Anda di halaman 1dari 8

Nama : Herdaning Sandra Kumalasari

NIM : 672022077

1. Program yang pertama kali dijalankan adalah BIOS (Basic Input/Output System) dan
proses perjalanan penyalaan komputer awal sampai pengambilalihan sistem operasi
secara penuh terhadap perangkat yaitu proses booting.
2. Sebutkan 5 perintah terminal linux :
a. Super User DO (Sudo)
Perintah yang digunakan untuk menjalankan perintah yang memerlukan
akses dari akun root, yang artinya sudo akan meminta password user yang
menjalankan root tersebut.
Cara pakai : misalnya ingin menginstall aplikasi menggunakan “sudo apt-get -y
install nasm” .
b. ls (List)
Perintah yang digunakan untuk menampilkan daftar isi dari direktori (folder)
yang sedang aktif.
Cara pakai : gunakan "ls" di terminal dan tekan Enter. Perintah ini akan
menampilkan daftar file dan folder di direktori saat ini.
c. cd (Change Directory)
Perintah yang digunakan untuk berpindah dari satu direktori ke direktori lain
di dalam sistem file.
Cara pakai : misalnya sedang berada di direktori home dan ingin masuk ke direktori
“Manajemen File”, bisa gunakan command “cd Manajemen\ File” atau
menggunakan kutip ganda (cd “Manajemen File”).
d. Mkdir
Perintah yang digunakan untuk membuat direktori atau folder baru.
Cara pakai : gunakan command “mkdir[nama folder]” di terminal, ganti [nama
folder] dengan nama folder yang diinginkan, seperti (mkdir “Manajemen File”)
e. rm (Remove)
Perintah yang digunakan untuk menghapus file atau direktori dari sistem file
di terminal Linux. Perintah “rm” bersifat permanen, dan file atau direktori yang
dihapus tidak akan dapat dipulihkan melalui tempat sampah (Recycle Bin).
Cara pakai : untuk menghapus file menggunakan perintah “rm file.txt”, sedangkan
untuk menghapus direktori menggunakan perintah “rm -rf folder_saya”.
3. 5 distro linux yang kalian tau:
1) Ubuntu Linux : fokus pada kemudahan penggunaan, dukungan jangka panjang,
banyak varian untuk desktop, server, dan IoT.
2) Red Hat Enterprise Linux (RHEL): distribusi berbayar yang sangat andal, aman, dan
ditujukan untuk penggunaan bisnis dengan dukungan yang kuat.
3) Linux Mint: berbasis Ubuntu, menekankan kesederhanaan, kemudahan penggunaan,
dan digunakan terutama untuk desktop pribadi.
4) Debian: sangat stabil, diandalkan, dan fokus pada kestabilan, keamanan, serta
filosofi perangkat lunak bebas.
5) Fedora: dikembangkan oleh komunitas, menampilkan teknologi terbaru, perangkat
lunak inovatif, dan baik untuk penggunaan desktop serta pengembangan.
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat komponen - komponen pada sistem operasi!
1) Manajemen Memori Utama
Hal ini meliputi tugas sistem operasi dalam mengatur penggunaan memori,
alokasi memori untuk program yang berjalan, serta untuk sistem operasi itu sendiri.
Tujuan inti dari manajemen memori adalah untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan CPU dan optimalisasi penggunaan memori. Seiring berkembangnya
teknologi, terjadi evolusi dalam skema alokasi memori utama.
2) Manajemen Proses
Manajemen proses dalam sistem operasi melibatkan serangkaian kegiatan
yang meliputi pembuatan serta penghapusan proses, kemampuan untuk menunda
atau melanjutkan proses, penyediaan sarana untuk proses sinkronisasi guna
memastikan urutan eksekusi yang benar, fasilitas komunikasi yang memungkinkan
proses saling berinteraksi, dan kemampuan dalam menangani situasi deadlock di
mana proses saling menunggu sumber daya untuk melanjutkan eksekusi. Ini
merupakan bagian integral dari manajemen sistem operasi yang memastikan
pengelolaan efisien dari proses-proses yang berjalan dalam suatu sistem komputasi.
3) Manajemen Sistem Berkas
Sistem operasi memiliki peran penting dalam manajemen sistem berkas
dengan melakukan serangkaian tugas kunci yang meliputi pembuatan dan
penghapusan berkas atau direktori, pelaksanaan operasi pembacaan dan penulisan
berkas, serta penempatan berkas pada media penyimpanan sekunder. Ini merupakan
bagian integral dari fungsionalitas sistem operasi dalam mengatur akses,
penyimpanan, dan pengelolaan data dalam sebuah sistem komputer.
4) Manajemen Sistem I/O
Dalam sistem operasi merujuk pada kumpulan kegiatan dan strategi yang
digunakan untuk mengatur, mengelola, dan memfasilitasi proses transfer data antara
komputer dan perangkat eksternal, seperti keyboard, mouse, printer, dan
penyimpanan eksternal. Fungsi sistem operasi untuk sistem I/O yaitu penyanggaan
