tujuan agar kinerja komputer
yang maksimal bisa didapat dengan harga yang
terjangkau.
Manajemen Main Memory
Manajemen Main Memory melibatkan beberapa aspek penting:
1. Alokasi Memori: Keputusan alokasi memori statis atau dinamis antara program yang
berjalan dan sistem operasi.
2. Pemetaan Memori: Penetapan lokasi fisik program dalam memori, mengelola tabel
pengindeksan alamat logis ke fisik.
3. Paging dan Segmentation: Penggunaan teknik paging dan/atau segmentation untuk
mengelola dan memetakan memori.
4. Manajemen Swap: Memindahkan data antara memori utama dan penyimpanan
sekunder melalui proses swapping.
5. Proteksi Memori: Mencegah program untuk merusak atau mengganggu memori yang
digunakan oleh program lain dengan mekanisme proteksi.
6. Optimalisasi Kinerja: Meningkatkan kinerja sistem dengan strategi caching, prefetching,
dan swapping yang cerdas.
MANAJEMEN FILE
File atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa
kumpulan informasi yang saling berhubungan dan disimpan di
perangkat penyimpanan. Sistem berkas ini sangatlah penting, karena
informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah sesuatu yang
sangat berharga bagi pengguna.

Sistem operasi harus dapat melakukan operasi-operasi pada berkas,


seperti membuka, membaca, menulis, dan menyimpan berkas tersebut
pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu, sistem operasi
harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik.
Manajemen File

Manajemen file adalah sebuah proses yang dilakukan oleh sistem


operasi untuk mengatur dan mengelola berkas atau file yang ada
dalam suatu sistem komputer. Manajemen file mencakup
berbagai operasi, termasuk pembuatan, penghapusan,
pembacaan, penulisan, dan penempatan berkas pada media
penyimpanan sekunder.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan manajemen file:
1. Pembuatan Berkas atau Direktori
2. Penghapusan Berkas atau Direktori
3. Pembacaan dan Penulisan Berkas
4. Penempatan Berkas pada Sistem Penyimpanan Sekun
Manajemen File
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai aspek-aspek utama dari
manajemen file:
1. Pembuatan Berkas atau Direktori: Proses menciptakan dan mengatur
lokasi berkas atau direktori dalam sistem berkas.
2. Penghapusan Berkas atau Direktori: Menghapus entri dan membebaskan
ruang penyimpanan yang digunakan oleh berkas atau direktori yang dihapus.
3. Pembacaan dan Penulisan Berkas: Proses mengakses dan memanipulasi
data dalam berkas melalui operasi pembacaan dan penulisan.
4. Penempatan Berkas pada Sistem Penyimpanan Sekunder: Menentukan
lokasi fisik berkas pada media penyimpanan sekunder dan mengelola alokasi
ruang penyimpanan.
MANAJEMEN I/O SISTEM

I/O adalah suatu mekanisme pengiriman data secara


bertahap dan terus menerus melalui suatu aliran data dari
proses ke peranti (begitu pula sebaliknya).

Manajemen input output sering disebut sebagai device


manager atau penyedia device driver sehingga operasi input
output dapat berjalan.

Manajemen input output merupakan ruang lingkup atau


batasan dalam manajemen perangkat keras input output
yaitu bagaimana perangkat keras input output itu dikelola
dan diprogram agar dapat berjalan dengan baik.
Komponen Sistem Operasi
untuk I/O

1 Buffering 2 Spooling

Menampung sementara data dari/ ke Spoooling adalah penjadwalan


perangkat I/O yang bertujuan pemakaian I/O sistem supaya lebih
melembutkan lonjakan-lonjakan efisien.
kebutuhan pengaksesan I/O. Contoh, printer tidak memiliki aliran
Contoh, sebuah file sedang diterima data yang dapat mengalir bersama.
melalui modem dan ditujukan ke
media penyimpanan di hard disk.
Komponen Sistem Operasi
untuk I/O

3 Menyediakan Driver Untuk Perangkat Umum

Sistem operasi dapat menggunakan driver untuk memberi


perintah kepada perangkat keras I/O yang umum, seperti media
penyimpanan sekunder dan layar monitor.

4 Menyediakan Driver Untuk Perangkat Khusus

Dengan menggunakan driver, sistem operasi dapat memberi


perintah kepada perangkat keras I/O tertentu, seperti
motherboard, kartu suara, dan kartu grafis.
Manajemen Secondary Storage

Secondary Storage ( penyimpanan sekunder adalah sarana penyimpanan yang


berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki
memori.
Penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor
melalui bus, sehingga harus melewati I/O.
Fungsi utama penyimpanan sekunder adalah untuk melengkapi penyimpanan
primer. Data yang tidak memerlukan penyimpanan utama akan dipindahkan ke
perangkat penyimpanan sekunder, sehingga mengosongkan ruang dan
meningkatkan kinerja perangkat penyimpanan utama.
Ciri - Ciri

A B C D

Non volatile Tidak berhubungan Lambat. Harganya murah.


(tahan lama). langsung dengan bus
CPU.
Fungsi

Menyimpan berkas secara permanen, diletakkan secara fisik pada


A
piringan magnet dari disk.

Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor dengan


cara membaca program dari disk, lalu diletakkan di memori utama
B
komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi
proses.
Memori virtual adalah mekanisme sistem operasi untuk
menjadikan beberapa ruang kosong dari disk menjadi alamat-
C
alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa menggunakan
memori virtual ini seolah-olah sebagai memori utama.
System Command Interpreter

Command-Interpreter System, atau biasa disebut shell,


adalah bagian penting dari sistem operasi yang
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem
melalui antarmuka teks. Fungsinya adalah menerima
perintah dari pengguna, menafsirkannya, dan menjalankan
tugas yang sesuai.

