Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 3:

Anugrah AK. – (202131037)


Thio Oktavianto - (202131039)
Muhammad Fastabiqul Khairat – (202131040)

Topik:
Sistem Operasi Terdistribusi

Sub Topik:
3.a. Sistem Operasi
3.a.i. Komponen Sistem Operasi
3.a.ii. Peran sistem operasi
3.a.iii. Jenis Sistem Operasi
3.a.iv. Task & Thread
3.a.v. Arsitektur Model Prosesor
3.a.vi. Univprocessor vs Multiprosesor
3.a.vii. Uniprocessor Operating System
3.a.viii. Kernel: Monolithic & Microkernel
3.b. Network OS & Distributed OS
3.c. Sistem Operasi Terdistribusi
3.c.i. Definisi & Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
3.c.ii Arsitektur: Hardware & Sofware
3.c.iii Distributed operating systems based on a protected global
virtual address space (Sistem operasi terdistribusi berdasarkan
ruang alamat virtual global yang dilindungi)
3.c.iv. Plurix, a distributed operating system extending the single
system image concept (Plurix, sistem operasi terdistribusi yang
memperluas konsep citra sistem tunggal)
3.c.v. A kernel running in DSM - design aspects of a distributed
operating system (Sebuah kernel yang berjalan di DSM - aspek
desain dari sistem operasi terdistribusi)
3.c.vi. ReSC: a distributed operating system for parallel and
distributed applications (ReSC: sistem operasi terdistribusi untuk
aplikasi paralel dan terdistribusi)
3.c.vii. Perbandingan Sistem Operasi Terdistribusi: Amoeba,
Cambridge, Vkernel, Edeen Project, Angel, Chorus, GLUnix
3. Sistem Operasi Terdistribusi
a. Sistem Operasi
Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris: operating system atau OS
adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,
termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program
pengolah kata dan browser web.

Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :


1. Mekanisme Boot, yaitu meletakan kernel ke dalam memory kernel,
kernel dapat dikatakan sebagai inti dari sistem operasi.
2. Command Interpreter atau Shell, bertugas untuk membaca input
berupa perintah dan menyediakan beberapa fungsi standar dan fungsi
dasar yang dapat dipanggil oleh aplikasi/program maupun piranti
lunak lain. Contoh dari Shell adalah : Command prompt pada
Windows XP (DOS pada Windows 98), XTerm dan Konsole di Mesin
Linux (Unix).
3. Resource Allocator, sistem operasi bertugas mengatur dan
mengalokasikan sumber daya dari perangkat.
4. Handler. Handler berperan dalam mengendalikan sistem perangkat
agar terhindar dari kekeliruan (error) dan penggunaan sumber daya
yang tidak perlu.
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware sekaligus mengontrol
kinerja hardware.

Untuk fungsi-fungsi perangkat keras seperti sebagai masukan dan


keluaran dan alokasi memori, sistem operasi bertindak sebagai
perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer,
meskipun kode aplikasi biasanya dieksekusi langsung oleh
perangkat keras dan seringkali akan menghubungi OS atau
terputus oleh itu. Sistem operasi yang ditemukan padahampir
semua perangkat yang berisi komputer-dari ponsel dan konsol
permainan video untuk super komputer dan server web.
i. Komponen Sistem Operasi
Terdapat tiga elemen dasar yangmembangun perancangan sistem operasi
secara umum. Komponen- komponen ini dapat disebut modular karena
memiliki fungsi yang berbeda dan  dapat dikembangkan  secara terpisah.
Ketiga bagian tersebut antara lain:
1. User Interface
2. Kernel
3. Sistem Manajemen File

Pada kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai struktur


yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg
Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen
sebagai berikut:
1. Manajemen Proses
Proses merupakan keadaan pada saat suatu program tengah di eksekusi.
Sebuah proses juga membutuhkan sejumlah sumberdaya untuk dapat
menyelesaikan tugasnya masing-masing. Sumber daya tersebut meliputi
memori, perangkat input dan output, CPU time, dan berkas-berkas.
Sistem operasi juga sangat bertanggung jawab pada kegiatan
maupun aktivitas yang berkaitan erat dengan manajemen proses,
contohnya yaitu:
 Menunda maupun melanjutkan suatu proses.
 Menyediakan mekanisme yang dibutuhkan untuk proses dari
sinkronisasi.
 Menyediakan mekanisme yang dibutuhkan untuk proses dari
komunikasi.
 Menyediakan mekanisme yang dibutuhkan untuk proses
penanganan pada deadlock.

2. Manajemen Memori Utama


Memori utama juga sering disebut juga dengan memori yaitu suatu
array yang besar dari byte, dan ukurannya dapat mencapai ratusan,
ribuan dan juga jutaan. Setiap byte memiliki alamatnya tersendiri.
Memori tersebut juga memiliki fungsi yaitu untuk menjadi tempat dari
penyimpanan yang suatu akses datanya dapat digunakan oleh sebuah
CPU maupun perangkat input dan output. Memori ini juga termasuk
sebagai tempat penyimpanan yang volatile atau sementara. Hal itu
berarti datanya dapat hilang pada saat sistemnya dimatikan.
Sistem operasi juga dapat bertanggung jawab pada aktivitas yang
berkaitan dengan manajemen memori, contohnya yaitu:
 Dapat memilih program yang hendak di load ke dalam memori.
 Dapat mengalokasikan dan juga mengdealokasikan ruang
memorinya yang disesuaikan degan kebutuhan.
 Dapat menjaga track dari memori yang tengah digunakan dan
siapapun yang dapat menggunakannya.

3. Manajemen Secondary-Storage
Data yang sudah disimpan kedalam memori utama memiliki sifat yang
sementara dan juga jumlahnya dangatlah kecil. Maka dari itu, Untuk
dapat menyimpan seluruh data dan juga program yang ada di komputer
sangat dibutuhkan secondary-storage.
Dimana secondary-storage tersebut memiliki sifat yang permanen dan
juga dapat menampung banyaknya data. Contoh dari secondary-storage
yaitu seperti disket, hardisk dan lain sebagainya.
Sistem operasi juga akan bertanggungjawab pada aktivitas yang
berkaitan erat dengan disk management. Contohnya seperti alokasi
penyimpanan, penjadwalan disk, dan juga free-space management.

