Anda di halaman 1dari 17

Komputer dan Jaringan Dasar - 3.

5
Menerapkan Instalasi Sistem Operasi (1)

INSTALASI SISTEM OPERASI

A. Pengertian Sistem Operasi (OS)


Sistem Operasi adalah perangkat lunak komputer
atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data
yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.
Contoh : Windows, Linux, Android, Mac OS, Blackberry, Unix, iOS, FreeBSD
B. JENIS SISTEM OPERASI
Berdasarkan Sifat Source (Sumber Code), Sistem Operasi terbagi menjadi 2
:
1. Open Source
Adalah perangkat lunak yang menyertakan kode programnya (bersifat
terbuka), kode program tersebut disediakan oleh pengembangnya secara
umum agar bisa dipelajari, diubah maupun dikembangkan serta
disebarluaskan.
Jika pembuat software tersebut tidak mengizinkan kode programnya
untuk dimodifikasi, maka tidak dapat disebut sebagai open source
meskipun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
Contoh : Semua Distro Linux ( Ubuntu, Knoppix, Debian, Redhat), Android
2. Close Source
perangkat lunak yang kode sumbernya tidak terbuka untuk umum, pemilik
kode bisa membagi kode programnya melalui lisensi dengan gratis ataupun
dengan membayarnya. Pada sistem operasi closed source, walaupun sudah
dilisensi biasanya terdapat larangan untuk memodifikasi kode.
Berdasarkan jumlah pengguna, Sistem Operasi di bagi dalam beberpa jenis
– Single User – Single Tasking
1 Komputer untuk 1 User dan 1 Aplikasi . Contohnya : MS- DOS
– Multi User – Single Tasking
1 Komputer, Banyak User, 1 Aplikasi. Contohnya Novell Netware (berbasis
jaringan)
– Single User – Multi Tasking
1 Komputer, 1 User, Bisa menjalankan beberapa aplikasi bersamaan
Contohnya: Windows
– Multi User – Multi Tasking
Banyak User dan bisa menjalakan program dalam satu waktu.
Contohnya: Linux

C. FUNGSI SISTEM OPERASI


1. Resource manager, merupakan pengelolaan sumber daya dan
mengalokasikannya, Contoh: memori, CPU, Disk Drive dan perangkat
lainnya.
2. Interface atau yang biasa disebut dengan tatap muka, yaitu sebagai
perantara antara pengguna dengan perangkat keras dengan menyediakan
tampilan kepada pengguna yang lebih mudah dipahami dan bersahabat
(user friendly)
3. Coordinator, Dalam hal ini sistem operasi berfungsi untuk mengatur
semua aktivitas yang kompleks dari perangkat lunak sistem/perangkat
lunak aplikasi yang sedang dijalankan agar dapat berjalan sesuai dengan
urutan yang benar. Selain mengatur semua aktivitas perangkat lunak,
sistem operasi juga bertugas mengatur/mengelola semua aktivitas yang
berhubungan dengan hardware, baik input device ataupun output device.
4. Guardian, Hal ini dimaksudkan bahwa salah satu fungsi atau tugas
dari sistem operasi adalah untuk memegang kendali proses, melindungi
file dan memberi batasan pada pembacaan dan penulisan serta eksekusi
data dan program. Sistem operasi juga dapat berfungsi sebagai pengatur
tentang siapa saja yang dapat mengakses file, program dan sistem yang
ada di komputer kita.
5. Gate Keeper, berfungsi sebagai pengendali hak akses oleh pengguna
yang mengendalikan siapa saja yang berhak masuk ke dalam sistem dan
mengawasi apa saja yang dilakukannya.
6. Optimizer adalah penjadwal masukan (input) oleh user, pengaksesan
basis data, proses komputasi dan penggunaan.
7. Accountant befungsi untuk mengatur waktu CPU, penggunaan memori,
pemanggilan I/O, disk storage, dan waktu koneksi terminal.
8. Server berfungsi untuk melayani segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
seorang user (pengguna).
9. Interpretasi, Sistem Operasi berfungsi sebagai penerjemah perintah-
perintah dan instruksi-instruksi antara User dan Sistem. Sebagai fasilitas
komunikasi yang mudah antara sistem komputer dan User (pengguna).

D. PENGERTIAN PARTISI

Partisi berasal dari Bahasa Inggris yakni “Partition” yang artinya adalah
Bagian. Partisi adalah proses pembagian ruang-ruang kosong pada
harddisk untuk memberikan File System pada ruang kosong yang terdapat
pada harddisk, kemudian ruang kosong pada harddisk yang telah diberi File
System tersebut, digunakan untuk menyimpan berbagai macam data dan
sistem operasi

E. JENIS PARTISI

Terdapat 3 tipe partisi. Diantaranya adalah :


1. Partisi Primary, merupakan partisi utama pada harddisk yang memuat
sejumlah file data. Fungsi dari partisi primary ini juga sebagai partisi yang
pertama diakses komputer untuk booting. Jadi, intinya partisi tipe ini
digunakan untuk menyimpan file data dari system operasi yang kemudian
digunakan untuk booting sistem operasi tersebut. Bisa dibilang data dari
sistem operasi tersebut disimpan disini.
2. Partisi Extended, partisi ini juga merupakan partisi utama pada harddisk.
Partisi Extended berfungsi untuk mengatasi keterbatasan pembagian
partisi. Partisi Extended tidak menangani pengolahan data secara langsung.
Untuk dapat menggunakannya, kita harus menciptakan Partisi Logical
terlebih dahulu. Bisa dibilang tipe partisi ini adalah partisi lain selain Partisi
Primary.
3. Partisi Logical, merupakan partisi sampingan yang terdapat pada partisi
Extended. Partisi Logical mampu menampung berbagai macam file data.
Nah, ini contohnya drive dan seterusnya pada Windows. Jadi, partisi
Extended terdiri dari Partisi Logical.
Jenis-Jenis Partisi Pada GNU/Linux dan fungsinya

