Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR SISTEM OPERASI

Oleh : Hendra Pasaribu, M.Kom

Object
1. Komponen-komponen Sistem
- Managemen Proses.
- Managemen Memori Utama.
- Managemen Secondary-Storage.
- Managemen Sistem I/O.
- Managemen Berkas.
- Sistem Proteksi.
- Jaringan.
- Command-Interpreter system.
2. Layanan Sistem Operasi
3. System Calls
4. Struktur Sistem Operasi yang pernah ada
5. Perancangan Sistem dan Implementasi
6. System Generation (SYSGEN)

1. Komponen-komponen Sistem
1. Manajemen Proses
Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti:
 Pelaksanaan dan penghapusan proses yang diinginkan user atau sistem.
 Menunda atau melanjutkan proses.
 Menyediakan mekanisme untuk :
- Sinkronisasi antar proses.
- Komunikasi antar proses.
- Penanganan deadlock.

2. Managemen Memori Utama


Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen memori seperti:
 Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang
menggunakannya.
 Memilih program yang akan di-load ke memori.
 Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

3. Manajemen Secondary-Storage
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
disk-management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, dan
penjadualan disk.

4. Manajemen Sistem I/O


Sering disebut device manager. Menyediakan "device driver" yang umum sehingga
operasi I/O dapat seragam (seperti kegiatan untuk membuka, membaca, menulis,
menjalankan dan menutup file atau program).
Contohnya: user menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada
hard-disk, CD-ROM, flashdisk, floppy disk, dll.

1
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
 Buffer: menampung sementara data dari dan ke perangkat I/O.
 Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efektif dan
efisien (pengaturan antrian).
 Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat
keras I/O tertentu.

5. Manajemen Berkas
Sistem operasi bertanggung-jawab terhadap:
 Pembuatan dan penghapusan berkas.
 Pembuatan dan penghapusan direktori.
 Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
 Memetakan berkas ke secondary storage.
 Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).

6. Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh
program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
1. Membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
2. Menetapkan sistem pengaturan yang digunakan).
3. Menyiapkan alat yang digunakan).

7. Jaringan
Dukungan terhadap komunikasi data antar perangkat komputer mutlak diperlukan.
Pada model sistem terdistribusi, jaringan komputer peer to peer ataupun client
server, sistem operasi berfungsi untuk mengatur model komunikasi antar komputer
dan komunikasi antar device jaringan.
Jaringan komputer menyediakan akses bagi pengguna ke bermacam sumber-daya
sistem pada jaringan.

Akses tersebut menyebabkan:


1. Computation speed-up (proses komputasi semakin cepat).
2. Increased data availability (peningkatan ketersediaan data).
3. Enhanced reliability (peningkatan kemampuan).

8. Command-Interpreter System
 Sistem Operasi menunggu instruksi dari user (command driven).
 Program yang dapat membaca instruksi dan mengartikan control statements
berdasarkan masukan dari user umumnya disebut: control-card interpreter, atau
command-line interpreter.
 Pada sistem UNIX sering disebut juga shell atau console.
 Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem
operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang
ada.

2
Contohnya: Command Line Interpreter (CLI), Windows (GUI-dgn Click, drag ‘n
drop), Pen-based (touch), dan lain-lain.
2. Layanan Sistem Operasi
1. Pembuatan program,
program, yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk
membantu para pemrogram untuk menulis program
2. Eksekusi program adalah kemampuan sistem untuk "load" program ke memori dan
menjalankan program yang dikehendaki user maupun sistem
3. Operasi I/O merupakan kegiatan dimana pengguna tidak dapat secara langsung
mengakses sumber daya perangkat keras, sehingga sistem operasi harus
menyediakan mekanisme untuk melakukan operasi I/O atas nama pengguna.
4. Sistem manipulasi berkas adalah kemampuan program untuk operasi pada berkas
(membaca, menulis, membuat, dan menghapus berkas yang berupa file atau
direktori).
5. Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi antar dua atau lebih proses yang
berada pada satu komputer (atau lebih).
6. Deteksi error adalah kegiatan untuk menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi
"error", perangkat keras maupun operasi yang dilakukan
7. Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan,
kesalahan, jika muncul permasalahan pada
sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang
menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang
berjalan.
8. Efesisensi penggunaan sistem,
sistem, diantaranya:
a. Resource allocator, yakni: mengalokasikan sumber-daya hardware maupun
software ke beberapa pengguna atau mengalokasikan job yang jalan pada saat
yang bersamaan ke beberapa komputer dalam jaringan.
b. Proteksi sistem untuk menjamin akses ke sistem sumber daya yang
aman,dikendalikan oleh sistem sehingga pengguna dikontrol aksesnya ke sistem).
9. Accounting adalah kegiatan merekam aktifitas pengguna, report pemakaian sumber
daya. Sistem Operasi yang bagus harus mampu mengumpulkan data statistik
penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja.

3. System Calls
 System call menyediakan interface antara proses menjalankan program dan sistem
operasi.
 System call ditulis dalam bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat
mengendalikan mesin.

Contoh: UNIX menyediakan system call: read, write à operasi I/O untuk berkas.
Sering pengguna program harus memberikan data (parameter) ke OS yang akan
dipanggil.
Contoh pada UNIX: read (buffer, max_size, file_id).