4. Manajemen Sistem I/O


Managemen sistem input dan output juga sering disebut dengan device
manager. Hal ini juga akan menyediakan device driver yang biasa, yang
mana nantinya operasi input dan output bisa seragam (membaca,
membuka, menulis maupun menutup).
Contohnya yaitu pengguna dapat menggunakan operasi yang sama
tersebut untuk membaca suatu berkas yang ada pada hardisk, floppy
disk, dan juga CD-ROM. Komponen pada manajemen sistem I/O ini
yaitu:
 Spooling, hal ini dapat melakukan penjadwalan dari pemakaian
sistem input maupun output agar dapat lebih efisien dan juga
efektif.
 Buffer, hal ini dapat menampung sementara sejumlah data dari
dan juga ke dalam perangkat input maupun output.
 Menyediakan suatu driver yang bisa melakukan operasi yang
rinci untuk suatu hardware I/O tertentu.

5. Manajemen Berkas
Berkas merupakan sekumpulan informasi-informasi yang berhubungan
sesuai pada tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas juga bisa
mempunyai suatu struktur yang memiliki sifat hirarkis.
Dan juga sistem operasi dapat bertanggung jawab pada hal di bawah
ini:
 Pembuatan dan juga penghapusan suatu direktori.
 Dapat memerakan berkas ke dalam secondary storage.
 Pembuatan dan juga penghapusan suatu berkas.
 Dapat membackup berkas ke dalam media penyimpanan yang
non volatile.
 Dapat mendukung manipulasi suatu direktori dan juga berkas.

6. Sistem Proteksi
Sistem proteksi dapat mengacu pada suatu mekanisme yang dapat
mengontrol akses yang bisa dilakukan oleh processor, program, maupun
pengguna ke dalam sistem sumber daya. Tetapi mekanisme proteksi
juga wajib untuk:
 Dapat menentukan kontrol yang akan dilakukan.
 Dapat menyediakan sarana penegakan pelaksanaan.
 Dapat membedakan antara penggunaan yang telah diberikan
izin dan juga yang belum.

7. Jaringan
Processor tersebut juga telah tersambung melalui jaringan komunikasi.
Sistem yang terdistribusi dapat menyediakan akses dari pengguna
kepada bermacam-macam sumper daya sistemnya. Akses tersebut juga
bisa menyebabkan:
 Mempercepat komputasi.
 Peningkatan ketersediaan data.
 Peningkatan kemampuan.
8. Command-Interpeter System
Suatu sistem operasi akan menunggu instruksi dari command driven atau
pengguna. Programnya akan membaca sejumlah instruksi dan juga akan
mengartikan control statements yang biasanya juga disebut sebagai
control-card interpreter, command-line interpreter, dan UNIX shell.
Command Interpreter System ini juga memiliki banyak sekali variasi
dari suatu sistem operasi ke sistem operasi yang lainnya dan dapa
disesuaikan dengan teknologi input dan output device yang tersedia juga
tujuannya. Contohnya yaitu seperti Pen-based (touch, CLI, Windows,
dan lain sebagainya.

ii. Peran sistem operasi


Sistem operasi mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting
dalam sistem komputer. Peranan dan fungsi sistem operasi tersebut
antara lain ialah:
1. Sebagai Kernel: Yaitu program yang secara terus-menerus berjalan
(running) selama komputer dijalankan.
2. Sebagai Guardian: Yaitu menyediakan kontrol akses yang melindungi
file dan memberikan pengawasan kepada proses pembacaan,
penulisan atau eksekusi data dan program.
3. Sebagai Gatekeeper: Mengendalikan siapa saja yang berhak masuk
(log) kedalam sistem dan mengawasi tindakan apa saja yang dapat
mereka kerjakan ketika telah log dalam sistem.
4. Sebagai Optimizer: Mengefisienkan perangkat keras komputer
sehingga nyaman untuk dioperasikan oleh pengguna, menjadwal input
oleh pengguna, pengaksesan basis data, proses komunikasi, dan
pengeluaran (output) untuk meningkatkan kegunaan.
5. Sebagai Coordinator: Menyediakan fasilitas sehingga aktivitas yang
kompleks dapat diatur untuk dikerjakan dalam urutan yang telah
disusun sebelumnya.
6. Sebagai Program Controller: Yaitu program yang digunakan untuk
mengontrol program aplikasi lainnya.
7. Sebagai Server: Untuk menyediakan layanan yang sering dibutuhkan
pengguna, baik secara eksplisit maupun implisit, seperti mekanisme
akses file, fasilitas interrupt.
8. Sebagai Accountant: Mengatur waktu CPU (CPU time), penggunaan
memori, pemanggilan perangkat I/O (masukan/keluaran), disk storage
dan waktu koneksi terminal.
9. Sebagai Interface: Yang menjembatani pengguna dengan perangkat
keras, menyediakan lingkungan yang bersahabat dan mudah
digunakan (User Friendly). Sehingga pengguna tidak dirumitkan oleh
bahasa mesin atau perangkat level bawah.
10.Sistem Resources Manager: Yaitu sebagai pengelola seluruh sumber
daya sistem komputer.
11.Sebagai Virtual Machine: Yang menyediakan layanan seperti
menyembunyikan kompleksitas pemrograman dan menyajikan
fasilitas yang lebih mudah untuk menggunakan hardware.

iii. Jenis Sistem Operasi


Adapun jenis yang termasuk dalam sistem operasi adalah sebagai
berikut:
a. Sistem Operasi Stand Alone
Sistem operasi stand alone adalah sistem operasi dengan fitur tertentu
yang bisa digunakan untuk single atau multi user. Sistem operasi stand
alone merupakan sistem yang berdiri sendiri, pada komputer desktop
atau perangkat portabel lainnya.
Contoh sistem operasi:
1. Microsoft Windows
Microsoft Windows merupakan salah satu jenis sistem operasi yang
digunakan pada komputer di seluruh dunia. Sistem operasi ini dibuat
oleh Microsoft.
2. Linux
Sistem operasi Linux dibuat oleh programmer asal Finlandia bernama
Linus Torvalds. Linux telah populer di kalangan programmer dan server
perusahaan.