(buffering), penjadwalan (scheduling), spooling, menyediakan driver perangkat
umum, dan menyediakan driver perangkat khusus.
5) Manajemen Penyimpanan Sekunder
Manajemen penyimpanan sekunder merujuk pada pengaturan media
penyimpanan di bawah memori utama komputer. Berbeda dengan memori utama,
penyimpanan sekunder tidak terhubung langsung ke prosesor, memerlukan I/O
untuk akses data. Penyimpanan sekunder seperti hard disk, SSD, atau media
penyimpanan eksternal. Tugas utama manajemen ini adalah mengatur dan
mengelola penggunaan efisien media penyimpanan sekunder dalam sistem
komputer.
6) Proteksi dan Keamanan
Proteksi dan keamanan dalam sistem operasi merujuk pada serangkaian
kebijakan, mekanisme, dan fitur yang digunakan untuk melindungi sistem operasi
dari akses yang tidak sah, menjaga kerahasiaan data, serta memastikan integritas dan
ketersediaan sistem.
5. Kernel merupakan inti dari sistem operasi. Kernel mengelola sumber daya perangkat
keras, seperti memori, CPU, dan perangkat input/output. Ini memberikan layanan dasar
kepada program-program yang berjalan, seperti alokasi memori, manajemen proses,
dan komunikasi dengan perangkat keras.
6. Virtual memory adalah teknik yang membuat sistem komputer dapat menggunakan
penyimpanan sekunder (seperti hard drive) sebagai tambahan dari memori fisik untuk
menangani program dengan lebih besar daripada kapasitas memori fisik yang ada.
Dengan virtual memory, data yang tidak aktif disimpan ke penyimpanan sekunder
sementara yang diperlukan akan dipindahkan kembali ke memori fisik saat dibutuhkan,
memungkinkan sistem untuk menjalankan lebih banyak program secara bersamaan.
7. Pada manajemen memori, terdapat 2 jenis cara pengalokasian memori :
1. Pengalokasian Memori Statis (Static Memory Allocation)
Pada metode ini, alokasi memori untuk program dilakukan pada saat
program dimuat ke dalam memori. Setiap program diberikan bagian memori yang
tetap dan tidak berubah sepanjang program berjalan. Ukuran memori yang
dialokasikan untuk program ditentukan pada saat kompilasi atau linking.
- Perbedaan :
a. Pengaturan Awal: Alokasi memori dilakukan pada tahap awal saat
kompilasi atau linking.
b. Ukuran Tetap: Setiap program diberikan sejumlah memori tetap yang tidak
berubah selama program berjalan.
c. Keterbatasan Fleksibilitas: Ukuran memori yang dialokasikan tidak bisa
diubah atau disesuaikan selama runtime.
d. Kecepatan dan Keamanan: Lebih cepat dan lebih aman karena alokasi dan
dealokasi memori terjadi pada tahap awal.
2. Pengalokasian Memori Dinamis (Dynamic Memory Allocation)
Metode ini memungkinkan program untuk meminta alokasi memori sesuai
kebutuhan saat program berjalan. Sistem operasi mengalokasikan memori secara
dinamis pada saat runtime, sesuai dengan permintaan program. Beberapa teknik
alokasi dinamis meliputi malloc(), calloc(), realloc() dan free() dalam bahasa
pemrograman C.
- Perbedaan :
a. Alokasi saat Runtime: Memungkinkan program meminta alokasi memori
saat program sedang berjalan (runtime).
b. Fleksibilitas: Ukuran dan jenis alokasi memori dapat berubah sesuai
kebutuhan program.
c. Penggunaan Fungsi Khusus: Menggunakan fungsi khusus seperti malloc(),
calloc(), realloc(), dan free() untuk alokasi dan dealokasi memori.
d. Fleksibilitas dan Overhead: Memberikan fleksibilitas yang besar, namun
dapat meningkatkan kompleksitas program dan membutuhkan manajemen
yang lebih teliti.
8. File installer pada windows berekstensi *.exe atau *.msi, jika di GNU/Linux apa?
1. .deb: berkaitan dengan distribusi berbasis Debian (seperti Ubuntu), file .deb
biasanya berisi paket perangkat lunak untuk diinstal menggunakan manajer paket
seperti dpkg atau APT.
2. .rpm: berkaitan dengan distribusi berbasis RPM (seperti Fedora, CentOS), file .rpm
berisi paket perangkat lunak yang dapat diinstal menggunakan perangkat
manajemen paket seperti yum, dnf, atau rpm.
3. .sh: Script Shell (bash) sering digunakan sebagai file installer pada Linux. Ini adalah
skrip yang dapat dijalankan untuk menginstal atau menyiapkan perangkat lunak
atau layanan tertentu.
4. .tar.gz atau .tar.bz2: terkadang, file arsip terkompresi seperti tarball (.tar) yang
dikompresi (biasanya menggunakan gzip .gz atau bzip2 .bz2) digunakan untuk
menyediakan perangkat lunak yang dapat diinstal dengan mengekstrak file tersebut
dan menjalankan langkah-langkah konfigurasi dan kompilasi manual.
9. Pada OS Windows 3.0, file systemnya menggunakan File Allocation Table (FAT).