Melalui Command-Interpreter, pengguna dapat memberikan


instruksi kepada sistem untuk melakukan berbagai tugas
seperti mengelola file, menjalankan program, mengubah
pengaturan sistem, dan banyak lagi. Shell juga mendukung
eksekusi skrip atau file batch, memungkinkan otomatisasi
tugas-tugas yang berulang.
Penjelasan mengenai Command-
Interpreter System
Interpreter UNIX disebut shells. Command Interpreter tidak sama dengan Shell,
Shell merupakan sebuah program penerjemah perintah yang memberikan
jembatan bagi user, sedangkan Command Interpreter lebih ke mengekseskusi
perintah-perintah yang dibuat oleh user, agar dapat dijalankan oleh sistem.
Di beberapa Sistem Operasi Command Interpreter telah termasuk dalam kernel.
Seperti Windows Xp dan Unix memperlakukkan command interpreter sebagai
program khusus yang berjalan ketika pekerjaan dimulai atau ketika pengguna login
pertama.
Sebagai contoh, pada UNIX atau Linux ada beberapa shells yang berbeda,
pengguna dapat memilih seperti bourne shell, c shell, bourne-again shell, dan korn
shell. Sebagian besar shell menyediakan fungsionalitas yang sama dan hanya
sedikit perbedaan kecil, sebagian pengguna memilih shell berdasarkan preferensi
pribadi.
Fungsi Command-Interpreter
System.
Fungsi utama dari command interpreter adalah untuk mendapatkan
dan menjalankan user command berikutnya. Banyak perintah untuk
memanipulasi file yaitu: create, delete, list, copy, print, execute dan
masih banyak lagi. Shell MS-DOS dan UNIX beroperasi seperti itu.

Contohnya, ketika UNIX mengetikkan command untuk menghapus


file rm file.txt. maka, komputer akan mencari file yang bernama rm,
lalu memuat file ke memori dan menjalankan file dengan parameter
txt. fungsi yang berhubungan dengan rm akan didefinisikan
sepenuhnya oleh kode di file rm. dengan cara ini, dapat membantu
programer dalam men-create atau mendelete file.
Kegunaan Command
Interpreter system
Eksekusi Operasi- Manipulasi
Program Operasi I/O System File

Mendeteksi
Komunikasi
Kesalahan
Virtual Machine

virtual machine adalah lingkungan server virtual yang


bekerja seperti komputer di dalam komputer asli. VM ini
berjalan pada partisi terisolasi yang ada pada komputer asli
dengan sumber daya seperti CPU, memori, dan sistem
operasi (OS) tersendiri.

Setiap VM akan menjalankan sistem operasinya sendiri dan


berfungsi secara terpisah dari virtual machine lainnya
sekalipun semuanya berjalan di perangkat yang sama. Jadi,
VM ini dapat dianalogikan seperti sebuah komputer di atas
komputer. Dengan VM, pengguna dapat menjalankan
aplikasi, program, maupun script dalam sebuah perangkat
secara virtual selayaknya menggunakan perangkat berbeda.
Cara Kerja Virtual Machine

Cara kerja virtual machine cukup sederhana. Ketika kamu membuka mesin virtual,
dia akan berjalan sebagai proses di jendela aplikasi di sistem operasi (OS)
perangkat fisik, misalnya PC. Adapun perangkat fisik (PC) ini akan dikenal sebagai
host sedangkan VM yang berjalan di atasnya disebut tamu.

Proses berjalannya virtual machine ini dikelola oleh perangkat lunak yang dikenal
sebagai hypervisor. Hypervisor bertanggung jawab untuk mengelola dan
menyediakan sumber daya, seperti memori dan penyimpanan, dari host hingga
tamu. Hypervisor juga berfungsi untuk mengatur operasi di VM sehingga tidak
terjadi tumpang tindih saat menggunakan sumber daya.
Fungsi Virtual Machine

Mudahnya switch ke beberapa sistem operasi hanya dalam satu


komputer fisik saja.
Untuk melakukan pengujian sistem operasi terlebih dulu,
sebelum dipasang pada komputer fisik.
Untuk menguji software atau aplikasi yang membutuhkan OS
beragam. Sehingga kamu tidak perlu banyak perangkat untuk
mencobanya.
Untuk melakukan update OS. Seringkali ketika hendak upgrade
ke versi terbaru mengalami blue screen karena gagal melakukan
booting. Dengan VM, kamu dapat melihat gambaran ketika
update, sehingga meminimalisir kegagalan.
Jenis Virtual Machine

1
Process Virtual 2
System Virtual
Machine Machine
Process virtual machine yang memungkinkan Jenis ini sepenuhnya sudah divirtualisasi dan
sebuah OS dijalankan sebagai aplikasi utama pada dapat bekerja layaknya komputer fisik.
komputer bawaan.
Untuk bisa menjalankan virtual machine tersebut
Process virtual machine ini nantinya dapat dibutuhkan sharing resources dari komputer
menyediakan lingkungan pemrograman yang bawaan terhadap VM tersebut sehingga VM
terisolasi dari OS dan software apapun. Selain itu, tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri.
ia juga bisa menyembunyikan semua informasi
yang berasal dari komputer bawaan, sehingga Namun itu semua tergantung pada hypervisor.
tampilan device dapat berubah sepenuhnya. Apakah bisa dijalankan dalam hardware atau di
atas operating system.
UNIVERSITAS UDAYANA

TERIMA
KASIH
SISTEM OPERASI

Anda mungkin juga menyukai