2. Close Source
perangkat lunak yang kode sumbernya tidak terbuka untuk umum, pemilik kode bisa
membagi kode programnya melalui lisensi dengan gratis ataupun dengan membayarnya.
Pada sistem operasi closed source, walaupun sudah dilisensi biasanya terdapat larangan
untuk memodifikasi kode.
Berdasarkan jumlah pengguna, Sistem Operasi di bagi dalam beberpa jenis
– Single User – Single Tasking
1 Komputer untuk 1 User dan 1 Aplikasi . Contohnya : MS- DOS
– Multi User – Single Tasking
1 Komputer, Banyak User, 1 Aplikasi. Contohnya Novell Netware (berbasis jaringan)
– Single User – Multi Tasking
1 Komputer, 1 User, Bisa menjalankan beberapa aplikasi bersamaan
Contohnya: Windows
– Multi User – Multi Tasking
Banyak User dan bisa menjalakan program dalam satu waktu. Contohnya: Linux
C. FUNGSI SISTEM OPERASI
1. Resource manager, merupakan pengelolaan sumber daya dan mengalokasikannya,
Contoh: memori, CPU, Disk Drive dan perangkat lainnya.
2. Interface atau yang biasa disebut dengan tatap muka, yaitu sebagai perantara antara
pengguna dengan perangkat keras dengan menyediakan tampilan kepada pengguna yang
lebih mudah dipahami dan bersahabat (user friendly)
3. Coordinator, Dalam hal ini sistem operasi berfungsi untuk mengatur semua aktivitas
yang kompleks dari perangkat lunak sistem/perangkat lunak aplikasi yang sedang
dijalankan agar dapat berjalan sesuai dengan urutan yang benar. Selain mengatur semua
aktivitas perangkat lunak, sistem operasi juga bertugas mengatur/mengelola semua
aktivitas yang berhubungan dengan hardware, baik input device ataupun output device.
4. Guardian, Hal ini dimaksudkan bahwa salah satu fungsi atau tugas dari sistem
operasi adalah untuk memegang kendali proses, melindungi file dan memberi batasan
pada pembacaan dan penulisan serta eksekusi data dan program. Sistem operasi juga dapat
berfungsi sebagai pengatur tentang siapa saja yang dapat mengakses file, program dan
sistem yang ada di komputer kita.
5. Gate Keeper, berfungsi sebagai pengendali hak akses oleh pengguna yang
mengendalikan siapa saja yang berhak masuk ke dalam sistem dan mengawasi apa saja
yang dilakukannya.
6. Optimizer adalah penjadwal masukan (input) oleh user, pengaksesan basis data, proses
komputasi dan penggunaan.
7. Accountant befungsi untuk mengatur waktu CPU, penggunaan memori, pemanggilan
I/O, disk storage, dan waktu koneksi terminal.
8. Server berfungsi untuk melayani segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang user
(pengguna).
9. Interpretasi, Sistem Operasi berfungsi sebagai penerjemah perintah-perintah dan
instruksi-instruksi antara User dan Sistem. Sebagai fasilitas komunikasi yang mudah antara
sistem komputer dan User (pengguna).
D. PENGERTIAN PARTISI
Partisi berasal dari Bahasa Inggris yakni “Partition” yang artinya adalah Bagian. Partisi adalah
proses pembagian ruang-ruang kosong pada harddisk untuk memberikan File System pada
ruang kosong yang terdapat pada harddisk, kemudian ruang kosong pada harddisk yang
telah diberi File System tersebut, digunakan untuk menyimpan berbagai macam data dan
sistem operasi
E. JENIS PARTISI
1. Partisi Root (/) : Partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root), Partisi root
( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan sistem windows yang
biasanya ditaruh di drive C.
2. Partisi /swap : Partisi swap digunakan sebagai tambahan memori ketika RAM tidak
mencukupi ketika sistem menjalankan suatu program. Besarnya partisi Swap biasanya 2x
ukuran RAM. tapi di sini saya memakai 2GB Ram dan untuk swapnya saya kasih 1GB.
3. Partisi /home : Partisi home digunakan sebagai untuk tempat penyimpanan data dari
pengguna contoh : dokumen tugas, musik, video dll.
4. Partisi /boot : Partisi boot digunakan untuk menyimpan file boot loader dan semua images
dari kernel. Besar partisi untuk boot biasanya mempunyai nilai minimum 100MB.
5. Partisi /usr : Partisi usr berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library
dan source aplikasi linux.
6. Partisi /opt : Partisi opt biasanya berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user.
7. Partisi /tmp : Partisi tmp singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika
dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh ketika melakukan proses
burn cd maka image (file iso) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn
ke cd.
8. Partisi /var : Partisi var digunakan untuk menyimpan log file system, yaitu menyimpan
semua perubahan yang terjadi pada sistem saat sistem berjalan normal.
9. Partisi /bin : Partisi bin berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh
user biasa.
10 Partisi /etc : Partisi etc secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai
macam service dan program yang terinstall di dalam sistem
1. FAT16 adalah sistem berkas yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga
16-bit, sehingga dapat menyimpan hingga 216 unit alokasi (65536 buah). Sistem berkas ini
memiliki batas kapasitas hingga ukuran 4 Gigabyte saja.
2. FAT32 adalah versi sistem berkas FAT yang paling baru, yang diperkenalkan ketika
Microsoft merilis Windows 95 OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2). FAT32
menggunakan ukuran unit alokasi yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem berkas
FAT12/FAT16, sehingga FAT32 lebih efisien ketika diaplikasikan pada partisi yang besar
(ukurannya lebih besar dari pada 512 Megabyte).
3. NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih
dibandingkan keluarga sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang
dibutuhkan dalam sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses
(access control) siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori,
penetapan kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk,
fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance). NTFS terdiri dari
Windows NT 3.x, Windows NT 4.x, Windows NT 5.x, serta Windows NT 6.x.
1. Second Extended (Ext2) Second Extended File system (Ext2) dirancang oleh Rémy Card,
sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk digunakan pada sistem operasi
Linux.
Latar belakang
Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan sekarang ini
sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya.
Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat
mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan advance
features.
Kemampuan dasar EXT2
– File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti
regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
– EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
– File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255
karakter.
– EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).
Kelebihan:
Availability :
EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum
dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang
sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara
sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system setelah system yang belum
dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi
tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal
dengan ukuran awal (default)
membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).
Integritas Data
– Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan jaminan yang lebih kuat
mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang belum dibersihkan dimatikan
(shutdown).
– Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima data.
– Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap konsisten, tetapi tetap
mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system dalam kasus dimatikannya
(shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa memberikan peningkatan kecepatan
pada beberapa keadaan.
– Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan bahwa data konsisten dengan
bagian dari file system; ini berarti kita tidak akan pernah melihat “garbage data” pada file-
file yang baru ditulis ulang setelah terjadi “crash”.
– Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai bagian dari file system
adalah pilihan default