MIKROBIOLOGI
Oleh :
Npm : 19.18.066
Kelompok : 1 (Satu)
FAKULTAS FARMASI
2020/2021
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran
mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari limakelompok organisme:
bakteri, protozoa, virus,serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang
mikrobiologi kita mempelajari banyaksegi mengenai jasad-jasad renik ini (juga
dinamakan mikroba atau protista dimana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara
sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya,
dan peranannya dalam kesehatan sertakesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat
eratkaitannya, dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang
lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni tubuh manusia. Beberapa
mikrooranisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan
manusia sehari-hari-hari seperti misalnya, pembuatan anggur, keju, yogurt,
produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah (Michael, 2007).
Pada praktikum ini kita melakukan persiapan alat dan cara cara sterilisasi
alat dalam lab mikrobiologi. Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan
untuk mematikan semua bentuk organisme . Suatu benda yang steril, dipandang
dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak
diinginkan.
1.2. Tujuan
• Dalam melakukan sterilisasi harus dapat membedakan fungsi masing masing alat
sterilisasi
• Dalam melakukan sterilisasi harus paham cara memakai atau menggunakan alat
sterilisasi
Bab II
Tinjauan Teoritis
2.1. Pengertian
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam
hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi,bakteri, mycoplasma,virus) yang
terdapat dalam suatu benda. Proses Ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe
mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membran
mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut agen
sterilant(Pratiwi,2006).
• Sterilisasi Fisika
a. Pemanasan
1) Pemijaran (dengan api langsung), yaitu membakar alat pada api secara
2) Panas kering, yaitu sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180⁰C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca, seperti erlenmeyer, tabung reaksi,
cawan.
3) Uap air panas, merupakan sterilisasi dengan konsep mirip dengan mengukus.
Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi.
b. Radiasi
1) Sinar Ultra Violet (UV) dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Biological
Safety Cabinet (BSC) atau Laminar Air Flow (LAF) dengan disinari lampu UV.
2) Gamma bersumber dari Cu60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50-500 kilo
curie serta memiliki daya tembus sangat tinggi. Dosis efektifitasnya adalah 2,5
MRad. Gamma digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang terbuat dari logam,
karet serta bahan sintesis seperti pulietilen.
• Sterilisasi Kimia
• Autoklaf
Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf akan mendidih dan
uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua
udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga
tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang
sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu
mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan
dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka
sebelum tekanan mencapai 0 psi. (Amane, 2012)
a. Isi air dalam autoklaf kurang lebih 2 cm dibawah keranjang atau 3-5 liter air.
b. Pastikan alat yang akan disterilkan dapat terkena uap dalam autoklaf.
c. Tutup rapat autoklaf dan atur lama waktunya, sekitar 20 menit dan tekanan 1
atm.
e. Setelah uapnya keluar atau terdengar bunyi mendesis, segera tutup tabung
exhaustnya.
f. Saat alarm berbunyi yang menandakan bahwa sterilisasi telah selesai, jangan
langsung membuka tutup autoklaf, tetapi tunggu hingga jarum tekanan
menunjukkan angka 0.
1). Udara yang ada didalam autoklaf harus dikeluarkan sebelum katub ditutup
2). Jangan membebani autoklaf secara berlebihan karena air pada wadahnya akan
masuk dan membasahi alat atau bahan yang akan disterilisasi.
3). Pembungkusan dan pengemasan alat-alat yang akan disterilkan harus dilalukan
dengan baik dan benar.
Pada sterilisasi dengan autoklaf uap harus bisa menembus seluruh muatan
oleh karena itu dibungkus dengan kertas pembungkus, dan alat yang akan
disterilkan dalam keadaan lembab, tidak basah langsung terkena air. Dengan
demikian kertas pembungkus yang digunakan pun harus cepat kering dalam suhu
normal. Lama sterilisasi dengan autoklaf tergantung dari sifat bahan, tipe wadah,
dan volume bahan. Untuk bahan-bahan yang tidak dapat ditembus uap seperti
minyak atau lemak, autoklaf menjadi tidak efektif. Autoklaf cocok untuk
sterilisasi medium.
• Oven
Alat ini merupakan salah satu alat dalam teknik sterilisasi panas. Alat ini
menggunakan panas kering. Dalam penggunaannya, alat ini di setting dalam suhu
yang tinggi (160º atau 180ºC). Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat
gelas. Kerja oven tergantung pada penetrasi panas melalui benda yang disterilkan.
