Anda di halaman 1dari 4

Nama : Saskia Annisa W

NIM : 041267721

PRODI : S1 SISTEM INFORMASI

Mata kuliah : Sistem operasi

1. Sebut dan jelaskan komponen dan struktur sistem operasi ?

Jawaban :

1. Komponen sistem informasi sebagai berikut :


A. Manajemen Proses
Prose merupakan program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah
kumpulan instruksi yang di tulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
proses seperti:
1. Pembuatan atau penghapusan proses yang dibuat oleh pengguna atau sistem yaitu
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses yang dibuat
oleh pengguna atau sistem.
2. Menunda dan melanjutkan proses yaitu mengatur proses apa yang harus
dijalankan terlebih dahulu berdasarkan prioritas dari proses – proses yang ada.
3. Kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses yaitu mengatur jalannya
beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan
terjadinya inkonsistensi data karena penghabisan data yang sama, juga untuk
mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar.
4. Kelengkapan mekanisme untuk komunikasi proses yaitu menyediakan agar
beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain tanpa
menyebabkan terganggunya proses lainnya.
5. Kelengkapan mekanisme untuk pengendalian deadlock yaitu keadaan dimana
sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa
dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh
proses lain.

B. Manajemen Memori Utama yaitu sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur
bagian memori yang sedang digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat
memori yang diperlukan, baik untuk program yang akan berjalan maupun untuk
sistem operasi itu sendiri. Tujuan manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU
meningkat dan untuk meningkatkan efisisensi pemakaian memori.
C. Manajemen Memori Sekunder adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat
di bawah memori utama sebuah komputer. Memori sekunder tidak memiliki
hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati perangkat
I/O.

Fungsi – fungsi sarana penyimpanan sekunder adalah :