3. macOS
macOS, atau yang sebelumnya disebut OS X, adalah sistem operasi
dengan antarmuka grafis yang dikembangkan dan didistribusikan oleh
Apple Inc. Sistem operasi ini disediakan untuk komputer Macintosh.
Sistem operasi ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 2001 dan
populer di kalangan pengguna.

b. Sistem Operasi Jaringan


Sistem operasi jaringan adalah sistem operasi yang berjalan di suatu
perangkat khusus yang disebut server. Sistem operasi jaringan yang
dipasang di server, dipakai untuk memberi pengguna kemampuan untuk
mengelola data serta aplikasi.
Sistem operasi ini memungkinkan pengguna dalam mengakses dan
berbagi file dan perangkat. Kelebihan penggunaan sistem operasi ini
yaitu servernya terpusat.
Contoh sistem operasi jaringan:
1. Linux
2. Unix

3. Microsoft Windows Server

c. Sistem Operasi Waktu Nyata (Real-time Operating


Systems)
Sistem operasi waktu nyata menyediakan dukungan untuk sistem waktu
nyata. Sistem operasi waktu nyata bisa berupa sistem waktu nyata keras
(hard real-time) atau sistem waktu nyata lunak (soft real-time).

Sistem hard real-time diinstal dalam aplikasi, dengan batas waktu yang
ketat, karena sistem akan menjamin penyelesaian tugas tepat waktu.
Hard real-time tidak memiliki memori virtual. Sementara, sistem soft
real-time tidak memiliki persyaratan waktu, artinya sebuah tugas akan
mendapat prioritas atas tugas-tugas lain.

d. Sistem Operasi Seluler


Sistem operasi seluler adalah jenis sistem berjalan secara eksklusif pada
perangkat kecil, seperti smartphone, maupun tablet. Sistem operasi
seluler menggabungkan fitur komputer pribadi dengan fitur tambahan,
yang berguna untuk perangkat genggam.
Sistem operasi seluler akan dimulai saat perangkat dihidupkan,
fungsinya untuk menyediakan akses ke aplikasi yang diinstal. Sistem
operasi seluler juga mengelola konektivitas jaringan nirkabel.
Keuntungan atau kelebihan sistem operasi seluler adalah sistemnya
mudah dipelajari dan dioperasikan oleh penggunannya. Namun,
beberapa OS seluler juga bisa sangat menguras baterai perangkat,
sehingga perlu rutin pengisian ulang.
Contoh sistem operasi seluler:
1. Android

2. Apple (IOS)

3. Bada

e. Sistem Operasi Embedded


Sistem operasi embedded atau tertanam merupakan sistem operasi
khusus yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu untuk perangkat.
Artinya, sistem ini tidak berdiri sendiri.
Tugas utama OS ini yaitu menjalankan kode yang memungkinkan
perangkat melakukan tugasnya. OS tertanam ini juga bisa berada pada
chip dalam perangkat elektronik.
Contoh sistem operasi embedded:
1. QNX
2. Symbian

3. Linux

f. Sistem Operasi Live CD


Live CD adalah jenis sistem operasi yang bisa berjalan seluruhnya pada
CD/DVD (tanpa perlu instalasi pada hard disk sistem). Sistem ini akan
memanfaatkan RAM yang ada dan perangkat penyimpanan eksternal dan
pluggable dalam menyimpan data.
Contoh sistem operasi live CD:

1. Ubuntu

2. Slax
3. Mandriva Linux

4. Zorin OS
iv. Task & Thread
Thread adalah unit dasar dari pemanfaatan CPU. Sebuah thread dalam
proses akan menjalankan satu tugas (job) pada satu waktu. pada proses
tradisional, setiap proses hanya memilki satu thread, sehingga program
hanya dapat menjalankan satu tugas dalam satu waktu. namun jika proses
memilki beberapa thread, maka prosesnya dapat menjalakan kan
beberapa tugas pada satu waktu dan hal ini disebut multithreading.

Task adalah bagian dari sistem operasi yang mengawasi dan melaporkan
kondisi sistem itu sendiri. Didalamnya tercantum berbagai informasi
yang menunjukkan performa CPU dan RAM, proses dan services yang
sedang berjalan, dan jumlah pengguna yang sedang login.

v. Arsitektur Model Prosesor


Prosesor arsitektur adalah mesin komputasi set instruksi tereduksi tingkat
lanjut [RISC] dan merupakan mikrokontroler komputer set instruksi
(RISC) 32bit yang dikurangi. Itu diperkenalkan oleh organisasi komputer
Acron pada tahun 1987.
vi. Univprocessor vs Multiprosesor
1. Uniprocessor
Sistem uniprosesor didefinisikan sebagai sistem komputer yang memiliki
satu unit pemrosesan pusat yang digunakan untuk menjalankan tugas
komputer. Karena semakin banyak perangkat lunak modern yang dapat
menggunakan arsitektur multiprosesor, seperti SMP dan MPP, istilah
uniprosesor digunakan untuk membedakan kelas komputer di mana
semua tugas pemrosesan berbagi satu CPU. Sebagian besar komputer
desktop dikirimkan dengan arsitektur multiprosesor sejak tahun 2010-an.

Dengan demikian, sistem semacam ini menggunakan jenis arsitektur yang


didasarkan pada satu unit komputasi. Semua operasi (penjumlahan,
perkalian, dll.) dengan demikian dilakukan secara berurutan pada unit.
Jenis arsitektur yang didasarkan pada unit komputasi tunggal. Semua
operasi (penjumlahan, perkalian, dll) dilakukan secara berurutan pada
unit.
2. Multiprocessor
Jenis arsitektur yang didasarkan pada beberapa unit komputasi. Beberapa
operasi (tidak semua, ingatlah) dilakukan secara paralel dan hasilnya
digabungkan setelahnya.

Multiprocessing adalah penggunaan dua atau lebih central processing unit


(CPU) dalam satu sistem komputer. Istilah ini juga mengacu pada
kemampuan sistem untuk mendukung lebih dari satu prosesor atau
kemampuan untuk mengalokasikan tugas di antara mereka. Ada banyak
variasi pada tema dasar ini, dan definisi multiprosesor dapat bervariasi
menurut konteksnya, sebagian besar sebagai fungsi bagaimana CPU
didefinisikan ( multiple core pada satu die, multiple die dalam satu paket,
beberapa paket dalam satu unit sistem, dll).