Sistem file ini hadir dalam beberapa varian seperti FAT12 dan FAT16. Ini adalah sistem
file yang digunakan pada Windows versi lama untuk mengatur dan mengelola struktur
data pada disk dan partisi. Sistem file FAT menggunakan tabel alokasi yang mencatat
informasi tentang ruang kosong dan terpakai di media penyimpanan dan digunakan oleh
versi Windows yang lebih lama sebelum digantikan oleh sistem file yang lebih canggih
seperti NTFS (New Technology File System) di versi Windows yang lebih modern.
10. Pada distro linux yang sudah menggunakan kernel linux versi 4 keatas :
1. Ext4 merupakan singkatan dari "Fourth Extended File System" (Sistem File
Perluasan Keempat). Ini adalah jenis sistem file yang digunakan pada sebagian
besar distribusi Linux modern. Ext4 adalah pengembangan dari versi sebelumnya,
ext3, dan versi yang lebih tua, ext2. Hal ini menawarkan sejumlah peningkatan
kinerja dan fitur dibandingkan pendahulunya. Untuk ukuran file Ext4 jauh lebih
besar daripada ext3, hingga 16 TB dan ukuran volume 1 EB (eksabyte).
2. XFS (XFS File System) merupakan sistem file yang dirancang untuk menangani
volume data yang besar dan throughput tinggi. Ia terkenal karena kinerjanya yang
stabil dan skala besar, cocok untuk sistem yang memerlukan pengelolaan file
dengan ukuran besar. XFS memiliki fitur seperti dukungan untuk volume besar,
alokasi blok yang defragmented secara dinamis, dan tingkat keamanan yang tinggi.
3. Btrfs (B-Tree File System) adalah sistem file bertipe CoW (Copy-on-Write) yang
mendukung manajemen penyimpanan dan snapshotting. Ia memiliki fitur-fitur
seperti manajemen ruang penyimpanan yang fleksibel, snapshot, dan fungsi deteksi
kesalahan data yang kuat. Btrfs juga dirancang untuk dukungan RAID serta
efisiensi backup.
4. JFS (Journaled File System) merupakan sistem file bertipe jurnal (journalled file
system) yang dirancang untuk meningkatkan kinerja, reliabilitas, dan penanganan
data yang besar. Ia menawarkan kecepatan akses tinggi dan resiliensi yang baik
terhadap pemulihan setelah kegagalan sistem. JFS dapat melakukan pemulihan
cepat setelah pemadaman listrik atau kegagalan lainnya.
11. a. Sebutkan 2 skema partisi yang kalian tau!
 MBR (Master Boot Record): Skema partisi MBR telah digunakan secara luas dan
merupakan skema partisi tradisional yang ditemukan di banyak sistem operasi.
MBR membagi disk menjadi empat partisi primer atau tiga partisi primer dan satu
partisi ekstensi yang dapat memuat beberapa partisi logis. MBR memiliki batasan
ukuran partisi hingga 2 TB dan biasanya digunakan dengan BIOS.
 GPT (GUID Partition Table): GPT adalah standar partisi yang lebih modern dan
fleksibel. GPT mendukung lebih banyak partisi dan ukuran yang lebih besar
daripada MBR. Ini memungkinkan partisi hingga 9,4 ZB (zettabytes) dan
memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik. GPT juga menyertakan informasi
cadangan yang membantu dalam pemulihan data jika bagian tabel rusak.
b. Apa perbedaan dari 2 skema partisi yang sudah kalian sebutkan?
 Ukuran dan Kapasitas:
MBR: MBR memiliki batasan ukuran partisi hingga 2 terabyte (TB).
GPT: GPT mendukung partisi yang jauh lebih besar, hingga 9,4 zettabytes (ZB).
 Jumlah Partisi:
MBR: MBR terbatas pada empat partisi primer atau tiga partisi primer dan satu
partisi ekstensi yang dapat memuat beberapa partisi logis.
GPT: GPT mendukung hingga 128 partisi pada sistem operasi modern, tanpa
memerlukan partisi logis.
 Toleransi Kesalahan dan Keandalan:
MBR: MBR memiliki tabel partisi tunggal, dan jika terdapat kerusakan pada
MBR, pemulihan data bisa menjadi sulit.
GPT: GPT memiliki tabel partisi cadangan di seluruh disk, sehingga lebih tahan
terhadap kerusakan dan memiliki kemampuan pemulihan data yang lebih baik.
 Kompatibilitas Hardware:
MBR: Biasanya kompatibel dengan sistem BIOS yang lebih lama.
GPT: Lebih cocok dengan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan
sistem operasi yang lebih baru.
 Standar Internasional:
MBR: Ditetapkan sebagai standar lama yang digunakan secara luas.
GPT: Merupakan standar partisi yang lebih modern dan secara umum diadopsi
pada sistem modern.
c. Apa perintah terminal linux yang dapat digunakan untuk mengecek skema partisi?
Untuk mengecek skema partisi bisa menggunakan perintah “sudo parted -l”
adalah salah satu alat yang berguna untuk mengelola partisi pada sistem Linux yang
memiliki antarmuka yang sedikit berbeda dan juga memberikan informasi yang
cukup lengkap tentang partisi.