1. Partisi Root (/) : Partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan


/root), Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir
sama dengan sistem windows yang biasanya ditaruh di drive C.
2. Partisi /swap : Partisi swap digunakan sebagai tambahan memori ketika
RAM tidak mencukupi ketika sistem menjalankan suatu program. Besarnya
partisi Swap biasanya 2x ukuran RAM.
3. Partisi /home : Partisi home digunakan sebagai untuk tempat
penyimpanan data dari pengguna contoh : dokumen tugas, musik, video
dll.
4. Partisi /boot : Partisi boot digunakan untuk menyimpan file boot loader
dan semua images dari kernel. Besar partisi untuk boot biasanya
mempunyai nilai minimum 100MB.
5. Partisi /usr : Partisi usr berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi,
aplikasi, library dan source aplikasi linux.
6. Partisi /opt : Partisi opt biasanya berisi aplikasi yang dapat diakses oleh
semua user.
7. Partisi /tmp : Partisi tmp singkatan dari temporer adalah direktori yang
disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan,
contoh ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso) secara
default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.
8. Partisi /var : Partisi var digunakan untuk menyimpan log file system, yaitu
menyimpan semua perubahan yang terjadi pada sistem saat sistem
berjalan normal.
9. Partisi /bin : Partisi bin berisi program yang berisi perintah-perintah yang
digunakan oleh user biasa.
10 Partisi /etc : Partisi etc secara umum merupakan direktori tempat file
konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam
sistem

F. PENGERTIAN FILE SYSTEM


File system merupakan struktur logika yang digunakan untuk mengendalikan
akses terhadap data yang ada pada memori penyimpanan sekunder atau
hardisk. Setiap generasikomputer memiliki jenis yang berbeda-beda sesuai
dengan perkembangan. dan tentunyasemakin bagus.
Pada komputer Windows File system yang digunakan mulai dari FAT-16, FAT-
32, danyang paling terbaru adalah NTFS(New Technology File System).
Pada komputer linux File System yang digunakan mulai dari EXT 2(Extended
2),Swap(Virtual Memory) dan lain-lain.
G. JENIS FILE SYSTEM PADA SISTEM OPERASI WINDOWS

1. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang


memiliki batas hingga 16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit
alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini memiliki batas kapasitas hingga
ukuran 4 Gigabyte saja.
2. FAT32 adalah versi sistem berkas FAT yang paling baru, yang
diperkenalkan ketika Microsoft merilis Windows 95 OEM Service Release 2
(Windows 95 OSR2). FAT32 menggunakan ukuran unit alokasi yang lebih
kecil dibandingkan dengan sistem berkas FAT12/FAT16, sehingga FAT32
lebih efisien ketika diaplikasikan pada partisi yang besar (ukurannya lebih
besar dari pada 512 Megabyte).
3. NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki
kemampuan yang lebih dibandingkan keluarga sistem berkas FAT. NTFS
menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sebuah lingkungan
yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control) siapa
saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan
kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard
disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance).
NTFS terdiri dari Windows NT 3.x, Windows NT 4.x, Windows NT 5.x, serta
Windows NT 6.x.

H. JENIS FILE SYSTEM PADA SISTEM OPERASI LINUX

1. Second Extended (Ext2) Second Extended File system (Ext2) dirancang


oleh Rémy Card, sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk
digunakan pada sistem operasi Linux.
Latar belakang
Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan
sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem
operasi lainnya.
Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang
dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai
pelayanan advance features.
Kemampuan dasar EXT2
– File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari
UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic
links.
– EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang
besar.
– File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang.
Maximum 255 karakter.
– EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).

2. Third Extended File System (Ext3)

– EXT3 merupakan suatu journalled filesystem


– Journalled filesystem didesain untuk membantu melindungi data yang ada
di dalamnya.
– Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk
melakukan pengecekan
kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi
harddisk yang berkapasitas besar.
– EXT3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada
sistem operasi Linux.
– EXT3 merupakan hasil perbaikan dari EXT2 ke dalam bentuk EXT2 yang
lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan

Kelebihan:
Availability :
EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika
system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada
beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam
suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system setelah system
yang belum dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran file system
atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan
untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan
hardware).
Integritas Data

– Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan jaminan


yang lebih kuat mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang
belum dibersihkan dimatikan (shutdown).
– Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima data.
– Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap konsisten, tetapi
tetap mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system dalam kasus
dimatikannya (shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa
memberikan peningkatan kecepatan pada beberapa keadaan.
– Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan bahwa data
konsisten dengan bagian dari file system; ini berarti kita tidak akan pernah
melihat “garbage data” pada file-file yang baru ditulis ulang setelah terjadi
“crash”.
– Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai bagian dari
file system adalah pilihan default
Perbandingan EXT2 VS EXT3
– Secara umum prinsip-prinsip dalam EXT2 sama dengan EXT3.
– Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space
antara kedua file system ini hampir sama.
– Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep
journaling file system yang digunakan pada EXT3.
– Konsep journaling ini menyebabkan EXT2 dan EXT3 memiliki perbedaan
dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
– Konsep journaling ini menyebabkan EXT3 jauh lebih cepat daripada EXT2
dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.

3. Fourth Extended File System (Ext4)


Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila
distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas
nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di
include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan
versi 1.41.5 atau lebih.
Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4
dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4
dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya
dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem
dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal
checksumming, Defragmentation support.

Anda mungkin juga menyukai