Menurut beberapa kamus online, multiprosesor adalah sistem komputer


yang memiliki dua atau lebih unit pemrosesan (multiple processor) yang
masing-masing berbagi memori utama dan periferal, untuk memproses
program secara bersamaan. Buku teks 2009 mendefinisikan sistem
multiprosesor dengan cara yang sama, tetapi mencatat bahwa prosesor
dapat berbagi "beberapa atau semua memori sistem dan fasilitas I/O"; itu
juga memberi sistem yang digabungkan secara erat sebagai istilah yang
identik.
Pada tingkat sistem operasi, multiprocessing kadang-kadang digunakan
untuk merujuk pada eksekusi beberapa proses bersamaan dalam suatu
sistem, dengan setiap proses berjalan pada CPU atau inti yang terpisah,
sebagai lawan dari satu proses pada satu saat. Ketika digunakan dengan
definisi ini, multiprocessing kadang-kadang dikontraskan dengan
multitasking, yang mungkin hanya menggunakan satu prosesor tetapi
mengalihkannya dalam irisan waktu antar tugas (yaitu sistem time-
sharing). Multiprocessing bagaimanapun berarti eksekusi paralel yang
sebenarnya dari beberapa proses menggunakan lebih dari satu prosesor.
Multiprocessing tidak berarti bahwa satu proses atau tugas menggunakan
lebih dari satu prosesor secara bersamaan; istilah pemrosesan paralel
umumnya digunakan untuk menunjukkan skenario itu. [6] Penulis lain
lebih suka merujuk pada teknik sistem operasi sebagai multiprogramming
dan mencadangkan istilah multiprocessing untuk aspek perangkat keras
yang memiliki lebih dari satu prosesor. Sisa artikel ini hanya membahas
multiprosesor dalam pengertian perangkat keras ini.
Dalam taksonomi Flynn, multiprosesor seperti yang didefinisikan di atas
adalah mesin MIMD. Karena istilah "multiprosesor" biasanya mengacu
pada sistem yang digabungkan secara ketat di mana semua prosesor
berbagi memori, multiprosesor bukanlah seluruh kelas mesin MIMD,
yang juga berisi sistem multikomputer yang lewat pesan.

vii. Uniprocessor Operating System


Uniprocessor istilah ini digunakan untuk membedakan kelas komputer di
mana semua tugas pengolahan berbagi satu CPU, juga pada sistem
operasi, dimana sistem operasi sistem terdistribusi dan uniprocessor itu
sama. Artinya, penyamaan tersebut dimana bertindak sebagai manajer
sumber daya untuk hardware yang mendasarinya, yang di uniprocessor
OS dan dual-mode menyebabkan sistem operasi monolitik yang berjalan
dalam mode kernel. Sebagian besar komputer desktop sekarang dikirim
dengan arsitektur multiprocessing mengeksekusi hanya pekerjaan pada
satu waktu sementara multi-programming operating system mampu
melaksanakan pekerjaan secara bersamaan.
viii. Kernel: Monolithic & Microkernel
Kernel adalah program komputer yang merupakan inti dari sistem operasi
komputer dan memiliki kendali penuh atas semua yang ada di sistem,
yang dimana mengelola operasi komputer dan hardware. Contoh sistem
operasi seperti linux, red hat, dan lain sebagainya, contoh hardware
sendiri ada processesor, memory ram, dan lainnya.

a. Kernel Monolithic
Dalam kernel monolitik, seluruh sistem operasi berjalan sebagai satu
program dalam mode kernel. Layanan pengguna dan layanan kernel
diimplementasikan dalam ruang alamat yang sama.
b. Kernel Microkernel
Kernel mengelola operasi komputer, dalam microkernel layanan
pengguna dan layanan kernel diimplementasikan dalam ruang alamat
yang berbeda. Layanan pengguna disimpan di ruang alamat pengguna,
dan layanan kernel disimpan di bawah ruang alamat kernel.

b. Network OS & Distributed OS


1. Network OS
Network Operating System (NOS) atau Sistem operasi jaringan adalah
sistem komputer sistem operasi yang dirancang terutama untuk
mendukung workstation, komputer pribadi, dan dalam beberapa kasus,
lebih lama terminal yang terhubung pada jaringan area lokal (LAN).
Secara Fungsinya sendiri, NOS merupakan sebuah software yang
mengontrol software dan hardware lainnya, yang berjalan pada sebuah
jaringan (network). Software ini juga memungkinkan lebih dari satu
komputer, atau yang juga biasa dikenal dengan komputer jaringan
(network computers), untuk dapat berkomunikasi dengan satu komputer
utama dan komputer lainnya, sehingga dapat berbagi sumber daya
(resources), menjalankan aplikasi, mengirimkan pesan dan berbagai
macam fungsionalitas lainnya.

2. Distributed OS
Distributed OS adalah sekumpulan computer dan prosesor yang
heterogen yang terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari
objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.

c. Sistem Operasi Terdistribusi


i. Definisi & Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem
terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen
terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini
secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan tertentu.
Berikut ini 4 manfaat dari sistem operasi terdistribusi:
o Pengguna bisa saling berkomunikasi dengan lebih baik.
o Sumber daya bisa diakses dengan mudah dan cepat meskipun
komputer yang digunakan lambat.
o Proses komputasi bekerja dalam keadaan paralel.
o Dapat diandalkan dimana jika terjadi satu masalah, maka tidak
berdampak pada integrasi sistem.

ii. Arsitektur: Hardware & Sofware


1. Hardware
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya memerlukan hardware secara
spesifik. Komponen utama dalam sistem ini adalah: workstation, LAN,
gateway, dan processor pool, seperti yang diilustrasikan pada gambar di
bawah ini.

2. Software
Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki arsitektur software yang unik.
Arsitektur software ini dikarakterkan dalam objek di dalam hubungan
antara klien dan server.
Proses-proses yang terjadi di klien menggunakan remote procedure yang
memanggil dan mengirimkan request ke server untuk memproses data
atau objek yang dibawa. Tiap objek yang dibawa memiliki karakteristik
yang disebut sebagai kapabilitas.
Pada desain perangkat lunak dalam pendekatan client server, seperti yang
dijelaskan pada Fig. 2, ada satu proses IOSERV dan banyak proses IO
fisik tingkat rendah di setiap 10 node yang terletak di network 1. Proses
IOSERV memelihara tabel data titik IO secara real time dan waktu nyata
dan bertanggung jawab atas permintaan klien. Setiap permintaan IO klien
dikirim ke proses IOSERV dalam setiap node IO. Tabel data titik IO
waktu nyata diperbarui oleh proses IO fisik tingkat rendah. Dalam
lingkungan perangkat lunak lingkungan perangkat lunak, dapat
mengembangkan aplikasi klien kita secara independen dari proses
IOSERV.