d. Apakah swap memory termasuk dalam skema partisi?,


Swap memory tidak termasuk dalam skema partisi jika, swap memory tidak diatur
dalam partisi swap yang terpisah, dan sebaliknya dibuat dalam bentuk file swap di
sistem file utama, swap memory tidak termasuk dalam skema partisi. Dalam kasus
ini, swap memory lebih terkait dengan manajemen memori daripada sebagai bagian
dari skema partisi, karena swap memory ada dalam ruang penyimpanan yang
digunakan sebagai area tambahan bagi memori fisik (RAM) yang sudah penuh.
Sistem file utama yang digunakan untuk swap memory tidak termasuk dalam
struktur partisi pada disk.

12. BIOS memiliki 2 versi, bios UEFI dan Legacy.


a. Perbedaan antara bios UEFI dan Legacy :
 UEFI memiliki teknologi firmware yang lebih modern dan fleksibel dibanding
BIOS Legacy menggunakan firmware komputer yang telah digunakan selama
beberapa decade atau menggunakan firmware yang masih tradisional.
 UEFI mendukung partisi GPT (GUID Partition Table) yang dapat menangani
volume dan boot disk lebih besar dari 2,2TB. UEFI juga memiliki fitur keamanan
yang lebih kuat, seperti Secure Boot. Sedangkan BIOS Legacy mempunyai
batasan dalam kapasitas partisi dan booting dari disk lebih besar dari 2TB. Dalam
hal keamanan, BIOS tidak memiliki mekanisme keamanan yang canggih.
b. Cara mengecek tipe BIOS di windows :
 Menggunakan Command Prompt : ketik perintah “wmic bios get biosversion”
kemudian tekan enter, hasilnya akan menampilkan informasi tentang versi BIOS
pada komputer.
 Menggunakan System Information : tekan tombol Windows + R untuk membuka
Run, kemudian ketik “msinfo32” dan tekan Enter. Di jendela System Information,
buka bagian "BIOS Version/Date". Di sana, akan menemukan informasi tentang
versi dan tanggal BIOS.
c. Cara mengecek tipe BIOS di GNU/Linux : pengguna dapat menggunakan perintah
“sudo dmidecode -t bios” lalu tekan enter. Perintah ini akan menampilkan informasi
terkait BIOS pada sistem GNU/Linux, termasuk produsen, versi, tanggal, dan detail
teknis lainnya yang terkait dengan BIOS di komputer.
d. Apakah bisa jika menggunakan skema MBR pada mode BIOS UEFI?
Tidak, secara umum, tidak dapat menggunakan skema partisi MBR (Master
Boot Record) pada mode BIOS UEFI (Unified Extensible Firmware Interface).
Keduanya adalah teknologi yang berbeda dan biasanya tidak kompatibel satu sama
lain. UEFI menggunakan skema partisi GPT (GUID Partition Table) untuk
menginisialisasi partisi, sementara BIOS tradisional berjalan dengan skema MBR.
Jadi, ketika sistem menggunakan mode UEFI, ia biasanya membutuhkan skema
partisi yang sesuai, yaitu GPT. Meskipun ada kemungkinan beberapa UEFI memiliki
dukungan untuk MBR melalui fitur kompatibilitas ke belakang, tetapi sebaiknya
menggunakan skema partisi GPT untuk memastikan kompatibilitas dan
memanfaatkan fitur-fitur keamanan dan kapasitas yang lebih besar yang disediakan
oleh GPT.

Anda mungkin juga menyukai