Tiga cara memberikan parameter dari program ke sistem operasi:


 Melalui registers (sumber daya di CPU).
 Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb
ditunjuk oleh pointer yang disimpan di register.

3
 Push (store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada
stack tsb.

4. Struktur Sistem Operasi yang pernah ada


1. Struktur Sederhana
 Tidak memiliki struktur yang cukup baik
 Sangat kecil, sederhana dan memiliki banyak keterbatasan, contohnya MS-DOS
dan UNIX.

2. Sistem Monolitik
Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur dimana prosedur dapat saling dipanggil
oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan. Kernel berisi semua layanan yang
disediakan sistem operasi untuk pemakai.

Kelemahan :
 Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tak dapat dipisahkan dan
dilokalisasi
 Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan
 Merupakan pemborosan bila setiap komputer harus menjalankan kernel
monolitik sangat besar sementara sebenarnya tidak memerlukan seluruh layanan
yang disediakan kernel. Tidak fleksibel
 Kesalahan pemrograman satu bagian dari kernel menyebabkan matinya seluruh
sistem

Keunggulan :
 Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena terdapat di satu ruang alamat

3. Sistem Berlapis
Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasar lapisan-lapisan, dimana lapisan-
lapisan bawah memberi layanan lapisan lebih atas. Jadi lapisan n memberi layanan
untuk lapisan n+1.

Keunggulan :
 Memiliki semua keunggulan rancangan modular, yaitu sistem dibagi menjadi
beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen. Tiap lapisan dapat
dirancang, dikode, dan diuji secara independen.

Kelemahan :
 Fungsi – fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.

4. Sistem dengan Mesin Maya


Sistem operasi dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi lain →
konsep operating system emulator.
Contoh :
- MS Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS.

4
- Pengembang Linux membuat DOSMENU agar aplikasi untuk MS-DOS dapat
dijalankan di Linux, WINE agar aplikasi untuk MS-Windows dapat dijalankan di
Linux, iBCS agar aplikasi untuk Unix dapat dijalankan di Linux, dll

5. Sistem dengan Client – Server


 Server : proses yang menyediakan layanan
 Client : proses yang memerlukan/meminta layanan.

Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan
jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim pesan
jawaban ke proses client.
Keunggulan :
 Pengembangan dapat dilakukan secara modular
 Kesalahan (bugs) di satu subsistem (diimplementasikan sebagai satu proses) tidak
merusak subsistem-subsitem lain sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati
secara keseluruhan.
 Mudah diadaptasi untuk sistem tersebar

 Kelemahan :
 Layanan dilakukan lambat karena harus melalui pertukaran pesan
 Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck

6. Sistem berorientasi objek


Layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek. Objek mengkapsulkan struktur
data dan sekumpulan operasi pada struktur data itu. Tiap objek diberi tipe yang
menandai properti objek seperti proses, direktori, berkas, dsb. Dengan memanggil
operasi yang didefinisikan di objek, data yang dikapsulkan dapat diakses dan
dimodifikasi. Model ini terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan
dan implementasinya. Contoh sistem operasi berorientasi objek, antara lain: Eden,
Choices, X-kernel, Medusa, Clouds, Amoeba, Muse, dsb.

5. Perancangan Sistem dan Implementasi


Target untuk pengguna: sistem operasi harus nyaman digunakan, mudah dipelajari,
dapat diandalkan, aman dan cepat. Target untuk sistem: sistem operasi harus gampang
dirancang, diimplementasi, dan dipelihara, sebagaimana fleksibel, error, dan efisien.

Mekanisme dan Kebijaksanaan:


 Mekanisme menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu kebijaksanaan memutuskan
apa yang akan dilakukan. Pemisahan kebijaksanaan dari mekanisme merupakan hal
yang sangat penting; ini mengizinkan fleksibilitas yang tinggi bila kebijaksanaan akan
diubah nanti.
 Kebijaksanaan memutuskan apa yang akan dilakukan.
 Pemisahan kebijaksanaan dari mekanisme merupakan hal yang sangat penting, ini
mengizinkan fleksibilitas yang tinggi bila kebijaksanaan akan diubah nanti.
 Implementasi Sistem biasanya menggunakan bahasa assembly, sistem operasi
sekarang dapat ditulis dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi. Kode yang ditulis

5
dalam bahasa tingkat tinggi: dapat dibuat dengan cepat, lebih ringkas, lebih mudah
dimengerti dan didebug. Sistem operasi lebih mudah dipindahkan ke perangkat keras
yang lain bila ditulis dengan bahasa tingkat tinggi.

6. System Generation (SYSGEN)


Sistem operasi dirancang untuk dapat dijalankan di berbagai jenis mesin, sistemnya
harus di konfigurasi untuk tiap tipe komputer. Program SYSGEN mendapatkan informasi
mengenai konfigurasi khusus ini dari sistem perangkat keras, ketika melakukan :
 Booting,
Booting, yakni memulai komputer dengan me-load kernel.
 Bootstrap program,
program, yakni kode yang disimpan di code ROM yang dapat
menempatkan kernel, memasukkannya kedalam memori, dan memulai eksekusinya.

Anda mungkin juga menyukai