Seperti yang digambarkan pada Fig. 3, aplikasi klien hanya dapat


mengakses titik-titik IO ini melalui proses IOSERV, dan semua proses
server klien independen satu sama lain. Dibandingkan dengan metode
tradisional di mana aplikasi dapat mengakses titik IO secara langsung,
metode ini tidak hanya mengisolasi aplikasi dari antarmuka perangkat
keras, tetapi juga menyederhanakan aplikasi program aplikasi. Hasilnya,
setiap kali perlu memodifikasi proses aplikasi proses aplikasi server klien,
itu bukan untuk memodifikasi proses lain karena client server
kemandirian.
Seperti yang ditunjukkan pada Fig. 4, ada dua proses IQSERV, relatif
terhadap proses A/D dan proses driver PLC masing-masing. Selain itu,
sistem alarm harus memiliki satu aplikasi klien yang terkait dengan
mengkhawatirkan, juga sistem pemantauan harus memiliki satu aplikasi
klien yang terkait dengan pemantauan data. Kedua sistem perlu
mengakses titik IO data melalui dua proses IOSERV yang umum.
Kapanpun perlu memperbarui salah satu dari kedua sistem ini, tidak perlu
mengubah sistem lain sama sekali. Sistem pemantauan adalah dibangun
di atas sistem operasi UNIX menggunakan TCP/IP socket. Sistem
alarming dibangun pada lingkungan K/QNX melalui komunikasi antar
proses.

iii. Sistem Operasi Terdistribusi Berdasarkan Ruang


Alamat Virtual Global yang Dilindungi (Distributed
Operating Systems Based on a Protected Global Virtual
Address Space)
Banyak peneliti telah mengembangkan sistem distributed shared memory
(DSM) yang memungkinkan satu program paralel shared memory tunggal
untuk dieksekusi pada beberapa mesin. Motivasi khas di balik DSM
adalah untuk mengurangi upaya yang diperlukan untuk memprogram
multikomputer memori terdistribusi. Namun, tidak ada DSM yang ada
memberikan perlindungan yang diperlukan untuk beberapa program yang
berpotensi tidak percaya untuk hidup berdampingan dengan aman dalam
ruang alamat yang sama.
Proyek-proyek penelitian lain telah mengeksplorasi penggunaan ruang
alamat tunggal sebagai ruang nama bersama. Dalam sistem ini, akses
memori berfungsi sebagai mekanisme utama untuk komunikasi antar-
proses. Sebagian besar sistem ini dimaksudkan untuk mengeksekusi
sistem-sistem ini dimaksudkan untuk dijalankan pada mesin tunggal.
Implementasi yang efisien dari ruang alamat tunggal di beberapa mesin
adalah mungkin dengan menggabungkan mekanisme DSM dan RPC
berkinerja tinggi untuk menyediakan pergerakan data dan fungsi
pengiriman. Keyakinan ini didasarkan pada pengamatan berikut. Pertama,
karena kecepatan prosesor meningkat relatif terhadap kecepatan jaringan,
kemampuan untuk memindahkan atau mereplikasi data bersama menjadi
semakin penting. Namun, kemampuan penyediaan fungsi pengiriman
diperlukan ketika data bersama tidak boleh dipindahkan atau direplikasi.
Kedua, implementasi model konsistensi memori yang santai, seperti
konsistensi rilis, yang secara khusus untuk digunakan oleh DSM
perangkat lunak dapat secara signifikan mengurangi komunikasi yang
terjadi antara mesin-mesin yang berbagi telah mendemonstrasikan bahwa
program DSM dapat mencapai kinerja yang sebanding dengan yang setara
dengan message passing. Ketiga, dengan munculnya mikroprosesor 64-
bit, ruang alamat yang cukup besar untuk menamai semua objek potensial
dalam sistem terdistribusi.
Semua program dalam sistem yang dieksekusi dalam ruang alamat global
yang sama, sehingga alamat virtual tertentu menunjuk ke objek yang
sama untuk semua program. Virtual tertentu menunjuk ke objek yang
sama untuk semua program yang berjalan. Seperti DSM, sistem operasi
akan bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi objek bersama.
Kebanyakan sistem operasi saat ini menggabungkan gagasan domain
proteksi, sebuah protection domain, sekumpulan data dan operasi-operasi
yang dapat digunakan untuk mengaksesnya, dan sebuah ruang alamat,
pemetaan alamat ke objek. Dengan demikian, karena program-program
independen dijalankan dalam ruang alamat independen, akan terlindungi
dari modifikasi data pribadi mereka yang berbahaya atau salah. Namun,
sebuah domain perlindungan dalam sistem yang kami usulkan sesuai
dengan sekumpulan rentang alamat di ruang alamat global. Setiap dalam
sistem mempertahankan pandangannya sendiri dari ruang alamat global,
menggunakan memori virtual konvensional untuk memetakan bagian dari
ruang alamat ke dalam domain proteksi thread. Akses ke bagian yang
dilindungi dari ruang alamat global akan memaksa thread yang
mengakses untuk mengubah domain perlindungan ke domain yang terkait
dengan data. Yang melekat pada desain seperti itu adalah pengertian
ruang alamat dan domain proteksi harus dipisahkan dalam sistem operasi
masa depan.
Mendukung ruang alamat global yang terlindungi dalam sistem operasi
memberikan beberapa manfaat potensial. Ketika klien dan server
mengeksekusi di dalam ruang alamat independen, baik klien maupun
server tidak dapat maupun server tidak dapat mengoper atau
mengembalikan pointer ke objek di dalam ruang alamat-alamat tersebut.
Dengan demikian, semua parameter (hasil) harus diterjemahkan ke dalam
pesan dan dibuat ulang di ujung penerima, operasi yang berpotensi mahal
ketika parameter (hasil) melibatkan struktur data yang kompleks yang
melibatkan rantai pointer sembarang seperti pohon, DAGS, atau tabel
hash. Karena alamat virtual memiliki arti yang sama di semua program
yang berjalan, struktur data kompleks dapat dibagi dalam sistem,
menghilangkan overhead yang terlibat dalam marshaling parameter
(hasil). Lebih jauh lagi, karena pointer memiliki arti yang sama di kedua
sisi prosedur, semantiknya akan identik dengan pemanggilan prosedur
konvensional, sedangkan RPC memiliki arti semantik yang sedikit
berbeda dari pemanggilan prosedur konvensional.
Opal merupakan sistem operasi yang terdistribusi terhadap ruang global
yang dilindungi. Ruang alamat virtual global Opal dipartisi menjadi
segmen-segmen virtual dengan berbagai ukuran. Segmen adalah
pengelompokan logis dari halaman yang diperlakukan sebagai unit untuk
kontrol akses atau manajemen penyimpanan. Secara khusus, batas
segmen tidak diketahui oleh perangkat keras, dan pengalamatan tidak
bergantung pada segmen, semua referensi memori menggunakan alamat
virtual datar yang sepenuhnya memenuhi syarat. Segmen berpotensi
didistribusikan dan persisten, tetapi kebijakan manajemen penyimpanan
tidak ditentukan oleh kernel. Meskipun program pelaksana dapat
mencoba untuk menangani setiap bagian data dalam sistem, program
dijalankan dalam domain perlindungan yang membatasi akses user ke
penyimpanan virtual global. Perbedaannya adalah bahwa domain Opal
adalah seperangkat hak akses pribadi untuk segmen yang dapat
dialamatkan secara global, daripada lingkungan penamaan virtual pribadi.
Ruang alamat yang seragam mendorong berbagi karena struktur data
yang ditautkan di segmen bersama selalu berarti bagi domain apa pun,
pointer dapat diteruskan dalam penyimpanan bersama atau persisten
tanpa konflik nama atau terjemahan pointer.
Kebanyakan sistem ruang alamat tunggal mengandalkan bahasa
pemrograman dan kompiler untuk menyediakan keamanan. Akan tetapi,
tidak ada pembatasan pilihan bahasa pemrogram, dan oleh karena itu
diambil pendekatan yang berbeda. Memisahkan pengertian domain
proteksi dan ruang alamat merupakan hal mendasar. Keberadaan ruang
alamat global bersama tidak berarti bahwa semua bagian dari ruang
alamat global dapat diakses oleh thread manapun dalam sistem. Pada
bayangannya, memungkinkan bagian dari ruang alamat untuk dilindungi
sehingga akses ke bagian ruang alamat ini harus terjadi melalui rutinitas
tepercaya yang mengakses data ini dengan cara yang terkontrol. Garis
besar bagaimana hal ini dapat diimplementasikan adalah sebagai berikut.
Sistem yang mendukung klien terpercaya dan tidak terpercaya, server
terpercaya dan tidak terpercaya, dan data pengiriman data dan
pemanggilan pengiriman fungsi. Klien atau server tepercaya dapat secara
langsung mengakses apa pun di dalam domain perlindungan yang lain.
Klien tepercaya yang memanggil server tepercaya tidak menimbulkan
overhead di luar eksekusi instruksi cabang tunggal. Klien (server) yang
tidak terpercaya hanya memiliki akses ke parameter (hasil) dan harus
melakukan perangkap untuk mengubah domain proteksi ketika batas
proteksi klien-server dilewati. Rintisan untuk pemanggilan pengiriman
fungsi analog dengan rintisan RPC. Untuk mengurangi jumlah pesan
yang dilewatkan pada pemanggilan pengiriman fungsi, jika server
menentukan bahwa parameter dilewatkan oleh referensi, halaman yang
direferensikan dapat direferensikan, halaman yang direferensikan dapat
digabungkan dengan panggilan.
Ketika sebuah program dimuat ke dalam ruang alamat global, referensi ke
layanan yang belum terselesaikan dihubungkan. Hal ini dilakukan dengan
mengirimkan permintaan ke server nama global dengan informasi yang
cukup untuk nama server untuk menentukan layanan yang diinginkan,
identitas thread yang memanggil, dan jenis mesin yang dimana thread
tersebut dijalankan (untuk heterogenitas). Setelah mengautentikasi
permintaan, server nama memetakan rintisan layanan (dan kemungkinan
segmen kode) ke dalam domain perlindungan program. Server nama akan
menyertakan perintah penautan yang akan memungkinkan semua
referensi eksternal yang belum terselesaikan dalam segmen ini untuk
diselesaikan sekali pada waktu bind, setelah itu segmen kode dapat
digunakan kembali dengan sangat murah. Namun, pemanggilan fungsi
yang terjadi melalui pointer akan menyebabkan kesalahan halaman dan
run-time linking.
Pada saat run-time, kendaraan untuk pemanggilan ditentukan oleh
rintisan yang dipetakan oleh server nama ke dalam domain perlindungan
klien. ke dalam domain perlindungan klien. Hal ini dapat
diimplementasikan dengan meletakkan segmen kode server seperti yang
ditentukan dalam Figure 1. Sepasang segmen rintisan datang di awal
setiap segmen server. Yang pertama berisi rintisan untuk operasi yang
dilakukan dari jarak jauh melalui pengiriman fungsi, dan yang kedua
adalah untuk operasi yang dilakukan secara lokal melalui pengiriman
data. Mengikuti stub adalah segmen yang berisi kode aktual yang
digunakan aktual yang digunakan untuk mengeksekusi operasi. Server
menentukan operasi mana yang melibatkan pengiriman data dan mana
yang melibatkan pengiriman fungsi ketika mendaftarkan dirinya dengan
pengiriman fungsi ketika mendaftarkan dirinya dengan server nama. Hal
ini sesuai karena server memiliki informasi paling semantik tentang cara
terbaik untuk mengakses struktur datanya secara efisien.