Bahan-bahan yang disterilisasi dengan oven adalah benda-benda yang tahan
terhadap panas tinggi atau dengan isolasi termik. Lama waktu pemanasan harus
disesuaikan. Jika bahan yang harus disterilkan memungkinkan, maka diadakan
pemanasan pada suhu sekitar 170oC atau 180oC selama kurang lebih 60 menit.
Oven mencapai suhu maksimum 200°C karena itu oven dapat digunakan sebagai
pengganti inkubator yang hanya bersuhu 60oC. tetapi inkubator tidak dapat
digunakan sebagi oven.
c. Penutup oven dibuka dan dimasukkan alat-alat atau bahan-bahan yang akan
disterilisasi. Bahan atau alat yang disterilkan harus tahan terhadap suhu yang
tinggi.
• Inkubator
• Colony counter
Colony counter adalah alat yang berguna untuk menghitung koloni tang
tumbuh dalam cawan petri.
c. Pilih “MODE (M)” kemudian sesuaikan kecerahan lampu atau warna dasar
yang sesuai dengan cara memilih panah atas atau bawah.
d. Jika ingin menambah kecerahan pada saat display huruf “L”/ light dan
didepannya nilai kecerahannya dengan memencet panah atas ataupun sebaliknya.
e. Jika ingin merubah warna dasar maka pada saat display “C” / colour dan maka
pilih panah atas atau bawah. Ada banyak sekali pilihan warna dasar yang
disediakan alat ini. Misal seperti gambar dibawah ini:
f. Letakkan cawan petridish pada permukaan yang ada garis kotak, kemudian
hitung koloni bakteri dengan cara menekan dan menandai bakteri yang tumbuh
dengan menggunakan spidol.
g. Untuk memulai penghitungan lagi maka tekan tombol “R” / Reset sehingga
display akan terlihat angka 000.
Bab III
Metodologi Percobaan
1. Sterilisasi Basah
a. Diperiksa autoklaf dan diperiksa air yang terdapat pada tabung air, jika air tidak
mencapai garis batas, ditambahkan aquades
c. Pintu autoklaf dibuka dan dimasukkan alat atau bahan yang akan disterilkan
e. Diputar tombol pengatur suhu sesuai dengan tingkat suhu yang diinginkan yaitu
121°C
i. Dimatikan tombol power. Ditekan tombol pengatur air ke bawah, uap air akan
tertarik kembali ke tabung air, tombol dinaikkan kembali setelah bunyi gemuruh
air tidak terdengar lagi
j. Dibuka pintu autoklaf, dibiarkan beberapa saat hingga suhu dalam autoklaf
turun. Alat yang telah disterilkan dikeluarkan dari autoklaf
2. Sterilisasi Kering
a. Alat-alat gelas (cawan petri, pipet serologi, erlenmeyer, tabung reaksi, dll)
dibungkus dengan kertas, rapi dan diberi label
b. Peralatan tersebut dimasukkan ke dalam oven. Suhu dan waktu diatur pada
suhu 180 C selama 2 jam.
d. Peralatan yang telah disterilkan tersebut diambil dari oven dan diletakkan pada
tempat yang bersih.
3.4. Flowshet
Keringkan
Dibungkus
Oven
Autoklaf
Selama 5 menit
4.1. Hasil
Autoklaf
• Sterilisasi Fisika
• Sterilisasi Kimia
• Autoklaf
• Oven
• Colony counter
Colony counter adalah alat yang berguna untuk menghitung koloni yang
tumbuh dalam cawan petri.
2. Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca misalnya semprit /(spuit) ,tabung
kimia dan lain-lain.
3. Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya kateter, sarung tangan,
pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.
4. Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit misalnya kanule rectum, kanule
trachea dan lain-lain.
7. Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang infus dan lain-
lain.
8. Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon,
doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
5.1. Kesimpulan
2. Cara cara melakukan sterilisasi yaitu dengan metode seperti, metode fisika
(pemanasan kering dan pemanasan basah, metode radiasi dan metode filtrasi
(penyaringan).
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari logam misalnya pinset, gunting, speculum
dan lain-lain.
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari kaca misalnya semprit /(spuit) ,tabung
kimia dan lain-lain.
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari karet, misalnya kateter, sarung tangan,
pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari ebonit misalnya kanule rectum, kanule
trachea dan lain-lain.
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang infus dan lain-lain.
- Peralatan kesehatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
5.2. Saran
12. Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM- Press.
Dosen/Asisten Praktikan