1. Menyimpan berkas secara permanen yaitu data atau berkas diletakkan ssecara
fisik pada piringan magnet dari disk, yang tidak hilang walaupun komputer
dimatikan.
2. Menyimpan program yang belum dieksekusi prosesor yaitu jika sebuah program
ingin dieksekusi oleh prosesor, program tersebut di baca dari disk, lalu diletakkan
di memori utama komputer untuk selanjutnya dieksekusi oleh prosesor menjadi
proses.
3. Memori virtual yaitu mekanisme sistem operasi untuk menjadikan beberapa ruang
kosong dari disk menjadi alamat alamat memori virtual, sehingga prosesor bisa
menggunakan memori virtual ini seolah olah sebagai memori utama.
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen penyimpanan
sekunder untuk aktivitas aktivitas sebagai berikut :
a. Pengaturan ruang kosong
b. Alokasi penyimpanan
c. Penjadwalan disk
D. Manajemen I/O (input/output)
Sistem operasi juga sering disebut device manager, karena sistem operasi mengatur
berbagai macam perangkat (device). Fungsi-fungsi sistem operasi untuk sistem I/O:
a. Penyanggahan (buffering) yaitu menampung data sementara dari/ke perangkat
I/O.
b. Penjadwalan (scheduling) yaitu melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem
supaya lebih efisien.
c. Spooling yaitu melakukan suatu pekerjaan program pada penyangga, agar setiap
perangkat dapat mengaksesnya saat perangkat tersebut siap.
d. Menyediakan driver perangkat yang umum. Driver digunakan agar sistem operasi
dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O yang
umum seperti optical driver, media penyimpanan sekunder dan layar monitor.
e. Menyediakan driver perangkat yang khusus. Driver digunakan agar sistem operasi
dapat memberi perintah untuk melakukan operasi pada perangkat keras I/O
tertentu, seperti kartu suara, kartu grafis dan mainboard.
E. Manajemen file
Sistem operasi memberikan tanggapan terhadap manajemen file untuk aktivitas –
aktivitas sebagai berikut :
a. Pembuatan dan penghapusan file atau direktori
b. Pemetaan file ke memori sekunder
c. Backup file ke media penyimpanan yang stabil
F. Proteksi dan keamanan
Sistem operasi memastikan bahwa suatu program tidak bisa dimodifikasi pada saat
program sedang disalin melalui internet, dengan cara mengisi celah keamanan, pada
saat ancaman itu ditemukan. Para pengguna diharapkan untuk berkontribusi untuk
mengamankan dengan cara penggunaan notifikasi peringatan pada saat mengunduh
program melalui internet.
G. Manajemen Jaringan
Dukungan terhadap komunikasi data antar perangkat komputer mutlak diperlukan.
Pada model sistem terdistribusi, jaringan komputer peer to peer ataupun client server,
sistem operasi berfungsi untuk mengatur model komunikasi antar komputer dan
komunikasi antar perangkat jaringan.
H. Command interpreter system
I. Command interpreter system adalah sistem operasi menunggu instruksi dari
pengguna (command driven). Program yang dapat membaca instruksi dan
mengartikan control statements berdasarkan masukan dari pengguna umumnya di
sebut : control card interpreter atau command line interpreter pada sistem UNIX
sering disebut juga shell atau console. Command interpreter system sangat bervariasi
dari suatu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dengan disesuaikan dengan
tujuan dan teknologi masukkan/keluaran perangkat yang ada. Contohnya : command
line interpreter (CLI), Windows (GUI dengan click, dragn drop), pen-based (touch)
dan lain-lain.
2. Struktur sistem operasi :
Sistem komputer modern yang semakin kompleks dan rumit sehingga memerlukan sistem
operasi yang dirancang dengan sangat hati-hati agar dapat berfungsi secara optimum dan
mudah untuk dimodifikasi. Struktur sistem operasi dapat berupa struktur sederhana,
sistem monolithic, sistem lapisan, mesin virtual, dan model client-server.
a. Struktur sederhana adalah sistem operasi sangat kecil, sederhana dan memiliki
banyak keterbatasan. Sistem operasi tersebut terbatas pada perangkat keras sehingga
tidak terbagi menjadi modul-modul seperti program aplikasi, program sistem resident,
MS-DOS device drivers dan ROM BIOS device drivers, merupakan struktur
sederhana yang dilengkapi dengan operasi dual-mode.
b. Sistem monolithic oleh sistem operasi model ini dilakukan dengan cara mengambil
sejumlah parameter pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya, seperti register
atau stack, dan kemudian mengeksekusi suatu instruksi trap tertentu pada monitor
mode.
c. Sistem lapisan dibuat dengan cara membentuk sistem operasi menjadi bentuk
modular. Dengan menggunakan pendekatan top-dow, semua fungsi ditentukan dan
dibagi menjadi komponen – komponen. Modularisasi sistem dilakukan dengan cara
memecah sistem operasi menjadi beberapa lapis tingkat. Lapisan terendah (lapis-0)
adalah perangkat keras dan lapisan teratas (Lapisan N) adalah tampilan antarmuka
pengguna.
d. Mesin virtual mempunyai konsep dasar yang tidak jauh berbeda pendekatan terlapis,
hanya saja konsep ini memberikan sedikit tambahan berupa antar muka yang
menghubungkan perangkat keras dengan kernel untuk tiap – tiap proses.
e. Model client server merupakan trend dari sistem operasi modern dengan konsep
memindahkan kode ke lapisan yang lebih tinggi dan menghapusnya sebanyak
mungkin dari sistem operasi sehingga akan meninggalkan kernel yang minimal.
Konsep ini biasanya diimplementasikan dengan cara menjadikan fungsi – fungsi yang
ada pada sistem operasi menjadi user proccess. Jika suatu proses minta untuk
dilayani, misalakan saja satu blok berkas, maka user proccess (disini dinamakan :
client proccess ) mengirim permintaan tersebut ke server proccess.

Anda mungkin juga menyukai