Ketika sebuah program ingin mengekspor sekumpulan layanan, program


tersebut mendaftarkan layanan-layanan ini dengan server nama global.
Proses ini analog dengan cara server dalam sistem RPC mendaftarkan diri
mereka sendiri dan menentukan layanan yang mereka dukung. Sebuah
server dapat menentukan domain perlindungan (pengguna) yang
diizinkan dipercaya untuk mengakses domain proteksinya. Segmen kode
yang dapat ditautkan run-time dan perintah relokasi terkait dapat
diotomatisasi sebagai bagian dari proses pasca-kompilasi. Heterogenitas
dapat didukung dengan menginstal beberapa executable dengan server
nama.
Meskipun ada kopling yang lebih erat di antara proses-proses yang
diimplikasikan oleh ruang alamat tunggal, tingkat toleransi kesalahan
yang sama seperti yang tersedia dalam sistem client-server konvensional
dapat disediakan dengan biaya yang sama. Pada tingkat sistem yang
mendasari, setiap mesin dalam sistem terdistribusi memiliki memori yang
terpisah dan semua komunikasi antar mesin terjadi melalui pesan. Pesan-
pesan ini dapat disebabkan baik oleh RPC atau oleh protokol yang
digunakan untuk menjaga konsistensi memori dari ruang alamat global.
Dengan mengintegrasikan dukungan fault-tolerance dengan RPC dan
dukungan protokol konsistensi, sistem terdistribusi yang ada dapat
digunakan dengan sedikit modifikasi. Secara khusus, keberadaan ruang
alamat global bersama tidak memaksa pembuatan checkpoint besar di
seluruh sistem, karena implementasi yang mendasari menggunakan
memori dan jalur komunikasi yang terpisah secara fisik yang dapat
direkam.

iv. Plurix, sistem operasi terdistribusi yang


memperluas konsep citra sistem tunggal (Plurix, a
distributed operating system extending the single
system image concept)
Proyek Plurix mengimplementasikan sistem operasi (OS) berorientasi
objek yang ramping dan berkecepatan tinggi untuk klaster PC.
Komunikasi antara node cluster dicapai melalui objek bersama dalam
distributed shared memory (DSM), yang diatur sebagai distributed heap
storage (DHS) yang berisi data dan kode. Konsistensi DHS dijamin oleh
model konsistensi transaksional yang kuat. Yang terakhir menggunakan
skema sinkronisasi optimis dan transaksi yang dapat dimulai kembali,
yang memudahkan pengembangan aplikasi terdistribusi. OS (termasuk
kernel dan driver) ditulis dalam Java menggunakan Plurix Java Compiler
milik kami untuk menerjemahkan kode sumber Java langsung ke
instruksi mesin Intel. Migrasi proses dalam OS tradisional adalah tugas
yang sulit karena bagian dari status kernel perlu disimpan dan dipulihkan.
Plurix DHS memperluas konsep single system image (SSI) yang terkenal
dengan berbagi hampir semua data dan kode. Dalam makalah ini kami
menyajikan bagian yang relevan dari arsitektur Plurix.
Plurix mengimplementasikan OS terdistribusi untuk PC cluster. Banyak
sistem DSM berbasis halaman telah diimplementasikan, misalnya IVY,
Treadmarks. Semuanya menghadapi sindrom false sharing yang
menyebabkan page trashing. Plurix mengatasi masalah ini dengan
fasilitas relokasi objek berdasarkan pembukuan berdasarkan pembukuan
referensi.
Plurix bekerja dengan cara yang sepenuhnya berorientasi objek dan
sepenuhnya ditulis dalam Java. Akses ke register perangkat tidak tidak
dimungkinkan dalam Java standar tetapi dibutuhkan tanpa syarat oleh
OS. Untuk mendukung sistem operasi dan tingkat perangkat keras
pemrograman tingkat perangkat keras, kami telah mengembangkan
Plurix Java Compiler (PJC) kami sendiri dengan ekstensi bahasa yang
sesuai. Kompiler secara langsung menghasilkan instruksi mesin Intel dan
menginisialisasi struktur runtime dan segmen kode di heap.

v. Kernel yang berjalan di DSM - aspek desain dari


sistem operasi terdistribusi (A kernel running in DSM
- design aspects of a distributed operating system)
Sistem cluster khas dibangun di atas tradisional operating systems (OS)
seperti Linux atau Microsoft Windows dan data dipertukarkan
menggunakan strategi message passing (contohnya MPI) atau remote
invocation (contohnya RPC, RMI). Plurix adalah OS yang dirancang
khusus untuk operasi cluster dan menghindari kesulitan ini. Distributed
Shared Memory (DSM) menawarkan solusi elegan untuk
mendistribusikan dan berbagi data di antara yang digabungkan secara
longgar simpul [Keedy],[Li]. Aplikasi yang berjalan di atas Plurix DSM
tidak mengetahui lokasi fisik dari objek. Referensi dapat menunjuk ke
blok memori lokal atau jauh. Selama eksekusi program OS mendeteksi
akses memori jarak jauh dan secara otomatis mengambil blok memori
yang diinginkan. Jamak memperluas DSM ke penyimpanan heap
terdistribusi, memberikan manfaat, bahwa tidak hanya data tetapi juga
kode segmen program tersedia di setiap node karena dibagikan di DSM.
Sistem klaster tipikal dibangun di atas sistem operasi (OS) tradisional
sistem operasi (OS) tradisional seperti Linux, MacOS atau Microsoft
Windows dan data Microsoft Windows dan data dipertukarkan
menggunakan message pesan (misalnya MPI) atau pemanggilan jarak
jauh (misalnya RPC, RMI) mekanisme. Karena setiap node dalam sebuah
cluster menjalankan OS-nya sendiri dengan konfigurasi dan konteks yang
agak berbeda, migrasi proses dan objek migrasi proses dan objek sulit
dilakukan karena beberapa alasan sejumlah alasan - biasanya tidak
diketahui yang mana pustaka dan sumber daya yang akan tersedia pada
simpul berikutnya dan pada migrasi seluruh konteks termasuk bagian
yang relevan dari state kernel yang relevan dari state kernel harus
disimpan, diserialisasi dan ditransmisikan.
Sebagai konsekuensinya Plurix OS kami telah secara khusus kami telah
secara khusus disesuaikan untuk operasi cluster dan menghindari
kesulitan-kesulitan ini. Memori Bersama Terdistribusi (DSM)
mengakomodasi semua objek dan menawarkan solusi elegan untuk semua
objek dan menawarkan solusi elegan untuk mendistribusikan dan berbagi
data di antara node yang digabungkan secara longgar. Aplikasi yang
berjalan di dalam Plurix DSM tidak menyadari tidak mengetahui lokasi
fisik objek. Sebuah referensi dapat berupa menunjuk ke lokal atau ke blok
memori jarak jauh. Selama eksekusi program Selama eksekusi program,
OS mendeteksi akses memori jarak jauh dan secara otomatis mengambil
blok memori yang diinginkan. blok memori yang diinginkan. Plurix
memperluas DSM ke sebuah distributed heap penyimpanan heap
terdistribusi (DHS), memberikan manfaat, bahwa tidak hanya data tetapi
juga segmen kode dari program yang tersedia pada setiap node karena
mereka dibagi dalam DSM.
Salah satu tujuan penelitian utama kami adalah untuk menyederhanakan
pengembangan aplikasi terdistribusi. Banyak sistem DSM menggunakan
model konsistensi lemah untuk menjamin integritas data yang dibagikan.
Setiap programmer harus mengelola konsistensi data dengan
menggunakan mekanisme sinkronisasi mekanisme sinkronisasi yang
ditawarkan. Hal ini membuat pengembangan aplikasi menjadi sulit dan
sebagai alternatif untuk Plurix menggunakan varian konsistensi yang
kuat, yang dilambangkan konsistensi transaksional yang membebaskan
programmer dari manajemen konsistensi eksplisit.
Arsitektur komputasi Single-System-Image (SSI) telah menjadi andalan
komputasi berkinerja tinggi selama bertahun-tahun. Dalam sistem yang
menerapkan konsep SSI, setiap pengguna memperoleh pandangan global
dan seragam tentang sumber daya dan program yang tersedia dan
memperoleh pustaka dan layanan yang sama pada setiap node di dalam
klaster. Kami memperluas konsep SSI dengan menyimpan OS-kernel,
dukungan run-time dan semua driver di DSM. Sebagai konsekuensinya
kita dapat mengimplementasikan antarmuka kernel type-safe.

vi. ReSC: sistem operasi terdistribusi untuk aplikasi


paralel dan terdistribusi (ReSC: a distributed
operating system for parallel and distributed
applications)
ReSC adalah sistem operasi terdistribusi untuk kedua aplikasi
paralel/terdistribusi dan aplikasi sekuensial aplikasi sekuensial.
Lingkungan perangkat keras ReSC adalah seperangkat dari multiprosesor
memori bersama dan uniprosesor yang terhubung ke jaringan area lokal
berkecepatan tinggi. Untuk mengeksekusi program aplikasi
paralel/sekuensial secara efisien, program-program tersebut harus
mengontrol penjadwalan dan penjadwalan dan pemetaan proses-proses
mereka sendiri. ReSC menyediakan fasilitas yang memungkinkan setiap
program aplikasi untuk mengontrol penjadwalan dan pemetaan. Kami
merujuk pada modul yang mengontrol pemetaan sebagai pengoptimal
distribusi. Dalam ReSC, setiap program aplikasi parallel distribusi dapat
mengontrol penjadwalan dan pemetaan. ReSC setiap program aplikasi
parallel distribusi dapat termasuk penjadwal proses ringannya sendiri dan
pengoptimal distribusi untuk pemetaan dan penjadwalan yang optimal.
ReSC mendukung mereka dengan panggilan kemel dan perpustakaan.
Pengoptimal distribusi mengamati organisasi dan penggunaan sumber
daya sistem, dan mengontrol pemetaan proses dan datanya secara optimal
untuk mewujudkannya secara maksimal kecepatan dan toleransi
kesalahan. Pengamatan itu penting dalam sistem multiprogramming
karena penggunaan sumber daya sistem bervariasi secara dinamis.
Dukungan ReSC untuk pengoptimal distribusi dengan memberikan
informasi tentang jumlah, kecepatan dan beban CPU, ukuran dan
penggunaan memori, dan lokasi proses dan file melalui panggilan kemel,
file publik, dan pengidentifikasi objek. ReSC memiliki shell paralel,
penerjemah perintah untuk aplikasi sekuensial yang bekerja sama satu
sama lain. Shell paralel itu sendiri adalah program aplikasi paralel, dan
memainkan peran sebagai pengoptimal distribusi untuk program aplikasi
berurutan.
vii. Perbandingan Sistem Operasi Terdistribusi:
Amoeba, Cambridge, Vkernel, Edeen Project, Angel,
Chorus, GLUnix
a. Amoeba
Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang
menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi
secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan
akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.

b. Cambridge
Sistem Komputasi Terdistribusi Cambridge adalah sistem operasi
terdistribusi awal yang dihentikan, dikembangkan pada 1980-an di
Universitas Cambridge. Itu tumbuh dari jaringan area lokal Cambridge
Ring, yang digunakan untuk menghubungkan komputer. Sistem
Cambridge menghubungkan terminal ke "bank prosesor". Saat login,
pengguna akan meminta dari bank mesin dengan arsitektur dan jumlah
memori tertentu. Sistem kemudian menetapkan kepada pengguna sebuah
mesin yang melayani, selama sesi login, sebagai komputer "pribadi"
mereka. Mesin di bank prosesor menjalankan sistem operasi TRIPOS.
Server tujuan khusus tambahan menyediakan file dan layanan lainnya.
Pada puncaknya, sistem Cambridge terdiri dari sekitar 90 mesin. Fitur
terbesarnya adalah penyatuan penamaan dan komunikasi antarproses
dalam sistem multiprosesor memori terdistribusi dan bersama dengan
memanfaatkan teknik memori bersama terdistribusi ketika memori
bersama belum ditawarkan oleh perangkat keras.

c. Vkernel
Arsitektur kernel virtual (vkernel) adalah paradigma virtualisasi sistem
operasi di mana kode kernel dapat dikompilasi untuk dijalankan di ruang
pengguna, misalnya, untuk memudahkan debugging berbagai komponen
tingkat kernel, sebagai tambahan untuk tujuan umum virtualisasi dan
kompartementalisasi sumber daya sistem. Ini digunakan oleh DragonFly
BSD dalam implementasi vkernelnya sejak DragonFly 1.7, pertama kali
diungkapkan pada September 2006 (16 tahun yang lalu), dan pertama kali
dirilis di cabang stabil dengan DragonFly 1.8 pada Januari 2007 (15
tahun yang lalu). Tujuan jangka panjang, selain untuk memudahkan
pengembangan kernel, adalah untuk mempermudah mendukung cluster
komputer yang terhubung ke internet tanpa mengorbankan keamanan
lokal. Konsep serupa juga ada di sistem operasi lain; di Linux, konsep
virtualisasi serupa dikenal sebagai mode pengguna Linux, sedangkan di
NetBSD sejak musim panas 2007, telah menjadi fokus awal dari
infrastruktur rump kernel.

d. Edeen Project
Sistem Operasi Terdistribusi Eden bekerja berdasarkan objek dan
mengikuti banyak sistem lama termasuk Hydra. Fungsi sistem ini
didistribusikan dan dikelola seperti banyak sistem lain termasuk Apollo.
Berbagai jenis objek tersedia di The Eden Distributed Operating System,
yang menjalankan fungsi sistem ini untuk melakukan tugas-tugas rutin.
Objek-objek ini bekerja sama dan mengirim dan menerima tanggapan.
Pesan dikirim melalui objek-objek ini dan komunikasi serta interaksi
yang lancar diperoleh.

e. Angel
Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel,
walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan
tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki
biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah.
Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang
bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared
memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan
performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan
yang tinggi pada setiap platform aplikasi.

f. Chorus
CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel
untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di
dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan,
realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi.
Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang
memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-
bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi
di dalamnya.

g. GLUnix
Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang
baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam
lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari
penelitian ini adalah untuk

Anda mungkin juga menyukai